|
|
- KONSEP PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KITAB TARBIYATUL AULAD FIL ISLAM KARYA
ABDULLAH NASIH ‘ULWAN Authors: Ahmad Najmi, Nur Apriliya Rochimah Pages: 111 - 124 Abstract: Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan konsep pendidikan sosial dalam Kitab Tarbiyatul Aulad fil Islam Karya Abdullah Nasih ‘Ulwan. Jenis penelitian ini adalah termasuk jenis penelitian studi pustaka, yaitu serangkaian kegiatan penalaran ilmiah yang memaparkan hasil kajian kepustakaan dan olah pikir peneliti mengenai suatu masalah atau topik kajian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep pendidikan sosial dalam kitab Tarbiyatul Aulad fil Islam karya Abdullah Nasih ‘Ulwan sebagai pandangan terhadap problematika dalam proses pendidikan di tengah-tengah himpitan arus perubahan. Konsep pendidikan sosial Abdullah Nasih ‘Ulwan dibagi menjadi dua, yaitu: Pertama, Penanaman dasar-dasar kejiwaan yang mulia meliputi: taqwa, persaudaraan, kasih sayang, itsar, memaafkan orang lain, keberanian. Kedua, Menjaga hak orang lain meliputi: hak orang tua, hak kerabat, hak tetangga, hak guru, hak teman, hak orang yang lebih tua, melaksanakan etika masyarakat, pengawasan dan etika sosial PubDate: 2021-10-01 Issue No: Vol. 33, No. 2 (2021)
- TRANSFORMASI PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA: Menimbang Model Kajian Karel
A. Steenbrink Authors: Agus Miswanto Pages: 125 - 151 Abstract: Artikel ini menelaah transformasi pendidikan Islam di Indonesia khususnya pada awal era orde Baru. Secara khusus, artikel ini mengungkap ulang apa yang ditemukan oleh Karel A Steenbrink pada tahun 1970-an dengan mengkontektualisasikan pada perkembangan dan kemajuan pendidikan pada era-era berikutnya. Dengan metode serta pendekatan sejarah dan grounded research, Steenbrink menemukan model trasformasi pendidikan Islam yang ada di Indonesia. Pada era kolonial pendidikan Islam terdiskriminasi sedemikian rupa, tetapi kaum modernis Islam berusaha secara dialektis dan konvergensi menemukan format pendidikan Islam yang kemudian menjadi rujukan pada perkembangan lembaga pendidikan Islam setelah Indoensia merdeka: orde lama dan orde baru PubDate: 2021-10-01 Issue No: Vol. 33, No. 2 (2021)
- MODEL PEMBINAAN KOMPETENSI AIK GURU DI MADRASAH TSANAWIYAH MUHAMMADIYAH
PONOROGO Authors: Rohmadi Rohmadi, Bambang Wahrudin, Wawan Kusnawan Pages: 152 - 168 Abstract: Pendidikan adalah salah satu pilar dakwah persyarikatan Muhammadiyah. Ibarat kata menjadi primadona bagi masyarakat jika membicarakan pendidikan Muhamamadiyah. Karena tak sedikit sekolah/Madrasah Muhammadiyah yang mampu menceatak alumni dengan kualitas yang baik sehingga kebermanfaatanya sangat dirasakan oleh masyarakat. Namun demikian, tidak semua sekolah/madrasah Muhammadiyah mampu menjadi lembaga pendidikan Islam yang unggul, melainkan banyak diantaranya yang dalam ekeadaan memprihatinkan. Muhammadiyah Ponorogo setidaknya memiliki 8 (delapan) madrasah tsanawiyah (MTs) atau setingkat dengan sekolah menengah pertama (SMP). Delapan MTs yang ada tersebut secara kuantitas siswa mayoritas tidak mencapai 100 siswa dalam satu sekolah. Hanya satu sekolah yang jumlah muridnya lebih dari 100 siswa yaitu MTs Muhammadiyah 2 Jenangan Ponorogo. Hal tersebut menjadi menarik untuk dilakukan penelitian bagaimana model pembinaan AIK guru yang ada di lembaga-lembaga tersebut mengingat bahwa maju mundurnya lembaga pendidikan sangat dipengaruhi oleh sumber daya manusia yang ada di dalamnya. Sedangkan sebagai lembaga pendidikan Muhammadiyah Mengingat bahwa Al Islam Kemuhammadiyahan (AIK) merupakan menjadi indickator utama bagi kompetensi kepribadian dan kompetensi socsial bagi guru yang ada di sumber daya manusia yang ada di lembaga pendidikan Muhammadiyah. Penelitian ini bertujuan mengetahui dan menganalisis model pembinaan Al Islam Kemuhammadiyahan (AIK) guru di MTs Muhammadiyah yang berada di Ponorogo. Dengan Selain mengetahui model pembinaan AIK para guru juga akan dapat disimpulkan silabus dangambaran materi pembinaan AIK yang diterapkan di bagi guru SMP dan MTs Muhammadiyah se-Ponorogo sehingga yang mampudapat menjadi referensi bagi seluruh pengembangan Sekolah/Madrasah Muhammadiyah yang jugadalam mengemban misi dakwah Muhammadiyah mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. PubDate: 2021-10-01 Issue No: Vol. 33, No. 2 (2021)
