Subjects -> ARCHITECTURE (Total: 219 journals)
| A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z | We no longer collect new content from this publisher because the publisher has forbidden systematic access to its RSS feeds. |
|
|
- TINGKAT KOMPLEMEN ARSITEKTURAL ELEMEN NATURAL DAN BUATAN DALAM
PENGUNGKAPAN FUNGSIONALITAS RUANG KOTA Authors: Raisa Firasyan, F.X. Budiwidodo Pangarso Pages: 334 - 350 Abstract: Abstrak - Arsitektur selalu diliputi oleh konteks tempatnya. Hal ini tentu terkait erat dengan kesan visual yang tercipta dalam skala besar, yaitu skala kota. Sebuah kota dapat memiliki suatu identitas karena arsitektur di dalamnya yang berhubungan dengan alamnya. Elemen pembentuk ruang kota akan menyesuaikan dan mengantisipasi menggunakan rancangan yang merespon fakta geografisnya. Penyesuaian tersebut dapat menimbulkan nilai kebaikan visual yang berbeda. Kota seringkali dipisahkan begitu saja dari alam, ditambah lagi dengan kerusakan alam akibat ulah manusia yang acuh - tak acuh. Pemikiran ini disebut dengan binary pairs, dimana sebuah kota dan alam dianggap bertolak - belakang dan tidak dapat disatukan. Manusia mengangkat tangan terhadap eksploitasi dan pencemaran lingkungan. Valsson menuliskan bahwa pemikiran ini keliru, dan dapat diperbaiki dengan metode tingkat komplemen. Maka dari itu, fokus penelitian ini adalah untuk menemukan tingkat tingkat komplemen antara fakta geografis kota dan tatanan elemen arsitektural melalui peninjauan panorama ruang kota dan kondisi fungsional Kawasan Pasar Segiri, Samarinda. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif deskriptif dengan bantuan teknik pictorial analytic. Riset bertujuan untuk menyumbangkan kajian tentang estetika perkotaan, dengan fokus pada tingkat komplemen elemen kota. Penelitian berbasis teori dari beberapa literatur dan observasi objek studi secara daring. Data yang dikumpulkan dikaitkan dengan kajian teori berbasis literatur perkotaan dan estetika perkotaan. Kota Samarinda merupakan waterfront city yang dilewati oleh Sungai Mahakam dan anak sungainya yaitu Sungai Karang Mumus. Walaupun berupa anak sungai, Sungai Karang Mumus memiliki lebar cukup besar yaitu empat puluh meter. Fakta geografis ini berhubungan dengan elemen arsitektur sekitarnya secara visual. Hubungan tersebut dapat bersifat komplemen maupun analog, berbeda – beda pada tiap area observasi. Peninjauan hubungan komplemen masing – masing area observasi dilengkapi dengan observasi aktivitas didalamnya, dan didapatkan perbedaan fungsionalitas ruang kota berdasarkan hubungan tersebut. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat berupa kajian tentang estetika perkotaan, dengan fokus pada hubungan elemen natural dan buatan ruang kota serta pola aktivitas pada ruang kota Kawasan Pasar Segiri, Samarinda. Selain itu, diharapkan penelitian ini dapat menjadi pengetahuan tambahan dan sebagai referensi maupun dasar untuk dikembangkan oleh penelitian selanjutnya. Kata-kata kunci: tingkat komplemen, elemen pembentuk ruang kota, fungsional ruang kota, Samarinda. PubDate: 2023-10-05 DOI: 10.26593/risa.v7i04.7232.334-350 Issue No: Vol. 7, No. 04 (2023)
- PENGARUH DESAIN PENCAHAYAAN ALAMI TERHADAP KENYAMANAN VISUAL DAN
PSIKO-VISUAL PADA TANATAP RING GARDEN COFFEE SHOP AMPERA JAKARTA Authors: Ghea Helena Firmansyah Putri, Mira Dewi Pangestu Pages: 351 - 370 Abstract: Abstrak - Saat ini, pencahayaan alami menjadi pertimbangan yang penting dalam perancangan suatu bangunan. Perancangan pencahayaan alami perlu memperhatikan kenyamanan visual dan kenyamanan psiko-visual. Kenyamanan visual mempertimbangkan kualitas dan kuantitas dari pencahayaan alami. Kenyamanan psiko-visual, berhubungan dengan pengalaman atau suasana ruang dari pencahayaan alami yang mempengaruhi persepsi visual, emosi, dan perilaku pengguna ruang. Tanatap Ring Garden Cof ee Shop