Similar Journals
![]() |
AKSIOMA Journal of Mathematics Education
Number of Followers: 4 ![]() ISSN (Print) 2089-8703 - ISSN (Online) 2442-5419 Published by Universitas Muhammadiyah Metro ![]() |
- E-MODULE GUIDED DISCOVERY LEARNING MODEL IN THE HOTS-BASED INDEPENDENT
LEARNING CURRICULUM
Authors: Rani Darmayanti, Dwi Priyo Utomo, Choirudin Choirudin, Usmiyatun Usmiyatun
Pages: 1 - 10
Abstract: Student's difficulties in learning mathematics independently are due to the lack of media that supports the learning process and is practical in use and the lack of freedom to choose their preferred field. The aim is to develop teaching materials in the form of an e-module guided discovery learning model in the HOTS-based independent learning curriculum. The steps of the Guided Discovery Learning Model used in the e-module are the steps according to Polya, namely: (1) understanding the problem; (2) making plans; (3) implementing the plan; (4) looking back or checking again. This type of research is Research and Development (RND), using development steps according to Borg & Gall, which Sugiyono has transformed. The development steps are limited to seven degrees. Among them; are potential and problems, gathering information, product design, product validation, product improvement, product testing, and product revision. The final result is the percentage of design expert validation getting valid criteria. Moreover, the results of student responses obtained exciting measures. As well as the results of student responses obtaining interesting criteria so that e-modules are feasible to be developed for learning materials
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6256
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- PENGEMBANGAN APLIKASI MODUL DAN EVALUASI MANDIRI BERORIENTASI NUMERASI
Authors: Muhammad Rizki Cahyadi, Yus Mochamad Cholily, Mohammad Syaifuddin
Pages: 11 - 22
Abstract: Numerasi merupakan kemampuan untuk menerapkan pengetahuan matematika di berbagai konteks kehidupan sehari-hari. Numerasi menjadi salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki seorang individu di abad 21. Namun faktanya, numerasi siswa Indonesia masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata skor matematika siswa Indonesia pada PISA yang berada dibawah rata-rata skor dunia. Numerasi dapat ditingkatkan melalui bahan belajar yang mendukung perkembangan numerasi. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan aplikasi modul dan evaluasi mandiri berorientasi numerasi yang valid, efektif, dan praktis. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang dilakukan dengan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Tahap implementasi dilakukan terhadap 30 orang siswa kelas XI MAS Al-Asy’ariyah, Medan Krio. Hasil pengembangan menunjukkan bahwa aplikasi modul dan evaluasi mandiri berorientasi numerasi valid, efektif, dan praktis. Peningkatan numerasi siswa tergolong tinggi dengan nilai n-gain sebesar 0,804 pada skala 0-1. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan rata-rata skor pretest-posttest siswa dari 54 menjadi 91 pada skala 0-100.
Numeracy is the ability to apply mathematical knowledge in various contexts of daily life. Numeracy is one of the basic abilities that an individual must have in the 21st century. But in fact, the numeration of Indonesian students is still relatively low. This can be seen from the average score of Indonesian students' mathematics on PISA which is below the world average score. Numeracy can be improved through learning materials that support the development of numeracy. This study aims to produce valid, effective, and practical numeration-oriented application of module and self-evaluation. This research is a development research conducted using the ADDIE model (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). The implementation phase was carried out on 30 students of class XI MAS Al-Asy'ariyah, Medan Krio. The results of the development show that the numeration-oriented application of module and self-evaluation is valid, effective, and practical. The increase in student numeration is high with an n-gain value of 0.804 on a scale of 0-1. This can be seen from the increase in the average pretest-posttest scores of students from 54 to 91 on a scale of 0-100.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6673
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- DEVELOPING MATHEMATICAL CREATIVE THINKING (CT) ABILITY STUDENTS THROUGH
THE TREFFINGER LEARNING MODEL (LM)
Authors: Lambertus Lambertus, Mohamad Salam, Rezkiati Rezkiati, Suhar Suhar, Hasnawati Hasnawati
Pages: 23 - 35
Abstract: The low ability of CT is a problem that occurs in class VIII students of SMPN 1 Kendari. One reason is the application of inappropriate LM. Treffinger's LM is learning by inviting students to think creatively in solving problems based on the facts around them to come up with various ideas and choose solutions. The purpose of this study was to develop the mathematical CT skills of junior high school students. Class VIII SMPN 1 Kendari as a population consists of 9 classes. Class VIII3 and VIII6 were determined by random sampling technique as an experimental class of 26 students and a control class of 25 students. The finding in this study is that students' mathematical CT skills taught by the Treffinger LM are better than in the guided discovery model. Treffinger's LM is superior in developing CT skills. In addition, Treffinger's LM excels in developing aspects of fluency, flexibility, and elaboration of mathematical CT skills. In contrast, the guided discovery LM excels only in developing aspects of originality.
Rendahnya kemampuan CT merupakan masalah yang terjadi pada siswa kelas VIII SMPN 1 Kendari. Salah satu penyebabnya adalah penerapan model pembelajaran yang tidak sesuai. Model pembelajaran Treffinger adalah pembelajaran dengan mengajak siswa berpikir kreatif dalam memecahkan masalah berdasarkan fakta-fakta di sekitar mereka untuk memunculkan berbagai ide dan memilih solusi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan keterampilan CT matematis siswa SMP. Kelas VIII SMPN 1 Kendari sebagai populasi terdiri dari 9 kelas. Kelas VIII3 dan VIII6 ditentukan dengan teknik random sampling sebagai kelas eksperimen sebanyak 26 siswa dan kelas kontrol sebanyak 25 siswa. Temuan dalam penelitian ini adalah kemampuan CT matematis siswa yang diajar dengan model pembelajaran Treffinger lebih baik dibandingkan dengan model penemuan terbimbing. Model pembelajaran Treffinger lebih unggul dalam mengembangkan keterampilan CT. Selain itu, model pembelajaran Treffinger unggul dalam mengembangkan aspek kefasihan, keluwesan, dan elaborasi keterampilan CT matematis. Sebaliknya, model pembelajaran penemuan terbimbing hanya unggul dalam mengembangkan aspek orisinalitas.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.5432
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SCRATCH: SOLUSI
PEMBELAJARAN DI ERA SOCIETY 5.0
Authors: Edi Irawan, Yaya Sukjaya Kusumah, Veni Saputri
Pages: 36 - 50
Abstract: AbstrakDi era society 5.0, perkembangan teknologi membuka peluang besar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Salah satu caranya adalah dengan mengembangkan multimedia pembelajaran interaktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan multimedia pembelajaran interaktif pada materi persamaan kuadrat menggunakan Scratch sekaligus menguji kelayakan. Metode yang digunakan untuk pengembangan media ini adalah penelitian pengembangan (RnD) menggunakan model 4D, yang terdiri dari define, design, develop, dan disseminate. Produk yang dihasilkan melalui penelitian pengembangan ini adalah multimedia interaktif yang dapat diakses secara online melalui laman Scratch. Berdasarkan penilaian dari lima orang pakar di bidang pendidikan matematika, multimedia berbasis ICT, dan evaluasi pembelajaran menunjukkan bahwa media yang dikembangkan menggunakan Scratch tersebut sangat layak untuk digunakan, baik dari aspek desain pembelajaran, aspek rekayasa, maupun komunikasi visual. Scratch yang memiliki fungsi utama untuk membuat game dan animasi, ternyata juga dapat dimanfaatkan untuk membuat multimedia pembelajaran yang interaktif. Sejalan dengan itu, tulisan ini menyarankan pemanfaatan Scratch untuk mengembangkan media pembelajaran pada materi lainnya sekaligus menguji efektivitas penggunaan media tersebut dalam meningkatkan kemampuan matematika dan computational thinking siswa.AbstractIn the era of society 5.0, technological developments open up great opportunities to improve the quality of learning. One way is to develop interactive learning multimedia. This study aims to develop interactive multimedia learning on quadratic equation material using Scratch and its testing feasibility. The method used for the development of this media is development research (RnD) using the Four-D Model (define, design, develop, and disseminate). The product produced through this development research is interactive multimedia which can be accessed online via the Scratch page. The assessment of five mathematics education experts, ICT-based multimedia, and learning evaluation shows that the media developed using Scratch is very suitable for learning design, engineering aspects, and visual communication. Scratch, which has the primary function of making games and animations, can also be used to create interactive multimedia learning. In line with that, this paper suggests using Scratch to develop learning media on other materials and test the effectiveness of using these media in improving students' mathematical and computational thinking skills.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6226
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PELUANG BERBASIS DISCOVERY LEARNING
BERORIENTASI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN SELF-EFFICACY SISWA SMP
Authors: Efrem Alfandro Pascal Geong, Ali Mahmudi
Pages: 51 - 66
Abstract: Pemahaman konsep matematika merupakan landasan berpikir dalam memecahkan masalah matematika. Selain kemampuan memahami konsep, self-efficacy merupakan faktor penting dalam pembelajaran matematika. Siswa dengan self-efficacy yang baik akan memiliki inisiasi yang baik untuk mempelajari keyakinannya sendiri, sehingga lebih siap selama pembelajaran. Penelitian ini bertujuan menghasilkan perangkat pembelajaran peluang berupa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan lembar kegiatan siswa (LKS) berbasis discovery learning berorientasi pada kemampuan pemahaman konsep matematis dan self-efficacy. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan mengacu model ADDIE (analysis, design, development, implementation, and evaluation). Subjek uji coba yaitu 30 siswa kelas VIII F SMP ARNOLDUS Labuan Bajo. Instrumen penelitian meliputi lembar validasi, lembar penilaian kepraktisan, angket respon siswa, lembar observasi pembelajaran, soal tes kemampuan pemahaman konsep, dan angket self-efficacy. Penelitian ini menghasilkan RPP dan LKS dengan karakteristik: (1) kegiatan pembelajaran mengacu pada karakteristik discovery learning yakni pembelajaran aktif, (2) mengacu pada langkah discovery learning, yaitu perumusan masalah, eksplorasi, pengajuan dugaan, verifikasi, dan konfirmasi, dan (3) berorientasi pada kemampuan pemahaman konsep matematis dan self-efficacy. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif. Understanding mathematical concepts are the foundation of thinking in solving mathematical problems. In addition to the ability to understand the concept, self-efficacy is an important factor in learning mathematics. A student with self-efficacy a good person will have a good initiation to learning his own beliefs so that he is better prepared during the lesson. This study aims to produce opportunity learning tools in the form of learning implementation plans (RPP) and student activity sheets (LKS) based on discovery learning oriented to the ability to understand mathematical concepts and self-efficacy. This type of research is development research referring to the ADDIE model (analysis, design, development, implementation, and evaluation). The test subjects were 30 class VIII F SMP ARNOLDUS Labuan Bajo. The research instruments included validation sheets, practicality assessment sheets, student response questionnaires, learning observation sheets, concept comprehension ability test questions, and questionnaire self-efficacy. This study produced lesson plans and worksheets with the following characteristics: (1) learning activities refer to the characteristics of discovery learning namely active learning, (2) refers to steps of discovery learning, namely problem formulation, exploration, submission of conjectures, verification, and confirmation, and (3) oriented to the ability to understand mathematical concepts and self-efficacy. The developed learning tools meet the valid, practical, and effective criteria.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6370
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- KARAKTERISTIK PROSES BERPIKIR ANALITIS SISWA DALAM MEMECAHKAN PERMASALAHAN
HIMPUNAN
Authors: Agus Maqruf, Sudirman Sudirman, Makbul Muksar
Pages: 63 - 572
Abstract: Beberapa penelitian pendidikan matematika menunjukkan, dalam memecahkan masalah matematika, sebagian besar siswa di Indonesia masih memberikan solusi dan langkah pemecahan masalah yang belum tepat. Kemampuan memecahkan masalah ini erat kaitannya dengan bagaimana siswa berpikir analitis sehingga perlu dikaji proses berpikir analitis siswa. Proses berpikir analitis adalah proses berpikir dengan karakteristik memilah-milah informasi atau bagian penting dari materi dan menentukan hubungan dari bagian-bagian materi tersebut dengan materi secara keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik proses berpikir analitis siswa dalam memecahkan permasalahan himpunan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif studi kasus. Subjek yang dipilih adalah siswa yang telah mempelajari materi himpunan. Instrumen dalam penelitian ini adalah tes permasalahan himpunan dan pedoman wawancara. Adapun teknik pemeriksaan keabsahan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan triangulasi metode. Hasil penelitian menunjukkan dari 24 subjek penelitian ketika menyelesaikan permasalahan himpunan sudah melalui tahapan berpikir analitis yaitu differentiating, organizing, dan attributing namun terdapat perbedaan berdasarkan sepenuhnya atau belum sepenuhnya subjek melakukan tahapan berpikir analitis. Perbedaan tersebut terdapat dalam 4 karakteristik berpikir berdasarkan kemungkinan jawaban yang terjadi pada siswa. Adapun karakteristik yang ditunjukkan yaitu karakter berpikir benar sungguhan, karakter berpikir pseudo benar, karakter berpikir pseudo salah, dan karakter berpikir salah sungguhan.Kata kunci: Karakteristik Berpikir Analitis, Permasalahan Himpunan Abstract Some research on mathematics education shows that in solving math problems, most students in Indonesia still provide inappropriate solutions and steps to solve problems. The ability to solve this problem is closely related to how students think analytically so it is necessary to examine how the process of students' analytical thinking. The analytical thinking process is a thinking process with the characteristics of sorting out information or important parts of the material and determining the relationship between the parts of the material and the material as a whole. This study aims to analyze the characteristics of students' analytical thinking processes in solving set problems. The type of research used in this study is a case study qualitative research. The selected subjects are students who have studied set material. The instruments in this research were set problem tests and interview guides. The technique of checking the validity of the data in this study was carried out using the triangulation method. The results showed that the 24 research subjects when solving set problems had gone through the stages of analytical thinking, namely differentiating, organizing, and attributing, but there were differences based on wholly or not fully the subjects carried out the stages of analytical thinking. These differences are found in the 4 characteristics of thinking based on possible answers that occur in students. The characteristics shown are real right thinking characters, pseudo right thinking characters, wrong pseudo thinking characters, and real wrong thinking characters.Keywords: Analytical Thinking Characteristics; Set Problems.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6266
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- PENGEMBANGAN MEDIA MOTION GRAPHIC PADA MATA KULIAH APLIKASI MATEMATIKA
KOMPUTER
Authors: Ahmad Dimyati, Maifalinda Fatra, Dindin Sobirudin, M Hafiz