- MODEL PROGRAM UNGGULAN DI MADRASAH ALIYAH DARUL HUDA MAYAK TONATAN
PONOROGO Authors: Nurul Fatqur Rohmah, Zaenal Abidin Pages: 169 - 180 Abstract: Program unggulan merupakan salah satu upaya sekolah dalam meningkatkan mutu kualitas pendidikan. Sekolah memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas yang berlandaskan pada inovasi dan kekreatifan pengelolaan sekolah yang dinamis, energik serta penuh gagasan. Sekolah memiliki peran penting dalam melahirkan lulusan-lulusan yang berkualitas dan berdaya saing Mampu berdaya saing dalam proses pendidikan akademik maupun Non Akademik sehingga mewujudkan siswa yang berprestasi.Madrasah Aliyah Darul Huda Mayak Tonatan Ponorogo menyelenggarakan pendidikan dengan tujuan menghasilkan lulusan yang unggul. Dalam rangka menghasilkan lulusan yang unggul itu maka dituntut proses belajar-mengajar yang unggul juga menyelenggarakan program madrasah yang biasa disebut program unggulan. Dengan demikian program kelas khusus menjadi perwujudan dari tujuan tersebut. Karena Madrasah Aliyah Darul Huda Mayak Tonatan Ponorogo merupakan salah satu sekolah yang berhasil mengembangkan program kelas khusus baik dalam bidang dakwah, tilawah, maupun kesenian kaligrafi dan hadroh.Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, Bagaimana model program unggulan di Madrasah Aliyah Darul Huda Ponorogo Tahun Pelajaran 2018/2019, dan Bagaimana implementasi program unggulan di Madrasah Aliyah Ponorogo Tahun Pelajaran 2018/2019. Tujuannya untuk mengetahui dan mendeksripsikan: 1) Model program unggulan di Madrasah Aliyah Darul Huda Mayak Tonatan Ponorogo Tahun Pelajaran 2018/2019. 2) Implementasi program unggulan di Madrasah Aliyah Darul Huda Mayak Tonatan Ponorogo Tahun Pelajaran 2018/2019. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan deksriptif analisis, dengan penarikan kesimpulan menggunakan metode deduktif yang berangkat dari kejadian-kejadian umum kemudian direduksi menjadi bagian-bagian khusus. Hasil penelitian ini adalah: Pertama, dalam upaya meningkatkan kualitas peserta didik Madrasah Aliyah Darul Huda Mayak Tonatan Ponorogo menyediakan program kegiatan untuk memenuhi kebutuhan pengembangan pribadi peserta didik baik untuk menggali minat ataupun untuk mengoptimalkan minat dan bakat. Adapun model program unggulan di Madrasah Aliyah Darul Huda Mayak Tonatan Ponorogo adalah diwujudkannya program kelas khusus. Upaya sekolah dalam mengembangkan dan memfasilitasi siswa untuk mengembangkan potensi melalui program madrasah. Beberapa program unggulan di Madrasah Aliyah Darul Huda Mayak Tonatan Ponorogo diantaranya,Pertama program kartu hijau, kedua program lughoh, ketiga program muhadhoroh dan terakhir program kelas bina bakat (binkat kaligrafidan binkat hadroh). Kedua, Pelaksanaan program unggulan di Madrasah Aliyah Darul Huda Mayak Tonatan Ponorogo berimplikasi baik, didukung dan diterima warga madrasah dengan baik khususnya bagi peserta didik Madrasah Aliyah Darul Huda Mayak Tonatan Ponorogo sebagai sasaran program. Terbukti dengan adanya pencapain target dalam masing-masing program. Untuk program Kartu Hijau yang pelaksanannya setiap satu semester madrasah telah menetapkan KKM pada standar penilaian kartu hijau. Kedua Program Lughoh, kegiatan utama dari program ini adalah penambahan materi dasar bahasa arab dan bahasa inggris yang pelaksanaannya setiah hari sebelum KBM dimulai. Ketiga Program Muhadhoroh merupakan kegiatan untuk mengembangkan intelektual berdakwah peserta didik dan mengembangkan kemampuan berpidato 4 bahasa yang dilakukan 2 kali dalam satu bulan. Keempat Kelas bina bakat kaligrafi dan hadroh. Kedua program ini menjadi icon bagi madrasah sehingga banyak dikenal oleh masyarakat luas wilayah Ponorogo melalui prestasi yang dicapainya. Baik prestasi yang diraih dalam tingkat provinsi maupun nasional. PubDate: 2021-10-01 Issue No: Vol. 33, No. 2 (2021)
