|
|
- Cover and Table Content
Authors: Admin MIP Abstract: Cover and Table Content PubDate: 2020-12-19 Issue No: Vol. 23, No. 3 (2020)
- PRODUKTIVITAS BEBERAPA JENIS TANAMAN PAKAN DENGAN POLA TANAM DAN DOSIS
BIOSLURRY BERBEDA Authors: WITARIADI N. M., N. N. C. KUSUMAWATI Pages: 101 - 106 Abstract: Percobaan untuk mengetahui produktivitas beberapa jenis tanaman pakan dengan pola tanam dan dosis bioslurry berbeda. Percobaan dilaksanakan di rumah kaca dan berlangsung selama 3 bulan. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) pola split plot dengan empat ulangan. Petak utama adalah pola tanam yaitu: Panicum maximum cv. Trichoglume (P), Clitoria ternatea (C) dan Panicum maximum cv. Trichoglume+Clitoria ternatea (PC), anak petak (subplot ) adalah dosis pupuk bioslury yaitu: 0 ton/ha (D0); 10 ton/ha (D1); 20 ton/ha (D2); dan 30 ton/ha (D3). Variabel yang diamati meliputi: tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah cabang, jumlah daun, berat kering daun, berat kering batang, berat kering akar, berat kering total hijauan, nisbah berat kering daun dengan berat kering batang, nisbah berat kering total hijauan dengan berat kering akar, dan luas daun per pot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi antara pola tanam dengan dosis bioslurry berbeda dalam meningkatkan produktivitas beberapa jenis tanaman pakan. Pola tanam campuran antara rumput Panicum maximum cv Trichoglume dan leguminosa Clitoria ternatea (PC) dapat meningkatkan produksi berat kering hijauan pakan. Pemberian pupuk bioslury dosis 10-30 ton/ha mampu meningkatkan produktivitas tanaman, dimana pertumbuhan dan hasil terbaik bila dipupuk dengan dosis 30 ton/ha. Dapat disimpulkan bahwa pola tanam campuran rumput dan leguminosa mampu meningkatkan produksi berat kering hijauan pakan, dimana hasil terbaik diperoleh dengan pemupukan bioslury 30 ton/ha. PubDate: 2020-12-19 DOI: 10.24843/MIP.2020.v23.i03.p01 Issue No: Vol. 23, No. 3 (2020)
- PANJANG GONAD DAN JUMLAH PRIMORDIAL GERM CELL AYAM WHITE LEGHORN
Authors: TRIBUDI Y. A., T. KOSTAMAN Pages: 107 - 112 Abstract: Primordial germ (PGC) pada unggas memiliki potensi yang signifikan untuk digunakan dalam studi berbasis sel dan pelestarian plasma nuftah unggas. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui apakah panjang dan posisi gonad mempengaruhi jumlah PGC. Telur fertil ayam White Leghorn diinkubasi selama 6 hari dan untuk pengamatan peubah ukuran panjang dan jumlah PGC-gonad sisi kanan dan kiri digunakan sampel 27 embrio. Tweezer digunakan untuk membersihkan bagian perut dan isinya sampai terlihat bagian mesonephros. Gonad menempel pada bagian mesonephros di sisi kanan dan kiri, kemudian dilakukan pengukuran panjang gonad. Untuk melepaskan gonad dari mesonephros digunakan tweezer dan dilakukan secara hati-hati sampai terlepas serta usahakan gonad tidak patah. Selanjutnya dilakukan isolasi PGC-gonad untuk menentukan jumlah sel dengan menggunakan hemositometer, kemudian dilihat dan dihitung di bawah mikroskop. Hasil pengamatan memperlihatkan ukuran panjang gonad sisi kanan dan kiri tidak memperlihatkan perbedaan (191,56 vs 201,96 'm) (P>0,05). Sementara itu, jumlah PGC dipengaruhi oleh posisi gonad (82,20 vs 122,40 sel) (P<0,05). Dapat disimpulkan, gonad sisi kiri memiliki ukuran yang lebih panjang dan jumlah PGC lebih banyak dibandingkan dengan gonad sisi kanan. PubDate: 2020-12-19 DOI: 10.24843/MIP.2020.v23.i03.p02 Issue No: Vol. 23, No. 3 (2020)
- KARKAS AYAM BURAS YANG DIBERI RANSUM MENGANDUNG SUSU KADALUARSA
Authors: NURIYASA I M., M. E. D. PERTIWI, A. W. PUGER, E. PUSPANI Pages: 113 - 117 Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggantian tepung ikan dengan susu kadaluarsa dalam ransum terhadap karkas ayam buras. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan lima perlakuan dan lima ulangan, setiap unit percobaan terdiri dari empat ekor ayam buras jantan. Perlakuan adalah ransum tanpa penggantian tepung ikan (R0); ransum pengantian 25% tepung ikan dengan susu kadaluarsa (R1); ransum pengantian 50% tepung ikan dengan susu kadaluarsa (R2); ransum pengantian 75% tepung ikan dengan susu kadaluarsa (R3) dan ransum pengantian 100% tepung ikan dengan susu kadaluarsa (R4). Ransum dan air minum diberikan secara ad libitum. Variabel yang diamati adalah karkas dan komposisi fisik karkas. Hasil penelitian mendapatkan berat karkas dan berat daging perlakuan R3 lebih tinggi (P<0,05) dibandingkan R4, R2, R1 dan R0. Semua perlakuan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap potongan komersial karkas. Penelitian menyimpulkan bahwa penggantian tepung ikan dengan susu kadaluarsa pada aras 75% menghasilkan karkas lebih tinggi dibandingkan perlakuan lain. PubDate: 2020-12-19 DOI: 10.24843/MIP.2020.v23.i03.p03 Issue No: Vol. 23, No. 3 (2020)