Pages: 67 - 79
Abstract: Penelitian R&D (Research and Develompment) ini dilatarbelakangi oleh belum optimalnya proses pembelajaran daring pada mata kuliah aplikasi matematika komputer, yaitu terbatasnya media pembelajaran yang menarik, perangkat laptop tidak mendukung aplikasi, dan sinyal internet yang tidak stabil. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengembangkan media video motion graphic yang valid dan praktis. Pengembangan produk menggunakan model ADDIE, yang memiliki lima tahapan: Analyze, Design, Develop, Implement, dan Evaluate. Penelitian dilakukan di jurusan Pendidikan Matematika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan subjek penelitian adalah 3 ahli materi, 3 ahli media, dan 84 mahasiswa. Teknik angket digunakan untuk memperoleh data berupa angket validasi ahli dan validasi pengguna. Berdasarkan validasi ahli media dan ahli materi, diperoleh hasil penelitian bahwa media motion graphic yang dihasilkan memenuhi kriteria kelayakan. Pada hasil uji coba terbatas diperoleh kategori sangat layak dengan persentase sebesar 80,22% serta hasil uji coba lapangan diperoleh kategori respon positif mahasiswa sangat layak dengan persentase sebesar 80,03%. Oleh karena itu, produk akhir media motion graphic memenuhi kategori valid dan praktis untuk diterapkan dalam perkuliahan aplikasi matematika komputer.This R&D research (Research and Development) was motivated by the less than optimal online learning experience in computer mathematics application courses, namely the lack of interesting learning resources, the incapability of laptops to run applications, and the unstable internet signals. This research is intended to develop valid and practical motion graphic video media. Product development uses the ADDIE model, which has five stages: Analyze, Design, Develop, Implement, and Evaluate. The research was conducted in the Department of Mathematics Education at UIN Syarif Hidayatullah Jakarta with 3 subject matter experts, 3 media experts, and 84 students as subjects. Questionnaire techniques are used to obtain data in the form of expert validation questionnaires and user validation. Based on the validation of media experts and material experts, it was found that the resulting motion graphic media met the eligibility criteria. In the limited trial results, the very feasible category was obtained with a percentage of 80.22%, and the field trial results were obtained in the very feasible category of positive student responses with a percentage of 80.03%. Therefore, the final product of motion graphic media meets the valid and practical criteria to be applied in lectures on computer mathematics applications.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6444
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA PADA MATERI BANGUN
RUANG SISI DATAR
Authors: Setiawan Setiawan, Julrissani Julrissani, Liza Savira
Pages: 80 - 91
Abstract: Memahami konsep dalam matematika merupakan keterampilan dasar yang harus dimiliki setiap peserta didik untuk mampu berpartisipasi dengan baik dalam proses belajar mengajar, namun yang sering terjdi saat ini pemahaman kosep matematis peserta didik di Indonesia cenderung rendah. Hal tersebut telah dibuktikan oleh beberapa penelitian, bahkan diperkuat oleh temuan dari The Trends of Mathematical and Science Studies. Penelitian ini merupakan kajian terkait analisis kapasitas siswa untuk memahami konsep matematika. Penelitian ini berorientasi pada penelitian kualitatif dengan metode deskriptif, pada penelitian ini penulis bermaksud menggambarkan atau mendeskripsikan perihal kemampuan peserta didik dalam pemahaman konsep matematis khususnya pada materi bangun ruang sisi datar. Adapun jenis data diperoleh dari observasi langsung peneliti di lapangan melalui tes soal yang telah diberikan skor pada setiap soal dan wawancara yang diukur dengan beberapa indikator pemahaman konsep matematis. Sedangkan data sekunder berasal dari data yang ada dan memiliki keterkaitan dengan masalah temuan penelitian yang diperoleh melalui penelitian tingkat perpustakaan. Hasil analisis diketahui bahwa kemampuan siswa dalam memahami konsep matematika khususnya yang berkaitan pada materi matematika bangun ruang sisi datar masih sangat rendah, terbukti dengan nilai rata-rata yang diperoleh 50% siswa yaitu 62,65.Understanding concepts in mathematics is a basic skill that must be possessed by every student to be able to participate properly in the teaching and learning process, but what often happens nowadays is that students' understanding of mathematical concepts in Indonesia tends to be low. This has been proven by several studies, even strengthened by findings from The Trends of Mathematical and Science Studies. This research is a study related to the analysis of students' capacity to understand mathematical concepts. This research is oriented to qualitative research with descriptive methods, in this study the author intends to describe or describe the ability of students to understand mathematical concepts, especially in the material of flat side space. The types of data obtained from direct observations of researchers in the field through test questions that have been given a score on each question and interviews are measured by several indicators of understanding mathematical concepts. While secondary data comes from existing data and has a relationship with the problem of research findings obtained through library level research. The results of the analysis show that the ability of students to understand mathematical concepts, especially those related to the mathematical material of geometrical shapes, is still very low, as evidenced by the average value obtained by 50% of students, namely 62.65.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.5106
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- MATEMATIKA DALAM BUKU TEMATIK BAKUL BERKISAH : SUDAHKAH SISWA BERNALAR
MATEMATIS'
Authors: Iis Juniati Lathiifah, Putri Cahyani Agustine
Pages: 92 - 104
Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penalaran matematis siswa dalam mengerjakan soal matematika pada buku pembelajaran tematik bakul berkisah. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil nilai TIMSS siswa Indonesia pada ranah penalaran (reasoning) dan belum ada buku tematik yang dapat melatih penalaran siswa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang dilakukan terhadap 33 siswa kelas III SD Muhammadiyah Pangkalpinang. Pengumpulan data didapat dari hasil jawaban dan pengamatan siswa dalam mengerjakan soal-soal matematika pada buku tematik bakul berkisah materi penjumlahan dan pengurangan. Kemudian jawaban dianalisis untuk melihat penalarann matematis siswa. Terdapat enam buah indikator penalaran matematis yang dilihat dalam penelitian ini. Indikator penalaran yang paling tinggi dilakukan oleh siswa adalah menarik kesimpulan,dengan kata lain siswa dapat menemukan jawaban dengan benar. Sementara siswa masih kesulitan dalam menemukan pola atau sifat dari gejala matematis untuk membuat generalisasi. Hal ini sebetulnya disebabkan karena siswa belum terbiasa mengerjakan soal lengkap dalam setiap pengerjaan. Namun rerata hasil penalaran matematis siswa adalah 68,18% dan dikategorikan baik. Hasil penelitian yang didapatkan menunjukkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan buku tematik bakul berkisah, sudah baik dalam memacu penalaran matematis siswa. AbstractThis research aims to describe the mathematical reasoning’s students doing math problems in the bakul berkisah thematic book. This research because of the low result of Indonesian students in TIMSS score especially for reasoning and there aren’t thematic book in their school. This research is a qualitative descriptive research with 33 student for sample. The data collection from the answer of student thematic book and observing of student learning in addition and subtraction material. The answer student is analyzed the student's reasoning. There are six indicators of mathematical reasoning ability. The highest reasoning indicator is drawing conclusions or can find answers correctly. While students still have difficulty in finding patterns or properties of mathematical phenomena to make generalizations. This is actually because students are not used to working on complete questions in each work. However, the average result of students' mathematical reasoning is 68.18% and it is categorized as good. The results of the research showed that learning mathematics using the thematic book based was good in students' mathematical reasoning.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.5089
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- PENGEMBANGAN ALUR BELAJAR BERBASIS REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION PADA
MATERI BARISAN DAN DERET
Authors: Yanrizawati Yanrizawati, Armiati Armiati, Edwin Musdi, Syafriandi Syafriandi
Pages: 105 - 122
Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengembangan produk alur belajar barisan dan deret berbasis Realistic Mathematics Education (RME). Penelitian pengembangan ini menggunakan kombinasi model pengembangan Plomp dan Gravemeijer & Cobb. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan hasil studi pendahuluan dimana masih banyaknya siswa terkendala belajar matematika dan menyelesaikan permasalahan sehari-hari matematika serta masih kurangnya guru membuat alur belajar berbasis masalah yang dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa khususnya di Pasaman barat. Pada penelitian ini dilaksanakan uji validasi oleh ahli matematika, ahli bahasa dan ahli teknologi pendidikan serta uji kelayakan produk oleh guru dan siswa. Instrument pengumpulan data berupa lembar validasi, observasi, wawancara, angket dan catatan lapangan. Analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif dan teknik deskriptif. Dari hasil analisis diperoleh data validasi para ahli 0,77 dengan kriteria “valid” dan indeks Intraclass Correlation Coefficient (ICC) 0,54 kategori sedang. Sedangkan untuk buku guru diperoleh data validasi 0,75 kategori “valid” dan indeks ICC 0,72 kategori sedang. Validasi para ahli untuk buku siswa 0,77 dengan kategori “valid” dan indeks ICC 0,68 kategori sedang. Uji kelayakan produk oleh siswa (kelompok kecil) 80,91 % dengan kategori “praktis”dan uji kelayakan kelompok besar 82,71% dengan kriteria kriteria “praktis”. This study aims to determine the product development process for sequences and series based on Realistic Mathematics Education (RME). This development research uses a combination of the Plomp and Gravemeijer & Cobb development models. This research was carried out based on the results of a preliminary study where there were still many students who were constrained by learning mathematics and solving everyday math problems and there was still a lack of teachers making problem-based learning paths that were close to students' daily lives, especially in West Pasaman. In this study, validation tests were carried out by mathematicians, linguists and educational technologists as well as product feasibility tests by teachers and students. Data collection instruments were validation sheets, observations, interviews, questionnaires and field notes. Data analysis used is descriptive statistics and descriptive techniques. From the results of the analysis, the expert validation data was 0.77 with the criteria of "valid" and the Intraclass Correlation Coefficient (ICC) index was 0.54 in the moderate category. As for the teacher's book, the validation data was 0.75 in the "valid" category and the ICC index was 0.72 in the moderate category. Expert validation for student books is 0.77 in the "valid" category and the ICC index is 0.68 in the moderate category. Product feasibility test by students (small group) 80.91% with the "practical" category and large group feasibility test 82.71% with "practical" criteria.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6319
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL PBL BERBASIS OUTDOOR LEARNING
MATHEMATICS DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF
Authors: Ahmad Syaiful Rijal Fiqhi, Didik Sugeng Pambudi, Alfian Futuhul Hadi
Pages: 123 - 133
Abstract: Keterampilan berpikir kreatif dapat dilatih dan dikembangkan melalui kegiatan belajar di kelas. Kemampuan ini penting karena terkait erat dengan kemampuan pemecahan masalah, sehingga kemampuan ini perlu untuk terus dilatih. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran matematika dengan model Problem Based Learning (PBL) yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), dan Tes Kemampuan Berpikir Kreatif (TKBK) berbasis Outdoor Learning Mathematics (OLM) yang valid, praktis dan efektif, kemudian diujicobakan kepada siswa kelas X Madrasah Aliyah untuk mengetahui tingkat berpikir kreatif siswa. Penelitian ini mengkombinasikan penelitian pengembangan (R&D) dan penelitian eksperimen. Instrumen penelitian untuk mengukur tingkat kevalidan menggunakan lembar validasi; kepraktisan menggunakan lembar observasi keterlaksanaan perangkat pembelajaran; keefektian menggunakan lembar observasi aktivitas siswa, angket respon siswa dan tes hasil belajar berupa tes kemampuan berpikir kreatif. Hasil validasi terhadap RPP, LKPD, dan TKBK secara berurutan adalah 3,79; 3,79; dan 3,82. Hasil observasi keterlaksanaan perangkat pembelajaran masuk kategori sangat praktis dengan persentase 97%. Keefektifan perangkat menunjukkan 91% siswa aktif, 98% siswa merespon positif terhadap pembelajaran, dan sebanyak 76% siswa tuntas. Hasil analisis data penelitian eksperimen berdasarkan uji t-test didapat adanya pengaruh signifikan kemampuan berpikir kreatif dengan menggunakan perangkat pembelajaran model PBL berbasis OLM.Creative thinking skills can be trained and developed through learning activities in class. This ability is important because it is closely related to problem solving skills, so this ability needs to be continuously trained. This study aims to develop mathematics learning tools with the Problem Based Learning (PBL) model consisting of Learning Implementation Plans (RPP), Student Worksheets (LKPD), and Creative Thinking Ability Tests (TKBK) based on Outdoor Learning Mathematics (OLM) which valid, practical and effective, then tested on class X students of Madrasah Aliyah to find out the level of students' creative thinking. This research combines research development (R&D) and experimental research. The research instrument for measuring the level of validity uses a validation sheet; the practicality of using observation sheets on the implementation of learning devices; the effectiveness of using student activity observation sheets, student response questionnaires and learning outcomes tests in the form of tests of creative thinking skills. The validation results for RPP, LKPD, and TKBK were 3.79 respectively; 3.79; and 3.82. The results of observations of the implementation of learning devices are in the very practical category with a percentage of 97%. The effectiveness of the device shows that 91% of students are active, 98% of students respond positively to learning, and as many as 76% of students complete. The results of the analysis of experimental research data based on the t-test found that there was a significant influence on the ability to think creatively using OLM-based PBL model learning tools.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6442
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- ELICITING ACTIVITIES MODEL ON STUDENTS' MATHEMATICAL LITERACY ABILITY
Authors: Ummu Sholihah, Vera Dewi Susanti
Pages: 134 - 146
Abstract: The low level of mathematical literacy in Indonesia is caused by the selection of an inappropriate learning model. The purpose of this study is to review various references related to the eliciting activities model and mathematical literacy. The type of research method used is Systematic Literature Review (SLR). Data collection used library research. A literature study was obtained by searching the sites scopus.com, scimagojr.com, and Google Scholar and grouping the data using publish or perish. From the data obtained, 5 articles were selected from international proceedings and articles from reputable journals. Articles will be reviewed and analyzed with supporting references. The results of this study are known that improving students' mathematical literacy skills depends on the learning model provided and how educators can choose an appropriate learning model and apply the learning model properly. The eliciting activities model can also improve mathematical literacy by modifying learning models with various approaches. In addition, teachers also need to pay attention to each step in the eliciting activities model so that learning objectives can be achieved.
