|
|
- Keanekaragaman Jenis Pohon sebagai Salah Satu Indikator Kesehatan Hutan
Konservasi Authors: Fendi Agung Sanjaya, Rahmat Safe'i, Gunardi Djoko Winarno, Agus Setiawan Pages: 53 - 75 Abstract: Penilaian indikator keanekaragaman hayati diperlukan karena sensitif terhadap perubahan, indikator sistem ekologi, heterogenitas spasial, temporal, dan trofik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis pohon di ERU Margahay TNWK sebagai salah satu indikator penilaian kesehatan hutan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Forest Health Monitoring (FHM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai akhir status kesehatan hutan dengan indikator keanekaragaman hayati (keanekaragaman jenis pohon) di ERU Margahayu TNWK berada pada kategori baik sebesar 20% pada klaster plot 2; sedang sebesar 60% pada klaster plot 3, 4, dan 5; dan buruk sebesar 20% pada klaster plot 1; sehingga menunjukkan bahwa hutan di ERU Margahayu TNWK memiliki kondisi cukup sehat (stabil) dengan kategori sedang. PubDate: 2021-11-23 DOI: 10.15294/ijc.v10i2.28895 Issue No: Vol. 10, No. 2 (2021)
- Estimasi Tingkat Urgensi Konservasi Air melalui Analisis Kebutuhan dan
Ketersediaan Air Pulau-pulau Besar di Indonesia Authors: Maria Agatha Hertiavi Pages: 58 - 65 Abstract: Tujuan artikel ini mengidentifikasi konsumsi air di Indonesia khususnya dalam memenuhi kebutuhan irigasi dan konsumsi rumah tangga di pulau-pulau besar di Indonesia. Jumlah konsumsi air ini dibandingkan dengan sumber daya air yang tersedia di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan studi literature untuk mengkajinya. Sumber data dari penelitian ini dari publikasi jurnal internasional dan jurnal nasional terakreditasi yang utamanya terbit pada sepuluh tahun terakhir, yaitu antara tahun 2011-2021. Selain artikel publikasi, data diambil dari situs-situs resmi terkait dengan pengelolaan air, data pertanian, dan data kependudukan. Hasilnya menunjukkan kebutuhan air dalam sektor pertanian dan konsumsi rumah tangga sebanding dengan jumlah luas lahan pertanian dan jumlah penduduk. Sebaran ketersediaan air selalu berkurang setiap tahunnya karena faktor dari sumber air tersebut maupun faktor lingkungannya. Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua mampu memenuhi kebutuhan air untuk penduduknya. Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara mengalami persoalan penggunaan air lebih besar dari pada ketersediaan air. Ini mengindikasikan bahwa seiring berjalanannya waktu dengan populasi penduduk yang semakin bertambah maka bisa terjadi defisit air. Oleh karena itu perlu konservasi air yang lebih baik untuk keberlangsungan kehidupan berikutnya. PubDate: 2021-11-23 DOI: 10.15294/ijc.v10i2.31080 Issue No: Vol. 10, No. 2 (2021)
- Evaluasi Kesiapan Pelepasliaran Beruang Madu (Helarctos Malayanus) di
Wildlife Rescue Centre Jogja Authors: Bambang Agus Suripto, Canavalia Wedelia Arfentri Pages: 66 - 71 Abstract: Beruang madu (Helarctos malayanus) adalah beruang terkecil yang berstatus vulnerable menurut IUCN 2017 dan merupakan satwa dilindungi dalam Permenlhk (2018), sehingga penting untuk diadakannya konservasi dan rehabilitasi satwa. Salah satu lembaga konservasi yang melakukan rehabilitasi terhadap Beruang madu adalah Wildlife Rescue Centre Jogja yang memiliki dua Beruang madu bernama Bedhu dan Teagan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas harian Beruang madu dan mengevaluasi tingkat kesiapan untuk pelepasliarannya. Metode yang dilakukan adalah metode focal sampling, setiap 30 menit pengamatan dalam tujuh hari dengan acuan delapan kategori perilaku dalam ethogram. Data dibuat menjadi diagram persentase aktivitas harian dan dilakukan evaluasi kesiapan pelepasliaran secara deskriptif-kualitatif. Hasil menunjukkan bahwa Beruang madu di WRC Jogja sudah dapat dilepasliarkan didukung oleh data aktivitas harian dan data kesehatan secara umum menunjukkan kesehatan yang baik. PubDate: 2021-11-23 DOI: 10.15294/ijc.v10i2.30803 Issue No: Vol. 10, No. 2 (2021)
