Authors:Nur Salamah, Ashif Az Zafi, Septia Nurul Wathani Pages: 152 - 171 Abstract: Psikologi, fisik, sosial anak akan terganggu jika anak mengalami pelecehan seksual sejak dini. Upaya mencegah terjadinya kekerasan seksual terhadap anak usia dini dengan memberikan pendidikan seks kepada anak-anak usia dini melalui pengenalan identitas gender dalam perspektif pendidikan Islam. Dalam prosesnya, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Data yang dihasilkan dikumpulkan melalui metode studi kepustakaan. Berdasarkan kepada penelitian yang dilakukan ditemukan adanya upaya antisipasi kekerasan seksual anak melalui menanamkan maskulinitas kepada anak laki-laki dan menanamkan jiwa feminitas kepada anak perempuan berdasarkan pengelompokan media dan jenis permainan, memisahkan tempat tidur, menanamkan budaya malu dan menutup aurat, mengenalkan waktu aurat, memahami bagaimana menjaga serta membersihkan alat kelamin, serta memahami perihal peristiwa baligh yang ditandai dengan khitan, ihtilam, dan haid yang disertai pembelajaran ilmu fiqih. Orang tua hingga lingkungan sekitar memiliki andil yang besar terkait dengan pendidikan seks untuk anak-anak. Melalui pengenalan identitas gender kepada anak usia dini diharapkan dapat menekan kasus kekerasan seksual anak serta mengubah perspektif masyarakat terhadap pendidikan seks bagi anak. PubDate: 2021-12-08 DOI: 10.24042/ajipaud.v4i2.9035 Issue No:Vol. 4, No. 2 (2021)
Authors:Efiawati Efiawati, Debibik Nabilatul Fauziyah, Rina Syafrida, Asmidar Parapat Pages: 172 - 186 Abstract: Banyaknya pendidikan anak usia dini yang kurang mengetahui pentingnya asesmen pada aspek perkembangan anak menjadi salah satu alasan bagi penulis dalam melakukan penelitian. Asesmen aspek perkembangan inilah menjadi tolak ukur kemampuan ataupun bakat anak, yang akan berguna hingga dewasa. Untuk menambah wawasan tentang asesmen perkembangan anak di usia dini maka penulis mengadakan penelitian di PAUD MPA Daycare. Penggunaan asesmen di PAUD MPA Daycare untuk memberikan informasi kepada pendidik dan orang tua, sehingga orang tua dapat ikut serta membantu dalam pencapaian perkembangan anak secara optimal. Berbeda dengan penelitian sebelumnya pada penelitian ini ada enam aspek perkembangan yang dilakukan asesmen sehingga hasil dari penelitian ini menunjukan betapa pentingnya asesmen yang dilakukan secara menyeluruh. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Dilihat dari hasil analisis data melalui observasi/pengamatan serta wawancara secara keseluruhan, pelaksanaan asesmen di PAUD MPA Daycare, Karawang di lakukan dengan baik sehingga dapat mendeteksi tingkat pencapaian perkembangan anak sesuai kurikulum pembelajaran 2013. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa asesmen sangat dibutuhkan dalam suatu lembaga untuk penilaian perkembangan anak. PubDate: 2021-12-08 DOI: 10.24042/ajipaud.v4i2.9676 Issue No:Vol. 4, No. 2 (2021)
Authors:Abdurrahman Harun, Septiana Tanti Nurlisa Pages: 187 - 197 Abstract: Kepemimpinan kepala sekolah wajib meningkatkan tenaga pendidik agar memiliki kemampuan atau skill pada bidang tertentu untuk mencapai sebuah tujuan pendidikan yang sesuai dengan kompetensi pendidik itu sendiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana inplementasi kepemimpinan kepala sekolah dalam mengembangkan kualitas tenaga pendidik Raudhatul Athfaal. Metode dalam penelitian ini adalah menggunakan deskripstif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan yang dilakukan kepala sekolah dalam mengembangkan kualitas tenaga pendidik sudah baik dan sudah terlaksana, kepala sekolah memberikan pengembangan terhadap guru untuk mengembangkan kualitasnya dilembaga pendidikan; (1) Kepala sekolah melakukan pengembangan dengan bekerja