Authors:Tri Fathan, Saleh Hidayat, Sri Wardhani Pages: 1 - 10 Abstract: This study aims to determine the relationship between independence and learning motivation on cognitive learning outcomes of Biology Students in online learning at Muhammadiyah high schools throughout Palembang. The research design used is descriptive quantitative research. Data collection techniques using a questionnaire sheet and learning outcomes of cognitive Biology students. The data obtained were analyzed using the significance test. The research subjects were students of class X and XI in the even semesters of the 2019/2020 school year, the sampling technique used the slovin formula. The results obtained after using the significance test at Muhammadiyah high schools in Palembang City, it is known that the significance value is < 0.05, which means (1) there is a relationship between learning independence and cognitive biology learning outcomes of students in online learning at Muhammadiyah high schools throughout Palembang, (2) there is a relationship between learning independence and cognitive biology learning outcomes of students in online learning at Muhammadiyah high schools throughout the city of Palembang and (3) there is a relationship between independence and learning motivation on students' cognitive biology learning outcomes in online learning at Muhammadiyah high schools throughout the city Palembang. Key word : : Independence, Motivation and Learning Outcomes. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kemandirian dan motivasi belajar terhadap hasil belajar kognitif BiologiPeserta Didik pada pembelajaran online di SMA Muhammadiyah se-Kota Palembang.Rancangan penelitian yang digunakan berupa penelitian deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan lembar angket dan hasil belajar kognitif Biologi peserta didik. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji signifikansi. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas X dan XI pada semester genap di tahun pelajaran 2019/2020, teknik pengambilan sampel menggunakan rumus slovin. Hasil penelitian diperoleh setelah menggunakan uji signifikansi di SMA Muhammadiyah se-Kota Palembang diketahui bahwa nilai signifikansi< 0,05, yang artinya (1) terdapat hubungan kemandirian belajar terhadap hasil belajar kognitif Biologi peserta didik pada pembelajaran online di SMA Muhammadiyah se-Kota Palembang, (2) terdapat hubungan kemandirian belajar terhadap hasil belajar kognitif Biologi peserta didik pada pembelajaran online di SMA Muhammadiyah se-Kota Palembang dan (3) terdapat hubungan kemandirian dan motivasi belajar terhadap hasil belajar kognitif Biologi peserta didik pada pembelajaran online di SMA Muhammadiyah se-Kota Palembang. Kata Kunci: Kemandirian, Motivasi dan Hasil Belajar. PubDate: 2022-12-01 DOI: 10.22437/bio.v8i4.17586 Issue No:Vol. 8, No. 4 (2022)
Authors:Annisa Rahmawati, Chika Raritzah Putri, Bambang Supriatno, Riandi Riandi Pages: 11 - 18 Abstract: Practicum measuring heart rate with the help of sensors on a smartphone as a learning strategy. Learning with the help of smartphone sensors is an innovation in learning that can help teachers to do practical work within the limitations of laboratory equipment and minimal costs. The importance of doing practicum with smartphone sensors can encourage students to reason with scientific methods and solve problems with scientific phenomena directly so that learning biology is not just a collection of knowledge in the form of facts, concepts or principles, there is a real discovery process but in practicum. Key words: smartphone sensor, practicum, heart rate, problem solving method ABSTRAK Praktikum mengukur denyut jantung dengan bantuan sensor pada smartphone sebagai strategi pembelajaran. Pembelajaran dengan batuan sensor smartphone merupakan inovasi dalam pembelajaran yang dapat membantu guru untuk melakukan praktikum dalam keadaan keterbatasan alat laboratorium dan biaya yang minim. Pentingnya melakukan praktikum dengan sensor smartphone dapat mendorong siswa dalam penalaran metode ilmiah dan pemecahan masalah dengan menyelidiki fenomena ilmiah secara langsung sehingga pembelajaran biologi bukan hanya merupakan kumpulan-kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep atau prinsip saja namun ada proses penemuan secara nyata dalam kegiatan praktikum. Kata kunci: sensor smartphone, praktikum, denyut jantung, metode pemecahan masalah PubDate: 2022-12-02 DOI: 10.22437/bio.v8i4.18886 Issue No:Vol. 8, No. 4 (2022)
Authors:Sifa Agustiani, Billyardi Ramdhan, Suhendar Suhendar Pages: 19 - 29 Abstract: This study aims to analyze the entrepreneurial interest and creativity of class X high school students in learning using a project-based learning model oriented towards bio-entrepreneurship. The research method used is a descriptive method using an instrument in the form of a statement questionnaire, and the measurement scale used is a likert scale on 5 answer scales. The statements on the entrepreneurial interest questionnaire were 20 statements and the creativity questionnaire was 13 statements. For the research subjects, class X students of SMA IT Mahmudiyyah were taken, namely 32 students as a sample. The results showed that the percentage of entrepreneurial interest scores of class X students was 79% and creativity was 71% with good criteria. So it can be concluded that using a bio-entrepreneurship-oriented project-based learning model has a good effect on students' interest in entrepreneurship and creativity. Keywords : Project based learning model, bioentrepreneurship, creativity, Miat Entrepreneurship ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis minat wirausaha dan kreativitas siswa SMA kelas X dalam pembelajaran menggunakan model project based learning yang berorientasi pada bioentrepreneurship. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif menggunakan instrumen berupa angket pernyataan, dan skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert pada 5 skala jawaban. Pernyataan pada angket minat wirausaha sebanyak 20 pernyataan dan angket kreativitas 13 pernyataan. Untuk subjek penelitian diambil siswa kelas X SMA IT Mahmudiyyah yaitu 32 siswa sebagai sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase skor minat berwirausaha siswa kelas X adalah 79 % dan kreativitas 71% dengan kriteria baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model project based learning berorientasi bioentrepreneurship berpengaruh baik terhadap minat berwirausaha dan kreativitas siswa. Kata Kunci : Model Project based learning, bioentrepreneurship, Kreativitas, Minat Wirausaha PubDate: 2022-12-13 DOI: 10.22437/bio.v8i4.19052 Issue No:Vol. 8, No. 4 (2022)
Authors:Lingga Nurma Mukarromah Lingga, Setiono Setiono, Sistiana Windyariani Pages: 30 - 38 Abstract: This study aims to determine the effect of the application of the Meaningful Instructional Design (MID) model on the level of germane cognitive load on high school students in XI degree. The research used pra-experimental method with One Group Pretest-Posttest design as a research design. The data was colected with a written test. The kind of instrument used is the Reasoning Test instrument to measure the score of Learning Outcomes (HB). The data analysis technique used statistical test and independent sample t-test. The sample in this study consisting of one class that was taken using a purpossive sampling technique, in XI MIPA 4 at SMAN 1 Nagrak. The GCL level of students after learned using the Meaningful Instructional Design model was in the tended to be high category with the average score of HB=73.68 and the acquisition of sig. (2-tailed) is 0.00<0.05 for the independent sample t-test result. Based on the students' average Learning Outcomes scores and sig. (2-tailed) on the hypothesis test, it can be concluded that there is a significant positive effect with the application of the Meaningful Instructional Design model on the germane cognitive load of high school students. Keywords : Germane Cognitive Load, Meaningful Instructional Design. