Authors:Rosidin Ali Syabana Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk memahami peran platform artistik dalam kontribusinya terhadap produksi ruang terkait sejarah LGBTQ dan HIV/AIDS di Prancis menggunakan film Prancis berjudul 120 Battements par Minute (2017). Film ini menceritakan tentang perjuangan organisasi transnasional, ACT UP Paris, untuk mendorong pembuat kebijakan dan perusahaan farmasi dalam mengembangkan pengobatan dan kebijakan publik yang lebih baik untuk pasien HIV/AIDS. Penelitian dilakukan dalam beberapa tahap, dengan menggunakan konsep representasi ruang Henry Lefebvre. Pertama, data dikumpulkan dalam bentuk gambar tangkapan layar dan narasi terkait tangkapan layar. Data tersebut kemudian diklasifikasikan dan dianalisis dengan menggunakan konsep ruang triadik Lefebvre dan interpretasinya dalam studi queer. Artikel ini menyimpulkan bahwa tubuh memainkan peranan penting sebagai mediator dalam praktik spasial. Praktik spasial yang direpresentasikan dalam film ini erat kaitannya dengan hierarki kekuasaan dan nilai dominan dalam masyarakat. Namun, tubuh queer berusaha mengubah ruang dominan menjadi queer dengan beberapa pendekatan baik di ruang privat maupun publik. PubDate: Sun, 27 Feb 2022 18:35:34 +070
Authors:Muhammad Rodinal Khair Khasri Abstract: Artikel ini bertujuan menjelaskan signifikansi perkembangan teknologi terhadap pandangan hidup masyarakat modern yang kemudian dispesifikkan pada dinamika penghayatan dan implementasi nilai Gotong Royong. Semangat Gotong-royong di dalam masyarakat Indonesia mulai terkikis oleh dampak yang ditimbulkan oleh modernitas. Tesis Herbert Marcuse tentang “One-Dimensional Man” menjadi perspektif yang digunakan untuk merefleksikan kondisi sosial masyarakat modern. Metode analisis data yang digunakan yaitu metode analisis deduktif yang mengacu pada model penelitian kualitatif Alan Bryman. Penelitian ini menawarkan sebuah hipotesis yang disandarkan pada teori sosial Herbert Marcuse bahwa masyarakat modern didominasi oleh kesadaran palsu yang kemudian mereduksi manusia ke arah yang kontraproduktif dengan semangat Gotong-royong. Penelitian ini juga berupaya merekonstruksi teori Marcuse yakni dengan meletakkan sosio-epistemologi sebagai basis paradigmatis untuk memperkuat kerangka kerja implementasi nilai Gotong-royong menjadi sebuah praksis sosial. PubDate: Sun, 27 Feb 2022 18:35:34 +070
Authors:Bakdiyatul Mukarromah; Moses Glorino Rumambo Pandin Abstract: Buku karya Eka ini mampu mengajak pembaca untuk menyelami cerita dan menebak-nebak alur ceritanya. Latarnya yang merupakan cerita tradisional klasik yang terjadi di masa lampau sangat khas dengan berbagai problematika yang terjadi di Indonesia kala itu, meskipun jenis karyanya sendiri adalah fiksi. Penggambaran yang diberikan juga sangatlah mendetail dan dilengkapi dengan ilustrasi sederhana pada beberapa bagian cerita, sehingga pembaca dapat mengimajinasikan latar cerita dengan cukup baik PubDate: Sun, 27 Feb 2022 18:35:34 +070
Authors:Ayu Lityaningrum Abstract: Adanya pelecehan seksual selama pandemi melalui media sosial perlu perhatian khusus bagaimana pesan tersebut dapat diyakini sebagai pelecehan seksual layaknya pada dunia nyata dengan berbagai ragam gabungan moda seperti tulisan yang disertai dengan emoji. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan unsur verbal dan visual dalam membentuk tindakan pelecehan seksual yang dilakukan pelaku dari segi linguistik sehingga dapat dihubungkan dengan Pasal yang dijatuhkan kepada terdakwa apabila kasus dibawa melalui jalur hukum. Metode penelitian ini menggunakan kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan studi pustaka. Data yang digunakan adalah bukti pesan dengan indikasi pelecehan seksual terhadap korban yang di dalamnya mengandung unsur verbal dan visual yang berupa emoji. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan teori multimodalitas khususnya makna ideasional dan interpersonal oleh Kress & Leeuwen (2006) dan Halliday & Mathiessen (2004). Penelitian ini terbatas pada ujaran pelaku dan terbatas pada tataran makna Ideasional dan Interpersonal. Hasil yang didapat adalah hubungan kedua moda terlihat dari unsur visual berupa emoji yang dapat memperjelas adanya pelecehan seksual secara verbal melalui media sosial. Hal ini dilihat dari adanya unsur visual yang mengekstensi dan menerangkan unsur verbal. Selain itu, adanya temuan bahwa emoji dapat menjadi alat bukti untuk mengungkap kejahatan melalui bahasa. PubDate: Sun, 27 Feb 2022 18:35:33 +070
Authors:Menik Lestari; Sri Munawarah Abstract: An important issue of whether two varieties of language are basically the same or whether they are different dialects or even different languages can be answered using the methods of dialectology. This study looks at the Javanese language used in Kendal regency in Java. People there from the Weleri district attest that their variety of Javanese is a dialect, distinct from the language used by other people in Kendal. There is also literature where the opinion supports this view. But there are also contradictory opinions. This research seeks to provide definitive evidence about the status of the Javanese used by people in the Weleri area, to end any further confusion about its status, one way or the other. The research involved data sampled from many points in the area and the analysis used dialectometry to establish the degree of difference and also interviews to find out what the views of local speakers were. The results were definitive but not without some other interesting facts concerning phatic particles in spoken Javanese coming to light PubDate: Sun, 27 Feb 2022 18:35:33 +070