Open Access journal ISSN (Print) 2337-7062 - ISSN (Online) 2503-0361 This journal is no longer being updated because: the publisher no longer provides RSS feeds
Authors:Mega Mutiara Sari, Takanobu Inoue, Regil Kentaurus Harryes, Kuriko Yokota, Kuriko Yokota, Iva Yenis Septiariva, Iva Yenis Septiariva, Sapta Suhardono, Shigeru Kato, Shigeru Kato, Suprihanto Notodarmojo, Suprihanto Notodarmojo, Aninda Putri Nafisah, Aninda Putri Nafisah, I Wayan Koko Suryawan, I Wayan Koko Suryawan Abstract: The waster from the river is one of the obstacles in managing the Bengawan Solo River, Surakarta City. River debris is usually collected in tributaries so as not to carry the pollutant load to the watershed, causing flooding, and then transported to the Final Processing Site (TPA). This study aims to analyze the waste transportation system from the source to the landfill. This research was conducted by direct observation and using Multi-Attribute Utility Theory (MAUT) for determination. Alternative waste transportation used are haul container system (HCS) and stationary container system (SCS). The criteria used are the number of ritations, price, ease of transportation, potential damage, maintenance, and type of container. Based on the weighting results on the MAUT analysis, transportation with the SCS method has a higher weight than the HCS method. PubDate: 2023-06-09 DOI: 10.14710/jpk.10.2.%p Issue No:Vol. 10, No. 2 (2023)
Authors:Darin Qatrunnada, Ryoji Utomo, Safira Putri Abstract: Surabaya merupakan Salah satu kota di Indonesia di daerah Jawa Timur yang mendapat predikat pemerintah responsif dan inovatif dalam hal penerapan good governance karena berhasil mengembangkan e-Government miliknya. Dasar dari hal tersebut bisa dilihat dari ketersediaan variasi produk pemerintahan terutama untuk pelayanan publik yang sudah berbasis internet. Variasi produk pemerintahan berbasis internet ini mulai diterapkan di Surabaya sudah hampir 5 tahun lalu, dan pada saat itu Walikota Surabaya adalah Ibu Tri Rismaharini. Ibu Tri Rismaharini selaku Walikota Surabaya periode 2010 hingga 2015 dan periode 2016 hingga 2020 menerapkan e-Government karena ingin berfokus pada pengembangan seluruh pelayanan sehingga bisa diakses secara online, misalkan pada sistem pengelolaan keuangan daerah, kesehatan, sumber daya manusia, perizinan, pendidikan, dan masih banyak fasilitas lainnya. Artikel memiliki tujuan untuk mengkaji dan mengidentifikasi secara jelas bagaimana penerapan pelayanan publik Kota Surabaya berbasis sistem digital dalam mencapai pertumbuhan kota yang good governance. Penelitian ini ingin melihat perkembangan e-Government di Surabaya khususnya pada periode Ibu Tri Rismaharini dan Walikota Surabaya saat ini yaitu Bapak Eri Cahyadi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif yang menggunakan analisis deskriptif dengan teknik studi literatur. Sedangkan untuk pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan studi literature pada penelitian terdahulu yang relevan untuk dijadikan sebagai acuan atas penelitian yang akan dilakukan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa inovasi sistem digital pada tata kelola Kota Surabaya dalam mencapai pertumbuhan kota good governance menggunakan beberapa aplikasi bagi warga Surabaya seperti e-KTP, Suroboyo Bus, e-Health, e-UMKM, e-Budgeting, e-Surat. Implementasi e-Government di Kota Surabaya banyak berpengaruh pada dua hal, pertama peningkatan kualitas pelayanan publik dan pengurangan praktik korupsi pada organisasi birokrasi atau sebagai komunikasi antar warga dengan pemerintah. PubDate: 2022-12-30 DOI: 10.14710/jpk.10.2.%p Issue No:Vol. 10, No. 2 (2022)