Rendahnya literasi matematika di Indonesia diakibatkan pemilihan model pembelajaran yang kurang tepat. Tujuan penelitian ini adalah mengulas berbagai referensi terkait model eliciting activities dan literasi matematika. Jenis metode penelitian yang digunakan yaitu Systematic Literature Review (SLR). Pengumpulan data menggunakan studi pustaka.. Studi pustaka diperoleh dengan melakukan search proccess situs scopus.com, scimagojr.com dan google scholar dan pengempokkan data tersebut menggunakan publish or perish. Data yang sudah diperoleh dipilih 5 artikel dari prosiding internasional dan artikel dari jurnal bereputasi. Artikel akan diulas dan dianalis dengan diperkuat referensi pendukung. Hasil penelitian ini diketahu bahwa peningkatan kemampuan literasi matematika siswa bergantung dengan model pembelajaran yang di berikan dan bagaimana pendidik dapat memilih model pembelajaran yang sesuai dan menerapkan model pembelajaran tersebut dengan baik. Model eliciting activities juga dapat meningkatkan literasi matematika dengan memodifikasi model pembelajaran dengan berbagai pendekatan. Selain itu juga guru perlu memperhatikan setiap langkah pada model eliciting activities agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6608
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- WHICH IS MORE RELATED TO LITERACY SKILLS, COMPETITION OR COOPERATION'
EVIDENCE FROM PISA 2018 RESULTS
Authors: Rasmuin Rasmuin
Pages: 147 - 159
Abstract: Although previous research has demonstrated that school climate (leading to a climate of competition or cooperation) is related to student achievement, including their literacy skills, there is still insufficient evidence which of the two school climates is more related to literacy skills. Therefore, this study examined the relationship between the two sets of variables in the PISA 2018 Results data: students’ perceptions of school climate (PERSCHL) and literacy skills (LITERACY). The PERSCHL set consists of perceptions of the level of competition (PERSCOMP) and cooperation (PERSCOOP) in schools, while LITERACY set consists of mathematical literacy (MATH), reading (READ), and science (SCIE). The research was conducted to answer the questions: (1) is there a relationship between a student’s perception of competition and cooperation with students’ literacy skills' and (2) which one of the two PERSCHL variable sets has the most influence on students’ literacy skills' The level of perception in the PERSCHL set was estimated using the Graded Response Model (GRM), while literacy skills was calculated from the average of 10 Plausible Value (PV) that has been available in the data of PISA 2018 Results. The research hypothesis was tested using canonical correlation analysis. The results of the data analysis showed that the positive students’ perceptions of competitive and cooperative school climate had a positive and significant association with literacy skills although with a small correlation index. Second, perceptions of competition have a higher relationship with literacy skills than perceptions of cooperation in schools but the difference between the two is small. Both competition and cooperation in schools still need to be developed to facilitate the improvement of student literacy skills individually and collectively.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6486
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- PENGEMBANGAN MEDIA GAME ANDROID “RIDER EDU” UNTUK PEMBELAJARAN MASA
PANDEMI COVID-19 TERHADAP MINAT BELAJAR
Authors: Teguh Wibowo, Bambang Priyo Darminto, Muhammad Ikhsan Faiz
Pages: 160 - 172
Abstract: Penelitian pengembangan media RIDER Edu ini dilakukan karena kondisi turunnya minat belajar siswa yang disebabkan dalam menggunakan media digital hanya untuk bermain game. Padahal pada masa pandemi Covid-19 mengharuskan penggunaan media digital (smartphone android) untuk belajar secara mandiri. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengembangkan media RIDER Edu yang valid, praktis, dan efektif terhadap minat belajar pada masa pandemi Covid-19. Penelitian ini dilakukan dengan model ADDIE (analysis, design, development, implementation, evaluation). Pada tahap analisis dilakukan analisis kebutuhan media untuk kelas XI MIPA. Pada tahap desain dilakukan pembuatan desain RIDER Edu dan komponennya (soal, materi, plug-in dan lain-lain). Pada tahap pengembangan dilakukan validasi media dengan nilai 4,06 (sangat valid) dan validasi materi 3,93 (valid). Untuk kepraktisan media dengan 18 siswa pengguna RIDER Edu sebesar 4,03 (sangat praktis). Kemudian implementasi dilakukan kepada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 6 Purworejo dengan rincian 18 siswa kelas pengguna RIDER Edu dibandingkan dengan 18 siswa pengguna LKS. Selanjutnya dilakukan komparasi uji t dengan hasil yaitu dengan maka ditolak atau dapat dikatakan minat belajar siswa yang menggunakan RIDER Edu lebih baik daripada siswa menggunakan LKS. Tahap akhir dilakukan evaluasi terhadap RIDER Edu untuk dapat diperbaiki dan dilakukan uji coba lebih luas lagi. Pada akhirnya RIDER Edu menjadi media yang valid, praktis, dan efektif terhadap minat belajar siswa pada masa pandemi.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.4961
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- JENIS-JENIS REPRESENTASI MATEMATIS CALON GURU MATEMATIKA DALAM PEMECAHAN
MASALAH MATEMATIS
Authors: rahmad bustanul anwar
Pages: 173 - 182
Abstract: Kemampuan representasi matematis merupakan salah satu aspek penting yang harus dikuasai oleh calon guru matematika. Hal ini sangat penting karena calon guru matematika akan mengajarkan bagaimana penggunaan berbagai representasi dalam pemecahan masalah matematis. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis representasi matematis yang dibentuk oleh calon guru matematika selama pemecahan masalah matematis. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa calon guru matematika yang berjumlah 30. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan sebuah masalah kepada calon guru matematika dalam bentuk word problem. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga jenis representasi matematis yaitu representasi verbal, skematik campuran, dan simbolik. Berdasar jenis representasi yang dipilih oleh calon guru matematika dapat membantu dalam pemecahan masalah matematis dengan baik.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.5120
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- PENGARUH MODEL SEARCH SOLVE CREATE SHARE TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN
MASALAH MATEMATIS DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR
Authors: Titin Masturoh, Syaiful Syaiful, Muhammad Haris Effendi Hasibuan
Pages: 183 - 190
Abstract: Penelitian ini menerapkan model pembelajaran search solve create share (SSCS) yang dapat menjadi solusi bagi guru dalam mengoptimalkan kemampuan pemecahan masalah matematis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran search solve create share (SSCS) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis, pengaruh motivasi belajar terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis, dan melihat interaksi model pembelajaran search solve create share (SSCS) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang menggunakan posttest only control design. Populasi pada penelitian ini seluruh peserta didik kelas VIII MTs Negeri 4 Tanjung Jabung Timur tahun ajaran 2021/2022 sebanyak 71 peserta didik yang terbagi menjadi 4 kelas. Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan sebanyak 37 peserta didik yang terbagi menjadi dua kelas (kelas eksperimen dan kelas kontrol). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dalah angket motivasi belajar dan tes kemampuan pemecahan masalah matematis. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji ANOVA dua jalur. Hasil penelitian ini yaitu model pembelajaran search solve create share (SSCS) lebih efektif mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah dibandingkan dengan model pembelajaran ekspositori, dan motivasi belajar dengan kategori tinggi dan sedang lebih mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah matematis dibandingkan dengan kategori rendah.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.5295
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- Penggunaan flow proof dalam pembelajaran geometri
Authors: Rafika Riana Chn, Yusuf Hartono, Nyimas Aisyah
Pages: 191 - 201
Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran aktivitas menggunakan flow proof dalam pembelajaran geometri berbasis bukti siswa kelas VII SMP. Flow Proof merupakan salah satu strategi yang dapat mempermudah siswa dalam pembelajaran matematika khususnya materi geometri berbasis pembuktian. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subyek penelitian ini adalah 39 siswa kelas VII SMP Negeri 17 Palembang. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2021/2022. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan tes tertulis. Dari aktivitas pembelajaran yang telah diaplikasikan terdapat 3 aktivitas yang telah didesain menggunakan flow proof. Hasil penelitian menunjukkan bahwa serangkaian aktivitas yang dilakukan menggunakan flow proof dalam pembelajaran membantu siswa untuk membuktikan sifat-sifat jajargenjang ditinjau dari sisi, sudut dan diagonal. Kemudian Langkah-langkah yang ada pada flow proof mempermudah siswa agar dapat terbiasa untuk melakukan pembuktian.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.5577
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- LKPD BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING: UPAYA MENDUKUNG PENINGKATAN
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA MATERI POLA BILANGAN
Authors: Nur Setiyaningrum, Christina Kartika Sari
Pages: 202 - 214
Abstract: Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk mengembangkan dan menghasilkan produk, juga menguji kevalidan dan kelayakan produk yang dikembangkan. Metode yang diterapkan yakni research and development dengan model pengembangan ADDIE yang terdiri dari analisis, perancangan, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Penelitian ini hingga tahap pengembangan saja. Produk yang dihasilkan berupa LKPD berbasis Problem Based Learning. Tahap analisis peneliti melakukan analisis kebutuhan LKPD, analisis kurikulum, dan analisis materi. Selanjutnya tahap perancangan yang terdiri dari perancangan produk, perancangan instrumen validasi, instrumen penilaian praktisi, dan instrumen penilaian peserta didik. Tahap pengembangan dilakukan dengan mengembangkan LKPD dan validasi. Validasi dilakukan oleh tiga validator, penilaian dilakukan oleh satu praktisi, dan enam peserta didik. Sistem pengumpulan data yang dilakukan yakni observasi, wawancara, dan angket. Pengolahan analisis hasil wawancara dengan cara analisis deskriptif, sedangkan analisis angket kevalidan dan kelayakan diolah dengan cara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil uji validitas menyatakan memenuhi kriteria validitas dengan skor 3,51. Hasil uji kelayakan praktisi menyatakan memenuhi kriteria kelayakan dengan skor 3,73 dan penilaian peserta didik dengan skor 3,71. Berdasarkan hasil tersebut maka disimpulkan bahwa LKPD berbasis Problem Based Learning valid dan layak digunakan dalam pembelajaran serta mampu mendukung peningkatan kemampuan berpikir kritis.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.5819
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIS SISWA MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PROBLEM
BASED LEARNING BERBASIS ETNOMATEMATIKA PADA BUDAYA TIDAYU
Authors: Nindy Citroresmi Prihatiningtyas, Buyung Buyung
Pages: 215 - 227
Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk: mengetahui peningkatan dan perbedaan peningkatan kemampuan literasi matematis, serta motivasi belajar siswa kelas VIII SMPN 18 Singkawang, setelah diimplementasikan model problem based learning berbasis etnomatematika pada budaya Tidayu (Barongsai-Naga, Sumpit-Perisai, Saprahan) dengan siswa yang diberikan model pembelajaran langsung berbasis etnomatematika. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan Quasi Experimental Design dan rancangan Nonequivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPN 18 Singkawang dengan teknik purposive sampling. Pengujian pertama digunakan uji-t satu kelompok dan pengujian kedua digunakan uji u mann-whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) kemampuan literasi matematis siswa kelas VIII SMPN 18 Singkawang meningkat; 2) terdapat perbedaan peningkatan kemampuan literasi matematis siswa, dilihat dari nilai n-gain kelas eksperimen dalam kategori sedang sedangkan nilai n-gain kelas kontrol dalam kategori rendah. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa model problem based learning berbasis etnomatematika dapat meningkatkan kemampuan literasi matematis serta motivasi belajar siswa
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.5297
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- PROBLEM SOLVING MENGGUNAKAN MATH LADDER TERHADAP PEMECAHAN MASALAH
MATEMATIKA
Authors: Echa Alda Melinia, Indah Widyaningrum, Widiawati Widiawati, Chika Rahayu
Pages: 228 - 237
Abstract: Penelitian ini didasarkan pada Permasalahan yang ditemui dalam pembelajaran matematika dimana siswa merasa kesulitan memecahkan masalah matematika yang disebabkan oleh kegiatan pembelajaran matematika yang monoton. Hal ini berdampak pada rendahnya pemahaman materi matematika, Sehingga dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetauhi pengaruh model pembelajaran problem solving dengan menggunakan alat peraga math ladder terhadap pemecahan masalah matematika siswa pada materi turunan kelas XI SMK Muhammadiyah Pagar Alam Tahun Pelajaran 2021/2022. Metode yang dgunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yang digolongkan kedalam jenis desain rancangan penelitian pretest-posttest control group design. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumen dan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemecahan masalah matematika siswa untuk kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran problem solving dan berbantuan alat peraga math ladder dikategorikan tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang pembelajaran secara konvensional, hal ini dilihat dari hasil perhitungan tiap indikator pemecahan masalah matematika yang berpedoman pada indikator polya dengan nilai rata-rata persentase kelas ekperimen sebesar 84,35% dan kelas kontrol 62,53%. Dengan demikian, dapat disimpulkan penggunaan model pembelajaran Problem Solving berbantuan alat peraga Math Ladder dapat meningkatkan pemecahan masalah matematika siswa.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.5840
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- CONCEPTUAL LEARNING MODEL WITH MARIND CULTURE BASED FOR ELEMENTARY SCHOOL
IN KAIBURSE MERAUKE
Authors: Seli Marlina Radja Leba, Dian Mayasari, Irmawaty Natsir
Pages: 238 - 245
Abstract: Each region has a cultural heritage that has been passed down for generations, even in areas within one country have various kinds of cultural heritage. One of the areas in Indonesia that has a cultural heritage is Merauke Regency which is inhabited by the Malind Tribe. This study aims to apply real experiences that can be found in the Malind (Papua) tribe as material in curriculum development that can be applied in the South Papua region. This research was conducted in a village located in Kaiburse, Merauke Regency, which is inhabited by the Malind people. This research is a descriptive research with a qualitative approach. Researchers continuously participate actively in the field by recording and analyzing and representing all findings found in the field. The approach used in order to analyze in depth all forms of cultural heritage values found in the indigenous people of the Marind tribe who inhabit Kaiburse Village. The real experience gained based on the results of observations, interviews in the field and documentation during the research that is then carried out is data triangulation. This research produces an explanation of local wisdom in mathematics material. This research can be the main source of the government to integrate local wisdom in learning in schools
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.5841
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP DITINJAU DARI
GAYA KOGNITIF REFLEKTIF IMPULSIF
Authors: Meylinda Fatihatun Nuril Ulya, Sumaji Sumaji, Ratri Rahayu
Pages: 246 - 255
Abstract: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan pemecahan masalah matematis siswa ditinjau dari gaya kognitif reflektif dan impulsif. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian ini dilakukan pada kelas 7 di sebuah SMP Negeri di Kudus, Jawa Tengah. Subjek yang diambil yaitu 8 siswa dengan dua siswa bergaya kognitif reflektif, dua siswa bergaya kognitif impulsif, dua siswa bergaya kognitif slow inaccurate, dan dua siswa bergaya kognitif fast accurate. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes Matching Familiar Figure Test (MFFT), tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, dan wawancara. Analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang sudah dilakukan menunjukkan bahwa siswa dengan gaya kognitif reflektif dan fast accurate mampu memenuhi semua indikator kemampuan pemecahan masalah yaitu (memahami masalah, merencanakan masalah, menyelesaikan masalah dan memeriksa kembali) dalam menjawab soal cerita. Siswa dengan gaya kognitif impulsif dan slow inaccurate hanya memenuhi 2 indikator kemampuan pemecahan masalah (memahami masalah dan merencanakan masalah), sedangkan untuk indikator menyelesaikan masalah dan memeriksa kembali subjek tidak dapat menyelesaikan dengan baik dan tidak dapat memberikan kesimpulan yang benar.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.5889
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- PENGEMBANGAN MODEL BLENDED LEARNING BERBASIS ETNOMATEMATIKA UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA
Authors: Dian Aulia Citra Kusuma, Imam Sujadi, Isnandar Slamet
Pages: 256 - 268
Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pembelajaran blended learning berbasis etnomatematika yang valid, praktis, efektif, dan ampuh untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika. Penelitian dilakukan di SMK Texmaco Pemalang dengan subjek penelitian yaitu seluruh siswa kelas X TKJ 3 sebanyak 37 siswa sebagai kelas eksperimen dan seluruh siswa kelas X TB sebanyak 40 siswa sebagai kelas kontrol. Jenis penelitian menggunakan penelitian dan pengembangan dengan tahap studi pendahuluan, pengembangan produk, dan pengujian produk. Instrumen yang digunakan yaitu angket validasi model pembelajaran, RPP, dan materi untuk mengukur kevalidan. Angket respon siswa, respon guru, dan keterlaksanaan model digunakan untuk mengukur kepraktisan. Instrumen pre-test dan post-test digunakan untuk mengukur keefektifan dan keampuhan. Model pembelajaran, RPP, dan materi sangat valid dengan skor rata-rata 3,36. Produk dinyatakan sangat praktis dengan rata-rata skor 85%. Produk dinyatakan efektif karena rerata post-test kelas eksperimen lebih tinggi dibanding kelas kontrol dan produk ampuh karena model blended learning berbasis etnomatematika lebih baik daripada model konvensional. Dengan demikian, produk model pembelajaran blended learning berbasis etnomatematika bernilai valid, praktis, efektif, dan ampuh untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.5911