sama dengan guru-guru untuk selalu melakukan komunikasi satu dengan yang lainnya, mengadakan kunjungan kelas, rapat rutinan dan juga melaksanakan diskusi berdasarkan individu serta melakukan penilaian, selian itu juga mendukung guru untuk mengikuti kegiatan pelatihan; (2) Sedangkan untuk kompetensi Tenaga Pendidik sudah terlaksana dengan baik meski ada beberapa pada kompetensi pedagogik yang belum terlaksana dan juga untuk penggunaan media pembelajaran memang masih sangat kurang. PubDate: 2021-12-08 DOI: 10.24042/ajipaud.v4i2.10282 Issue No:Vol. 4, No. 2 (2021)
Authors:Raden Aulia Utami Hidayat, Paridah Hidayat, Siti Umayah Pages: 198 - 212 Abstract: Istilah literasi kritis cenderung dianggap sebagai sesuatu yang baru di Indonesia. Sebagian besar guru memiliki pengetahuan dan pemahaman yang terbatas tentang literasi kritis, tentang apa dan mengapa itu penting. Kesulitannya tidak hanya dialami oleh guru yang mengajar dalam pendidikan tinggi, bahkan guru pengajar anak usia dini pun merasa bahwa mereka tidak mengerti istilah ini. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mencari tahu pengetahuan dan pemahaman gugru-guru Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) terhadap Literasi Kritis. Partisipan dari penelitian ini adalah lima puluh tujuh guru PIAUD di Garut, Provinsi Jawa Barat, Indonesia, yang disurvei menggunakan kuisioner daring terkait dengan pengetahuan dan pemahaman mereka tentang literasi kritis. Hasil dari kuesioner terbuka yang dianalisis secara induktif mengungkapkan bahwa, meskipun guru PIAUD ini telah mengajar selama kurang dari satu hingga lima belas tahun, mereka memahami apa itu melek huruf dan apa yang penting dalam konteks tradisional. Namun, semuanya menunjukkan kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang istilah literasi kritis. Disisi lain beberapa guru PIAUD menunjukkan keyakinan positif mereka pada promosi literasi kritis kepada siswa mereka dan beberapa dari mereka masih tidak yakin tentang implementasi hal yang baru tersebut karena mereka memiliki pengetahuan dan pemahaman yang terbatas tentang istilah literasi kritis tersebut. PubDate: 2021-12-13 DOI: 10.24042/ajipaud.v4i2.9806 Issue No:Vol. 4, No. 2 (2021)
Authors:Abdul Aziz, Isfaroh Isfaroh, Novi Kurnia Sari, Yulianto Yulianto Pages: 213 - 232 Abstract: Pengelolaan lembaga anak usia dini perlu dikelola dengan baik agar menjadi sebuah lembaga berkualitas. Penelitian ini bertujuan mengkaji manajemen strategi pembelajaran lembaga pendidikan anak usia dini pada masa pandemi Covid-19. Metode penelitian ini menggunakan kualitatif, yaitu memakai data yang diperoleh dari hasil analisis di lapangan baik melalui observasi, wawancara maupun dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya manajemen strategi yang diupayakan oleh kepala sekolah dalam mengelola risiko bencana di lembaganya. Kepala Sekolah TK Pertiwi 4 Giripurno Borobudur menerapkan manajemen strategi pembelajaran sebagai cara dalam rangka memperlancar proses pembelajaran di masa pandemi. Setidaknya ada empat strategi yang dilakukan TK Pertiwi 4 Giripurno dalam mengelola pembelajaran di era pandemi, di antaranya yaitu implementasi perencanaan yang matang melalui analisis manajemen krisis (before crisis, during crisis dan after crisis), pengorganisasian (organizing) lembaga yang tersistem, pelaksanaan (actuating) yang maksimal dan pemantauan (controlling) dengan menyesuaikan pada ketentuan perundang-undangan terkait situasi kondisi kedaruratan pandemi Covid-19. Melalui implementasi manajamen strategi tersebut, maka dapat menjadi strategi yang efektif dan efisien dalam mengendalikan proses pembelajaran walaupun di tengah kondisi krisis pandemi Covid-19. PubDate: 2021-12-13 DOI: 10.24042/ajipaud.v4i2.9627 Issue No:Vol. 4, No. 2 (2021)