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari penerapan model Meaningful Instructional Design (MID) terhadap tingkat beban kognitif konstruktif siswa SMA kelas XI. Jenis penelitian yang digunakan adalah pra-experimental dengan desain penelitian One Group Pretest-Posttest. Teknik pengumpulan data menggunakan tes tertulis. Isntrumen yang digunakan yaitu instrumen Tes Penalaran untuk mengukur skor Hasil Belajar (HB). Teknik analisis data menggunakan uji statistik dan uji dua rerata (Independent Sample T-Test). Dengan sampel dalam penelitian ini yang terdiri dari satu kelas yang diambil menggunakan teknik purpossive sampling, yaitu pada kelas XI MIPA 4 di SMAN 1 Nagrak. Tingkat GCL siswa setelah mendapatkan prmbelajaran menggunakan model Meaningful Instructional Design (MID) berada dalam kategori cenderung tinggi dengan skor rata-rata HB=73.68 dan perolehan nilai sig. (2-tailed) 0,00<0,05 untuk hasil uji independent sample t-test. Berdasarkan nilai rata-rata Hasil Belajar siswa dan sig. (2-tailed) pada uji hipotesis dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan dari penerapan model Meaningful Instructional Design terhadap beban kognitif konstruktif siswa SMA. Kata Kunci : Beban Kognitif Konstruktif, Meaningful Instructional Design PubDate: 2022-12-14 DOI: 10.22437/bio.v8i4.19077 Issue No:Vol. 8, No. 4 (2022)
Authors:Nuraini Nuraini, Rusdy A Siroj, Astrid S.W. Sumah Pages: 39 - 47 Abstract: Higher order thinking skills (HOTS) or higher order thinking skills are part of Bloom's revised taxonomy in the form of operational verbs consisting of analysis ( C4 ), evaluation (C5) and create (C6) which can be used in the preparation of questions ( C4) . Ministry of Education and Culture , 2017 :3). HOTS is closely related to critical thinking. The ability to think critically is a very essential ability in all aspects of life, including education . The purpose of this study was to determine the suitability of science questions made by junior high school science teachers with the category of HOTS questions in the First school in the Makarti Jaya district. This research was conducted in four schools in the Makarti Jaya sub-district in May - April 2021. This type of research is a qualitative research. Collecting data in this study were interviews, documentation and analysis. The results of the problem analysis in this study were based on Bloom's taxonomy and the results obtained were C1 46.25%, C2 39.08%, C3 12.05%, C4 2.61% and C4, C5 0%. Of the 307 questions analyzed which were categorized as HOTS, there were only 8 questions, with details in the C1 category, 142 questions, in the C2 category with 120 questions, in the C3 category with 37 questions and in the C4 category with 8 questions. Abstrak Higher order thinking skills (HOTS) atau keterampilan berpikir tingkat tinggi merupakan bagian dari taksonomi Bloom hasil revisi yang berupa kata kerja operasional yang terdiri dari analisis (C4), evaluasi (C5) dan mencipta (C6) yang dapat digunakan dalam penyusunan soal (Kemendikbud, 2017:3). HOTS sangat erat hubungan dengan berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan yang sangat esensial dalam semua aspek kehidupan, tak terkecuali di bidang pendidikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian soal IPA buatan guru IPA SMP dengan kategori soal HOTS di sekolah Pertama sekecamatan Makarti Jaya. Penelitian ini dilakukan di empat sekolah kecamatan Makarti Jaya pada bulan Mei-April 2021. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Pengumpulan datapada penelitian ini adalah wawancara, dokumentasi dan analisis. Hasil analisis soal pada penelitian ini berdasarkan taksonomi bloom dan diperoleh hasil C1 46,25 %, C2 39,08 %, C3 12,05 %, C4 2,61% dan C4, C5 0%. Dari 307 soal yang dianalisis yang terkategori HOTS berjumlah 8 soal saja, dengan rincian berkategori C1 142 soal, berkategori C2 120 soal, berkategori C3 37 soal dan berkategori C4 8 soal. Berdasarkan data hasil penelitian dan analisis yang dilakukan peneliti mengenai soal UAS di empat sekolah negeri di kecamatan Makarti Jaya, dapat ditarik simpulan bahwa soal buatan guru-guru IPA di kecamatan Makarti Jaya belum sesuai dengan kategori HOTS. PubDate: 2022-12-17 DOI: 10.22437/bio.v8i4.17110 Issue No:Vol. 8, No. 4 (2022)
Authors:Sendi Okta Saputra, Ayatusa'adah Ayatusa'adah, Nurul Septiana Pages: 48 - 58 Abstract: The research aims to determine the validity and readability of practicum guidance based on scientific approaches to plant tissue material at SMAN 3 Palangka Raya. Research methods are research and development with ADDIE development models (analysis, design, development, applying, and evaluating) that are carried out only up to small-scale tests to measure the readability of practicum guidance. The instruments in this study are validation sheets of material experts and design experts for 2 validators as well as readability sheets for students of grade XI MIPA SMAN 3 Palangka raya odd semester 2020/2021 as many as 7 people. The data obtained in the analysis is descriptive. the results of the research showed that the practicum guide developed was declared valid by material experts and design experts with excellent criteria. Practicum guides are also expressed very well by learners. This result indicates that scientific-based practicum guidance on plant tissue material that is developed is eligible for further use in the learning process. For the next researchers, practicum guide developed, in order to be tested for effectiveness. Abstrak Penelitian bertujuan untuk mengetahui validitas dan keterbacaan penuntun praktikum berbasis pendekatan saintifik pada materi jaringan tumbuhan di SMAN 3 Palangka Raya. Metode penelitian adalah penelitian dan pengembangan dengan model pengembangan ADDIE (analisis, desain, mengembangkan, menerapkan, dan mengevaluasi) yang dilaksanakan hanya sampai uji skala kecil untuk mengukur keterbacaan penuntun praktikum. Instrumen dalam penelitian ini adalah lembar validasi ahli materi dan ahli desain untuk 2 orang validator serta lembar keterbacaan untuk peserta didik kelas XI MIPA SMAN 3 Palangka raya semester ganjil tahun ajaran 2020/2021 sebanyak 7 orang. Data yang diperoleh di analisis secara deskriptif. hasil penelitian menujukkan penuntun praktikum yang dikembangkan dinyatakan valid oleh ahli materi dan ahli desain dengan kriteria sangat baik. Penuntun praktikum juga dinyatakan sangat baik oleh peserta didik. Hasil ini menujukkan penuntun praktikum berbasis saintifik pada materi jaringan tumbuhan yang dikembangankan layak untuk digunakan untuk selanjutnya di implementasikan dalam proses pembelajaran. Bagi peneliti selanjutnya penuntun praktikum yang dikembangkan, agar dapat di uji efektivitasnya. PubDate: 2022-12-18 DOI: 10.22437/bio.v8i4.13018 Issue No:Vol. 8, No. 4 (2022)
Authors:Asri Nurafipah Asri, Aa Juhanda, Sistiana Windyariani Pages: 59 - 64 Abstract: Higher order thinking skills are thinking that trains students' cognitive abilities at a higher level, namely students are able to combine facts and ideas. This study aims to analyze higher order thinking skills using a conceptual change model. The research subjects were 32 students of class VIII SMP in the city of Sukabumi. This research uses descriptive quantitative method. The instrument used is about higher order thinking skills as many as 30 multiple choice options. The indicators are C4 (Analyze) C5 (Evaluate) C6 (Create). The results obtained that the average pretest score was 54.6 and the posttest average was 87.1, the ngain value was 0.7, which is an increase in height. So that this Model pembelajaran conceptual changeis feasible to use to improve higher-order thinking skills. Key words: Higher order thinking, Conceptual Change Model ABSTRAK Kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah berpikir yang melatih kemampuan kognitif siswa pada tingkat yang lebih tinggi, yaitu siswa mampu menggabungkan fakta dan ide. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berpikir tingkat tinggi dengan menggunakan model konseptual change. Subjek penelitian adalah 32 siswa kelas VIII SMP Negeri di Kota Sukabumi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Instrumen yang digunakan adalah keterampilan berpikir tingkat tinggi sebanyak 30 pilihan pilihan ganda. Indikatornya adalah C4 (Analyze) C5 (Evaluate) C6 (Create). Hasil yang diperoleh rata-rata nilai pretest 54,6 dan rata-rata posttest 87,1 nilai ngain 0,7 yang merupakan peningkatan tinggi badan. Sehingga model perubahan konseptual ini layak digunakan untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Kata kunci: Berpikir Tingkat Tinggi, Conceptual Change Model PubDate: 2022-12-26 DOI: 10.22437/bio.v8i4.19085 Issue No:Vol. 8, No. 4 (2022)