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- MATHEMATICAL CONNECTION OF GEOMETRY PROBLEMS BASED ON NUMERACY LITERACY
THROUGH THE POLYA FRAMEWORK
Authors: Ajeng Gelora Mastuti, Syafruddin Kaliky, Aliati Siolimbona, Jiran Rano
Pages: 269 - 280
Abstract: The results of the 2018 Program for International Student Assessment (PISA) study released by The Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) show that the numeracy literacy skills of Indonesian students are at a low level, namely getting a score of 379 out of the OECD average score of 487 (OECD, 2019). As a result, students tend not to be able to solve problems correctly, and the cause is a need for mathematical connection skills. This study aims to describe the mathematical connections based on numeracy literacy in geometry. This research is a qualitative descriptive study. The participants in this study were 38 grade 7 students from 3 different Madrasas in Maluku. Two students will take the research subjects from saturated data after being given a numeracy literacy-based test. In this study, students were asked to state the results of their thoughts on solving geometry concept problems given orally. Analyzing the research data was carried out through three stages: data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The findings in this study of mathematical connections within the Polya framework can be divided into two: structured analytics and unstructured analytics.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.5924
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- MEDIA BERBASIS ANDROID PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA PERBANDINGAN
(MICROSOFT POWERPOINT, ISPRING SUITE, WEBSITE APK 2 BUILDER)
Authors: Yuliana Yuliana, Muhammad Wahid Syaifuddin, Arifiah Adiningrum
Pages: 281 - 293
Abstract: Tidak semua media pembelajaran matematika berbasis android telah layak (media dan materi) maupun tidak praktis penggunaannya. Penelitian ini merancang suatu media berbasis android menggunakan microsoft powerpoint, ispring suite, dan website apk 2 builder pada pembelajaran perbandingan yang dapat diakses tanpa jaringan internet dengan kapasitas penyimpanan yang rendah. Penelitian ini merupakan pengembangan media pembelajaran dengan prosedur analisis, desain, development (pengembangan), implementasi, dan evaluasi, kemudian dianalisis kelayakannya. Subjek penelitian ini meliputi guru, siswa, pakar media, dan pakar materi, yang dikumpulkan datanya menggunakan wawancara, observasi, dan angket. Setelah data terkumpul dianalisis menggunakan analisis kualitatif. Didasarkan pada analisis kebutuhan (dokumentasi dan wawancara), media pembelajaran ini berhasil dirancang dalam pembelajaran perbandingan di SMP. Dalam mengukur tingkat kelayakan media pembelajaran, data dikumpulkan menggunakan angket dari pakar media dan materi. Tingkat kelayakan media pembelajaran dianalisis dengan menghitung persentasenya, kemudian dianalisis kualitatif. Secara kualititatif, pakar media memberikan penilaian sangat layak, begitu juga dengan pakar materi. Dari pengukuran ini, media pembelajaran yang dikembangkan sudah memenuhi kelayakan media, materi, dan praktis untuk diimplementasikan dalam pembelajaran perbandingan. Penelitian ini memberikan simpulan bahwa media pembelajaran berbasis android yang dikembangkan sangat layak untuk diimplementasikan dalam pembelajaran perbandingan. Not all Android-based mathematics learning media are feasible (media and material) or impractical to use. This study designed an Android-based media using microsoft powerpoint, ispring suite, and the APK 2 website builder for ratio learning that can be accessed without an internet network with low storage capacity. This research is the development of instructional media with analysis, design, development, implementation, and evaluation procedures, then analyzed for feasibility. The subjects of this study included teachers, students, media experts, and material experts, whose data were collected using interviews, observations, and questionnaires. After the data collected were analyzed using qualitative analysis. Based on needs analysis (documentation and interviews), this learning media was successfully designed in ratio learning. In measuring the feasibility level of learning media, data was collected using a questionnaire from media and material experts. The feasibility level of learning media is analyzed by calculating the percentage, then analyzed qualitatively. Qualitatively, media experts gave a very proper assessment, as well as material experts. From this measurement, the developed learning media has met the eligibility of the media, materials, and practice to be implemented in ratio learning. This research concludes that the developed android-based learning media is very feasible to be implemented in ratio learning.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.5949
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- ETNOMATEMATIKA : EKSPLORASI KONSEP TRANSFORMASI GEOMETRI PADA BATIK MELATI
DESA KEBON, BAYAT
Authors: Yusticia Nurrohmah Fachrunnisa, Christina Kartika Sari
Pages: 294 - 304
Abstract: Kajian mengenai matematika dalam budaya perlu dikembangkan, sehingga dapat memberikan gambaran kepada masyarakat mengenai peranan matematika dalam budaya. Pada akhirnya, hasil kajian ini dapat digunakan sebagai referensi pendukung pembelajaran matematika di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi konsep transformasi geometri yang ada pada motif batik melati Desa Kebon, Bayat. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan menggunakan metode etnografi. Data dalam penelitian ini diambil melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara dengan pengrajin batik, ahli batik dan ahli matematika. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa batik melati telah menggunakan konsep transformasi geometri dalam pembuatan motif batik khas Desa Kebon, Bayat. Di dalam batik melati terdapat konsep translasi pada motif garuda dan motif daun, konsep rotasi pada motif garuda dan motif daun, dan konsep refleksi pada motif bunga melati dan motif daun.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.5961
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- Applying RME in the CoViD-19 pandemic: An effort to improve sixth
graders’ mathematical connection ability
Authors: Sri Rejeki, Addien Arso Aji
Pages: 305 - 318
Abstract: AbstrakKoneksi matematis merupakan sebuah keterampilan yang penting bagi siswa. Sementara itu, penelitian terkait implementasi pendekatan pembelajaran sebagai upaya peningkatan keterampilan ini masih terbatas. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa kelas VI melalui pendekatan RME dengan setting PTM terbatas di era pandemi CoViD-19. Indikator koneksi matematis yang digunakan: (1) memahami masalah kehidupan sehari-hari dalam bentuk model matematika, (2) menuliskan hubungan antar objek dan konsep matematika, dan (3) menuliskan konsep matematika yang mendasari jawaban. Penelitian ini menggunakan sequential explanatory mixed-methods. Sampel sekaligus populasi dalam penelitian ini adalah 15 siswa kelas VI di salah satu SD Negeri di Sragen, Jawa Tengah. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu tes, dokumentasi, dan wawancara. Pada bagian kuantitatif, data dianalisis dengan sign test sedangkan pada bagian kualitatif, data di analisis dalam tiga tahap: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini menggunakan triangulasi teknik dengan wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan uji tanda, terdapat peningkatan secara signifikan pada kemampuan koneksi matematis siswa. Selanjutnya, berdasarkan analisis data kualitatif: (1) siswa dengan konektivitas matematis yang baik hanya menyelesaikan satu indikator pada pretest dan tidak indikator pada posttest, (2) siswa dengan konektivitas matematis sedang atau rendah hanya menyelesaikan satu indikator pada pretest dan posttest. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan indikator kinerja hanya terjadi pada siswa dengan koneksi matematis tinggi.Kata kunci: Koneksi Matematis, Pandemi CoViD-19, Realistic Mathematic Education. AbstractMathematical connection ability is an essential skill for students. There are still limited studies focus on developing the skills through applying specific learning approaches. Therefore, this study aims to improve students’ mathematical connection ability through the Realistic Mathematics Education (RME) approach with a limited face-to-face learning setting in the CoViD pandemic era. This study used the sequential explanatory mixed-methods. The sample and the population in this study were 15 sixth-grade students at one of the state elementary schools in Sragen, Central Java, Indonesia. The data collection techniques used in this study were tests, documentation, and interviews. In the quantitative part, the data analysis technique used is a sign test. In contrast, the qualitative aspect of the data analysis technique involves three stages: data reduction, data presentation, and conclusion drawing. This study used triangulation with interviews and documentation. Based on the sign test, there was a significant improvement in students’ mathematical connection ability. Furthermore, based on qualitative data analysis: (1) In the pretest, students with high mathematical connection ability, only one indicator was met. In contrast, in the post-test, three indicators were met, (2) in both pretest, and post-test, students with medium and low mathematical connection ability can only be met one indicator. These findings show that the achievement of indicators increases only in students with high mathematical connection ability.Keywords: CoViD-19 pandemic; Mathematical connection ability; Realistic Mathematics Education.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.5967
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- SCIENCE, TECHNOLOGY, ENGINEERING, AND MATHEMATICS (STEM) IN EXPLORING
STUDENTS’ CRITICAL THINKING SKILLS
Authors: Sindy Suripto, Naba Rubi Fabirah, A. Wilda Indra Nanna, Mety Toding Bua
Pages: 319 - 331
Abstract: Critical thinking is one of the profiles of Pancasila students and an important skill in the 21st century that can be developed through project-based learning, with STEM. This study aims to explore the critical thinking skills of elementary school students through STEM learning that focuses on mathematical concepts (presenting data) and science concepts (energy sources) involving the "bottle boat" experiment. Mixed methods were used to collect quantitative and qualitative data involving 18 fourth-grade elementary school students. The research instruments used were observation guidelines, interview guidelines, and critical thinking tests. During STEM learning in the classroom, researchers used observations and interviews. A critical thinking test is given after learning is complete. The results show that (1) students' critical thinking skills can be supported through a project-based STEM approach (2) Invention and argument building are aspects of critical thinking skills with the lowest average compared to other aspects as much as 75%; (c) most students have good critical thinking skills. Therefore, the project-based STEM approach can be one of the ways used to achieve the profile of Pancasila students in elementary schools, especially critical thinking.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6044
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK KONTEKSTUAL BERBASIS FLIPBOOKS TERHADAP
PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS XI MA
Authors: Surtini Surtini, Beni Junedi, Mohamad Bayi Tabrani
Pages: 332 - 341
Abstract: Abstrak Penelitian di latar belakangi oleh kebutuhan penggunaan bahan ajar yang menyajikan konsep dan contoh soal yang relevan dengan konteks kehidupan sehari-hari siswa dan bahan ajar terintegrasi dengan teknologi yang mendukung pembelajaran abad 21. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas dan praktikalitas dari pengembangan modul elektronik kontekstual berbasis flipbooks terhadap pemahaman konsep matematis siswa kelas XI MA Al Khairiyah Pipitan Kota Serang Banten. Jenis penelitian merupakan penelitian R&D (Research and Development) dengan penggunaan metode penelitian 4D (Define, Design, Develop, Disseminate) yang terbatas pada tahap pengembangan (development). Teknik penggumpulan data berupa lembar validitas oleh para ahli, dan lembar praktikalitas berupa angket respon siswa dan guru dengan penggunaan skala likert, serta wawancara kepada siswa. Hasil penelitian diperoleh skor rata-rata validasi sebesar 95% memenuhi kategori sangat baik, hasil respon siswa sebesar 72% dengan kategori praktis, dan respon guru sebesar 89% dengan kategori sangat praktis. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa, pengembangan modul elektronik kontekstual berbasis flipbooks terhadap pemahaman konsep matematis siswa kelas XI MA Al Khairiyah Pipitan Kota Serang Banten memenuhi kriteria valid dan praktis. Kata kunci: Pengembangan Modul Elektronik; Kontekstual; Flipbooks; Pemahaman Konsep. Abstract The research is based on the need to use teaching materials that present concepts and examples of questions that are relevant to the context of students' daily lives and teaching materials integrated with technology that supports 21st century learning. This study aims to determine the validity and practicality of the development of contextual-based electronic modules flipbooks on students' understanding of the concept of class XI MA Al Khairiyah Pipitan, Serang, Banten. This research method is R&D (Research and Development) research using the 4D research method (Define, Design, Develop, Disseminate) which is limited to the development stage. The data collection technique is in the form of validity sheets by experts, and practicality sheets in the form of student and teacher response questionnaires using a Likert scale, as well as interviews with students. The results of the study obtained an average validation score of 95% in the very good category, the student response results were 72% in the practical category, and the teacher's response was 89% in the very practical category. Based on the results of the study, it can be concluded that the development of flipbooks-based contextual electronic modules for students' conceptual understanding of class XI MA Al Khairiyah Pipitan, Serang, Banten, meets valid and practical criteria. Keyword: Electronic Module Development; Contextual; Flipbooks; Concept Understanding.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6045
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- ANALISIS KENDALA CALON GURU MATEMATIKA DALAM PEMBUATAN VIDEO PEMBELAJARAN
Authors: Muhammad Ridlo Yuwono, Yuliana Yuliana, Fika Aisyah Munif
Pages: 342 - 353
Abstract: AbstrakGuru masih mengalami kendala dalam membuat video pembelajaran terkait dengan kemahiran, bahasa dan ketidaksesuain antara objek video dengan karakteristik peserta didik. Calon guru matematika perlu disiapkan untuk dapat membuat video pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi, peserta didik serta sesuai dengan tututan di era digital. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kendala calon guru matematika dalam pembuatan video pembelajaran. Penelitian ini termasuk studi kasus yang berfokus pada analisis kendala calon guru matematika dalam pembuatan video pembelajaran ditinjau dari aspek isi, aspek penyajian, aspek bahasa, dan aspek grafika. Subjek penelitian diambil dari 14 mahasiswa yang telah menempuh kuliah Inovasi Pembelajaran pada Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Widya Dharma Klaten. Pada penelitian ini menggunakan tiga metode pengambilan data yang meliputi dokumentasi, observasi dan wawancara. Penelitian ini menggunakan instrumen utama peneliti sendiri yang mengambil data penelitian serta instrumen bantu dalam bentuk lembar observasi dan pedoman wawancara. Penelitian ini menggunakan teknik triangulasi yang membandingkan data hasil observasi terhadap video pembelajaran dengan hasil wawancara sehingga didapatkan data yang valid. Hasil dari penelitian ini adalah kendala yang dialami oleh calon guru matematika dalam membuat video pembelajaran matematika terletak pada indikator ketepatan isi materi, konstruksi konsep atau rumus matematika, kelengkapan informasi, kejelasan suara, dan kesesuaian antara ilustrasi dengan materi. Abstract Teachers are still experiencing problems in making learning videos related to skills, language and discrepancies between video objects and student characteristics. Prospective math teachers need to be prepared to be able to make learning videos that are in accordance with the characteristics of the material, students and in accordance with the demands of the digital era. The purpose of this research is to analyze the constraints of future mathematics teachers in making learning videos. This research includes a case study that focuses on analyzing the constraints of prospective mathematics teachers in making learning videos in terms of content, presentation, language, and graphic aspects. The research subjects were taken from 14 students who had taken the Learning Innovation course at the Mathematics Education Study Program, Widya Dharma University, Klaten. In this study, three data collection methods were used which included documentation, observation and interviews. This study uses the main instrument of the researcher himself who collects research data and auxiliary instruments in the form of observation sheets and interview guides. This study uses a triangulation technique that compares observational data to learning videos with interview results so that valid data is obtained. The results of this study are that the obstacles experienced by prospective mathematics teachers in making mathematics learning videos lie in indicators of accuracy of content, construction of mathematical concepts or formulas, completeness of information, clarity of sound, and suitability between illustrations and material.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6055
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- PENGARUH LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN
BERPIKIR KRITIS MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG
Authors: Lucia Ambarwati, Yoppy Wahyu Purnomo
Pages: 354 - 362