Authors:Fran - Sinatra, Ricky Hidayatullah, Muhammad Irfan Affandi Abstract: Kampung Tangguh Nusantara (KTN) merupakan program pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19 di era new normal. Keberhasilan mewujudkan KTN memerlukan peranan berbagai pihak salah satunya peran masyarakat yang cerdas. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun indikator dan mengkaji potensi masyarakat cerdas dalam mendukung KTN. Metode analisis deskriptif kualitatif digunakan dalam menyusun indikator dan deskriptif kuantitatif digunakan untuk menghitung potensi masyarakat cerdas Covid-19 (MCC-19). Terdapat empat dimensi dan enam belas indikator MCC-19, meliputi: Pertama, dimensi Kesehatan dan Keamanan dengan indikator jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19, keamanan lingkungan, akses fasilitas kesehatan, kesadaran dan kebersihan lingkungan. Kedua, dimensi sosial dan ekonomi dengan indikator tingkat toleransi penduduk, respon terhadap suspek Covid-19, kemandirian ekonomi, dan akses logistik. Ketiga dimensi partisipasi dan transparansi yang terdiri dari indikator tingkat partisipasi dalam program KTN, keterbukaan informasi, ketersediaan layanan pengaduan berbasis digital, dan partisipasi masyarakat dalam pencegahan. Keempat dimensi, pemberdayaan dan kapasitas dengan indikator akses terhadap sarana pendidikan, akses telekomunikasi, pelatihan dan pengembangan masyarakat, serta kemampuan adaptasi dan inovasi dalam menghadapi pandemi. Secara keseluruhan, masyarakat Kelurahan Pinang Jaya memiliki potensi masyarakat cerdas dalam mendukung Kampung Tangguh Nusantara di Kelurahan Pinang Jaya. Kelurahan Pinang Jaya unggul pada dimensi sosial ekonomi dan dimensi partisipasi dan transparansi. PubDate: 2022-12-30 DOI: 10.14710/jpk.10.2.%p Issue No:Vol. 10, No. 2 (2022)
Authors:Tatan Sukwika, Irman Firmansyah Abstract: Fenomena urban sprawl di Kota Depok diperkirakan telah menyebabkan degradasi lingkungan yang membahayakan daya dukung sumber daya air. Selain itu, Kecamatan Sawangan sebagai Sub Pusat Pelayanan Kota sejak tahun 2015 menjadi tujuan baru perumahan dan kegiatan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daya dukung sumber daya air di Kecamatan Sawangan Kota Depok. Analisis dilakukan dengan mengestimasi ketersediaan dan kebutuhan air, yang menggunakan analisis sistem spasial dan dinamis. Selanjutnya, menggunakan koefisien limpasan berdasarkan informasi penggunaan lahan dan data curah hujan tahunan untuk memperkirakan ketersediaan air. Mengkonversi kebutuhan harian standar untuk memperkirakan kebutuhan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan dan ketersediaan air di Sawangan masing-masing diperkirakan 16.266 dan 20.728 juta liter/tahun. Dengan demikian, total ada surplus sekitar 4.462 juta liter/tahun, meskipun terjadi defisit air di 5 dari 6 desa. Sedangkan proyeksi jangka panjang menunjukkan kebutuhan air akan mencapai 25.161 juta liter/tahun pada tahun 2030. Kesimpulannya Sawangan secara total surplus air, tetapi masih defisit di 5 desa. Ada juga tantangan besar untuk memastikan pemenuhan kebutuhan air dalam jangka panjang. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan untuk memastikan: pemulihan lingkungan di daerah tangkapan air yang rusak, terutama di sekitar desa-desa defisit; dan pemeliharaan daya dukung sumber daya air untuk menjamin pemenuhan kebutuhan air di masa mendatang. Sementara itu, perlu dilakukan kemungkinan untuk mendistribusikan air dari daerah surplus ke daerah defisit melalui promosi inovasi teknologi. PubDate: 2022-12-30 DOI: 10.14710/jpk.10.2.%p Issue No:Vol. 10, No. 2 (2022)