Authors:Deudeu Anggia, Billyardi Ramdan, Aa Juhanda Pages: 65 - 75 Abstract: Digital literacy is one of the skills that students must have in the current era of industrial revolution 4.0. This study aims to analyze the level of digital literacy of middle school students, particularly in relation to the concept of the human circulatory system, in terms of the use of mobile learning in natural subjects. This survey is a descriptive qualitative survey conducted in May 2022 using an analytical survey methodology. The subjects of this survey are 24 eighth grade students SMPTIT Al-Hikmah. The instrument used was the digital literacy survey adopted from Japelidi. The results show that students' digital competence falls into five categories: very high, high, medium, low and very low. On the other hand, students have a high level of digital competence with an average percentage of the overall indicators of 71.51%. The conclusion of this survey is that based on the results of the survey, students have a high level of digital literacy in using Android-based mobile learning. Keywords : digital literacy, mobile learning, human circulatiory system ABSTRAK Literasi digital merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki pelajar pada era revolusi industri 4.0. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat literasi digital siswa SMP yang ditinjau dari penggunaan mobile learning pada mata pelajaran IPA khususnya pada konsep sistem peredaran darah manusia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan metode studi analisis yang dilakukan pada Mei 2022. Subjek dalam penelitian ini adalah 24 orang siswa kelas VIII SMPT IT Al-Hikmah. Instrumen yang digunakan adalah angket kuesioner mengenai kemampuan literasi digital yang diadaptasi dari Japelidi. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kemampuan literasi digital pada siswa dibedakan menjadi lima kategori diantaranya sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Sementara tingkatan literasi digita siswa berada pada tingkatan tinggi dengan rata-rata presentase keseluruhan indikator yaitu 71,51%. Simpulan dari penelitian ini bahwa tingkat literasi digital siswa berada pada tingkatan tinggi ditinjau dari penggunaan mobile learning berbasis android melalui skor yang didapat pada angket kuesioner. Kata Kunci : literasi digital, mobile learning, sistem peredaran darah manusia PubDate: 2022-12-27 DOI: 10.22437/bio.v8i4.19140 Issue No:Vol. 8, No. 4 (2022)
Authors:Azura Salsabila, Siti Tahany Rifa Faidah, Riandi Riandi Pages: 76 - 83 Abstract: The 21st century is popular with bringing changes, namely the rapid development of Science and Technology (IPTEK) which resulted in a change in the learning paradigm marked by changes in curriculum, media, and technology. The research method used in writing this article uses a literature review or literature study by collecting data and information through a review of relevant sources. Teachers must be able to prepare their students to live in the digital age, one of which is using their knowledge of subject matter, learning and technology to facilitate experiences that advanced students learn, creativity, and innovation. In learning there are some material that is abstract or difficult to understand in learning so that it requires appropriate learning media. One of the developments of learning media that is currently still new is learning media using Augmented Reality. Learning to use Augmented Reality with the help of the deARnatomy application, but there is a weakness in the deARnatomy application, namely that this application can only mention parts of the organ so that the innovation that will be added to this 3D object is the presence of moving objects in an effort to add an explanation of a process in the process. the human body such as the process of digestion of food. Key words: Learning Media Innovation Design, AR, Digestive System ABSTRAK Abad 21 populer dengan membawa perubahan yaitu pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang mengakibatkan perubahan paradigma pembelajaran yang ditandai dengan perubahan kurikulum, media, dan teknologi. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan artikel ini menggunakan kajian pustaka atau study literature dengan mengumpulkan data dan informasi melalui penelaahan sumber-sumber yang relevan. Guru harus bisa mempersiapkan peserta didiknya untuk hidup di abad digital, salah satunya menggunakan pengetahuan mereka tentang materi pelajaran, pembelajaran dan teknologi untuk memfasilitasi pengalaman yang dipelajari peserta didik tingkat lanjut, kreativitas, dan inovasi. Didalam Pembelajaran terdapat beberapa materi yang abstrak atau sulit dimengerti dalam pembelajaran sehingga membutuhkan media pembelajaran yang sesuai. Salah satu perkembangan media pembelajaran yang saat ini masih baru adalah media pembelajaran dengan menggunakan Augmented Reality. Pembelajaran menggunakan Augmented Reality dengan bantuan aplikasi deARnatomy, namun ada kelemahan dari aplikasi deARnatomy yaitu pada aplikasi ini hanya dapat menyebutkan bagian-bagian organ saja sehingga inovasi yang akan ditambahkan pada obyek 3D ini adalah dengan adanya obyek bergerak dalam upaya menambah penjelasan mengenai suatu proses di dalam tubuh manusia seperti proses pencernaan makanan. Kata kunci: Desains Inovasi Media Pembelajaran, AR, Sistem Pencernaan PubDate: 2022-12-27 DOI: 10.22437/bio.v8i4.19094 Issue No:Vol. 8, No. 4 (2022)
Authors:nova sibarani, Tina Rizqiyati Rohimah, Riandi Riandi, Ari Widodo Pages: 84 - 90 Abstract: Technological advances require a teacher as an educator to always innovate in conveying material to students. It is inseparable from education, in which there are processes, including approaches, models, methods and learning media. In this article, the author analyzes the design of various application innovations in the learning process by reviewing the literature with a qualitative descriptive approach. The results of this study, the process approach uses a QR code website, the model uses an inquiry model, namely laboratory with camera, laboratory with website. Media innovation using an AR-based snapchat application. Making these innovations aims to make it easier for students to achieve learning goals such as critical thinking, systematic thinking and process skills. Key words: innovation, approach, model, media ABSTRAK Kemajuan teknologi menuntut seorang guru sebagai pendidik untuk selalu berinovasi dalam menyampaikan materi kepada siswa. Hal ini tidak terlepas dari pendidikan, yang di dalamnya terdapat proses, meliputi pendekatan, model, metode, dan media pembelajaran. Dalam artikel ini, penulis menganalisis desain berbagai inovasi aplikasi dalam proses pembelajaran dengan meninjau literatur dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini, pendekatan proses menggunakan website QR code, model menggunakan model inquiry yaitu laboratorium dengan kamera, laboratorium dengan website. Inovasi media menggunakan aplikasi snapchat berbasis AR. Pembuatan inovasi tersebut bertujuan untuk memudahkan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran seperti berpikir kritis, berpikir sistematis dan keterampilan proses. Kata kunci: inovasi, pendekatan, model, media PubDate: 2022-12-27 DOI: 10.22437/bio.v8i4.19102 Issue No:Vol. 8, No. 4 (2022)