- The Challenge of Realizing Sustainable River Ecotourism to Improve Human
Welfare and Protect Biodiversity in Indonesia Authors: Mutiara Nurul Lita Azizah, Desi Wulandari Pages: 72 - 77 Abstract: Abstract Ecotourism is ecologically sustainable tourism that focuses on managing nature to encourage understanding, appreciation, and conservation of the environment and culture. This paper analyzes the benefits of river ecosystems in Indonesia to improve human welfare and protect biodiversity through river ecotourism management towards sustainable living. Forms of river ecotourism that have been developed in Indonesia are white water rafting, observation of various flora and fauna, potential development in residential areas as an agenda for tracing and people's gardens, and making river flows an educational tourism idea. Realizing sustainable living river ecotourism can be done by diversifying tourism products. The success of river ecotourism is determined by three components, namely tourism performance, quality of tourism experience, and sustainable tourism. Efforts that can be made for sustainable living ecotourism such as holding innovative online courses for ecotourism managers and measuring the ecological footprint of ecotourism products. PubDate: 2021-11-23 DOI: 10.15294/ijc.v10i2.31072 Issue No: Vol. 10, No. 2 (2021)
- Gambaran Pengetahuan dan Sikap Perawat dalam membuang sampah di Puskesmas
Tegal Selatan Kota Tegal Authors: Qori Faiqotul Huma Pages: 78 - 83 Abstract: Perawat dapat diartikan sebagai tenaga profesional yang mempunyai kemampuan, tanggung jawab, dan kewenangan dalam melaksanakan dan memberikan perawatan kepada pasien yang mengalami masalah kesehatan. Dengan terdapatnya pengetahuan serta sikap yang sejalan dimiliki perawat sangat penting dalam melaksanakan tugasnya, salah satunya dalam membuang sampah. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk menggambarkan tingkat pengetahuan perawat dalam membuang sampah, untuk menggambarkan sikap perawat dalam membuang sampah dan untuk mengetahui pentingnya dalam membuang sampah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan cara observasi langsung pada perawat yang ada di puskesmas. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian, sikap perawat dalam membuang sampah di Puskesmas Tegal Selatan Kota Tegal adalah sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik (70,8%) dan sebagian besar responden memiliki sikap dalam kategori sangat baik (75%). Sehingga menghasilkan manfaat bagi perawat serta meningkatkan pengetahuan dalam membuang sampah, dapat digunakan sebagai referensi bagi penelitian-penelitian yang akan datang dalam konteks permasalahan yang berkaitan dengan perawat dalam membuang sampah dan dapat digunakan sebagai sumber pembelajaran pada materi pengetahuan perawat dalam membuang sampah. PubDate: 2021-11-23 DOI: 10.15294/ijc.v10i2.31707 Issue No: Vol. 10, No. 2 (2021)
- Formulasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Sabun Cair Transparan dari Minyak
Inti Sawit Authors: Andri Prasetiyo Pages: 84 - 89 Abstract: Hilirisasi produk kelapa sawit masih terbatas untuk pembuatan minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil) dan minyak inti sawit (Palm Kernel Oil) yang memiliki nilai tambah ekonomi yang kecil. Penelitian ini bertujuan membuat sediaan sabun cair transparan minyak inti sawit untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi. Formulasi dibuat sebanyak 3 formula dari minyak inti sawit yaitu 13,33% sebagai bahan utama dan transparent agent dengan konsentrasi etanol 96% 11,67-18,33%, sukrosa 7,67-14,33%, dan gliserin 9,67-16,33% serta bahan tambahan lain dengan metode semi boiled yaitu dengan mencampur dan meleburkan minyak inti sawit dan Virgin Coconut Oil kemudian ditambahkan KOH perlahan lahan sampai terbentuk masa sabun. Transparant agent dan bahan tambahan lain dicampurkan ke masa sabun. Sabun cairan transparan yang diperoleh dievaluasi mutunya meliputi uji organoleptik, bobot jenis, tegangan permukaan, pH dan asam lemak bebas serta uji antibakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli pada formula terbaik. Hasil pemeriksaan organoleptik diperoleh formula I bewarna kuning muda transparan sedangkan formula II dan III bewarna kuning keruh, bobot jenis 1.0782-1.1196 g/ml permukaan 35.46-36.35 dyne/cm, pH 8.20-8.23, asam lemak bebas 0.90-0.94%. Sabun cair transparan terbaik adalah formula 1 dengan warna kuning transparan, bobot jenis 1,0782 g/ml, tegangan permukaan 35,46 dyne/cm, pH 8.2, asam lemak bebas 0.95%, zona hambat bakteri staphylococcus aureus 14.07 mili meter dan Escherichia coli 11.26 milimeter. PubDate: 2021-11-23 DOI: 10.15294/ijc.v10i2.31327 Issue No: Vol. 10, No. 2 (2021)
- Analisis Spasial Tingkat Potensi Kekeringan dan Tingkat Kesiapsiagaan
Masyarakat dalam Menghadapi Bencana Kekeringan di Kabupaten Grobogan Authors: Kukuh Aji Pranata, Ananto Aji Pages: 90 - 96 Abstract: Bencana kekeringan di Kabupaten Grobogan menjadi masalah yang belum dapat terselesaikan, hal tersebut tercermin dari sejarah kasus bencana kekeringan yang melanda di Kabupaten Grobogan dimana hampir setiap tahun pada musim kemarau masyarakat Kabupaten Grobogan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan air bersih. Kurangnya data peta yang menyediakan informasi daerah potensial dilanda kekeringan turut berperan sebagai salah satu faktor penghambat penyelesaian masalah kekeringan. Penggunaan data penginderaan jauh dan sistem informasi geografis dapat digunakan untuk mendeteksi daerah berpotensi kekeringan. Upaya mitigasi tersebut juga perlu didukung dengan kapasitas masyarakat terkait dengan kesiapsiagaan menghadapi bencana kekeringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat potensi kekeringan di Kabupaten Grobogan dan menganalisis tingkat kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana kekeringan di Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah scoring dan overlay dari setiap parameter yang berpengaruh terhadap potensi kekeringan serta deskriptif kuantitatif untuk menganalisis tingkat kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana kekeringan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelas potensi kekeringan sangat rendah memiliki luas 13,58 Ha, kelas potensi rendah memiliki luas 17.967,18 Ha, kelas potensi sedang memiliki luas 65.403,62 Ha, kelas potensi tinggi memiliki luas 102.740,42 Ha, dan kelas potensi sangat tinggi memiliki luas 18.979,56 Ha. Hasil perhitungan indeks kesiapsiagaan menunjukkan bahwa rumah tangga di Kecamatan Kradenan sebanyak 38% masuk dalam kategori siap, sebanyak 54% masuk dalam kategori cukup siap, dan sebanyak 8% masuk dalam kategori tidak siap. PubDate: 2021-11-23 DOI: 10.15294/ijc.v10i2.33138 Issue No: Vol. 10, No. 2 (2021)
- Online Assessment pada Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19: Transformasi
Dunia Pendidikan menuju Paperless Policy Authors: Didi Pramono, Ngabiyanto Ngabiyanto, Isnarto Isnarto, Iwan Hardi Saputro Pages: 97 - 99 Abstract: Artikel ilmiah ini mencoba melihat pandemi covid-19 dari sudut pandang yang berbeda, bahwa telah terjadi perubahan pada dunia pendidikan Indonesia. Metode penelitian ini menggunakan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa optimalisasi teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan meningkat siginifikan selama pandemi covid-19 terjadi. Implikasinya, telah terjadi transformasi dalam dunia pendidikan Indonesia di tengah pandemi covid-19, salah satunya terkait online assessment. Online assessment terbukti mampu mengurangi penggunaan kertas (paperless). Jika biasanya siswa mengerjakan tugas dan menyampaikannya kepada guru dalam bentuk fisik, maka saat ini telah berganti dalam bentuk file yang dikirim via email, whatsapp, google form, Microsoft Teams, atau bentuk learning management system yang lainnya. Guru perlu membekali diri dengan kompetensi penguasaan teknologi informasi dan komunikasi yang baik agar mampu mengimplementasikannya dalam pembelajaran. PubDate: 2021-11-23 DOI: 10.15294/ijc.v10i2.33096 Issue No: Vol. 10, No. 2 (2021)
|