Ampera Jakarta adalah kafe rancangan RAD+ar yang menaungi fungsi untuk makan, interaksi sosial, dan rapat/ kerja. Konsep perancangan pada bangunan ini adalah taman publik dengan pendekatan sustainable architecture dan tropical building yang dirancang untuk menyikapi iklim di tapak. Penerapan konsep ini menggunakan pencahayaan alami sebagai pencahayaan utama dari pagi hingga sore hari. Selain penghematan energi, penggunaan pencahayaan alami juga dirancang untuk menciptakan suasana intim pada bagian entrance dan area bar, kemudian suasana terbuka yang keintimannya berkurang dengan adanya taman outdoor sebagai focal point dari bangunan ini. Dengan berbagai aktivitas dan desain bukaan cahaya, aspek ini mempengaruhi kenyamanan visual dan psiko-visual pengunjung di Tanatap. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh desain bukaan cahaya terhadap kuantitas dan kualitas pencahayaan alami. Penelitian ini juga untuk mengetahui sejauh mana desain bukaan cahaya alami mempengaruhi kenyamanan visual dan kenyamanan psiko-visual pengunjung di Kafe Tanatap Ring Garden Ampera Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif - evaluatif dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk memperoleh data kuantitas dan kualitas pencahayaan alami untuk mengetahui kenyamanan visual di Tanatap dengan teknik simulasi digital menggunakan LightStanza. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk memperoleh data persepsi-emosi-perilaku responden dengan kuesioner mengenai kenyamanan psiko-visual pengunjung Tanatap Ampera. Kemudian, data kondisi eksisting dari kenyamanan visual dan psiko-visual dibandingkan untuk mengkonfirmasi tercapainya konsep suasana pencahayaan alami yang dirancang oleh arsitek Tanatap. Penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan. Pertama, kenyamanan visual pada kondisi eksisting ditinjau dari kuantitas dan kualitas pencahayaan alami di kafe Tanatap sudah memenuhi standar yang ada dan sesuai dengan konsep dari arsitek Tanatap. Kedua, kenyamanan psiko-visual memiliki peranan penting untuk mewujudkan persepsi visual pengunjung sehingga tercipta suasana nyaman, terbuka, dan intim, serta kesan seperti berada di taman yang sesuai dengan konsep pencahayaan alami dari arsitek Tanatap. Ketiga, desain bukaan cahaya alami sudah memberikan kenyamanan visual dan psiko-visual dengan kategori sesuai sampai sangat sesuai bagi pengunjung di area penelitian. Kata-kata kunci: kafe, pencahayaan alami, kenyamanan visual, kenyamanan psiko-visual, Tanatap Coffee Shop PubDate: 2023-10-05 DOI: 10.26593/risa.v7i04.7233.351-370 Issue No: Vol. 7, No. 04 (2023)
- PENERAPAN FILOSOFI DESAIN ARSITEK ANDRA MATIN PADA AM RESIDENCE
Authors: Nicholas -, Caecilia S. Wijayaputri Pages: 371 - 387 Abstract: Abstrak - Filosofi desain merupakan sebuah abstraksi dari menetukan sebuah karakter dalam mendesain arsitektur. Untuk mempelajrai dan juga mengaplikasikan filosofi desain yang akan dirancang atau dibuat perlu lah memiliki parameter atau panutan yang baik agar dapat membuat atau menentukan filosofi desain diri sendiri. Salah satu arsitek yang memiliki filosofi desain dan cara merancang cukup menarik yaitu arsitek Andra Matin, dimana ketika melihat bangunan yang ia rancang, dapat terasakan dan terlihat bahwa bangunan tersebut memiliki karakter dari dirinya. Objek studi yang dinilai cukup menarik untuk ditelaah yaitu rumah dari Andra Matin itu sendiri, yaitu AM Residence. AM Residence dipilih karena rumah tersebut merupakan rumah yang Andra Matin rancang tanpa adanya interfensi dari pihak lain, atau dapat dikatakan bahwa semua ide atau pengaplikasian filosofi desain dirinya dapat diterapkan dengan penuh disana. Penelitian ini dimulai dengan menganalisa terlebih dahulu siapa itu Andra Matin dan apa saja filosofi desainnya, lalu dilakukannya wawancara kepada Andra Matin. Sehabis mendapatkan hasil dari wawancara serta melakukan observasi terhadap filosofi desainnya, dibuatlah reka ulang bangunan tersebut secara 3D, lalu dilakukannya analisa bagaiman pengaplikasian filosofi desain Andra Matin pada AM Residence, dan dilakukan pengecekan silang dengan teori bentuk, ruang, dan tatanan dari D.K. Ching. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana cara dan juga pengaplikasian penerapan dari filosofi desain dirinya dalam merancang sebuah bangunan. Setelah mengetahui penerapan filosofi tersebut akan membuat mahasiswa arsitektur memiliki titik berangkat yang benar dalam mengawali karir berarsitektur. Kata-kata kunci: Andra Matin, Arsitektur, Filosofi desain. PubDate: 2023-10-05 DOI: 10.26593/risa.v7i04.7234.371-387 Issue No: Vol. 7, No. 04 (2023)
- IDENTIFIKASI KUALITAS RUANG TERBUKA PUBLIK DI PERMUKIMAN KOTA (STUDI KASUS
: TAMAN LINGKUNGAN DI KAWASAN BSD CITY, KOTA TANGERANG SELATAN) Authors: Elvareta -, Yohanes Basuki Dwisusanto Pages: 388 - 406 Abstract: Abstrak - Sejak awal pandemi COVID-19, Pemerintah Kota Tangerang Selatan menutup sementara Taman Kota 1 dan 2. Dengan ditutupnya taman kota, masyarakat mencari alternatif ruang terbuka publik dalam skala yang lebih kecil yaitu taman lingkungan. Fokus penelitian akan dilakukan pada taman lingkungan di kawasan BSD City yaitu Taman Perdamaian dan Taman Kesehatan. Kedua objek studi ini memiliki kedudukan yang sama sebagai taman lingkungan aktif. Saat ini kondisi Taman Perdamaian semakin mengalami penurunan kualitas fisik, namun tidak mengurangi pemanfaatannya oleh masyarakat sekitar. Sedangkan kondisi Taman Kesehatan sepi pengunjung padahal fasilitasnya sangat terawat. Penelitian ini ingin mengidentifikasi lebih dalam kualitas kedua ruang terbuka publik ditinjau dari elemen fisik dan aktivitas penggunaannya untuk mengetahui faktor apa saja mempengaruhi keberhasilan kedua taman lingkungan tersebut sebagai ruang terbuka publik di permukiman kota. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Pengumpulan informasi dilakukan dengan observasi lapangan terkait elemen fisik dan penggunaannya pada kedua objek studi. Selanjutnya dilakukan penyebaran kuesioner dan wawancara kepada pengguna, untuk memperoleh data persepsi sebagai dasar untuk mengidentifikasi kualitas kedua ruang terbuka publik. Berdasarkan analisis, diketahui bahwa pada Taman Perdamaian telah terwujud tiga kualitas yang berkontribusi terhadap keseluruhan struktur suatu tempat yaitu permeabilitas, keragaman, dan keterbacaan fisik. Dengan terwujudnya tiga kualitas ini, terlihat keberhasilan taman dalam menarik lebih banyak pengguna. Sedangkan pada Taman Kesehatan dari ketiga kualitas tersebut yang menonjol baru permeabilitas serta lebih dominan perwujudan kesesuaian visual dan richness yang lebih berfokus kepada detail ruang. Hal ini menjawab kurang dimanfaatkan Taman Kesehatan, yaitu kurangnya perwujudan kualitas keragaman dan kualitas keterbacaan.Prasarana dan sarana merupakan hal yang harus disediakan pada suatu lingkungan perumahan dan harus memenuhi standar dan peraturan untuk membuat kehidupan masyarakat rusun Sarijadi menjadi lebih baik dan memberi kepuasan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Tujuan studi ini adalah untuk mengetahui apakah prasarana dan sarana yang ada pada rumah susun Sarijadi telah memenuhi standar yang telah ditetapkan dan apakah prasarana dan sarana yang ada telah memenuhi kebutuhan para penghuni. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif, data diperoleh dari studi literatur, pengamatan langung ke lapangan, serta dari angket dan wawancara terhadap penghuni rumah susun Sarijadi. Diperoleh kesimpulan bahwa walaupun prasarana dan sarana yang ada pada rumah susun Sarijadi belum sepenuhnya memenuhi standar, namun para penghuni menyatakan bahwa prasarana dan sarana sudah cukup lengkap dan dapat memenuhi kebutuhan mereka. Kata-kata kunci: ruang terbuka publik di permukiman, taman lingkungan, kualitas ruang terbuka publik PubDate: 2023-10-05 DOI: 10.26593/risa.v7i04.7235.388-406 Issue No: Vol. 7, No. 04 (2023)