Authors:Donna Karolina Br Surbakti, Intan Khairani, Riandi Riandi, Ari Widodo Pages: 91 - 101 Abstract: The research conducted is a literature study that aims to examine various literatures on learning media innovations that can be useful for teachers, students, and education staff in teaching and learning activities. Literature study is library research that obtains data on library research (research design). The literature study conducted is a research that uses a narrative review research design. The articles used in the research are research originating from accredited and non-accredited international and national journals, proceedings, theses, theses. In the advancement of information and communication technology, innovation is needed that develops with the aim of having an important influence on education. Plantnet application is an application of various images and retrieval for the plant identification process. This application is useful to help identify plant species from photos, through visualization recognition software. Development of pocket books as an innovation to support the use of plantnet learning media technology. Key words: Interactive learning media, Plantnet application, Digital pocket book, learning innovation ABSTRAK Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian studi literatur yang bertujuan untuk mengkaji berbagai literatur tentang inovasi media pembelajaran yang dapat bermanfaat bagi guru, siswa, maupun tenaga Pendidikan dalam kegiatan belajar mengajar. Studi literatur merupakan penelitian kepustakaan yang memperoleh data pada riset pustaka (research design). Penelitian studi literatur yang dilakukan merupakan penelitian yang menggunakan desain penelitian narrative review. Artikel yang digunakan pada penelitian merupakan penelitian yang berasal dari jurnal internasional dan nasional yang terakreditasi dan non terakreditasi, prosiding, tesis, skripsi. Pada kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dibutuhkan adanya inovasi yang berkembang dengan tujuan memiliki pengaruh penting terhadap pendidikan. Aplikasi plantnet merupakan aplikasi berbagai gambar dan pengambilan untuk proses identifikasi tanaman. Aplikasi ini bermanfaat untuk membantu mengidentifikasi spesies tanaman dari foto, melalui perangkat lunak pengenalan visualisasi. Pengembangan buku saku sebagai inovasi untuk mendukung penggunaan teknologi media pembelajaran plantnet. Kata kunci: Media pembelajaran interaksi, Aplikasi Plantnet, Buku saku digital, Inovasi Pembelajaran PubDate: 2022-12-30 DOI: 10.22437/bio.v8i4.19106 Issue No:Vol. 8, No. 4 (2022)
Authors:Aisyah Zumira, Fitriani Nurzeha, Rohwan Maulana Luthfi, Riandi Riandi, Ari Widodo Pages: 102 - 108 Abstract: 21st century skills require students to have skills such as creative thinking skills, critical thinking and problem solving, communication, and collaboration. With these skills, students are expected to be able to compete and survive through life changes in the future. Learning media is one of the learning tools provided by the teacher to facilitate students understanding the learning content. Innovative learning media is expected to reduce learning loss during the pandemic. One of the learning media that is expected to create an interesting, conducive learning atmosphere, and be able to transfer learning materials easily and efficiently is flipbook media. The aims of this research aremaking a flipbook based on augmented reality as one of the biology learning media. The research method used is a literature review or literature study. The references used focus on biology learning media, flipbooks, augmented reality, and biology learning media innovations. The research articles used are the results of research within the last 10 years. The research data were analyzed descriptively and qualitatively. The result of this research is an innovation of biology learning media, namely an augmented reality-based flipbook. Key words: augmented reality, flipbook, biology ABSTRAK Keterampilan abad 21 menuntut peserta didik untuk memiliki kecakapan seperti keterampilan berpikir kreatif, berpikir kritis dan pemecahan masalah, berkomunikasi, dan berkolaborasi. Dengan keterampilan tersebut, peserta didik diharapkan dapat bersaing dan bertahan melalui perubahan kehidupan kedepannya. Media pembelajaran merupakan salah satu alat belajar yang disediakan guru untuk memfasilitasi siswa memahami konten pembelajaran. Media pembelajaran yang inovatif diharapkan dapat mengurangi learning loss selama masa pandemi. Salah satu media pembelajaran yang diharapkan dapat menciptakan suasana belajar yang menarik, kondusif, serta bisa mentransfer materi pembelajaran secara mudah dan efisien yaitu media flipbook. Tujuan penelitian ini yaitu pembuatan flipbook berbasis augmented reality sebagai salah satu media pembelajaran biologi. Metode penelitian yang digunakan adalah kajian pustaka atau study literature. Referensi yang digunakan berfokus pada media pembelajaran biologi, flipbook, augmented reality, dan inovasi media pembelajaran biologi. Artikel penelitian yang digunakan merupakan hasil penelitian dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini adalah inovasi media pembelajaran biologi, yaitu flipbook berbasis augmented reality (augmented reality-based flipbook). Kata kunci: augmented reality, flipbook, biologi PubDate: 2022-12-30 DOI: 10.22437/bio.v8i4.19108 Issue No:Vol. 8, No. 4 (2022)
Authors:Arfiyana Destaria Tarmizi, Riandi Riandi Pages: 109 - 115 Abstract: The existence of a learning paradigm and the application of a new curriculum at this time is very necessary for the application of innovative learning models. Teachers must need to apply effective and innovative learning models that are in accordance with the learning objectives to be achieved. In addition, the rapid development of science and technology has an impact on the selection of the right learning model and its use can even be combined in order to increase students' knowledge and be able to compete in responding to the development of science. One of them is the Guided Inquiry model which is suitable for use when students are known to have more difficulty conducting an investigation of a material. Writing this article aims to describe the application of the inquiry learning model with various technological applications. The results of the study found that applications that can be used to facilitate the implementation of the inquiry learning model stages and make it easier for students to learn include: Youtube, Google Docs, Zoom Applications, Canva Applications, and Instagram. Key words: Model, Inquiry, technology app ABSTRAK Adanya paradigma pembelajaran dan penerapan kurikulum baru saat ini maka sangat dibutuhkan adanya penerapan inovasi model pembelajaran. Guru harus perlu menerapkan model pembelajaran yang efektif dan inovatif yaitu sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Selain itu dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak terhadap pemilihan model pembelajaran yang tepat dan bahkan dapat dipadukan penggunaanya agar dapat meningkatkan pengetahuan peserta didik serta dapat bersaing dalam menanggapi perkembangan sains tersebut. Salah satunya yaitu model Guided inquiry cocok digunakan bilamana siswa-siswa diketahui mengalami kesulitan lebih dalam melakukan penyelidikan mengenai suatu materi. Penulisan artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran inquiry dengan berbagai aplikasi teknologi. Hasil kajian ditemukan bahwa aplikasi yang dapat digunakan untuk mempermudah pelaksanaan tahapan model pembelajaran inquiry dan mempermudah siswa belajar antara lain: Youtube, Google Docs, Aplikasi Zoom, Aplikasi Canva, dan Instagram. Kata kunci: Model, Inkuiri, aplikasi teknologi Berpikir Tingkat Tinggi, Conceptual Change Model PubDate: 2022-12-30 DOI: 10.22437/bio.v8i4.19098 Issue No:Vol. 8, No. 4 (2022)