- EFEK MARINASI EKSTRAK TEPUNG BATANG KECOMBRANG TERHADAP SIFAT FISIK DAN
ORGANOLEPTIK DAGING BROILER Authors: RAHAYU P. I. S., I. N. S. MIWADA, I. A. OKARINI Pages: 118 - 123 Abstract: Penelitian bertujuan untuk mengetahui efek marinasi ekstrak tepung batang kecombrang terhadap sifat fisik dan organoleptik daging broiler. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan empat ulangan. Keempat perlakuan yaitu: daging ayam yang dimarinasi dengan ekstrak tepung batang kecombrang selama 0 jam (P0), daging ayam yang dimarinasi dengan ekstrak tepung batang kecombrang selama 1 jam (P1), daging ayam yang dimarinasi dengan ekstrak tepung batang kecombrang selama 3 jam (P2), dan daging ayam yang dimarinasi dengan ekstrak tepung batang kecombrang selama 5 jam (P3). Variabel yang diamati adalah susut masak, daya ikat air, pH, warna dan aroma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan lama marinasi daging ayam broiler dengan ekstrak tepung batang kecombrang berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap susut masak, pH, warna dan nilai kesukaan panelis terhadap aroma, namun tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap daya ikat air. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perlakuan lama marinasi 5 jam dengan ekstrak tepung batang kecombrang konsentrasi 6%, meningkatkan sifat fisik dan aroma subyektif filet daging ayam yang baik (susut masak 38,09%, daya ikat air 63,23%, nilai pH 5,17, aroma subyektif dengan skor 3,27 (suka), warna kecerahan (L) 41,2, warna kemerahan (a*) 6,07 dan warna kekuningan (b*) 18,86. PubDate: 2020-12-19 DOI: 10.24843/MIP.2020.v23.i03.p04 Issue No: Vol. 23, No. 3 (2020)
- PENGARUH PENAMBAHAN WORTEL TERHADAP TINGKAT KESUKAAN NUGGET AYAM
Authors: SUSANTI A. A. R., I. A. HENDRAWATI, S. LIKAH Pages: 124 - 127 Abstract: Kegiatan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persentase penambahan wortel terhadap tingkat kesukaan (warna, bau, rasa, tekstur) nugget ayam. Penelitian ini dilaksanakan di KWT Sejahtera (30 orang), Desa Jeruk Sok Sok, Kecamatan Binakal, Kabupaten Bondowoso.pada bulan Juni 2020. Metode penelitian menggunakan metode rancangan acak lengkap dengan 3 kali perlakuan: penambahan wortel P1 (15%), P2 (25%), P3 (35%) dan 6 kali ulangan. Analisis data menggunakan Uji Friedman dan Uji Lanjut Indeks Efektivitas de Garmo. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan nyata (P<0,05) pengaruh persentase penambahan wortel terhadap tingkat kesukaan warna, bau dan tekstur nugget ayam dan tidak terdapat perbedaan nyata (P>0,05) pengaruh presentase penambahan wortel terhadap tingkat kesukaan rasa nugget ayam. Pada uji lanjut didapatkan bahwa perlakuan terbaik adalah perlakuan ketiga (35%) dengan skor NP 0,93. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penambahan wortel sampai 35% pada aspek rasa, bau, tekstur nugget ayam masih bisa diterima dan disukai konsumen. PubDate: 2020-12-19 DOI: 10.24843/MIP.2020.v23.i03.p05 Issue No: Vol. 23, No. 3 (2020)
- PENGARUH PENGGUNAAN KELAPA HIJAU (Cocos nucifera L.) SEBAGAI INKUBATOR
PEMBUATAN YOGHURT TERHADAP UJI ORGANOLEPTIK Authors: MAKSUM M. M. H., I N. S. MIWADA, S. A. LINDAWATI Pages: 128 - 132 Abstract: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hasil uji organoleptik yoghurt yang diinkubasi menggunakan inkubator berbeda. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari hingga Maret 2020 di Laboratorium Mikrobiologi dan Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Udayana. Rancangan percobaan berupa Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan lima ulangan yaitu inkubator berupa wadah vakum biasa (toples) (P0), inkubator berupa kelapa hijau muda (Cocos nucifera L.) tanpa daging (P1), dan inkubator berupa kelapa hijau muda (Cocos nucifera L.) berisi daging (P2). Variabel yang diamati meliputi warna, aroma, citarasa, tekstur, dan penerimaan keseluruhan. Hasil uji organoleptik dianalisis menggunakan uji Kruskal Wallis dan apabila terdapat perbedaan nyata (P<0,05), maka dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian pada kesukaan panelis terhadap warna, aroma, citarasa dan penerimaan keseluruhan yoghurt pada perlakuan P0, P1, dan P2 menunjukkan perbedaan yang tidak nyata (P>0,05). Nilai kesukaan panelis terhadap tekstur yoghurt pada perlakuan P1 tidak berbeda nyata (P>0,05) dengan semua perlakuan, namun perlakuan P0 berbeda nyata (P<0,05) dengan perlakuan P2. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa panelis lebih menyukai tekstur yoghurt pada perlakuan P2. Penggunaan inkubator berupa kelapa hijau muda (Cocos nucifera L.) berisi daging memberikan nilai terbaik pada uji orgenoleptik yoghurt. PubDate: 2020-12-19 DOI: 10.24843/MIP.2020.v23.i03.p06 Issue No: Vol. 23, No. 3 (2020)
- PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG PINTO (Arachis pintoi) YANG DIBERI BERBAGAI
JENIS DAN DOSIS PUPUK ANORGANIK DAN ORGANIK Authors: RONI N. G. K., S. A. LINDAWATI Pages: 133 - 138 Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pertumbuhan tanaman kacang pinto (Arachis pintoi) yang diberi berbagai jenis dan dosis pupuk anorganik dan organik serta mendapatkan level terbaik berbagai jenis pupuk dalam meningkatkan produktivitas tanaman kacang pinto. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap pola faktorial dua faktor yaitu Faktor pertamajenis pupuk (A= Anorganik; OP= Organik Pabrik; BO= Bioorganik; BS= Biosluri), dan faktor kedua dosis pupuk (D0=tanpa Pupuk; D1= 100 kg Nha-1; D2= 200 kg N ha-1; dan D3= 300 kg Nha-1). Terdapat 16 kombinasi perlakuan, diulang 3 kali sehingga terdapat 48 unit percobaan. Peubah yang diamati meliputi panjang tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, diameter batang, berat kering daun, berat kering batang, berat kering total hijauan,luas daun per pot, dan nisbah berat kering daun/batang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi antara jenis dengan dosis pupuk, semua jenis pupuk organik menghasilkan pertumbuhan tanaman kacang pinto (Arachis pintoi) yang cenderung lebih tinggi dibandingkan pupuk anorganik, dosis pupuk D1 dan D2 cenderung meningkatkan, sedangkan dosis D3 cenderung menurunkan pertumbuhan tanaman kacang pinto. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi interaksi antara jenis dengan dosis pupuk, semua jenis pupuk organik menghasilkan pertumbuhan tanaman kacang pinto (Arachis pintoi) yang cenderung lebih baik dibandingkan dengan pupuk anorganik, dan dosis pupuk 120-200 kg Nha-1 cenderung optimal dalam mempengaruhi pertumbuhan tanaman kacang pinto. PubDate: 2020-12-19 DOI: 10.24843/MIP.2020.v23.i03.p07 Issue No: Vol. 23, No. 3 (2020)
- PENGARUH IMBANGAN KONSENTRAT DENGAN JERAMI UREA KAPUR MOLASIS DALAM RANSUM
KAMBING TERHADAP KECERNAAN, METABOLIT RUMEN, DAN KIMIA DARAH Authors: CAKRA I G. L. O., A. A. A. S. TRISNADEWI, I W. WIRAWAN Pages: 139 - 143 Abstract: Penelitian untuk mengetahui pengaruh imbangan konsentrat dengan jerami urea kapur dan molasis (JUKM) dalam ransum terhadap kecernaan, kadar metabolit rumen dan kimia darah, telah dilakukan pada kambing peranakan etawah dengan menggunakan rancangan bujur sangkar latin 4 × 4. Perlakuan yang diberikan adalah perlakuan A (JUKM 60% dan konsentrat 40%) perlakuan B (JUKM 50% dan konsentrat 50%), perlakuan C (JUKM 40% dan konsentrat 60%), perlakuan D (JUKM 30% dan konsentrat 70%). Peubah yang diamati adalah konsumsi bahan kering jerami dan konsentrat, koefesien cerna, kadar kimia darah, kadar metabolit dan populasi protozoa rumen. Hasil penelitian ini mendapatkan, penggunaan konsentrat 40-70% dalam ransum JUKM menunjukkan hasil yang berbeda tidak nyata terhadap konsumsi bahan kering, kadar glukosa dan N urea plasma darah. Terjadi peningkatan kecernaan nutrien, kadar trigliserida, total protein dan kolesterol darah seiring dengan meningkatnya tingkat penggunaan konsentrat. Dari hsil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan JUKM sebagai pakan serat dalam ransum ternak kambing sampai pada tingkat penggunaan 60% dari keperluan bahan kering, tidak berpengaruh terhadap konsumsi bahan kering, kadar glukosa dan N urea plasma darah. PubDate: 2020-12-19 DOI: 10.24843/MIP.2020.v23.i03.p08 Issue No: Vol. 23, No. 3 (2020)
|