- ANALISIS KOMITMEN ORGANISASI KARYAWAN DALAM PERSPEKTIF ETIKA KERJA ISLAM
Authors: Rizqi Zulfa Qatrunnada Pages: 181 - 188 Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk memahami komitmen organisasi karyawan dalam perspektif etika kerja Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei berbentuk self-administered questionnaire. Penelitian ini menggunakan skala komitmen organisasi yang merupakan modifikasi dari alat ukur Mellen & Meyer (2004). Partisipan dalam penelitian ini sejumlah 44 orang karyawan yang bekerja di PT X. Data yang diperoleh dianalisis dengan teknik deskriptif dan analisis faktor menggunakan SPSS Statistics versi 24. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen organisasi karyawan tergolong tinggi sejumlah 25 orang (57%) dan rendah 19 orang (43%), komitmen afektif terdiri dari 73% tergolong tinggi dan 27% tergolong rendah. Demikian halnya dengan komitmen normatif mayoritas tergolong tinggi (64%) dan selebihnya tergolong rendah (36%). Pada dimensi komitmen kontinuitas, karyawan memiliki persentase yang seimbang baik pada katagori tinggi dan rendah. Dimensi komitmen organisasi yang paling dominan adalah dimensi komitmen normatif (34%), diikuti oleh komitmen afektif (14%), dan komitmen kontinuitas (11%). Implikasi hasil penelitian dalam perspektif etika kerja Islam akan didiskusikan lebih lanjut. PubDate: 2021-10-01 Issue No: Vol. 33, No. 2 (2021)
- REKONSTRUKSI ETIKA EUDAIMONISME PERSPEKTIF AL- GHAZALI DAN SIDDHARTA
GAUTAMA Authors: Eriska Ismiagi, Imam Sukardi Pages: 189 - 217 Abstract: Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan konsep Eudaimonisme sebagai pandangan hidup manusia. Kebahagiaan merupakan hal yang esensial bagi kehidupan manusia. Kebahagiaan yang dimaksud bukan hanya terbatas kepada perasaan subjektif seperti senang atau gembira sebagai aspek emosional, melainkan lebih mendalam dan objektif menyangkut pengembangan seluruh aspek kemanusiaan suatu individu (aspek moral, sosial, emosional, rohani). Al-Ghazali dijelaskan dalam bukunya yang berjudul Kimiya As-Sa‟adah menjelaskan tentang pengetahuan mengenai seluruh kehidupan ini melalui Ma‟rifatullah untuk mencapai kebahagiaan sejati. Siddharta Gautama tokoh berpengaruh agama Buddha juga membahas tentang pelepasan diri dari penderitaan (dukkha) menuju pencerahan (Nibbāna) dijelaskan dalam buku yang berjudul The Buddha‟s Way To Peace and Happiness yang ditulis oleh YM Chanmyay Sayādaw. Melalui studi kepustakaan, dengan pendekatan interpretasi dan deskriptif analitis. Konsep dari keduanya memberikan pemahaman baru masyarakat beragama saat ini. Bahwa baik dalam agama Islam maupun Buddha memandang etika merupakan inti dari ajaran agama, ada tuntutan bagi pemeluknya untuk senantiasa berbuat baik kepada sesamanya. Islam memandang bahwa segala perbuatan manusia baik aktivitas individual maupun kolektif dianggap sebagai bentuk ibadah kepada Allah. Sementara agama Buddha meyakini bahwa segala perbuatan baik manusia bermula dari adanya watak sejati yang sudah ada dalam diri manusia sebagai kodratnya. Kedua agama tersebut sama-sama berpandangan bahwa manusia itu sejatinya sama di hadapan Tuhan, yang membedakannya adalah tingkat kebajikannya atau dalam Islam disebut ketaqwaannya. PubDate: 2021-10-01 Issue No: Vol. 33, No. 2 (2021)
- KESEIMBANGAN EKOLOGIS DALAM TAFSIR AL- MISBAH (Studi Analitik Peran