Authors:Putri Ajeng Dwi Cahyani, Setiono Setiono, Aa Juhanda Pages: 116 - 124 Abstract: This study aims to analyze the critical thinking ability of high school students using the Inquiry Based Learning model assisted by sukuraga puppet media on the sensory system material. This study used a study sample of 35 students. The type of research used in this study is pre-experimental with a pretest posttest one group design research design. This research was conducted as many as 2 meetings using the Inquiry Based Learning learning model assisted by Wayang Sukuraga media. The research instruments used are 8 items of description questions with indicators that include 5 indicators of critical thinking, namely 1) Providing simple explanations, 2) Making further explanations, 3) Building basic skills, 4) Making inferences, 5) Setting strategies and techniques. The results showed an increase after being given treatment for students' critical thinking abilities. This can be seen by the increase in posttest results based on 5 critical thinking indicators of 85.8. The N-Gain score in this study was 0.64 which belonged to the "moderate" category. This shows that the Inquiry Based Learning learning model assisted by Wayang Sukuraga media can improve students' critical thinking skills. Keywords: Critical Thinking Ability, Indra System, Inquiry Based Learning Model, Wayang Sukuraga Media ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berpikir kritis siswa SMA menggunakan model Inquiry Based Learning berbantua media wayang Sukuraga pada materi sistem indra. Penelitian ini menggunakan sampel penelitian sebanyak 35 peserta didik. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pra-eksperimental dengan desain penelitian pretest posttest one group design. Penelitian ini dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan dengan menggunakan model pembelajaran Inquiry Based Learning berbantuan media Wayang Sukuraga.Instrumen penelitian yang digunakan adalah 8 butir soal uraian dengan indikator yang meliputi 5 indikator berpikir kritis yaitu 1) Memberikan penjelasan sederhana, 2) Membuat penjelasan lebih lanjut, 3) Membangun keterampilan dasar, 4) Membuat inferensi, 5) Mengatur strategi dan teknik. Dari hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan setelah diberikannya perlakuan terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik. Hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya hasil posttest berdasarkan 5 indikator berpikir kritis sebesar 85,8. Skor N-Gain yang pada penelitian ini sebesar 0,64 yang termasuk kategori “sedang”. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran Inquiry Based Learning berbantuan media Wayang Sukuraga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Kata kunci: Kemampuan Berpikir Kritis, Sistem Indra, Model Inquiry Based Learning, Media Wayang Sukuraga PubDate: 2022-12-30 DOI: 10.22437/bio.v8i4.19149 Issue No:Vol. 8, No. 4 (2022)
Authors:Nabillah Nabillah, Suhendar Suhendar, Setiono Setiono Pages: 125 - 132 Abstract: The purpose of the study was to determine the level of scientific reasoning ability of high school students in class XI through the Creative Problem Solving Learning model on the respiratory system material. This study uses a quantitative descriptive method. The sample was not chosen at random but with a specific purpose, namely by using a purposive sampling technique, totaling 35 students. The research instrument used in this study is the question of scientific reasoning ability, a modification of the questions developed by Lawson, namely LCTRS (Lawson Classroom Test Of Scientific Reasoning). The questions used are 10 multiple choice questions with 6 indicators. The results of the study show that gender does not affect a person's scientific reasoning ability. The average score shows the level of scientific reasoning of male students and female students, which has the same percentage, namely 71%, which means that it is included in the good category. The highest score of the level of scientific reasoning in male students is the Correlation Reasoning indicator with a total percentage of 84% female students also the highest score is found in the correlation indicator but the percentage is slightly different, lower than male students, namely 82%. Key words: scientific reasoning, gender, creative problem solving ABSTRAK Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui tingkat kemampuan penalaran ilmiah siswa SMA kelas XI melalui model Pembelajaran Creative Problem Solving pada materi sistem pernapasan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Sampel yang dipilih tidak secara acak melainkan dengan tujuan tertentu yaitu dengan Teknik Purposive sampling yang berjumlah 35 orang siswa. Instrument penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu soal kemampuan penalaran ilmiah modifikasi dari soal yang dikembangkan oleh Lawson yaitu LCTRS (Lawson Classroom Test Of Scientific Reasoning). Soal yang digunakan berjumlah 10 soal pilihan ganda beralasan dengan 6 indikator. Dari hasil penelitian menunjukan gender tidak mempengaruhi kemampuan penalaran ilmiah seseorang. Skor rata-rata menunjukan tingkat penalaran ilmiah siswa laki-laki dan siswa perempuan yaitu memiliki persentase yang sama yaitu 71% yang artinya termasuk kedalam kategori baik. Skor tertinggi tingkat penalaran ilmiah pada siswa laki-laki yaitu pada indikator Penalaran korelasi dengan jumlah persentase 84% siswa perempuan juga skor tertingginya terdapat pada indikator korelasi tetapi jumlah persentase nya sedikit berbeda lebih rendah dari siswa laki-laki yaitu 82%. Kata kunci: penalaran ilmiah, gender, creative problem soving PubDate: 2022-12-31 DOI: 10.22437/bio.v8i4.19054 Issue No:Vol. 8, No. 4 (2022)
Authors:Annisa Latifah Nur'aeni, Ratih Nur Sholihah, Riandi Riandi, Ari Widodo Pages: 133 - 138 Abstract: Learning media is a tool used in the learning process to convey messages, ideas or ideas in the form of teaching materials to students by the teacher. One of the media that can be used for biodiversity material is image media. However, image media still has shortcomings in the learning process, therefore researchers study image media with the help of naturalist applications. The method used in this research is the method of literature review or literature review. Study of literature obtained from various sources, both journals, books, documentation, internet and libraries. The results show that innovation using inaturalist media can be applied by teachers in biodiversity learning because it makes it easier for teachers in the learning process, and can improve digital student literacy. Key words: Learning media, Naturalist apps ABSTRAK Media pembelajaran adalah alat yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk menyampaikan pesan, ide atau gagasan berupa bahan ajar kepada siswa oleh guru. Salah satu media yang dapat digunakan pada materi keanekaragaman hayati adalah media gambar. Namun media gambar masih memiliki kekurangan dalam proses pembelajaran maka dari itu peneliti berinovasi media gambar dengan bantuan aplikasi inaturalis. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode studi kepustakaan atau literatur review. Studi literature didapat dari berbagai sumber baik jurnal, buku, dokumentasi, internet dan pustaka Hasil penelitian menunjukkan bahwa inovasi gambar menggunakan media inaturalist dapat diaplikasikan oleh guru pada pembelajaran keanekaragaman hayati karena dapat memudahkan guru dalam proses pembelajaran, dan dapat meningkatkan literasi digital siswa. Kata kunci: Media pembelajaran, Aplikasi inaturalist PubDate: 2022-12-31 DOI: 10.22437/bio.v8i4.19115 Issue No:Vol. 8, No. 4 (2022)