Abstract: AbstrakPeserta didik pada era abad ini yaitu abad 21 memerlukan kemampuan yang mumpuni karena masuk pada era globalisasi. Salah satu kemampuan yang diusung pada kegiatan belajar mengajar Kurikulum 2013 adalah kemampuan berpikir kritis. Tujuan dari studi ini untuk mengetahui ada pengaruh lembar kerja peserta didik berbasis pemecahan masalah terhadap kemampuan berpikir kritis matematika materi bangun ruang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif jenis penelitian Pre-Test dan Post-Test. menggunakan soal pilihan ganda 10 butir berpikir kritis. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan soal pilihan ganda 10 butir berpikir kritis. Sampel yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 22 siswa. Analisis Data menggunakan Uji paired sample t-test. Berdasarkan perhitungan hipotesis tingkat signifikan α = 0,05 dengan Hasil Uji Validitas menunjukkan hasil = 0,845>𛼠(0,05) sehingga semua item soal menunjukkan hasil valid . Uji realibilitas jika nilai 𛼠> 0.757 nilainya bersifat reliabel yaitu 0,757, dari hasil uji validitas dan realibilitas semua variabel bersifat realiabel/konsisten dikarenakan semua item masing-masing variabel valid. Hasil dari uji normalitas nilai hasil belajar 0,249 >𛼠(0,05) melebihi nilai signifikan , maka nilai variabel berdistribusi normal , dilanjutkan menggunakan uji-t satu sampel , hasil uji-t tersebut hasil belajar pada nilai statistik-t sebesar 0.759> 𛼠(0,05) maka tolak H0. Jadi dapat disimpulkan mengetahui ada pengaruh lembar kerja peserta didik berbasis pemecahan masalah terhadap kemampuan berpikir kritis matematika kelas V pada materi bangun ruang.Kata kunci: Bangun ruang, Berpikir kritis, Lkpd AbstractStudents in the era of the 21st century are currently faced with the era of globalization that requires adequate abilities. Critical thinking skills have been used in 2013 Curriculum learning activities. This study aims to determine the effect of problem solving-based students' work on critical thinking in mathematics for class V on the material of building space. The approach used in this research is a quantitative approach of the type of Pre-Test and Post-Test research. using a Likert Scale critical thinking questionnaire. The data collection technique in this study used a critical thinking questionnaire. The sample used in this study amounted to 22 students. Data analysis used one sample t-test. Based on the calculation of the hypothesis that was carried out using the t-test, based on the significance level = 0.05 with the Validity Test Results showing the results r = 0845>α (0.05) so that all items showed valid results. Reliability test if the value > 0.757 the value is reliable, namely 0.757, from the results of the validity and reliability test all variables are reliable/consistent because all items of each variable are valid. The results of the normality test of the value of learning outcomes 0.249 >α (0.05) exceeds the significant value, then the value of the variable is normally distributed, followed by using a one-sample t-test, the results of the t-test learning outcomes at the t-statistical value of 0.759> ( 0.05) then reject H0. So, it can be seen that there is an influence on students based on solving critical thinking problems in mathematics class V on the material of building spaceKeywords:, Build Space, Critical thinking, Lkpd
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6072
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- PENELITIAN COMPUTATIONAL THINKING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Authors: Astuti Astuti, Almasdi Syahza, Zetra Hainul Putra
Pages: 363 - 384
Abstract: Computational Thinking (CT) merupakan salah satu kemampuan yang mesti dikuasai peserta didik pada abad 21. CT sudah banyak diteliti oleh dunia, tidak terkecuali negara Indonesia. Penelitian ini fokus melihat kemampuan CT dalam proses pembelajaran matematika. Tujuan penelitian ini yaitu untuk melihat penelitian CT yang terdahulu dalam proses pembelajaran matematika yang berkaitan dengan strategi pembelajaran yang digunakan, materi matematika yang dipilih dalam penelitian dan temuan studi penelitian dari tahun 2011 sampai 2021. Penelitian ini menggunakan data base scopus dan google scholar menggunakan Harzing's Publish and Perish untuk mengumpulkan data. Dalam penelitian ini menemukan 46 artikel yang berkaitan dengan kemampuan CT dalam proses pembelajaran matematika. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tinjauan sistematis dan meta analisis (PRISMA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pembelajaran yang banyak digunakan dalam penelitian CT yaitu menggunakan media game berbasis web dan strategi pembelajaran project base learning. Materi yang banyak dipilih adalah materi pola bilangan dan materi SPLDV. Temuan studi dalam penelitian CT ditemukan bahwa kemampuan CT peserta didik meningkat, media yang dikembangkan mencapai proses valid, praktis dan efektif. Kemampuan CT sangat relevan dengan tujuan pembelajaran matematika yaitu kemampuan pemecahan masalah. CT merupakan kemampuan pemecahan masalah yang kompleks dengan mengikuti langkah-langkah komputer.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.5860
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- ANALISIS PENGGUNAAN VISUAL MEDIATOR KETIKA MAHASISWA MELAKUKAN PENALARAN
STATISTIS
Authors: Desi Rahmatina, Enditiyas Pratiwi
Pages: 385 - 397
Abstract: Abstrak Visual mediator dapat digunakan sebagai alat bantu berpikir dalam wacana matematika, dan merupakan bagian penting dalam proses berpikir. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan visual mediator ketika mahasiswa melakukan penalaran statistis. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Mahasiswa yang terlibat dalam kajian ini sebanyak 42 mahasiswa. Empat diantara 42 mahasiswa tersebut merupakan subjek dalam penelitian ini. Teknik pengumpulan data adalah hasil tes tertulis dan hasil wawancara. Satu soal diberikan kepada mahasiswa. Soal tersebut memuat pertanyaan yang menuntut mahasiswa melakukan penalaran statistis. Analisis data dilakukan dengan cara mengidentifikasi peran visual mediator yang digunakan mahasiswa ketika mereka melakukan penalaran statistis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) visual mediator dapat digunakan sebagai objek awal dan juga sebagai objek final untuk mempermudah dalam menghasilkan substantiation narrative, 2) visual mediator berupa grafik merupakan objek yang dapat mempermudah dalam membuat prediksi data time series, 3) diperlukan penggabungan berbagai visual mediator untuk memberikan substantiation narrative yang tepat dalam membuat kesimpulan dan prediksi data, 4) visual mediator yang sama pada individu berbeda dapat menghasilkan substantiation narrative berbeda dalam membuat kesimpulan dan memprediksi data. Kajian ini memberikan implikasi bahwa penggunaan berbagai visual mediator merupakan aspek penting dalam memahami objek serta berperan menghasilkan substantiation narrative ketika melakukan penalaran statistis. Abstract Visual mediators can be used as thinking aids in mathematical discourse and an important part of the thinking process. This study aims to analyze the use of visual mediators when students perform statistical reasoning. This type of research was qualitative research. There were 42 students involved in this study. Four of the 42 students were subjects in this study. Data collection techniques are the results of written tests and interviews. One question given to students. The question contains questions that require students to do statistical reasoning. Data analysis was carried out by identifying the visual role of the mediator used by students when they did statistical reasoning. The results of this study indicate that: 1) visual mediators could be used as initial objects and also as final objects to make it easier to produce substantiation narratives, 2) visual mediators in the form of graphs are objects that can make it easier to predict time series data, 3) it is necessary to combine various visual mediators to provide the right substantiation narrative in making conclusions and predict data, 4) the same visual mediator by different individuals can produce different substantiation narratives in making conclusions and predicting data. This study implies that using various visual mediators is an important aspect of understanding objects and plays a role in producing them.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6080
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK
MENDUKUNG KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOMUNIKASI SISWA SMP
Authors: Isnaini Rizqi Br Butar Butar, Jailani Jailani
Pages: 398 - 405
Abstract: Kemampuan berpikir kritis dan komunikasi matematis merupakan kemampuan yang esensial dan perlu dimiliki siswa dalam pembelajaran matematika, namun kenyataan di lapangan kemampuan tersebut masih tergolong rendah dan belum optimal. Untuk itu diperlukan model pembelajaran yang bisa memfasilitasi kemampuan berpikir kritis dan komunikasi matematis siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk 1) menganalisis pengaruh pembelajaran matematika menggunakan model discovery learning terhadap hasil belajar (ketercapaian kompetensi dasar), 2) menganalisis pengaruh pembelajaran matematika menggunakan model discovery learning terhadap kemampuan berpikir kritis dan komunikasi matematis siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan pendekatan kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan sebanyak 24 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes yang meliputi: 1) tes ketercapaian kompetensi dasar, 2) tes kemampuan berpikir kritis dan komunikasi.Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah uji hipotesis menggunakan paired sample t-test. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa:1) pembelajaran matematika menggunaka discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa ditinjau dari kompetensi dasarnya; 2) pembelajaran menggunakan model discovery learning dapat mendukung kemampuan berpikir kritis dan komunikasi. The ability to think critically and communicate mathematically is an essential ability and needs to be possessed by students in learning mathematics, but the reality on the ground is that this ability is still relatively low and not optimal. For this reason, a learning model is needed that can facilitate students' critical thinking skills and mathematical communication. The aims of this study were to 1) analyze the effect of learning mathematics using the discovery learning model on learning outcomes (achievement of basic competencies), 2) analyze the effect of learning mathematics using the discovery learning model on students' critical thinking skills and mathematical communication. This type of research is quasi-experimental research with a quantitative approach. The subjects of this study were 24 students of SMP Negeri 3 Tangerang Selatan. Data collection techniques in this study used tests which included: 1) basic competency achievement tests, 2) critical thinking and communication skills tests. The data analysis technique in this study was hypothesis testing using paired sample t-tests. The results of this study show that: 1) learning mathematics using discovery learning can improve student learning outcomes in terms of basic competence; 2) learning that uses the discovery learning model can support critical thinking and communication skills.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6129
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- DEVELOPING HOTS-BASED OPEN ENDED TEST ON GEOMETRY FOR JUNIOR HIGH SCHOOL
Authors: nurhayati nurhayati, Sugiatno Sugiatno, Silvia sayu
Pages: 406 - 418
Abstract: This study aims to develop HOTS-based open ended questions on Geometry material in junior high schools that are standardized based on the criteria of validity, reliability, level of difficulty, and discriminatory power. This research uses Research and Development research type. The research model is modified from the McIntire & Miller model. The research subjects were class VII students at SMP Negeri 2 Pontianak. The instruments used in this research are validation sheets and documentation. Data analysis techniques were carried out quantitatively and qualitatively. Based on the results of the research and discussion it can be concluded that the development procedure includes: 1) defining the test universe, audience, and purpose; 2) developing a plan; 3) conduct pilot test; 4) composing the test items; 5) validation the test; 6) complete the test. The development results obtained 15 item description questions with the results of the analysis including: 1) the reliability of the test was in the very high category, namely 0.95; the validity of the items in the average category is very high, namely 0.71; the average item difficulty level is in the moderate category, namely 0.45; and the discriminating power of the items in the average category is very good, namely 0.43.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6132
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- MATHEMATICS CONTENT KNOWLEDGE DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA MELALUI
BLENDED LEARNING
Authors: Elsa Komala, Erma Monariska
Pages: 419 - 424
Abstract: Penguasaan content knowledge pada materi pelajaran merupakan faktor penentu kesuksesan atau kegagalan dalam proses pengajaran dan keterampilan pedagogi abad ke-21 yang dilaksanakan guru. Kaitannya dengan hal tersebut masih banyak mahasiswa calon guru belum memiliki sikap bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan yang merupakan salah satu indikator dari kemandirian belajar. Blended learning merupakan salah satu pembelajaran yang bisa mengakomodir mathematics content knowledge dan kemandirian belajar mahasiswa dengan memanfaatkan serta memaksimalkan teknologi yang ada di lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mathematics content knowledge dan kemandirian belajar mahasiswa melalui blended learning. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dengan kategori One Short Case Study. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika di Cianjur, yang dilaksanakan pada semester ganjil tahun akademik 2020/2021, dengan sampel 17 orang mahasiswa 3A yang mengikuti matakuliah Kapita Selekta Matematika SMA dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data berupa tes soal uraian dan angket kemandirian belajar. Pengolahan data untuk melihat mathematics content knowledge setelah menggunakan blended learning menggunakan uji-t pihak kanan, angket keamandirian belajar dihitung berdasarkan persentase respon positif mahasiswa. Setelah dianalisis diperoleh bahwa mathematics content knowledge mahasiswa melalui blended learning rata-rata sama dengan 75 dan kemandirian belajar mahasiswa melalui blended learning sebagian besar merespon positif. Mastery of content knowledge in subject matter is a determining factor for success or failure in the teaching process and 21st century pedagogical skills implemented by teachers. In relation to this, there are still many prospective teacher students who do not have a responsible attitude towards the assignments given, which is an indicator of independent learning. Blended learning is a learning that can accommodate mathematics content knowledge and student learning independence by utilizing and maximizing existing technology in the environment. This study aims to determine mathematics content knowledge and student learning independence through blended learning. This study used a quasi-experimental method with the One Short Case Study category. The population in this study were students of the Mathematics Education Study Program in Cianjur, which was held in the odd semester of the 2020/2021 academic year, with a sample of 17students of 3A taking the Kapita Selekta Mathematics course in high school using a purposive sampling technique. Data collection techniques in the form of test questions description and self-learning questionnaire. Data processing to see mathematics content knowledge after using blended learning using the rightside t-test, the learning independence questionnaire is calculated based on the percentage of positive student responses. After being analyzed, it was found that students' mathematics content knowledge through blended learning averaged 75 and student learning independence through blended learning mostly responded positively.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6142
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- Pendekatan Saintifik melalui Model Pembelajaran STEM untuk Mendukung
Kemampuan Communication, Problem solving Matematis dan Self-Efficacy
Authors: ana muliyana, Jailani Jailani
Pages: 425 - 435
Abstract: Pembelajaran matematika dikelas harus dapat memberi pembelajaran yang bermakna serta dapat menggunakan teknologi dalam pembelajarannya agar siswa memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi siswa dan mendukung kemampuan berpikir tingkat tinggi seperti kemampuan communication, problem solving dan self-efficacy siswa dengan pendekatan saintifik melalui model pembelajaran STEM. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen quasi. Desain penelitian yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini adalah One-Group Pretest-Post-test Design. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X MIA 1 SMA Negeri 1 Silaen semester genap pada materi trigonometri dengan jumlah sampel sebanyak 18 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa intrumen tes dan non tes. Instrumen jenis tes adalah tes kemampuan komunikas dan problem solving berupa prestest dan post-test sedangkan instrumen non-tes adalah angket Self-efficacy. Hasil penelitian menunjukkan pembelajaran matematika menggunakan pendekatan saintifik dengan model pembelajaran STEM dapat meningkatkan kemampuan communication dan problem solving serta meningkatkan self-efficacy siswa.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6148
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA GEOMETRI PADA SIMBOL DAN KEGIATAN ADAT SUKU
NUAULU DI PULAU SERAM
Authors: Siti Ramdhayani Litiloly, Siti Raudhah Namasela
Pages: 436 - 449
Abstract: AbstrakSuku Nuaulu menjadi salah satu suku yang mendiami Pulau Seram–Maluku Tengah. Suku Nuaulu memiliki beragam ritual berdasarkan adat budayanya. Keragaman ritual yang ada menjadikan perlu dilakukannya eksplorasi etnomatematika berkaitan dengan geometri pada ritual adatnya. Sehingga dapat ditunjukkan aktivitas matematika dalam adat dan ritual tersebut. Oleh karena itu, tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi unsur-unsur geometri dasar pada simbol dan kegiatan adat suku Nuaulu di Pulau Seram. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah kepala suku dan empat warga suku Nuaulu. Selain itu, penelitian ini dilakukan di Dusun Bunara yang berlokasi di Desa Sepa, Kabupaten Maluku Tengah, pada Agustus 2022. Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif dengan desain etnografi. Instrumen yang digunakan adalah instrumen utama dan instrumen pendukung berupa lembar observasi dan wawancara. Teknik analisis menggunakan analisis taksonomi. Setelah dilakukan analisis diperoleh hasil bahwa unsur-unsur geometri yang terdapat pada simbol dan kegiatan adat suku Nuaulu pada upacara melahirkan, pendewasaaan (pinamou dan pataheri), dan perkawinan, diantaranya pola titik, garis, segitiga, persegi, persegi panjang, lingkaran, dan tabung. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan adanya berbagai ritual yang menjadi adat dan mendarah daging menjadikan Suku Nuaulu juga melakukan aktivitas matematika khususnya pada konsep geometri dasar.Kata kunci: Etnomatematika; geometri; geometri suku Nuaulu; Pataheri; Pinamou; Posune. AbstractOne of the tribes that live on Seram Island-Central Maluku is the Nuaulu tribe. Nuaulu tribe has various rituals based on their cultural customs. The diversity of existing rituals makes it necessary to carry out ethnomathematics exploration related to geometry in traditional rituals. So, may be shown the mathematical activity in these traditions. The aim of this research is to explore basic geometric elements in the symbols and activities of the Nuaulu people on Seram Island. The tribal leader and four Nuaulu tribe members served as the study's subjects. Also, this study was carried out in Bunara Hamlet- Sepa Village in Central Maluku Regency, in August 2022. This research is exploratory and has an ethnographic design. The main instrument and supporting instruments, such as observation logs and interviews, are used. The analytical technique is taxonomic analysis. The results, it was found that geometric elements in the symbols and activities of the Nuaulu tribe in childbirth, maturation (pinamou and Pataheri), and marriage, include dots, lines, triangles, squares, rectangles, circles and tubes. So it can be concluded that existence of various rituals that are customary and ingrained, the Nuaulu Tribe also carries out mathematical activities, especially on basic geometric concepts.Keywords: Ethnomathematics; geometry; geometry of the Nuaulu tribe; Pataheri; Pinamou; Posune.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6158