Authors:Alya Zahratuddini, Zainuddin Zainuddin, Putra Rizkiya Abstract: Krueng Daroy merupakan kawasan cagar budaya di Banda Aceh yang penting bagi sejarah Kerajaan Aceh. Namun, kualitas hidup di kawasan ini semakin memburuk seiring munculnya kawasan kumuh. Oleh karena itu, program Kotaku (Kota Tanpa Kumuh) digagas pada tahun 2020 untuk merevitalisasi kawasan tersebut guna meningkatkan daya tarik wisata. Namun demikian, dampak program revitalisasi terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat belum terukur. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dampak revitalisasi Krueng Daroy terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat, dengan fokus di Dusun Glee Gurah, Desa Seutui dan Dusun Raja Jali, Desa Lamlagang. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang dibagikan kepada 32 sampel. Dampak program revitalisasi dianalisis menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana pada SPSS 25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program revitalisasi tidak berdampak signifikan terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat. Hal ini disebabkan oleh Pendapatan masyarakat yang awalnya meningkat dalam usaha, menurun karena pandemi Covid-19 dan pembangunan IPAL yang menutupi pintu masuk PUJASERA serta masyarakat yang terus membuang sampah ke sungai. PubDate: 2022-12-30 DOI: 10.14710/jpk.10.2.%p Issue No:Vol. 10, No. 2 (2022)
Authors:Imma Widyawati Agustin, M. Rizal Galinato JR, Septiana Hariyani Abstract: Koridor Jalan Zainul Arifin merupakan salah satu koridor yang menghubungkan Kawasan Alun-Alun sebagai pusat kota dengan Pasar Besar Kota Malang. Pasar Besar sebagai pusat perdagangan dan jasa, kuliner, pertokoan, dan wisata memiliki ciri khas dan daya Tarik tersendiri. Karakteristik tersebut mampu menarik aktivitas yang masif sehingga diperlukan pengendalian arus lalu lintas dan fasilitas penunjang aktifitas di koridor tersebut. Omotenashi memiliki makna keramahan, kehangatan, dan kekeluargaan. Keramahan yang dimaksud ialah ramah dalam hal desain jalan, jalur pejalan kaki dan layanan angkutan umum bagi para penggunanya, adapun kekeluargaan memiliki makna yang berlawanan dengan individualis. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis tingkat keramahan dalam konsep omotenashi dan merumuskan prioritas alternatif pengembangan keramahan. Penelitian ini menggunakan analisis aspek keramahan omotenashi, analisis parkir on-street berdasarkan aspek kekeluargaan, dan Quantitative Descriptive Analysis (QDA) berupa spiderweb. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat keramahan omotenashi pada Koridor Jalan Zainul Arifin memiliki nilai 10,64 yang masuk dalam klasifikasi ramah dan prioritas pengembangan berdasarkan hasil spiderweb meliputi pengembangan aspek geometri jalur pejalan kaki, geometri jalan, dan parkir on-street. PubDate: 2022-12-30 DOI: 10.14710/jpk.10.2.%p Issue No:Vol. 10, No. 2 (2022)
Authors:Aida Fitri Larasati, Miftachus Salimah, Muhammad Lutfi Amrullah, Eko Budi Santoso, Rulli Pratiwi Setiawan Abstract: Isu pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat membutuhkan solusi optimal untuk menghadapi tantangan baru dikarenakan adanya transisi era teknologi dalam perkembangan kota dipicu dengan menghadirkan konsep kota pintar. Jurnal ini membahas mengenaihubungan antara kota pintar dan infrastruktur melalui kajian bibliometrik; dan mengidentifikasi perkembangan smart city di berbagai kota di dunia untuk dapat diadaptasi pada penelitian mendatang. Hasil dari kajian bibliometrik dengan hubungan, pola dan kata kunci “smart city” dan “infrastructure” dalam kurun waktu 2017 sampai 2021, dihasilkan visualisasi kedekatan hubungan berdasarkan kata kunci . Hasil studi bibliometrik menunjukkan 6 klaster dari 40 negara yang banyak membahas topik penelitian dengan kata kunci tersebut. Temuan lainnya pada tahun 2017 menjadi titik perkembangan smart city yang berkaitan erat dengan perkembangan Internet of Things yang diadaptasi dalam pelayanan public. Sedangkan pada tahun 2020, temuan bergeser pada topik blockchain dimana banyak penelitian menggambarkan bagaimana internet dan sistem smart city mampu mengefisiensikan pendataan kependudukan, pengaturan keamanan, serta penggunaan sensor. PubDate: 2022-12-30 DOI: 10.14710/jpk.10.2.%p Issue No:Vol. 10, No. 2 (2022)