Authors:Najihah Fakhirah Siregar, Ghina Rohmatulloh, Riandi Riandi, Ari Widodo Pages: 139 - 146 Abstract: Covid-19 outbreak in the country has hit various public sectors which have an impact on various problems and crises. The spread of the COVID-19 pandemic has made the whole world feel difficult and forced to start learning through technology in a unique way with distance learning methods in a network or online system. One way to help the effectiveness of distance learning is to use interactive learning media. learning especially in biology lessons, including: 3D learning media, interactive videos, virtual laboratories, website-based learning media and others. Three-dimensional media is media without projections whose visual presentation is three-dimensional. This media can be tangible as real objects, both living and inanimate, and can be tangible as imitations that represent the original. However, one of the drawbacks of 3D learning media is that they cannot see a process. The research method in writing this article is by applying qualitative methods with literature studies. Based on the results of the study, it was found that 3-dimensional media integrated with process animation videos and additional features of text, audio, and website links can be an alternative interactive learning media that can clarify subject matter that is difficult to convey conventionally. It is hoped that this 3-dimensional learning media innovation can strengthen students' conceptual understanding of a material and train students' self-regulated learning. Key words: learning media, 3 dimensions, biology, technology ABSTRAK Wabah Covid-19 di tanah air menerjang berbagai sektor publik yang berdampak dengan berbagai masalah dan krisis. Meluasnya pandemi wabah covid-19 membuat seluruh dunia merasa kesulitan dan terpaksa dalam memulai pembelajaran melalui teknologi dengan cara unik dengan metode pembelajaran jarak jauh dalam sistem jaringan atau daring. Salah satu cara untuk membantu efektivitas pembelajaran jarak jauh maka dibutuhkan media pembelajaran interaktif. pembelajaran khususnya dalam pelajaran biologi, diantaranya: media pembelajaran 3D, video interaktif, laboratorium virtual, media pembelajaran berbasis website dan lainnya. Media tiga dimensi merupakan media tanpa proyeksi yang penyajiannya secara visual tiga dimensi. Media ini dapat berwujud sebagai benda asli baik hidup maupun mati, dan dapat berwujud sebagai tiruan yang mewakili aslinya. Akan tetapi, salah satu kekurangan dari media pembelajaran 3D adalah belum bisa melihat suatu proses. Metode penelitian dalam penulisan artikel ini dengan menerapkan metode kualitatif dengan studi literatur. Berdasarkan hasil telaah, didapatkan bahwa media 3 dimensi yang diintegrasikan dengan video animasi proses serta tambahan fitur teks, audio, dan link website ini dapat menjadi alternatif media pembelajaran interaktif yang dapat memperjelas materi pelajaran yang sulit disampaikan secara konvesional. Harapannya inovasi media pembelajaran 3 dimensi ini dapat memperkuat pemahaman konsep siswa terhadap suatu materi serta melatih self-regulated learning siswa. Kata kunci: media pembelajaran, 3 dimensi, biologi, teknologi PubDate: 2022-12-31 DOI: 10.22437/bio.v8i4.19114 Issue No:Vol. 8, No. 4 (2022)
Authors:Sri Yanti Tarihoran, Wulandini Wulandini, Nirwana Saparas Hasibuan, Rizki Putri Khoiriah Sipahutar, Sriyanti Tarihoran, Indayana Febriani Tanjung Pages: 147 - 152 Abstract: This research on learning motivation at SMA.N 1 Pancurbatu aims to expand inspiration to learn science at SMA.N 1 Pancur baru by applying inquiry learning strategies. This inquiry learning strategy includes steps (1) direction, (2) planning issues, (3) forming speculations, (4) gathering information, (5) testing theories (6) figuring out ends.The approach carried out in this research is called homeroom activity research. This review involved 1 class consisting of 32 students, namely class X MIA 5. Based on the results of research using inquiry learning strategies, it was proven to increase students' of observations of several motivation indicators in cycle 1, it showed 2 low scores. However, after receiving action in cycle 2, these indicators have increased, namely in indicators A-2 and A-3. These indicators are showing the encouragement (motivation) of students in learning and indicators of hope for the success of the hypothesis. The percentage of students' average motivation in the first cycle is 89%. While the second cycle is 99%. Key words: Inquiry Strategy, Student Learning Motivation ABSTRAK Penelitian mengenai motivasi belajar di SMA.N 1 Pancur batu ini bertujuan meningkatkan motivasi belajar biologi pada SMA.N 1 Pancur baru dengan menerapkan teknik belajar permintaan. Metodologi pembelajaran permintaan ini mencakup langkah-langkah (1) arah, (2) mencari tahu masalah, (3) membentuk spekulasi, (4) mengumpulkan informasi, (5) menguji teori (6) membentuk tujuan. Pendekatan pemeriksaan yang dilakukan dalam eksplorasi ini disebut penelitian kegiatan ruang belajar. Review ini meliputi 1 kelas yang terdiri dari 32 siswa, yaitu kelas X MIA5. Mengingat efek samping dari review dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri terbukti dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Mengingat persepsi dari beberapa petunjuk inspirasi pada siklus 1 menunjukkan 2 skor yang rendah. Namun setelah mendapat tindakan pada siklus 2, indikator tersebut mengalami peningkatan yaitu pada indikator A-2dan A-3.. Indikator tersebut ialah menunjukkan adanya dorongan(motivasi) peserta didik dalam belajar dan Indikator harapan terhadap keberhasilan hipotesis. Persentase motivasi rata-rata peserta didik pada siklus I yaitu 89%. Sedangkan siklus II sebesar 99%. Dari presentase tersebut dinyatakan bahwa mengalami kenaikan sebanyak 10. Kata kunci: Inquiry Strategy, Student Learning Motivation PubDate: 2022-12-31 DOI: 10.22437/bio.v8i4.19166 Issue No:Vol. 8, No. 4 (2022)
Authors:Kusumawati Pertiwi Wiwi, Sistiana Windyariani, Setiono Setiono Pages: 153 - 160 Abstract: This study aims to see how the habits of mind of students with the application of the inquiry lesson learning model. Inquiry lesson is one of the stages of Levels of Inquiry (LoI) Wenning (2010). Using the Pre-experimental method. with One Group Posttest only design. Habits of mind according to Costa and Kallick (2012) which consists of 16 indicators. This research was conducted at SMA Negeri 01 Cigombong Bogor class X MIPA 5 academic year 2021/2022 in the subject of Ecosystem Biology. The research instrument used was the Habits of mind questionnaire which consisted of 43 statements given after the learning process with the inquiry lesson. The results showed that the application of the inquiry lesson model had a good influence on the habits of mind of students. It is proven in the acquisition of an n-gain score of 0.05, which means that there is a low increase, and the average percentage value per indicator is 76%. Key words: Inquiry lesson, application, habits of mind, ecosystem ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana habits of mind peserta didik dengan penerapan model pembelajaran inquiry lesson. Inquiry lesson merupakan salah satu tahapan dari Levels of Inquiry (LoI) Wenning (2010). Menggunakan metode Pra- eksperiment dengan desain One Group Postest only. Habits of mind yang digunakan menurut Costa dan Kallick (2012) yang terdiri dari 16 indikator. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 01 Cigombong Bogor kelas X MIPA 5 tahun ajaran 2021/2022 pada mata pelajaran Biologi materi Ekosistem. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu angket Habits of mind yang terdiri dari 43 pernyataan yang diberikan setelah proses pembelajaran dengan inquiry lesson. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan model inquiry lesson memiliki pengaruh baik terhadap habits of mind peserta didik. Dibuktikan dalam perolehan skor n-gain sebesar 0,05 yang artinya terdapat peningkatan rendah, serta rata-rata nilai persentase per-indikator sebesar 76% . Kata kunci: Inquiry lesson, penerapan, habits of mind, ekosistem PubDate: 2022-12-31 DOI: 10.22437/bio.v8i4.19118 Issue No:Vol. 8, No. 4 (2022)