Authors:Siti Kurniasih, Rahimah Rahimah Pages: 233 - 249 Abstract: Berbicara merupakan kebutuhan dasar yang sangat penting harus di miliki manusia untuk berkomunikasi. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak PAUD Irzahan usia 4-5 tahun melalui kegiatan bercerita menggunakan power point interaktif. Penelitian Tindakan digunakan sebagai jenis metode dalam penelitian ini yang dilaksanakan dalam dua siklus dengan lima kali pertemuan pada setiap siklus. Subjek penelitian adalah anak kelompok A berjumlah 10 orang anak. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi yang terdiri dari observasi aktivitas anak dengan menggunakan power point interaktif. Analisis data menggunakan data kuantitatif dan kualitatif. Analisis data kuantitatif dengan statistik deskriptif yaitu membandingkan hasil yang diperoleh dari siklus pertama dan siklus kedua. Sedangkan analisis data kualitatif dengan cara menganalisis data dari hasil catatan observasi dan wawancara selama penelitian dengan langkah-langkah reduksi data, display data dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan berbicara anak melalui kegiatan bercerita menggunakan power point interaktif yang dapat dibuktikan rata-rata skor kemampuan berbicara pra-siklus 56,06%, mengalami peningkatan pada siklus I sebesar 75,00% dan pada siklus II meningkat sebesar 80,30%. PubDate: 2021-12-21 DOI: 10.24042/ajipaud.v4i2.10028 Issue No:Vol. 4, No. 2 (2021)
Authors:Karmawan Karmawan, Dwi Puji Lestari Pages: 250 - 262 Abstract: Stres, gelisah, gugup merupakan dampak seseorang tidak jujur. Semakin sering melakukan kebohongan, maka stress, gelisah, dan gugup akan terus didapat. Keadaan kesehatan dan psikologi akan berakibat buruk jika prilaku tidak jujur terus berada dalam diri sesorang. Apalagi prilaku jujur ini tidak ditekankan pada anak usia dini sejak kecil, maka akan memberikan pengaruh buruk untuk perkembangannya. Penelitian bertujuan untuk mengetahui stimulasi yang dilakukan oleh guru untuk menanamkan nilai-nilai kejujuran di PAUD Barisanmu Kids Jatisari Bekasi. Subjek penelitian dalam penelitian ini ada dua guru. Metode penelitian dalam penelitian ini mengunakan metode kualitatif field research. Teknik pengumpulan data mengunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisa data mengunakan analisa data miles dan huberman yang terdiri dari reduksi data, penyajian data dan verifikasi atau penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa program pembelajaran guru dalam menanamkan nilai-nilai melalui kejujuran 1) memberikan program latihan; 2) bekerja sama dengan orang tua di rumah; 3) memberikan pengetahuan tentang nilai-nilai kejujuran; 4) mengunakan metode penanaman nilai dan keteladanan; 5) melakukan perencanaan pembelajaran; 6) memberikan reward (hadiah) dan punishment (hukuman). PubDate: 2021-12-27 DOI: 10.24042/ajipaud.v4i2.9651 Issue No:Vol. 4, No. 2 (2021)
Authors:Nita Yuniarti, Siskandar Siskandar, Akhmad Shunhaji, Endan Suwandana Pages: 263 - 280 Abstract: Pendidikan karakter, khususnya pada anak usia dini, merupakan bagian terpenting dalam pembangunan karakter generasi muda bangsa. Namun diskursus mengenai definisi pendidikan karakter menurut negara dan menurut Agama Islam terkadang masih menjadi perbincangan akademis. Kajian ini bertujuan untuk menyajikan berbagai pandangan tentang pembentukan dan pendidikan karakter menurut perspektif agama Islam, pakar pendidikan, dan ketentuan yang berlaku di negara Indonesia. Kajian ini menggunakan metode studi pustaka dengan melakukan konten analisis terhadap permasalahan yang dikaji. Hasil analisis menyimpulkan bahwa seluruh pendapat dari perspektif agama, pendapat para pakar pendidikan, dan ketentuan kebijakan yang