Manusia Terhadap Lingkungan) Authors: Ummi Bashyroh, Abdullah Mahmud Pages: 218 - 231 Abstract: Banyak bencana alam yang terjadi di antaranya kebakaran hutan, tanah longsor, banjir, dsb. Banyak kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh ulah tangan manusia. Tugas manusia sebagai khalifah dalam pandangan Al-Qur’an adalah untuk melestarikan serta memakmurkan bumi tanpa harus mengeksploitasi dan merusak. Akan tetapi fakta-fakta yang terjadi menunjukkan bahwa perusakan bumi karena tangan manusia lebih banyak dilakukan daripada pemeliharaannya. Oleh karena itu sudah menjadi tugas dan kewajiban manusia dalam menjaga keseimbangan ekologi agar lingkungan senantiasa lestari.Penelitian ini berfokus pada keseimbangan ekologi dan peran manusia sebagai khalifah yang berperan melakukan pemeliharaan terhadap alam dan lingkungan dalam pandangan tokoh mufassir Indonesia yaitu Quraish Shihab dalam kitab tafsir Al-Misbah. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan dengan pendekatan tafsir. Sumber data utamanya adalah tafsir Al-Misbah yang datanya dikumpulkan secara dokumentatif. Adapun analisisnya bersifat deskriptif analitis.Keseimbangan ekologi menurut Quraish Shihab yaitu (1) menegakkan keadilan dalam segala hal, termasuk membuat sumber hukum/peraturan; (2) larangan bersikap zalim dalam berbagai bentuk, seperti mengurangi takaran atau timbangan, merampas harta orang lain dengan cara-cara yang batil, memanfaatkan sumber daya alam dengan melampaui batas, dan lain-lain; (3) bersikap moderat dan seimbang dalam perilaku kehidupan untuk menjaga keharmonisan dan tidak isrāf (berlebihan). Manusia berperan sebagai khalifah, menurut Quraish Shihab, bertugas untuk (1) melestarikan lingkungan, seperti melakukan kebijakan dalam penataan, pengembangan, pemelilharaan, pemulihan dan pengendalian lingkungan hidup (2) memanfaatkan sumber daya alam dengan bijaksana (3) tidak merusak lingkungan dan mengeksploitasi sumber daya alam. PubDate: 2021-10-01 Issue No: Vol. 33, No. 2 (2021)
- K.H. AHMAD DAHLAN DALAM JARINGAN ULAMA DI SURAKARTA AWAL ABAD KE-20
Authors: Mohamad Ali Pages: 232 - 250 Abstract: Memasuki pergantian abad ke-20 lahir dua organisasi Islam Modern di jantung kota kerajaan Jawa (vorstenlanden), Sarekat Islam (SI) atas prakarsa H. Samanhudi (1868-1956) di Surakarta dan Muhammadiyah didirikan K.H. Ahmad Dahlan (1868-1923) di Yogyakarta. SI cepat sekali berkembang, secepat keruntuhannya. Sementara itu, Muhammadiyah tumbuh dengan pelan tetapi pasti. Kala SI surut pada 1920, Muhammadiyah mengalami pasang naik dan merambah kota-kota lain, seperti Pekalongan, Surabaya, dan Surakarta. Keterbukaan jaringan ulama terhadap wacana pembaharuan Islam tidak lepas dari andil Kiai Dahlan. Menilik latar historis demikian, kajian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan corak permbaharuan Islam Islam Kiai Dahlan, (2) mengidentifikasi poros-poros jaringan ulama di Surakarta yang berinteraksi dengan Kiai Dahlan dalam pengembangan wacana pembaharuan Islam, (3) menemukan jejak-jejak Kiai Dahlan dalam pembentukan gerakan pembaharuan Islam di Surakarta. Dengan memakai metode sejarah, peneliti berhasil menemukan tiga hal. Pertama, pembaharuan Islam Kiai Dahlan bercorak praksis sosial dengan etika amaliah. Kedua, dapat diidentifikasi tiga poros jaringan ulama di Surakarta yang berinteraksi dengan Kiai Dahlan dalam pengembangan wacana pembaharuan Islam, yaitu: Poros Islam Pangulon-Kauman (PIPK) ada K.H. Bagus Arofah dan Prof. K.H. Mohammad Adnan (1889-1969); Poros Islam Pondok Jamsaren (PIPJ) ada K.H. Abu Amar (1879-1965) dan K.H. Imam Gozali (1899-1969); serta Poros Islam Keprabon (PIK) ada H. Mohammad Misbach (1876-1926) dan K. Moechtar Boechari (1899-1926). Ketiga jejak Kiai Dahlan dalam gerakan pembaharuan Islam di Surakarta dapat dilihat dengan berdirinya organisasi Islam pembaharu seperti perkumpulan SATV (1918), Muhammadiyah Cabang Surakarta (1922), dan perserekatan Al-Islam (1928). PubDate: 2021-10-01 Issue No: Vol. 33, No. 2 (2021)
|