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- Students' Mathematical Representation in Solving Exponential Function
Authors: Nurul Audhifa Utami, Cholis Sa'dijah, Tjang Daniel Chandra
Pages: 450 - 458
Abstract: One of the important abilities that students need to master when learning mathematics is mathematical representation. This ability will improve students' understanding of concepts, principles and procedures in solving mathematical problems. But in reality, many students have difficulty in conveying their ideas to solve mathematical problems and this has an impact on students' mathematical representation. This research aims to describe the low mathematical representation of students and the factors that caused this. The type of research used is descriptive research with a qualitative approach. Based on this research, it is known that 66.67% of class X MIPA VII students at SMA Negeri 1 Ampek Angkek have low mathematical representation in solving exponential function problems. These results show that students' representation is still low due to difficulty writing down question solving ideas to the use of incorrect settlement intuition. Salah satu kemampuan penting yang perlu dikuasai siswa saat pembelajaran matematika adalah representasi matematis. Kemampuan ini akan meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep, prinsip dan prosedur dalam menyelesaikan masalah matematis. Namun kenyataannya, banyak siswa mengalami kesulitan dalam menyampaikan ide-idenya untuk menyelesaikan masalah matematika dan hal tersebut berdampak pada representasi matematis siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan representasi matematis siswa yang rendah serta faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Berdasarkan penelitian ini, diketahui bahwa sebanyak 66,67% siswa kelas X MIPA VII di SMA Negeri 1 Ampek Angkek memiliki representasi matematis yang rendah dalam menyelesaikan masalah fungsi eksponensial. Hasil ini menunjukkan bahwa representasi siswa yang masih rendah yang diakibatkan oleh kesulitan menuliskan ide penyelesaian soal hingga penggunaan intuisi penyelesaian yang salah.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6166
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- PENGEMBANGAN ASESMEN YANG MENDUKUNG KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS
SISWA BERBASIS PROJECT-BASED INSTRUCTION
Authors: Resyarusyda Parandrengi, Lathiful Anwar, Cholis Sa’dijah
Pages: 459 - 472
Abstract: Kemampuan pemecahan masalah adalah salah satu keterampilan yang kita butuhkan di abad ini. Hasil dari penelitian pertama menunjukkan bahwa siswa kurang mahir dalam menyelesaikan masalah matematika dan kesulitan guru dalam mengembangkan asesmen yang mengukur kemampuan pemecahan masalah dan mengintegrasikan aspek penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan asesmen dan menentukan kualitas asesmen.Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan model pengembangan Borg & Gall. Tahap-tahap pengembangan meliputi penelitian dan pengumpulan awal informasi, perencanaan, pengembangan format produk awal, uji coba produk, perbaikan produk, uji coba lapangan, perbaikan produk akhir, desiminasi dan implementasi. Subjek penelitian yaitu29 siswa kelas XII MIPA 2 dan guru mata pelajaran matematika. Hasil penelitian yaitu kualitas penilaian produk valid 86,2903% kategori sangat valid, praktis 81% kategori sangat praktis, dan efektif n-gain score 0,556003 kategori sedang. Kualitas tes kemampuan menunjukkan valid, reliabel, memiliki daya pembeda, dan taraf kesukaran.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6264
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS
MATEMATIKA MATERI LINGKARAN
Authors: Herning Tyas Sarwastuti, Yoppy Wahyu Purnomo
Pages: 473 - 482
Abstract: Pendidikan saat ini perlu untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis. PBL ialah model pembelajaran yang menjurus pada penguatan kompetensi pemecahan masalah, bernalar kritis, dan belajar tentang belajar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui signifikansi pengaruh penerapan model PBL pada pembelajaran terhadap kompetensi berpikir kritis siswa kelas VI SD pada materi lingkaran. Pendekatan yang diaplikasian dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif tipe desain Pre-Test Post-Test berpikir kritis. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes berpikir kritis. Partisipan yang disertakan pada peneltian ini kelas VI SDN Pacing sedangkan sejumlah 25 siswa. Analisis Data menggunakan Uji-t satu sampel. Berdasarkan perhitungan pengujian hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan uji-t. . Hasil dari uji normalitas nilai hasil berpikir kritis 0,139 > (0,05) melebihi nilai signifikan , maka nilai variabel berdistribusi normal , dilanjutkan menggunakan uji-t satu sampel , hasil uji-t pada bagian equal variances assumed tampak bahwa nilai Sig.(2-tailed) < 𛼠yaitu 0,000 < 0,05 maka tolak H0. Jadi dapat disimpulkan ada signifikansi pengaruh penerapan PBL terhadap keterampilan berpikir kritis matematika siswa kelas VI SD.Education today needs to develop critical thinking skills to face the era of both personal and vocational life. PBL is a learning model that focuses on strengthening problem-solving skills, critical thinking, and learning how to learn. This study aims to determine the significance of the effect of applying the PBL learning model on the critical thinking skills of sixth grade elementary school students on circle material. Approach used in this research is a quantitative approach of the type of Pre-Test and Post-Test research. using a learning outcomes test. The technique of data collection in this study used a critical thinking test. The participant used in this study was grade VI SDN Pacing while the sample used in this study amounted to 25 students. Data analysis using one sample t-test. Based on the calculation of hypothesis testing carried out using the t-test. The results of the normality test of the value of the result of 0.139 critical thinking >α (0.05) exceeds the significant value, then the value of the variable is normally distributed, followed by using a one-sample t-test, the results of equal variance assumed shows that Sig (2-tailed) < ð›¼, 0,000 < 0,05 so that H0 rejected. So it can be concluded that there is an effect of the application of PBL on the mathematical critical thinking skills of sixth grade elementary school students.Keywords: circle, Critical Thinking, PBL
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6172
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- APLIKASI BLANTIK BERBASIS ANDROID SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN EROSI BUDAYA DI
KALANGAN GENERASI ALPHA
Authors: Binti Anisaul Khasanah, nida nuria, putri devasari, firda adelia putri, rizky rahmawati, robby kurniawan syahputra
Pages: 483 - 492
Abstract: Salah satu permasalahan yang muncul saat ini yaitu lunturnya pengetahuan mengenai budaya terutama pada kalangan Generasi Alpha. Dengan demikian, perlu dirancang sebuah media edukasi berupa aplikasi yang mampu menambah pengetahuan tentang matematika sekaligus mengenalkan budaya dengan memanfaatkan teknologi digital yang sudah sangat akrab di kalangan Generasi Alpha. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan menghasilkan produk berupa media edukasi Blantik yang layak dan praktis sebagai upaya pencegahan erosi budaya di kalangan Generasi Alpha. Jenis penelitian menggunakan Research and Development (R&D) dengan model pengembangan ADDIE. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen validasi media serta angket respon guru dan siswa. Berdasarkan hasil validasi terhadap media edukasi Blantik dapat dikatakan layak untuk diujicobakan karena secara substansi, materi benar dan tidak terdapat kesalahan konsep, serta rata-rata yang diperoleh lebih dari 3,00. Kepraktisan media edukasi Blantik dapat dilihat berdasarkan data hasil angket respon siswa yaitu 82% dan guru yaitu 95%. Dengan demikian, disimpulkan bahwa aplikasi Blantik layak dan praktis untuk digunakan. One of the problems that arise today is the fading of knowledge about culture, especially among the Alpha Generation. Thus, it is necessary to design educational media in the form of an application that can increase knowledge about mathematics while at the same time introducing culture by utilizing digital technology which is very familiar among the Alpha Generation. This research aims to develop and produce a product in the form of educational media Blantik that is appropriate and practical as an effort to prevent cultural erosion among Generation Alpha. This type of research uses Research and Development (R&D) with the ADDIE development model. Data collection techniques used media validation instruments and teacher and student response questionnaires. Based on the results of the validation of the educational media Blantik it can be said that it is feasible to be tested because in substance, the material is correct and there are no conceptual errors, and the average obtained is more than 3.00. The practicality of the educational media Blantik can be seen based on the data from the student response questionnaire, namely 82%, and teachers, namely 95%. Thus, it is concluded that the Blantik application is feasible and practical to use.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6178
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK DITINJAU
DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS, KOLABORASI DAN LITERASI DIGITAL
Authors: Ladystria Florencia Purba, Jailani Jailani
Pages: 493 - 500
Abstract: Keterampilan abad 21 sangat penting dipelajari bagi siswa seperti berpikir kritis, kolaborasi dan literasi digital. Model pembelajaran merupakan salah satu solusi agar dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kolaborasi dan literasi digital yaitu model kooperatif tipe think pair share (TPS) Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui efektivitas pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan pendekatan saintifik untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis, 2) mengetahui efektivitas pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan pendekatan saintifik untuk meningkatkan kolaborasi, 3) mengetahui efektifitas pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan pendekatan saintifik untuk meningkatkan literasi digital siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan subjek penelitian kelas VIII-3 SMP N 2 Raya Kahean yang terdiri dari 28 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui tes, angket dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah paired t-test (t berpasangan).Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan signifikan kemampuan berpikir kritis, kolaborasi dan literasi digital sebelum dan sesudah pembelajaran dengan pembelajaran kooperatif TPS dengan pendekatan saintifik. Simpulan penelitian ini bahwa pembelajaran kooperatif tipe TPS efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis,kolaborasi dan literasi digital siswa.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6190
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- ISLAMIC INTEGRATED MATHEMATICS TEXTBOOKS FOR JUNIOR HIGHSTUDENTS
Authors: Nana Sepriyanti, Syafruddin Nurdin, Martin Kustati, Wan Nasir, Juli Afriadi, Aniswita Aniswita
Pages: 501 - 512
Abstract: Many integrated textbooks between mathematics and another fields such as, music, culture, linguistics, etc. This study developed a valid, practical, and effective Islamic integrated mathematics textbooks for junior high/MTs students grade VII. This study is a developmental research by adopting Plomp model which consists of three phases i.e. preliminary research, prototype stage (developmental or prototyping phase), and assessment phase. The developed textbook has been validated by mathematicians, design experts, and linguists. The research data were collected using observation, interviews, questionnaires and test. Data processing in this study was carried out using quantitative decriptive and qualitative decriptive analysis. The results showed that the Islamic integrated mathematics textbooks for Junior High/MTs students is properly and well developed and applicable as the teaching materials in learning mathematics. The valid criterion is because the textbooks are developed in accordance with the principles of the scientific and logical knowledge. The practical criterion is because the textbooks are applicable in accordance with the settings that have been designed and developed. The effective criterion is because the textbooks can improve student’s mathematics ability.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6229
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- PENGARUH PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI)
TERHADAP KEMAMPUAN NUMERASI SISWA
Authors: Dionisius Okky Pratama Putra, Yoppy Wahyu Purnomo
Pages: 512 - 522
Abstract: Abstrak Kemampuan numerasi adalah keterampilan yang dibutuhkan siswa, karena keterampilan numerasi membuat siswa mampu menyelesaikan permasalahan matematika yang ada di kehidupannya. Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) digunakan untuk meningkatkan pemahaman dan penalaran matematika. Tujuan dalam penelitian ini ialah mengetahui pengaruh penerapan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada kemampuan numerasi siswa kelas V di SD Negeri 1 Karangduren. Pendekatan di dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif menggunakan jenis penelitian pre-test dan post-test. Perlakuan yang diberikan kepada siswa berupa pembelajaran numerasi dengan menerapkan langkah-langkah PMRI. Partisipan pada penelitian ini adalah 20 siswa kelas V. Pengumpulan data menggunakan tes numerasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis deskriptif dan uji-t. Hasil dari uji t diperoleh nilai signifikasi (Asymp. Sig. (2-tailed)) lebih besar dari 0,05 yaitu 0,20, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Jadi, diketahui bahwa terdapat pengaruh pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) terhadap kemampuan numerasi siswa kelas V di SD Negeri 1 Karangduren.Kata kunci: Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI), Kemampuan NumerasiAbstract Numerical ability is a skill that students need, because numeracy skills make students able to solve mathematical problems in everyday life. The Indonesian Realistic Mathematics Education (PMRI) approach is used to boost mathematical understanding and reasoning. The purpose in this study is to find out the effect of the Indonesian Realistic Mathematics Education (PMRI) approach on the numeracy skills of fifth grade students at SD Negeri 1 Karangduren. The approach in this study is a quantitative approach with pre-test and post-test. The treatment given to students is learning numeracy by applying PMRI. The participants in this study were 20 students who were at the grade V. The data collection using a numerical test. Data analysis was carried out descriptive statistical analysis and t-test. The results of the t-test obtained a significance value (Asymp. Sig. (2-tailed)) greater than 0.05, namely 0.20, then H0 is accepted and H1 is rejected. These results indicate that there is a significant effect in the implementation of Indonesian Realistic Mathematics Education (PMRI) on the numeracy skills of fifth grade students at SD Negeri 1 Karangduren.Keywords: Indonesian Realistic Mathematics Education (PMRI), Numeracy Ability
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6231
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- EFEKTIVITAS BAHAN AJAR ETICA BERBASIS VBA DENGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK ABAD
21 UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN
Authors: Linda Linda, Asep Ikin Sugandi
Pages: 523 - 534
Abstract: Pembelajaran matematika yang bernuansa interaktif dan sesuai dengan kompetensi pedagogik perlu diterapkan untuk menciptakan peserta didik agar berprestasi dan memiliki kemampuan matematis yang sistematis, luwes, dan logis. Namun, penalaran matematis siswa masih rendah dan masih adanya paradigma siswa bahwa matematika itu sulit. Untuk mengatasi kesulitan siswa dengan menggunakan bahan ajar ETICA matematik berbasis VBA yang digunakan pada penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas bahan ajar dan melihat perbedaan peningkatan kemampuan penalaran siswa yang mengunakan bahan ajar ETICA matematik dengan siswa yang menggunakan pembelajaran biasa. Metode penelitian yang digunakan ialah quasi eksperimen dengan mengujicobakan pembelajaran dan praktik baru terhadap siswa. Subjek pada penelitian ini yaitu siswa kelas IX SMPN 1 Cisarua, dengan ketentuan kelas IX-H sebagai kelas eksperimen berjumlah 21 siswa dan kelas IX-G sebagai kelas kontrol sebanyak 21 siswa. Instrumen yang digunakan adalah wawancara, dokumentasi, dan tes butir soal bangun ruang sisi lengkung tipe uraian. Prosedur pengolahan data menggunakan SPSS 15.0 dan Microsoft Excel dengan analisis statistika deskriptif dan statistika inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan ajar ETICA matematik efektif, dalam meningkatkan kemampuan penalaran matematis siswa, Mathematical learning that is interactive and in accordance with pedagogic competencies needs to be applied to create students so that they excel and have mathematical abilities that are systematic, flexible, and logical. However, students' mathematical reasoning is still low and there is still a student paradigm that mathematics is difficult. To overcome students' difficulties by using VBA-based mathematical ETICA teaching materials used in research. This study aims to analyze the effectiveness of teaching materials and see differences in the increase in the reasoning abilities of students who use ETICA mathematics teaching materials and students who use ordinary learning. The research method used is quasi-experimental by testing new learning and practices on students. The subjects in this study were students of class IX SMPN 1 Cisarua, with the provision that class IX-H as the experimental class consisted of 21 students and class IX-G as the control class consisted of 21 students. The instruments used were interviews, documentation, and item tests on the description type of curvature. Data processing procedures using SPSS 15.0 and Microsoft Excel with descriptive statistical analysis and inferential statistics. The results of the study showed that the mathematics ETICA teaching materials were effective in improving students' mathematical reasoning abilities
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6232
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- THE DEVELOPMENT GEMATIKA AS A WEBSITE-BASED MATHEMATICS LEARNING MEDIA ON
COMPARISON MATERIALS
Authors: Firdayana Makmur, Sri Andayani, Vevi Arini Azizatus Sufaidah
Pages: 535 - 546