Authors:Ananda Rizky Nur Faiza, Rahel Situmorang, Martina Cecilia Adriana Abstract: TOD merupakan perencanan kawasan berkelanjutan yang mengintegrasikan antara kebutuhan transportasi dengan efisiensi lahan perkotaan. Kawasan Senen merupakan salah satu kawasan strategis di Jakarta karena merupakan pusat kegiatan sekunder dan juga Pusat Pelayanan Kota. Melalui RDTR DKI Jakarta 2022 dan Perpres No 60 tahun 2020 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Jabodetabekpunjur, Stasiun Pasar Senen ditetapkan sebagai TOD Kota. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur potensi eksisting Kawasan Stasiun Pasar Senen sebagai kawasan TOD kota. Pengukuran dilakukan dengan menghitung TOD Indeks yang berasal dari indikator – indikator utama dalam perancangan kawasan TOD. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Kawasan Stasiun Pasar Senen belum optimal sebagai TOD Kota. Nilai TOD indeks Kawasan Stasiun Pasar Senen adalah 0.63 yang tergolong cukup tinggi melebihi 0.5 namun masih jauh dari nilai optimal TOD. Kondisi saat ini masih jauh dari prinsip-prinsip TOD, khususnya pada kepadatan kawasan serta infrastruktur pejalan kaki. Pengembangan TOD Kawasan Stasiun Pasar Senen perlu memaksimalkan fungsi lahan campuran dan penyediaan infrastruktur pejalan kaki. PubDate: 2022-12-30 DOI: 10.14710/jpk.10.2.%p Issue No:Vol. 10, No. 2 (2022)
Authors:Selviana Indira Wopari, Rina Kurniati Abstract: Potensi pengembangan wisata olahraga melalui Pekan Olahraga Nasional di Papua. Pemerintah Provinsi Papua memperoleh peninggalan sarana dan prasarana olahraga sebagai asset yang amat berharga “Kawasan Stadion Utama Lukas Enembe” memiliki luas sebesar 13 Ha. Fenomena serta kemampuan yang terdapat di Kasawan Stadion bisa menarik atensi wisatawan. Disamping itu Kawasan Stadion Lukas Enembe juga bisa menjadi peluang bagi peningkatan kondisi ekonomi, sosial dan budaya pada wilayah sekitarnya.Tujuan penelitian untuk mengkaji dan mengetahui potensi Kawasan Stadion Lukas Enembe bagi pengembangan pariwisata berolahraga di Provinsi Papua. Metode penelitian deskriptif kualitatif dengan mendalami pada penggunaan data primer dari lokasi studi. Subjek penelitian: Instansi terkait yang mengetahui tentang pembangunan Kawasan Stadion dengan teknik pengumpulan data primer: wawancara, observasi, dan dokumentasi.Hasil penelitian menunjukkan aksesbilitas dari dan menuju Kawasan Stadion sudah sangat strategis dan terjangkau dalam akomodasi serta informasinya. Sarana prasarana Kawasan Stadion terfasilitasi lengkap. Atraksi dan penyelenggaran event pada Kawasan Stadion belum tersedia, namun Kawasan Stadion Lukas Enembe menjadi wadah bagi atraksi itu sendiri seperti kegiatan berolahraga. Fasilitas wisata yang tersedia di dalam Kawasan Stadion ialah olahraga rekreasi dengan ketersediaan RTH dan fasilitas lain yang berada sekitar pertokoan dan ATM dalam mempermudah masyarakat berkunjung. Dukungan Pemerinrah Daerah dan Pusat diberikan masksimal dalam menyelesaikan pembangunan Kawasan Stadion. Namun, belum ada kebijakan dan kerjasama dengan berbagai pihak dalam optimalisasi pengelolaan Kawasan Stadion selanjutnya. PubDate: 2022-12-30 DOI: 10.14710/jpk.10.2.%p Issue No:Vol. 10, No. 2 (2022)