- PENGARUH PEMBAYANGAN ANTAR MASSA DAN TIPE FASAD TERHADAP EFEKTIVITAS
PENERAPAN PANEL FOTOVOLTAIK PADA FASAD RUSUNAWA NAGRAK JAKARTA Authors: Evelyn -, Amirani Ritva Santoso Pages: 407 - 423 Abstract: Abstrak – Pemanfaatan Energi Matahari secara aktif dilakukan dengan mengubah radiasi sinar matahari menjadi energi listrik dengan bantuan solar cell atau fotovoltaik. Rumah susun atau Rusun merupakan sebutan untuk tipe hunian bertingkat seperti apartemen, kondominium, flat, dan lain-lain. Rusunawa (Rumah Susun Sederhana Sewa) ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), yang memunculkan kebutuhan energi murah. Permasalahan ini dicoba untuk diatasi dengan implementasi panel fotovoltaik pada bangunan rusunawa. Dewasa ini, tren pembangunan rumah susun yang dikelola pemerintah berkembang secara vertikal, dengan jumlah lantai lebih dari 15 lapis. Tipologi bangunan rusun yang terus bertambah tinggi dengan dasar bangunan yang semakin kecil mempersempit area atap dan memperluas area fasad. Oleh karena itu, untuk meningkatkan penggunaan panel fotovoltaik pada bangunan, perlu dilakukan implementasi panel pada area fasad bangunan Penelitian ini bertujuan untuk mengidentfikasi performa penggunaan panel fotofoltaik pada fasad bangunan Rusunawa Nagrak, sekaligus mencari koefisien/nilai standar, sehingga hasil peneltian dapat diterapkan di kemudian hari pada bangunan yang memiliki tipologi serupa dengan sedikit perubahan. Penelitian ini bersifat eksperimental-kuantitatif dengan bantuan perangkat lunak Rhinoceros Grasshopper, & Ladybug untuk menemukan konfigurasi penyusunan panel fotovoltaik paling optimal untuk penggunaan gedung Rusunawa Nagrak Menara 1-5. Hasil penelitian menemukan bahwa orientasi massa paling efektif untuk solar panel adalah menghadap ke arah utara, dengan kemiringan panel optimal 30°, dengan jarak antar bangunan ≥0.73 dari tinggi bangunan dan tipe fasad bangunan polos. Kata-kata kunci: Rusunawa, Panel Fotovoltaik, Solar Access, Fasad Bangunan, Cilincing Jakarta. PubDate: 2023-10-05 DOI: 10.26593/risa.v7i04.7236.407-423 Issue No: Vol. 7, No. 04 (2023)
- EVALUASI PACKABILITY RANCANGAN PROTOTIPE SHELTER EVAKUASI BENCANA CAREDs
Authors: Reynard Yulius, Yenny Gunawan Pages: 424 - 443 Abstract: Abstrak - Penelitian lanjutan “Evaluasi Rancangan Prototipe Shelter Evakuasi Bencana CAREDs SEB18.017 Berdasarkan Uji coba Constructability” merupakan penelitian pengembangan desain SEB18.017 yang menggunakan konsep pop-up ke tahap kelayakan konstruksi. Pengembangan yang telah dilakukan menggunakan maket skala 1:2 sehingga masih terdapat detail yang perlu dikembangkan ke skala material 1:1. Permasalahan yang muncul terkait dengan sistem sambungan struktur dan pemilihan material. Selain itu, pengembangan desain belum teruji dalam hal adaptabilitas yang menyangkut packability. Emergency shelter adalah naungan sementara untuk penanganan pasca bencana alam. Emergency shelter penting untuk dipersiapkan dan disediakan bagi para korban yang membutuhkan tempat tinggal setelah tempat tinggalnya rusak akibat bencana alam yang terjadi. Desain Emergency shelter harus dapat menyediakan lingkungan yang aman, sehat, dan juga privasi bagi para korban bencana. Selain itu, desain emergency shelter juga harus dapat dengan mudah dipersiapkan oleh penggunanya dengan waktu yang cukup singkat, memiliki kemudahan kemasan / packaging dan mobilitas yang efektif dan efisien menuju tempat-tempat terjadinya bencana. Kata kunci: emergency shelter, pop-up, CAREDs, adaptabilitas, efisiensi, packability. PubDate: 2023-10-05 DOI: 10.26593/risa.v7i04.7237.424-443 Issue No: Vol. 7, No. 04 (2023)
|