Authors:Amalla Rizki Putri, Syamsurizal Syamsurizal, Nazarudin Nazarudin Pages: 161 - 172 Abstract: The aims of the research was to determine the effect of online chat media on communication and critical thinking skills, the effect of interest in learning on communication and critical thinking skills, and the interaction between online chat media and interest in learning. The methods of research is an quasy experimental factorial type between-group pretest and posttest design. Data analysis was performed using two-way Multivariate Analysis (MANOVA) technique with the assumptions of normality, homogenity, and effect tests. The results of data analysis show that there is a significant between the average scores of communication and critical thinking skills from learned with different online chat media. The results also show that there is a significant between the average scores of communication and critical thinking skills from learned with different learning interests. The conclusion is online chat media and interest in learning affect communication and critical thinking skills, and there is an interaction between online chat media and interest in learning. Key words: online chat media, interest in learning, communication, critical thinking ABSTRAK Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh media chat online berbeda terhadap keterampilan berkomunikasi dan berpikir kritis, pengaruh minat belajar berbeda terhadap keterampilan berkomunikasi dan berpikir kritis, serta interaksi antara media chat online dan minat belajar dalam mempengaruhi keterampilan berkomunikasi dan berpikir kritis. Jenis penelitian adalah eksperimen antara kelas tipe faktorial. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis multivarian dua jalur dengan asumsi dasar uji normalitas, homogenitas, dan efek. Hasil analisis data menunjukkan terdapat perbedaan signifikan nilai rata-rata keterampilan berkomunikasi dan berpikir kritis dari pembelajaran dengan media chat online yang berbeda, terdapat perbedaan signifikan nilai rata-rata keterampilan berkomunikasi dan berpikir kritis peserta didik dari minat belajar yang berbeda. Dapat disimpulkan bahwa media chat online berpengaruh terhadap keterampilan berkomunikasi dan berpikir kritis, minat belajar berpengaruh terhadap keterampilan berkomunikasi dan berpikir kritis, serta terdapat interaksi antara media chat online dan minat belajar dalam memengaruhi keterampilan berkomunikasi dan berpikir kritis. Kata kunci: chat online, minat belajar, berkomunikasi, berpikir kritis PubDate: 2022-12-31 DOI: 10.22437/bio.v8i4.19141 Issue No:Vol. 8, No. 4 (2022)
Authors:Meirany Chodijah Amnari Meirany, Suhendar Suhendar, Setiono Setiono Pages: 173 - 182 Abstract: This study is a quasi-experimental study aimed to determine the relationship between digital literacy skills and cognitive abilities using a blended learning model for class XI SMA Negeri 5 Sukabumi City in the 2021/2022 academic year. The research instrument is based on 4 components of digital literacy, namely 1) Internet Searching, 2) Hypertextual Navigation, 3) Content Evaluation, and 4) Knowledge Assembly. Then for the cognitive ability instrument, it refers to the Revised Bloom's Taxonomy in the form of multiple choice questions, with cognitive levels C1-C6 based on indicators of remembering (C1), understanding/understanding (C2), applying (C3), analyzing (C4), evaluating (C5), and create (C6). The results showed that there was no relationship between digital literacy and cognitive ability using gender-based blended learning with a peer correlation value of 0.832 for female and 0.768 for male, indicating a positive relationship with a strong correlation category. Key words: digital literacy, cognitive ability, blended learning, gender ABSTRAK Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen bertujuan untuk mengetahui hubungan kemampuan literasi digital dan kemampuan kognitif menggunakan model blended learning kelas XI SMA Negeri 5 Kota Sukabumi tahun ajaran 2021/2022. Instrumen penelitian disusun berdasarkan 4 komponen literasi digital yaitu 1) Internet Searching, 2) Hypertextual Navigation, 3) Content Evaluation, dan 4) Knowledge Assembly. Kemudian untuk instrumen kemampuan kognitif merujuk pada Taksonomi Bloom Revisi berupa soal pilihan ganda, dengan jenjang kognitif C1-C6 berdasarkan indikator mengingat (C1), memahami/mengerti (C2), menerapkan (C3), menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan menciptakan (C6). Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya hubungan antara literasi digital dengan kemampuan kognitif menggunakan blended learning berbasis gender dengan nilai paerson corelation 0,832 untuk jenis kelamin perempuan dan 0,768 untuk laki-laki dengan menunjukan adanya hubungan positif dengan kategori korelasi kuat. Kata kunci: literasi digital, kemampuan kognitif, blended learning, gender PubDate: 2022-12-31 DOI: 10.22437/bio.v8i4.19117 Issue No:Vol. 8, No. 4 (2022)
Authors:Novia Rahayu Mansur, Jujun Ratnasari, Billyardi Ramdhan Pages: 183 - 196 Abstract: The purpose of this study is to determine the collaboration and creativity abilities of students using the STEAM model. This study uses a pre- experimental method with a one-group pretest posttest design. This research was conducted in one of the senior high schools (SMA) in Sukabumi Regency. The subjects in this study were class XII MIPA 2 with 32 participants. The instrument used was a Likert scale statement questionnaire on 4 answer scales. The statements consist 13 statements for collaboration and 14 statements for creativity. This questionnaire was given to students before and after learning the concept of biotechnology. The resul showed that average N-Gain for collaborative indicators are 0.30-0.55 with a moderate improvement category, and on creativity abilities with an average N-Gain score per indicator that is 0.31- 0.60 with the moderate improvements. As well as on the average results of the overall N-Gain score for collaboration, which is 0.45 in the moderate improvement category, and for creativity with an N-Gain score of 0.47 in the medium category. From the research data, it can be concluded that the collaboration and creativity abilities of students in learning using the STEAM model are included in the moderate improvement category. Key words: Collaboration, Creativity, STEAM Model ABSTRAK Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kemampuan kolaborasi dan kreativitas peserta didik dengan menggunakan model STEAM. Penelitian ini menggunakan metode pra eksperimen dengan desain one gruoup pretest posttes desain. Penelitian ini dilakukan di salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) yang berada di Kabupaten Sukabumi. Subjek pada penelitian ini yaitu peserta kelas XII MIPA 2 dengan jumlah peserta didik 32. Instrumen yang digunakan berupa angket pernyataan skala likert pada 4 skala jawaban. Pernyataan berjumlah 13 pernyataan untuk kolaborasi dan 14 pernyataan untuk kreativitas. Kuisioner ini diberikan kepada peserta didik sebelum dan sesudah pembelajaran konsep bioteknologi. Hasil penelitan rata-rata skor N-Gain peserta didik untuk kolaborasi perindikator yaitu 0.30-0,55 dengan kategori peningkatan sedang, dan pada kemampuan kreativitas dengan skor N-Gain rata-rata per indikator yaitu 0,31- 0,60 dengan kategori peningkatan sedang. Serta pada hasil rata-rata skor N- Gain keseluruhan untuk kolaborasi yaitu 0,45 dengan kategori peningkatan sedang, dan untuk kreativitas dengan skor N-Gain 0,47 dengan kategori sedang. Dari data penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan kolaborasi dan kreativitas peserta didik dalam pembelajaran menggunakan model STEAM termasuk dalam kategori peningkatan sedang. Kata kunci: Kolaborasi, Kreativitas, Model STEAM PubDate: 2022-12-31 DOI: 10.22437/bio.v8i4.19123 Issue No:Vol. 8, No. 4 (2022)
