|
|
- Pengaruh Variasi Konsentrasi Pemanis Xylitol Terhadap Sifat Fisik Granul
dan Tablet Hisap Ekstrak Buah Kapulaga Authors: Frisca Vidya Ningrum, Pramulani Mulya Lestari, Fitria Nugrahaeni First page: 47 Abstract: Ekstrak kental buah kapulaga dibuat dalam sediaan tablet hisap dengan berbagai variasi konsentrasi xylitol untuk meningkatkan rasa serta menghasilkan tablet yang memenuhi persyaratan mutu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi xylitol terhadap sifat fisik granul dan tablet. Tablet hisap dibuat dalam 5 formula berdasarkan variasi konsentrasi xylitol yaitu F1 (6%), F2 (9%), F3 (12%), F4 (15%), F5 (18%). Pembuatan tablet hisap menggunakan metode granulasi basah. Sifat fisik granul yang diuji meliputi susut pengeringan, waktu alir, sudut diam, kompresibilitas dan distribusi ukuran partikel. Sifat fisik tablet yang diuji meliputi organoleptis, kekerasan, kerapuhan, waktu larut serta tanggap rasa kemudian dibandingkan dengan pustaka yang diacu. Hasil evaluasi granul dan tablet pada semua formula telah memenuhi persyaratan. Hasil analisa One Way ANOVA data kekerasan, kerapuhan serta waktu larut menunjukkan adanya perbedaan antar formula dengan p-value 0,000 < 0,05. Hasil analisa Chi Square menunjukkan nilai p-value 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa variasi konsentrasi xylitol berpengaruh terhadap sifat fisik granul dan tablet terutama pada kekerasan, kerapuhan, waktu larut serta tingkat kesukaan terhadap rasa tablet. PubDate: 2022-11-11 Issue No: Vol. 9, No. 2 (2022)
- Deteksi Cemaran Tikus Pada Sampel Sosis Dengan Real Time PCR
Authors: Hadi Sunaryo, Nurul Azmah Nikmatullah, Samiratul Mufidah First page: 57 Abstract: Dalam ajaran Islam daging tikus merupakan bahan pangan yang tidak halal atau tidak diperbolehkan untuk dikonsumsi, sehingga kehadirannya dalam suatu olahan makanan merupakan isu yang sangat penting. Olahan daging sering kali dipalsukan dengan penambahan daging tikus, hal ini dilakukan untuk menekan biaya produksi olahan daging. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi cemaran Tikus pada sampel sosis menggunakan metode Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR). Identifikasi ini terbagi menjadi 2 tahap yaitu tahapan ekstraksi menggunakan kit Progenus EasyFastTM Extraction Kit for Meat Products dan tahapan amplifikasi menggunakan kit EASYFASTTM Rat detection kit. Pada penelitian ini sampel yang diidentifikasi sebanyak 30 sampel. Dari 30 sampel yang telah diidentifikasi terdapat 1 sampel yang positif mengandung cemaran DNA tikus dengan nilai Ct 36,16 PubDate: 2022-11-11 Issue No: Vol. 9, No. 2 (2022)
- Potensi Daun Tanaman Pucuk Merah (Syzygium myrtifolium Walp.) Sebagai Agen
Antibakteri Terhadap Streptococcus mutans Authors: Vilya Syafriana, Yayu Wiranti Pages: 65 - 75 Abstract: Pucuk merah merupakan tanaman yang memiliki dua warna daun, yaitu bagian pucuk berwarna merah dan bagian lainnya berwarna hijau. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa daun dari tanaman ini memiliki aktivitas antibakteri, namun aktivitasnya terhadap Streptococcus mutans belum pernah dilaporkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak daun merah dan daun hijau tanaman pucuk merah terhadap bakteri S. mutans. Ekstraksi daun dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram untuk menentukan nilai Diameter Daya Hambat (DDH) dan dilanjutkan dengan uji Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dengan metode dilusi padat. Hasil uji menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun hijau memiliki nilai DDH pada konsentrasi 10%, 20%, 40%, 80% secara berurutan sebesar 8,51±0,26 mm; 10,30±0,08 mm; 11,21±0,06 mm; dan 12,57±0,15 mm; sedangkan daun merah dengan konsentrasi yang sama memiliki DDH sebesar 9,04±0,45 mm; 10,79±0,63 mm; 11,87±0,39 mm; dan 13,35±0,93 mm. Hasil uji KHM menunjukkan bahwa ekstrak daun hijau dan daun merah memiliki hasil yang sama, yaitu pada konsentrasi 2% masih mampu menghambat pertumbuhan S. mutans. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai KHM ekstrak daun pucuk merah belum dapat ditentukan. Akan tetapi, data ini mengindikasikan bahwa daun tanaman pucuk merah berpotensi sebagai agen antibakteri terhadap S. mutans. PubDate: 2022-10-31 Issue No: Vol. 9, No. 2 (2022)
- Sistem Penghantaran Obat Ko-Amorf: Preparasi dan Pemilihan Koformer
Authors: Muhammad Lukman Nur Hakim, Taofik Rusdiana Pages: 77 - 86 Abstract: Saat ini berbagai macam metode dan teknik untuk memperbaiki sifat fisik seperti kelarutan dan disolusi dari obat-obat golongan BCS (Biopharmaceutical Classification System) kelas II dan IV telah banyak dikaji, diantaranya sistem penghantaran obat ko-amorf. Sistem penghantaran obat ko-amorf (co-amorphous drug delivery system) adalah sistem penghantaran obat dengan kombinasi dari dua atau lebih komponen dengan bobot molekul yang rendah dan membentuk sistem fase tunggal homogen. Sistem ko-amorf memiliki keunggulan kelarutan dan kestabilan yang tinggi dibandingkan sistem lain seperti kokristal karena interaksi antarmolekul yang spesifik. Tujuan review ini adalah untuk mengkaji aspek preparasi dan pemilihan co-former dalam menghasilkan sistem ko-amorf yang baik. Metode pada review ini yaitu studi literatur dengan hasil berupa teknik preparasi, pemilihan zat aktif, kombinasi dengan eksipien, sampai dengan metode serta mekanisme yang diperoleh harus diperhatikan dalam formulasi. Parameter yang berpengaruh dalam pemilihan co-former yang baik adalah sifat fisikokimia zat aktif serta eksipien dan tendensi kristalisasi materi. PubDate: 2022-10-31 Issue No: Vol. 9, No. 2 (2022)
|