Abstract: Technology-based learning media in the learning process must be applied in today's digital era. GEMATIKA as website-based mathematics learning media was developed to support students' mathematics learning, especially Comparative material. This study aims to determine the process of developing learning media based on the GEMATIKA website that meets valid and practical criteria. This type of research is development research using the ADDIE development model. Data was collected using material and media expert validation sheets and student response questionnaires to the GEMATIKA website learning media. The subjects of this study consisted of 28 students from class VII. The results showed that the results of media validation by material experts and media experts were 4.13 and 4.29. The average percentage of student response questionnaire results is 80.82%. It means that students respond positively after using the GEMATIKA learning media. The positive responses indicate that students support, feel happy, and are interested in using the GEMATIKA website learning media in the mathematics learning process at home or in class. Based on the results of the validation sheet and student response questionnaires, it can be concluded that the GEMATIKA website learning media meets the valid and practical criteria
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6233
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- PENGARUH LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL
(HOTS) TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF MATEMATIKA KELAS V PADA MATERI
BANGUN RUANG
Authors: Mayang Kusumaning Rahady, Rahayu Condro Murti, Banu Setyo Adi
Pages: 547 - 555
Abstract: AbstrakSiswa pada abad ke-21 menghadapi era globalisasi yang menuntut keterampilan yang memadai. Kegiatan pembelajaran Kurikulum 2013 menuntut keterampilan tingkat berpikir tingkat . Tujuan penelitian dari ini adalah melihat bagaimana pengaruh LKS berbasis high skills order thinking (HOTS) terhadap hasil matematika belajar kognitif siswa kelas V. Metode penelitian ini menggunakan kuantitatif pendekatan jenis dengan penelitian Test-pre dan Test-post serta sebagai angket belajar hasil . Angket belajar hasil digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini. Populasi yang diteliti penelitian ini dalam penelitian ini adalah kelas V SDN 2 Sanden, dengan jumlah sampel sebanyak 25 siswa. Uji-t sampel berpasangan digunakan untuk data menganalisis . Berdasarkan pengujian perhitungan hipotesis dengan menggunakan t-uji, dengan hasil Validitas Uji menunjukkan hasil r = 0,396 > (0,05), item-item semua menunjukkan hasil yang valid. Uji nilai Ketergantungan > 0,781 reliabel maka nilainya 0,757. Berdasarkan hasil validitas uji dan reliabilitas, semua variabel reliabel/konsisten karenaitem semua item pada masing-masing variabel valid. Hasil normalitas uji nilai hasil belajar sebesar 0,062 > (0,05) melebihi signifikan nilai, kemudian variabel nilai berdistribusi normal, dilanjutkan dengan one sample t-test, hasil uji t hasil belajar pada t -nilai statistik 14,523 > (0,05), maka tolak H0.Kesimpulanya adalah diketahui dapat pengaruh adanya pengaruh Lembar Kerja peserta didik berbasis High order skill Thinking skill (HOTS) terhadap belajar yang kognitif dihasilkan kelas V matematika.Kata kunci: Lkpd, high order thinking skill (hots), bangun ruang. Abstract Students in the 21st century face a globalization era that demands adequate skills. Learning activities in the 2013 Curriculum require level thinking skills. The purpose of this research is to see how the effect of LKS based on high skills order thinking (HOTS) on cognitive mathematics learning outcomes of fifth grade students. This research method uses a quantitative type approach with Test-pre and Test-post research as well as a learning outcome questionnaire. The learning outcomes questionnaire was used to collect data in this study. The population studied in this study in this study was class V SDN 2 Sanden, with a total sample of 25 students. Paired sample t-test was used to analyze data. Based on testing the hypothesis calculation using the t-test, with the results of the Validity Test showing the results of r = 0.396 > (0.05), all items show valid results. The dependency value test > 0.781 is reliable, so the value is 0.757. Based on the results of the test validity and reliability, all variables are reliable/consistent because all items in each variable are valid. The results of the normality test for the value of learning outcomes are 0.062 > (0.05) exceeding the significant value, then the value variables are normally distributed, followed by the one sample t-test, the t test results for learning outcomes on t-statistical values are 14.523 > (0.05), then reject H0. In conclusion, it is known that there is an influence of the influence of Student Worksheets based on High Order Thinking Skills (HOTS) skills on cognitive learning produced by class V mathematics.Keywords: Lkpd, high order thinking skills (hots), building space.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6247
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- EFEKTIVITAS PENGEMBANGAN MODUL SPLDV BERBASIS ADIL GENDER UNTUK
MENINGKATKAN PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA
Authors: Sari Nurlita, Siti Maslihah, Ahmad Aunur Rohman, Heri Retnawati
Pages: 556 - 562
Abstract: Sensivitas gender seringkali diabaikan dalam sajian bahan ajar dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar matematika. Nilai adil gender menjadi penting diterapkan untuk menyeimbangkan pengetahuan dan pengalaman sehari-hari pada siswa laki-laki dan perempuan terutama pada matematika kontekstual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) motivasi belajar siswa ketika menggunakan pengembangan modul matematika berbasis adil gender pada materi SPLDV; 2) prestasi belajar siswa ketika menggunakan pengembangan modul matematika berbasis adil gender pada materi SPLDV. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP N Satu Atap 1 Gandrungmangu. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata motivasi belajar kelas eksperimen sesudah diberikan treatment lebih baik dari rata-rata motivasi belajar sebelum treatment dan uji n-gain menyatakan bahwa pengembangan modul adil gender efektif digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik dengan skor rata-rata n-gain sebesar (sedang). Uji perbedaan rata-rata (independent sample t-test) menunjukan bahwa terdapat perbedaan rata-rata hasil posttest peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu . Sehingga dapat disimpulkan bahwa modul matematika berbasis adil gender materi SPLDV efektif digunakan dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar matematika siswa.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6262
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- DEVELOPMENT LEARNING MEDIA E.A.V ON MATHEMATICAL CONNECTION ABILITY OF
JUNIOR HIGH SCHOOL
Authors: Akhsanul In'am, Rani Darmayanti, Bhaskoro Prasetyo Adi Maryanto, Retno Wahyu Arian Sah, Kamilia Rahmah
Pages: 573 - 588
Abstract: Technological advances that are overgrowing are also one of the challenges for teachers to use technology as a learning medium. Ethnomathematical animation video as a strategy for linking learning in the real world and mathematical connection skills in solving geometry problems. Therefore, this research aims to create an animated video media based on ethnomathematics on mathematical connection abilities in solving problems in class VIII students. This development study uses the ADDIE metho (Analysis, Design, Develop, Implementation, Evaluation). The results showed that the animated video learning media was adequate, with an overall average score of 3.73 after validation by a Material Expert and an average score of 3.64 after validation by a Media Expert. The responses from the 8th graders were positive (88%) based on the research. Animated video media based on ethnomathematics on mathematical connection abilities can be used as an alternative for teachers in elementary schools to learn geometry material.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6267
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA SEKOLAH MENENGAH DALAM MENYELESAIKAN MASALAH
NUMERASI BERDASARKAN GENDER
Authors: Hanik Hanik, Lathiful Anwar, Vita Kusumasari
Pages: 589 - 599
Abstract: Masalah dalam pembelajaran matematika berperan penting sebagai sarana membangun kemampuan berpikir siswa. Kemampuan beripikir ini yang akan menjadi dasar siswa dalam mengambil keputusan untuk menyelesaikan permasalahan. Kemampuan menyelesaikan masalah dapat dilatih dengan pemberian tugas matematika yang berisi masalah kontekstual. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan proses pengambilan keputusan siswa dalam menyelesaikan tugas numerasi berdasarkan perbedaan jenis kelamin (gender). Penelitian yang dilakukan adalah deskriptif kualitatif pada siswa kelas VII di salah satu sekolah menengah di Kabupaten Malang. Siswa diberikan soal tes numerasi kemudian dipilih 2 jawaban benar dari 1 siswa laki-laki dan 1 siswa perempuan yang mewakili gender. Data lain diperoleh melalui wawancara untuk menambah informasi mengenai proses pengambilan keputusan subjek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh siswa laki-laki dan siswa perempuan yaitu: 1). Siswa laki-laki membangun ide dengan mempertimbangkan informasi dari soal serta mengarah pada pertanyaan, siswa perempuan memilih semua cara yang mungkin dari soal, 2). Siswa laki-laki mengklarifikasi ide dengan menyelesaikan setiap kasus secara tuntas sedangkan perempuan mengelompokkan perhitungan terlebih dahulu, 3). Siswa laki-laki menilai kewajaran ide dengan mengecek kebenaran pada soal semula sedangkan siswa perempuan tidak selalu mengecek jawaban. Kesimpulan penelitian ini bahwa terdapat perbedaan pengambilan keputusan siswa laki-laki dan perempuan dalam menyelesaikan masalah numerasi yaitu terletak pada alur dan cara mengerjakan soal.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6277
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- PENGARUH MODEL DISKURSIS MULTI REPRESENTASI DENGAN PENDEKATAN CBSA
TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MATEMATIS SISWA KELAS VI
Authors: Sri Handayani, Ali Mustadi
Pages: 600 - 607
Abstract: Model Diskursis Multi Representasi mengimplementasikan pembelajaran secara berkelompok dalam membangun kemampuan representasi siswa. Pembelajaran matematika yang masih berfokus pada guru, mengakibatkan kurangnya kemampuan representasi siswa dalam membangun pengetahuannya dan berdampak pada kemampuan kognitif matematis siswa rendah. Penelitian dengan model DMR ini bertujuan agar mampu meningkatkan kemampuan kognitif matematis siswa dengan bantuan pendekatan CBSA. Pendekatan CBSA dilakukan agar siswa dapat mengeksplor pengetahuan secara aktif. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen berjenis pre-eksperimen dengan desain pretets-postest 1 group. Penelitian ini menggunakan sampel kelas VI sebanyak 29 siswa dengan teknik sampling jenuh. Berdasarkan hasil T hitung yaitu 12,339 > t tabel (2,051), serta dengan nilai Sig. sebesar 0,000 > α (0,05). Dapat diambil kesimpulan bahwa model DMR dengan pendekatan CBSA mampu meningkatkan kemampuan kognitif matematis siswa kelas VI.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6275
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- PENGARUH MODEL BRAIN BASED LEARNING DENGAN PENDEKATAN RME TERHADAP HASIL
BELAJAR MATERI PEMBAGIAN
Authors: Sri Margiani, Ali Mustadi
Pages: 608 - 615
Abstract: Brain based learning (BBL) merupakan model pembelajaran yang mengoptimalkan cara kerja otak untuk mendapat pengetahuan. Latar belakang penelitian ini dilakukan karena seringnya terjadi bias kepada siswa dalam menjelaskan tentang konsep matematika, dalam hal ini yaitu pada materi pembagian kelas III SD. Bias tersebut terjadi karena kurangnya pendekatan pembelajaran yang berbasis kehidupan nyata siswa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh model Brain based learning dengan pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) terhadap hasil belajar siswa materi pembagian dikelas III. Penelitian ini menggunakan jenis quasi eksperimen dengan desain pretest-postest control group. Populasi penelitian ini sebanyak 42 siswa dari kelas III A dan III B. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara pursposive dengan sampel penelitian sebanyak 24 siswa. Perolehan rata-rata pretest dan postest kelas eksperimen dan kontrol yaitu 25,31 dan 16,54, sehingga kelas eksperimen dengan model BBL pendekatan RME memiliki rata-rata capaian hasil belajar yang lebih tinggi. Pada uji t diperoleh nilai sig yaitu 0,00 sehingga dapat disimpulkan bahwa model BBL dengan pendekatan RME memiliki pengaruh yang positif terhadap hasil belajar siswa kelas III materi perkalian.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6280
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN e-LKPD BERBANTUAN LIVE WORKSHEETS TERHADAP
HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
Authors: Sri Wulandari, Rahayu Condro Murti, Banu Setyo Adi
Pages: 616 - 624
Abstract: Student learning outcomes tend to be low because the media used has not been able to improve learning outcomes even though in the era of sophisticated technology teachers can use interesting media. So that the solution to this problem, teaching materials must be developed in an interesting way. Live worksheet which contains sheets containing assignments that must be done by students. One of them is technology-based media, namely e-LKPD by live worksheets. This study aims to determine the effect of e-LKPD learning media by live worksheets on student learning outcomes. This research method uses a quantitative approach to the type of Pre-Test and Post-Test. Data collection techniques in this study used a learning outcomes questionnaire. The population used in this study was class III at SDN Girirejo and sample used in this study totaled 28 students. Data analysis using one-sample t-test. Based on the results of the Validity Test, the results showed that r = 0.396> α (0.05) so that all item items showed valid results. Reliability test if the value of α > 0.769 the value is reliable, namely 0.769. The results of the normality test for the value of learning outcomes are 0.185 > α (0.05), then the variable values are normally distributed, followed by using the one-sample t-test, the results of the t-test results are learning outcomes on the t-statistic value of 7,850> α (0.05) then reject H0. So it can be concluded that there is an influence of e-LKPD learning media assisted by live worksheets on student. Keywords: Count numbers, e-LKPD live worksheet, learning outcomes
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6282
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- Desain Pembelajaran Trigonometri Berbasis Contextual Teaching and Learning
Bernuansa Etnomatematika Melayu Riau
Authors: Armiati Armiati, Isra Hidayati
Pages: 625 - 635
Abstract: Abstrak Trigonometri merupakan salah satu topik dalam matematika yang dipandang sulit oleh siswa SMA. Salah satu penyebab kesulitan siswa dalam pembelajaran matematika adalah kecemasan matematis siswa yang masih cukup tinggi. Untuk itu dibutuhkan sebuah desain pembelajaran yang dapat mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan desain pembelajaran trigonometri berbasis contextual teaching and learning bernuansa etnomatematika Melayu Riau terhadap kecemasan matematis siswa. Desain pembelajaran dikembangkan dengan menggabungkan dua jenis penelitian desain, yaitu model Plomp dan model Gravemeijer dan Cobb. Berdasarkan kombinasi kedua model tersebut, tahapan penelitian ini terdiri dari : (1) tahap investigasi awal, (2) tahap pengembangan atau prototyping, dan (3) tahap penilaian. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X SMAN 1 Rumbio Jaya. Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk melihat keefektifan adalah angket kecemasan matematis. Hasilnya adalah desain pembelajaran trigonometri berbasis contextual teaching and learning yang dikembangkan berdampak positif terhadap kecemasan matematis siswa. Kecemasan matematis siswa menurun dari rata-rata skor 72,85 atau berada pada kategori berat menjadi 62,91 atau berada pada kategori sedang setelah menggunakan desain pembelajaran trigonometri berbasis contextual teaching and learning bernuansa etnomatematika Melayu Riau.Abstract Trigonometry is a topic in mathematics that is considered difficult by high school students. One of the causes of students' difficulties in learning mathematics is students' mathematical anxiety which is still quite high. For that we need a learning design that can overcome these problems. This study aims to determine the effectiveness of trigonometric learning designs based on contextual teaching and learning with Riau Malay ethnomathematics nuances on students' mathematical anxiety. The learning design was developed by combining two types of design research, namely the Plomp model and the Gravemeijer and Cobb model. Based on the combination of the two models, the stages of this research consist of: (1) the initial investigation stage, (2) the development or prototyping stage, and (3) the assessment stage. The subjects of this study were students of class X SMAN 1 Rumbio Jaya. The data collection technique used to see the effectiveness is a mathematical anxiety questionnaire. The result is a trigonometric learning design based on contextual teaching and learning that has been developed has a positive impact on students' mathematical anxiety. Students' mathematical anxiety decreased from an average score of 72.85 or in the heavy category to 62.91 or in the moderate category after using a trigonometric learning design based on contextual teaching and learning with Riau Malay ethnomathematics.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6289
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- PENGARUH MODEL MEANINGFUL INSTRUCTION DESIGN DENGAN PENDEKATAN RME
TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN
Authors: alken irwan, Rahayu Condro Murti
Pages: 636 - 644
Abstract: Meaningful Instruction Design (MID) merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kebermaknaan bagi siswa agar memudahkan siswa dalam mengingat kembali materi yang telah dipelajari. Alasan dilakukan penelitian ini dikarenakan studi pendahuluan yang mengatakan bahwa pembelajaran matematika masih disajikan secara abstrak, serta dengan model yang konvensional sehingga terkesan membosankan, serta kesulitan guru dalam menjelaskan materi matematika terutama pada materi pecahan. Hal ini tentunya berdampak pada perolehan hasil belajar. Maka dari itu, diperlukan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) berbasis kehidupan nyata yang akan memudahkan dalam menjelaskan pembelajaran matematika. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh model MID dengan pendekatan RME terhadap hasil belajar matematika siswa. Penelitian ini menggunakan jenis praeksperimen dengan desain pretes dan postes satu grup. Teknik pengambilan sampel seacra bertujuan sebanyak 20 sampel dari total populasi sebanyak 23 siswa. Dari hasil perhitungan, rata-rata pretest dan postes siswa yaitu sebesar 22,762 yang memiliki kenaikan hasil belajar yang signifkan. Kemudian dari signifikansi yang diperoleh yaitu 0,00 < 0,05 dengan t hitung sebesar 9,316 > 2,086 (t tabel), sehingga dapat disimpulkan bahwa model MID dengan pendekatan RME memiliki pengaruh positif dalam peningkatkan hasil belajar matematika siswa materi pecahan.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6292
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- RELATIONSHIP ANALYSIS OF CRITICAL THINKING ABILITY WITH MATHEMATICAL