Authors:Nurlailatus Safitri, Putri Prisilia Saragih, Thahara Sumayya Zukarnain, Pinkan Deviana Khairunnisa, Indayana Febriani Tanjung Pages: 197 - 206 Abstract: The purpose of this research is to improve students' scientific ability, by applying inquiry learning strategies in biology learning. This research is in the form of classroom action research with qualitative data analysis. Based on observational data on students' scientific abilities, it is known that in the first cycle for aspects A (asking) and B (observing) all students obtained the "very good" criteria and the "good" criteria with a 100% percentage. Then for aspects of C (gathering information), D (processing information) and E (communication) the number of students who got the "not good" criteria showed a fairly high percentage, namely 86.7% (26 people), 90% ( 27 people) and 73% (22 people). In cycle II there was an increase in every scientific aspect of students, especially in the three aspects that were lacking in cycle I. The number of students who had "good" criteria in the scientific aspects of C (gathering information) and E (communication) amounted to 30 people with a percentage of 100%. As for the scientific aspect D (processing information), 29 students were categorized as "good" or with a percentage of 96.7%.It can be concluded that the increase in students' scientific ability is due to the application of inquiry learning strategies. Key words: Inquiry, Biology, Ability, Scientific ABSTRAK Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan kemampuan saintifik siswa, dengan menerapkan strategi pembelajaran inkuiri dalam pembelajaran biologi. Penelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas dengan analisis datasecera kualitatif. Berdasarkan data hasil observasi terhadap kemampuan saintifik siswa, diketahui bahwa pada siklus I untuk aspek A (menanya) dan B (mengamati) seluruh siswa memperoleh kriteria “sangat baik” dan kriteria “baik dengan persentasi 100%. Kemudian untuk aspek C (mengumpulkan informasi), D (mengolah informasi) dan E (komunikasi) jumlah siswa yang mendapat kriteria “kurang baik” menunjukkan persentase yang cukup tinggi yaitu masing-masing sebesar 86,7% (26 orang), 90% (27 orang) dan 73% (22 orang). Pada siklus II terjadi peningkatan terhadap setiap aspek saintifik siswa, terutama pada ketiga aspek yang kurang pada siklus I. Jumlah siswa yang berkriteria “baik” pada aspek saintifik C (mengumpulkan informasi) dan E (komunikasi) berjumlah 30 orang dengan persentase sebesar 100%. Sedangkan untuk aspek saintifik D (mengolah informasi), sebanyak 29 orang siswa masuk kategori kriteria “baik” atau dengan persentasi sebesar 96,7%. Dapat disimpulkan meningkatnya kemampuan saintifik siswa dikarenakan penerapan strategi pembelajara inkuiri. Kata kunci: Inkuiri, Biologi, Kemampuan, Saintifik PubDate: 2022-12-31 DOI: 10.22437/bio.v8i4.19124 Issue No:Vol. 8, No. 4 (2022)
Authors:Syifa Nurazizah Syifa, Suhendar Suhendar, Gina Nuranti Pages: 207 - 214 Abstract: 21-st century skills in education integrate literacy skills, knowledge, skills, and attitudes. One of them is scientific literacy. The scientific literacy ability of the students in Indonesia from 2000 to 2018, according to PISA (2018), is still below average. It is due to the lack of attention of Indonesian education on literacy skills which are actually necessary for everyday life. This research was conducted in 2022. The purpose was to determine the differences in the results of scientific literacy skills between male and female students in grade 2 of junior high school. This study uses the One Group Posttest Only design with technical data analysis using the posttest results that have been carried out by students, then calculated by looking at the average indicators of each question. The results showed that there were differences in the results of students' scientific literacy abilities between boys and girls. The increase in scientific literacy for female students is 82.2 and is in the very good category, and male students is 71.3 and is in the good category. With these differences, it can be concluded that scientific literacy skills using the STEM model for female students increased better than male students. Key words: Science Literacy, STEM, Gender ABSTRAK Keterampilan abad ke 21 dalam bidang pendidikan mengintergrasikan kemampuan literasi, pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Salah satu keterampilan literasi dalam abad ke 21 yaitu kemampuan literasi sains. Kemampuan literasi sains siswa di Indonesia menurut PISA tahun 2018 sejak tahun 2000 sampai 2018 masih dibawah rata-rata. Hal ini disebabkan kurang perhatiannya dunia pendidikan di Indonesia terhadap kemampuan literasi yang mana penting untuk kehidupan sehari-hari. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2022.Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbedaan hasil kemampuan literasi sains antara siswa laki-laki dan siswa perempuan di kelas 8 SMP. Penelitian ini menggunakan desain One Group Postest Only dengan teknis analisis data menggunakan hasil postest yang telah dilakukan oleh siswa yang kemudian dihitung dengan melihat rata-rata perindikator dari setiap soal. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan hasil kemampuan literasi sains siswa antara laki-laki dan perempuan. Peningkatan literasi sains siswa perempuan sebesar 82,2 dan masuk kedalam kategori sangat baik, dan untuk hasil literasi sains siswa laki-laki sebesar 71,3 dan masuk kedalam kategori baik. Dengan hasil perbedaan tersebut dapat dikatakan kemampuan literasi sains menggunakan model STEM untuk siswa perempuan meningkat lebih baik dibandingkan dengan siswa laki-laki. Kata kunci: Literasi Sains, STEM, Gender PubDate: 2022-12-31 DOI: 10.22437/bio.v8i4.19152 Issue No:Vol. 8, No. 4 (2022)
Authors:Harlis Harlis, Retni Sulistiyoning Budiarti, Raissa Mataniari Pages: 215 - 223 Abstract: Comprehensive field in the course of Monera and Protista is in need of revision in terms of delivering the course. The comprehensive course has contributed to difficulties faced by students to find focus in the course’s learning purposes. Consequently, students lost motivation in learning the course, lack of media used in delivering the course has also contributed to the lack of student motivation and comprehension when learning the course. Therefore, technology innovation needs to be explored to create innovation and creativity for the learning process. Innovation explored in this research is project-based learning (PjBL) model integration so that solution could be discovered to solve problems through producing products of learning, as collaboration results of educators and students. PjBL model integration creates mindmap learning media which aims to assist students improving their learning on Monera and Protista course. This research is an action research conducted in three classes. Both qualitative and quantitative data gathered in this research. Results show that student creativity is majorly rated as highly improved in this research. In addition, the action research also improve student collaboration skills. Abstrak. Ruang lingkup yang luas dari pokok bahasan Taksonomi Monera membutuhkan perbaikan di dalam proses penyampaian pembelajarannya. Luasnya pokok bahasan tersebut juga membuat kesulitan mahasiswa dalam memfokuskan kebermaknaan dari tujuan pembelajaran yang diharapkan. Akibatnya mahasiswa kurang berminat mempelajarinya ditambah lagi media yang digunakan hanya berupa media cetak Biologi dan berbagai Power Point yang belum terperbaharui sehingga menimbulkan kejenuhan dan kurangnya pemahaman akan materi yang dipelajari. Untuk itu kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi perlu digali terus untuk menciptakan Inovasi dan nilai kreatifitas dalam suatu proses pembelajaran . Inovasi yang diupayakan diantaranya menggunakan model pembelajaran PjBl dalam proses pembelajaran. Melalui model PjBL diharapakan menemukan solusi dari suatu permasalahan dengan mengkonversi menjadi suatu produk hasil pembelajaran yang nyata dihasilkan melalui suatu perencanaan yang matang dari kolaborasi dosen dan mahasiswa. Penerapan dari model PjBL ini adalah menghasilkan media pembelajaran berupa mind map (peta pikiran) yang bertujuan membantu mahasiswa meningkatkan kemampuannya dalam memahami materi salah satunya adalah pada materi Taksonomi Monera. Penelitian ini merupakan penelitian Tindakan kelas dengan 2 siklus di setiap kelasnya. yang berjumlah 3 kelas. Data diperoleh dalam bentuk kuantitatif dan kwalitatif. Hasil penelitian pada siklus 1 mahasiswa cenderung pasif karena hanya mencari video seputar asal muasal kehidupaan sehingga mahasiswa tidak tertarik menggali kekurangan dan kelebihan dari vedio pembelajaran. Akibatnya inovasi dan kreatifitasnya sangat kurang terlihat.dengan mengidentifikasi kreativitas mahasiswa didalam menganalisis kemampuan berfikir tingkat tinggi melalui pebuatan Mindmap Monera dan Protista. Hasil penelitian menunjukan bahwa kreativitas mahasiswa meningkat dengan baik malalui inisiatif yang dilakukan pada penelitian ini. Sebagai tambahan, kemampuan kolaborasi mahasiswa pun dinilai meningkat. PubDate: 2022-12-31 DOI: 10.22437/bio.v8i4.20517 Issue No:Vol. 8, No. 4 (2022)