Authors:Nanik Andelita, I Wayan Sudiarta, Dian Wijaya Kurniawidi Pages: 53 - 59 Abstract: Perkembangan teknologi informasi, komputasi dan ilmu fisika, khususnya fisika kuantum, diharapkan dapat melahirkan teknologi baru yang berguna untuk mewujudkan komputer kuantum sebagai komputer masa depan. Pada penelitian ini, algoritma kuantum telah diterapkan Variational Quantum Eigensolver (VQE) untuk menghitung energi keadaan dasar molekul dimer helium (He2). Komputasi menggunakan algoritma kuantum VQE dikerjakan dalam bahasa pemrograman Python dengan modul Qiskit. Untuk memastikan program algoritma kuantum VQE telah bekerja dengan baik pada sistem molekul, validasi program dilakukan terlebih dahulu untuk kasus molekul hidrogen ( ). Hasil validasi program pada molekul menunjukkan hasil yang sesuai dengan metode diagonalisasi dan literatur. Energi keadaan dasar molekul He2 yang diperoleh dengan metode algoritma VQE yaitu sebesar −5,74032590 pada jarak equilibrium 2,3 Å PubDate: 2021-12-29 DOI: 10.15294/jf.v11i2.30192 Issue No:Vol. 11, No. 2 (2021)
Authors:Abdul Momin, Hartono Hartono, Abdullah Nur Aziz Pages: 60 - 76 Abstract: Penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia. Oleh karena itu, diperlukan alat untuk memonitoring kesehatan jantung berupa Elektrokardiograf (EKG). Penelitian ini bertujuan merancang bangun elektrokardiograf berbasis Internet of Things (IoT). Elektrokardiograf dibentuk dari rangkaian penguat amplifier IC AD620, band pass filter, notch filter, dan penguat non inverting. Modul EKG dihubungkan dengan perangkat ESP 8266 untuk mentransmisikannya melalui jaringan internet. Pengujian dilakukan dengan membandingkannya terhadap EKG terkalibrasi. Data yang dibandingkan adalah beat per minute (BPM) jantung dan grafik keluaran EKG. Pengujian BPM dilakukan terhadap tiga objek. Objek pertama menghasilkan BPM 62,57 dan error 1,47%. Objek kedua menghasilkan BPM sebesar 68,96 dan error 4,49%. Objek ketiga menghasilkan BPM sebesar 79,42 dan error 0,53%. Rata-rata error dari ketiga objek adalah 2,16 % atau lebih kecil dari ambang batas sebesar 5%. Data EKG ditampilkan dalam bentuk grafik dan nilai BPM dalam bentuk paket data selama enam detik. Berdasarkan hasil pengujian, EKG berbasis IoT memiliki nilai error dibawah ambang batas. PubDate: 2021-12-29 DOI: 10.15294/jf.v11i2.31950 Issue No:Vol. 11, No. 2 (2021)
Authors:Siska Nuryani, Uhty Maesyaroh, Heni Sumarti Pages: 77 - 83 Abstract: Diabetes Mellitus merupakan salah satu penyakit utama yang menimbulkan ancaman terhadap kesehatan manusia dan telah menjadi epidemik secara universal. Kadar aseton pada penderita Diabetes Mellitus sangat tinggi jika dibandingkan dengan orang tanpa indikasi Diabetes Mellitus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalis kadar aseton dalam gas buang pernafasan penderita Diabetes Mellitus dan normal menggunakan sensor MQ-135. Metode penelitian yang dilakukan meliputi perancangan alat, pembuatan alat, kalibrasi, uji coba alat dan analisis. Subjek penelitian terdiri dari 6 responden tanpa indikasi Diabetes Mellitus dan 6 responden dengan indikasi Diabetes Mellitus. Akurasi alat pada responden tanpa indikasi Diabetes Mellitus sebesar 88,01% dan pada responden dengan indikasi Diabetes Mellitus sebesar 95,35%. Alat ini layak digunakan sebagai alat deteksi kadar gula darah mandiri bagi pasien dengan indikasi Diabetes Mellitus. Sesuai dengan dengan ketentuan BPFK (Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan) bahwa batas ambang nilai error yang diizinkan yaitu 5%. PubDate: 2021-12-29 DOI: 10.15294/jf.v11i2.32249 Issue No:Vol. 11, No. 2 (2021)
Authors:Deffi Munadiyat Putri, Mario Charlos Rohi Koten Pages: 84 - 94 Abstract: Fog merupakan fenomena yang memengaruhi aktivitas manusia. Proses pembentukan dan reaksi fog sangat kompleks serta prediksinya sulit karena limitasi dari stasiun meteorologi konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk memahami mekanisme yang terjadi pada siklus hidup fog menggunakan pendekatan analisis kondisi permukaan, profil udara atas serta model cuaca numerik terhadap dua kasus fog yang terjadi di Kotawaringin Barat. Distribusi spasial menggunakan komposit kanal Red Green Blue (RGB) menunjukan bentangan yang luas berwarna biru muda yang mengindikasikan bahwa fog terbentuk pada kondisi atmosfer yang hangat. Kondisi kelembaban yang tinggi saat fog bertahan dari lapisan bawah hingga lapisan menengah dengan ketinggian inversi berada di ketinggian sekitar 200 m. Kasus fog terbentuk pada nilai Fog Stability Index (FSI) <31 dengan potensi pembentukan fog yang tinggi, akan tetapi pada kasus pertama sebelum fog nilai FSI menunjukan potensi yang rendah. Sedangkan nilai Liquid Water Content (LWC) dan Downward Longwave Flux (L↓) menunjukan kenaikan yang terjadi pada waktu yang sama. PubDate: 2021-12-29 DOI: 10.15294/jf.v11i2.31905 Issue No:Vol. 11, No. 2 (2021)
Authors:Endang Haryati, Khaeriah Dahlan, Steven Yohanes Yulianus Mantiri, Beatrix Singir Pages: 95 - 104 Abstract: Bijih Nikel merupakan bahan alam yang banyak digunakan dalam bidang perindustrian yang mempunyai sifat tahan karat. Daerah Angkasapura Jayapura termasuk dalam wilayah pengunungan Cycloop dengan berbagai jenis batuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan profil nikel laterit, komposisi mineral nikel laterit, struktur senyawa mineral nikel laterit dan morfologi permukaan nikel laterit di daerah Angkasapura. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode geolistrik resistivitas konfigurasi Schlumberger. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profil nikel laterit yang tersebar pada 3 titik pengukuran yang diidentifikasi dengan metode geolistrik terdiri dari 4 jenis lapisan dengan nilai resistivitas 1,96–362,0 untuk lapisan limonit, 404,0–417,0 untuk lapisan saprolit, 661,0–929,0 untuk lapisan saprock dan 1977,0–3822,0 untuk lapisan bedrock. Persentase unsur Nikel pada sampel nikel laterit pada 4 jenis lapisan yaitu 0,51% pada lapisan top soil, 1,32% pada lapisan red limonit, 1,40% pada lapisan yellow limonit dan 15,3% pada lapisan saprock. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nikel laterit yang tersebar di daerah Angkasapura Jayapura, Papua berpotensi sebagai sumber tambang Nikel. PubDate: 2021-12-29 DOI: 10.15294/jf.v11i2.33067 Issue No:Vol. 11, No. 2 (2021)