diatur negara tidak ada yang bertentangan, bahkan saling menguatkan untuk diimplementasikan dalam mewujudkan masyarakat yang beriman dan sejahtera dengan akhlak yang mulia. Pendidikan karakter dimaknai sebagai pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai universal sehingga peserta didik memiliki nilai dan karakter sebagai dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sosial, baik sebagai umat beragama yang religius maupun sebagai warga masyarakat yang nasionalis dan produktif. Penelitian ini memberikan kontribusi ilmiah bagi para pendidik khususnya dalam mendisain dan menerapkan pendidikan karakter di lingkungan pendidikan sejak usia dini dengan menyelaraskan teori dan praktek dari sisi agama, pendapat ahli, dan negara. Karena sifatnya berupa kajian pustaka, kelemahan kajian ini tidak menggali informasi dari responden (pakar) dengan wawancara secara langsung PubDate: 2021-12-28 DOI: 10.24042/ajipaud.v4i2.10171 Issue No:Vol. 4, No. 2 (2021)
Authors:Kanada Komariyah, Rumadani Sagala, Heni Anggraini Pages: 281 - 290 Abstract: Sangat merugi bagi ornag tua yang tidak mengajarkan iqro kepada anak sejak dini. Pembelajaran iqro merupakan pembelajaran awal ketika seseorang nantinya akan bisa membaca alquran, karena iqro merupakan metode dasar untuk belajar Alquran. Bagaimana cara guru mengenalkan huruf hijaiyah kepada anak merupakan tujuan penelitian ini. Metode penelitian kualitatif melalui pendekatan survey, menjadi alat untuk menganalisis penelitian ini. Adapun hasil penelitian ini, guru memberikan pemahaman dan bimbingan pada anak, mempersiapkan media pembelajaran dan materi penunjang iqra, memberikan motivasi dan kesempatan kepada anak untuk belajar. Latar belakang guru yang penyabar, ternyata membuat kemudahan anak belajar iqro, dibandingkan dengan guru yang secara emosi masih labil. Hal ini yang membuat anak cenderung mudah dan menyukai belajar huruf hijaiyah, cara guru yang bervariasi mengajarkan anak satu dengan yang lainya saat mengajarkan huruf hijaiyah, memberikan dampak positif cepatnya menyelesaikan iqro di usia dini. Tidak hanya itu bahkan hafalan-hafalan surat pendek pun sangat cepat untuk anak usia dini. Pernyataan ini menjadi temuan dan novelty dalam penelitian ini. PubDate: 2021-12-30 DOI: 10.24042/ajipaud.v4i2.11287 Issue No:Vol. 4, No. 2 (2021)
Authors:Ahmad Iqbal Hs, Wuni Mei Suriningsih Pages: 291 - 303 Abstract: Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk: (1) melakukan pengembangan permainan roda putar sebagai media pembelajaran kosakata bahasa Arab, (2) mengetahui kelayakan permainan roda putar sebagai media pembelajaran kosakata bahasa Arab serta (3) mengetahui respon peserta didik terhadap permainan roda putar sebagai media pembelajaran kosakata bahasa Arab. Metode yang digunakan adalah Research and Development (R&D) dengan mengadopsi model pengembangan ADDIE. Permainan roda putar dikembangkan dalam bentuk aplikasi android karena penggunaannya yang mudah. Hasil penelitian dan pengembangan yang dilakukan meliputi (1) media roda putar yang berbasis permainan dalam bentuk aplikasi android sebagai media pembelajaran kosakata bahasa Arab, kelayakan media roda putar diperoleh berdasarkan penilaian ahli materi 83% dan ahli media 91,66% dengan kriteria “sangat layak”. Adapun hasil penilaian respon peserta didik terhadap uji coba pada skala kecil memperoleh persentase 87,04% dan uji coba skala besar memperoleh 82,81%, respon pendidik 97% dengan kriteria “sangat menarik”. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa media roda putar berbasis permainan dalam bentuk aplikasi android layak digunakan sebagai media pembelajaran kosakata bahasa Arab. PubDate: 2021-12-31 DOI: 10.24042/ajipaud.v4i2.11381 Issue No:Vol. 4, No. 2 (2021)