MODELING ABILITY
Authors: Ardina Mayasari, indaryanti indaryanti, Yusuf Hartono, Cecil Hiltrimartin, Jeri Araiku
Pages: 645 - 656
Abstract: Pemodelan matematika merupakan jantung dari pemecahan matematis. Agar siswa mampu memecahkan masalah dengan baik, maka mereka harus mampu berpikir secara kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kemampuan berpikir kritis dengan kemampuan pemodelan matematika siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode analisis korelasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 35 orang siswa kelas VIII.9 SMPN 10 Palembang. Prosedur penelitian ini terdiri dari 3 tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes tertulis. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh nilai sig (0.021) < (0.05) dengan nilai korelasi sebesar 0.388. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kemampuan berpikir kritis dan kemampuan pemodelan matematika siswa. Adapun kontribusi kemampuan berpikir kritis terhadap kemampuan pemodelan matematika adalah sebesar 15,1%.Mathematical modeling is the heart of mathematical problem solving. In order for students to be able to solve problems well, they need to be able to think critically. This study aims to determine whether there is a positive and significant correlation between critical thinking skills and students' mathematical modeling abilities. This type of research is quantitative research with correlation analysis method. The sample used in this study were 35 students of class VIII.9 SMPN 10 Palembang. This research procedure consists of 3 stages, namely the preparation stage, the implementation stage, and the final stage. The data collection technique in this study used a written test. Based on the results of this study obtained the value of sig (0.021) < (0.05) with a correlation value of 0.388. Then it can be concluded that there is a positive and significant relationship between critical thinking skills and students' mathematical modeling abilities. The contribution of critical thinking skills to mathematical modeling abilities is 15.1%.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6331
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- HOW CAN TPACK SUPPORT THE STATISTICAL LITERACY SKILLS OF MATHEMATICS
STUDENTS’ TEACHERS'
Authors: Rahma Siska Utari, Lis Amalia, Rohman Rohman
Pages: 657 - 668
Abstract: The development of ICT in the industrial revolution 4.0 was very fast and unlimited, causing the importance of statistical literacy for mathematics students’ teachers as global citizens, and future mathematics teacher candidates to be able to interpret and criticize information before communicating it in various media. This study described Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) in supporting the statistical literacy skills of mathematics students’ teachers. The method used in this research was a design research type validation study to support students' statistical literacy skills by implementing TPACK. Fourteen students who took the Basic Statistics course participated as subjects in this study. Three stages were carried out in this study, namely: the preliminary design, teaching experiment, and retrospective analysis to develop a learning trajectory through learning activities that had been designed through the Hypothetical Learning Trajectory (HLT). Data were collected using observations, interviews, video recordings, statistical project assignments, and tests. Data were analyzed and conclusions were drawn. The results of this study were a series of learning activities that are integrated with TPACK and can be used to support the statistical literacy skills of mathematics students’ teachers including activities: data awareness, statistical conceptual and idea, data presentation, and data representation. Local Instructional Theory (LIT) produced was useful in learning basic statistics to support the statistical literacy skills of mathematics students’ teachers.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6335
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- EFEKTIVITAS PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MODEL NHT BERBANTUAN SEMPOA
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMP
Authors: Endar Chrisdiyanto, Syukrul Hamdi, Jailani Jailani, Marfu'ah Nur Cahyanti
Pages: 669 - 678
Abstract: Peningkatkan hasil belajar merupakan salah satu indikator dalam menentukan keberhasilan siswa. Hasil belajar merupakan hasil pencapaian dari pemilihan model pembelajaran yang digunakan. Salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar dan mencapai tujuan pembelajaran melalui pendekatan pembelajaran inovatif. Pendekatan pembelajaran inovarif yang digunakan dalam pembelajaran ini yaitu problem based learning (PBL) dan numbered head together (NHT) dengan media pembelajaran menggunakan sempoa. Tujuan penelitian ini yaitu untuk megetahui efektivitas pendekatan PBL dengan model NHT berbantuan sempoa untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Metode penelitian menggunakan quasi experiment dengan subjek siswa kelas VIII A dan VIII B SMP Muhammadiyah Boarding School Klaten yang berjumlah 37 siswa pada semester genap dan dengan desain penelitian menggunakan non-equivalent control grup design. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen menggunakan pendekatan PBL dengan model NHT berbantuan sempoa sebesar 84,2 dan kelas kontrol menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional sebesar 69,73. Hasil pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal dan homogen. Hasil perhitungan uji t didapatkan nilai t hitung lebih besar daripada t tabel yang artinya bahwa pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan PBL dengan model pembelajaran NHT berbantuan sempoa efektif untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6746
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- PENGEMBANGAN MODUL BAHAN AJAR ARITMATIKA SEKOLAH DASAR BERBASIS CASE
METHODE
Authors: Linda Astriani, Venni Herli Sundi, Ismah Ismah, Tri Uswatun Hasanah
Pages: 679 - 688
Abstract: Bahan ajar masih belum optimal penggunaannya dalam pembelajaran di perguruan tinggi. Mahasiswa sering mengalami kesulitan dalam memahami materi, berinteraksi dengan dosen, dan lingkungan belajar saat mengikuti kelas online. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan menghasilkan produk pembelajaran berupa modul bahan ajar berbasis case method pada mahasiswa dengan menggunakan Research and Development (R&D) model Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation (ADDIE). Subjek penelitian adalah mahasiswa semester 2 pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Jakarta dan dosen sebagai praktisi. Produk divalidasi oleh ahli terkait media, materi dan bahasa dengan masing-masing ahli yaitu 1 orang, sedangkan kepraktisan dapat dilihat dari hasil angket uji coba praktikalitas mahasiswa (uji coba kelompok kecil, dan kelompok besar) dan dosen. Validitas ahli bahasa dengan skor 83,15% sangat valid, validitas ahli media dengan skor 80,56% kategori sangat valid, validitas ahli materi dengan skor 81,9% kategori sangat valid, praktikalitas dosen dengan skor 75% kategori praktis, praktikalitas uji coba kelompok kecil dengan skor 80% kategori praktis, dan praktikalitas uji coba kelompok besar mendapat skor 79,41% kategori praktis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul bahan ajar tersebut sangat valid dan praktis untuk digunakan pada mahasiswa.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6361
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- EFEKTIVITAS BUKU AJAR METODE NUMERIK BERBANTUAN MICROSOFT EXCEL PADA
MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA
Authors: Lisa Aditya Dwiwansyah Musa, Hardianto Hardianto, Ali Nahruddin Tanal, Nilam Permatasari Munir, Hasmita hasmita
Pages: 689 - 696
Abstract: Kesulitan mempelajari dan memahami materi mata kuliah metode numerik sangat mempengaruhi hasil belajar mahasiswa prodi pendidikan matematika angkatan 2020, banyaknya buku metode numerik membuat mahasiswa kesulitan mempelajari dan menyesuaikan penjelasan dosen, sehingga mahasiswa membutuhkan buku ajar sesuai dengan susunan materi perkuliahan Program Studi Pendidikan Matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur keefektifan buku ajar metode numerik yang telah dikembangkan. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain one group pretest – posttest, populasi seluruh mahasiswa program studi pendidikan matematika IAIN Palopo Angkatan 2020 yang terdiri dari dua kelas. Kelas A terpilih sebagai sampel penelitian melalui teknik cluster random sampling berjumlah 20 Orang. Data dikumpulkan melalui pretest dan posttest, kemudian dianalisis secara kuantitatif menggunakan analisis nilai n gain. Hasil penelitian diperoleh nilai n gain sebesar 0,76 berada pada kategori tinggi dan jika dipresentasikan sebesar 76% masuk kategori efektif. Berdasarkan data, buku ajar metode numerik berbantuan microsoft excel efektif dijadikan panduan dalam proses perkuliahan metode numerik.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6362
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- Numeracy-Ability, Characteristics of Pupils in Solving the Minimum
Competency Assessment
Authors: Lukman Hakim Muhaimin, Dadan Dasari, Yaya Sukjaya Kusumah
Pages: 697 - 707
Abstract: Mathematics is a subject closely related to everyday problems; the low PISA scores from all fields have made the government make breakthroughs to improve literacy and numeracy skills through the AKM. The purpose of this study was to analyze the characteristics of numeracy skills in solving AKM problems. The type of research used is qualitative with a phenomenological design. The subjects of this study used one mathematics teacher and three eighth-grade students of SMP Muhammadiyah Al Kautsar PK Kartasura Sukoharjo for the 2021/2022 academic year. Using a purposive sampling technique in taking the subject, this study used three students of class VIII as the main subject of the study. In addition to the researcher as the key instrument, the researcher also used AKM questions, interview texts, and observation texts for data acquisition. The validity used is the triangulation of sources and techniques. The inductive technique is the process of data analysis used in this research. The results of the study stated that students' numeracy skills were not perfect, indicator three on giving conclusions was not given for all subjects used. Habituation in solving AKM problems in classroom learning is needed to train students' numeracy skills.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6396
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- Pengaruh Model Pembelajaran NHT Berbantu LKPD Berbasis Hots Terhadap Hasil
Belajar Ditinjau Dari Aktivitas Belajar
Authors: Sri Sutarni, Dina Maulita
Pages: 708 - 716
Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) berbantu LKPD berbasis HOTS terhadap hasil belajar siswa, dan pengaruh aktivitas belajar terhadap hasil belajar siswa, serta interaksi antara model pembelajaran NHT berbantu LKPD berbasis HOTS dan aktivitas belajar siswa terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini menggunakan posttest only control design yang merupakan penelitian eksperimen. Teknik Random Sampling digunakan untuk menentukan sampel. Sampel ditetapkan sebanyak 64 siswa yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Perolehan data dianalisis menggunakan uji anova dua jalur. Hasil penelitian dikemukakan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran NHT berbantu LKPD berbasis HOTS dengan hasil belajar siswa SMPN 2 Kartasura, kemudian terdapat pengaruh aktivitas belajar tinggi, aktivitas belajar sedang, dan aktivitas belajar rendah terhadap hasil belajar matematika siswa dan tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran NHT berbantu LKPD berbasis HOTS dengan aktivitas belajar terhadap hasil belajar matematika siswa.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6402
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS TERTULIS MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL
PENERAPAN INKLUSI-EKSKLUSI DITINJAU DARI PERBEDAAN GENDER
Authors: Nurma Wahyu Utami, Lathiful Anwar, Makbul Muksar
Pages: 717 - 724
Abstract: Tujuan dari penelitian ini ialah mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis tertulis mahasiswa dalam menyelesaikan soal penerapan prinsip inklusi-eksklusi ditinjau dari perbedaan gender. Aspek komunikasi matematis tertulis yang digunakan pada penelitian ini antara lain: menulis (writing), menggambar (drawing) dan ekspresi matematika (mathematical expression). Metode yang digunakan pada penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dimana data yang digunakan berupa jawaban tertulis siswa dan transkrip wawancara. Subyek penelitian terdiri dari satu mahasiswa laki-laki dan satu mahasiswa perempuan yang dipilih berdasarkan kelengkapan jawaban tertulis, kemampuan komunikasi dan kesediaan terlibat dalam penelitian. Kemampuan komunikasi matematis subyek dideskripsikan mengikuti tahap penyelesaian masalah yang dikaitkan dengan aspek komunikasi matematis yang terlibat pada setiap tahap. Mahasiswa laki-laki melibatkan tiga aspek komunikasi matematis tertulis yaitu menulis, menggambar, dan ekspresi matematika. Namun, mahasiswa perempuan hanya memunculkan aspek menulis dan ekspresi matematika. Dibandingkan dengan mahasiswa laki-laki, mahasiswa perempuan lebih detail dalam menuliskan informasi yang diberikan dalam masalah dan mengunakan representasi visual untuk menuliskan ide atau kesimpulannya.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6412
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA SISWA SMP DALAM MENGERJAKAN SOAL
PISA UNCERTAINTY AND DATA CONTENT
Authors: Sumarni Sumarni, Nuranita Adiastuty, Mohamad Riyadi, Dania Khaerun Nisa, Alfin Mohamad Restu, Imeldrif Tri Lestari
Pages: 725 - 738
Abstract: Asesmen PISA menjadi perhatian khusus bagi siswa Indonesia. Kemampuan literasi matematis (KLM) merupakan kemampuan yang penting dalam proses penyelesaian soal PISA. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan KLM siswa dalam mengerjakan soal PISA uncertainty and data content. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data berasal dari hasil jawaban tes KLM siswa dan wawancara. Metode pengumpulan data menggunakan dokumentasi, pemberian tes dan wawancara. Instrumen yang digunakan berupa tes KLM soal PISA konten uncertainty and data sebanyak 6 soal yang terdiri level 1 sampai level 6 dan lembar wawancara. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh hasil bahwa siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal KLM yang terdiri atas kemampuan komunikasi, representasi, matematisasi, menyusun strategi pemecahan masalah, kemampuan penalaran dan argumentasi.The PISA assessment is of particular concern to Indonesian students. Mathematical literacy ability (MLA) is an important ability in the process of solving PISA questions. This study aims to describe students' MLA in solving PISA questions with uncertainty and data content. This research uses descriptive research with a qualitative approach. The data were obtained from the results of the students' MLA test answers and interviews. Data collect methods used in this study are documentation, giving tests and interviews. The instrument used was the MLA test, PISA questions with uncertainty and data content, consisting of 6 questions consisting of levels 1 to level 6 and interview sheets. Based on the results of data analysis, the results obtained were that students had difficulty solving MLA questions which consisted of communication skills, representation, mathematization, developing problem solving strategies, reasoning and argumentation skills.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6426
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- ANALISIS KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA
DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA DI SMP
Authors: Erwin Saputra, Maison Maison, Nizlel Huda
Pages: 739 - 747
Abstract: Pelajar yang berbeda memiliki kapasitas yang berbeda-beda untuk menghubungkan ide-ide kuantitatif. Untuk mengerjakan soal-soal matematika yang berkaitan dengan bentuk geometri bersisi bengkok, riset ini akan menguji kemampuan mata rantai matematis siswa kelas IX SMP dengan metode pembelajaran visual, auditorial, dan physical. Riset kualitatif deskriptif adalah riset ini. Dengan pemberian penilaian gaya belajar kepada 23 siswa kelas IX B SMP IT Ash-Shiddiiqi, riset ini dilaksanakan. memilih subjek yang memenuhi parameter yang telah ditetapkan untuk mengidentifikasi topik menggunakan metode pemilihan acak. Enam murid terdiri dari peserta studi, dua di antaranya mewakili setiap jenis metode pembelajaran. Menggunakan penilaian gaya belajar, prosedur pengujian, dan percakapan, taktik pengumpulan data digunakan. Minimisasi data, tampilan, dan tahap kesimpulan semuanya termasuk dalam proses analisis data. Hasil riset menampilkan yaitu subjek yang bergaya belajar visual 1 terpenuhi seluruh parameter kemampuan koneksi matematis serta seluruh parameter kemampuan pemecahan masalah, sedangkan subjek dengan gaya belajar visual 2, gaya belajar auditori 1, dan gaya belajar auditori 2 hanya memenuhi dua indikator. kemampuan koneksi matematis, dan subjek dengan gaya belajar kinestetik 1 dan 2 hanya memenuhi satu indikator kemampuan koneksi matematis. Dibandingkan dengan subjek dengan gaya belajar auditorial dan kinestetik,, subjek dengan gaya belajar visual memiliki kemampuan koneksi matematis yang lebih baik. Different learners have varying capacities for connecting quantitative ideas. In order to solve mathematical issues involving curvilinear side space, this research will examine the mathematical link skills of junior high school students in grade IX with visual, auditorial, and physical learning methods. Descriptive qualitative research is what this study is. By administering a learning style assessment to 23 pupils in class IXB SMPIT Ash-Shiddiiqi, this study was carried out. choosing subjects that fit the established parameters in order to determine the issue using the random selection method. Six students participated in the study, two from each learning style per participant. Learning style surveys, testing procedures, and conversations were used to gather the research's data. Data minimization, display, and concluding stages were all included in the data analysis process. The findings indicated that subjects with visual learning style 1 satisfied all mathematical connection ability indicators as well as all problem-solving ability indicators, while subjects with visual learning style 2, auditory learning style 1, and auditory learning style 2, only satisfied two indicators of mathematical connection ability, and subjects with kinesthetic learning style 1 and 2 only satisfied one indicator of mathematical connection ability. Compared to subjects with auditorial and kinesthetic learning styles, subjects with visual learning styles have better mathematical connection ability.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6427
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- KEMAMPUAN KONEKSI DAN BERPIKIR KRITIS SISWA SD DALAM MENYELESAIKAN SOAL
CERITA BERDASARKAN TAHAPAN POLYA
Authors: Valeria Suryani Kurnila, Dwi Juniati, Siti Khabibah
Pages: 748 - 762
Abstract: Kemampuan koneksi dan berpikir kritis adalah bagian dari kemampuan yang harus dimiliki siswa agar bisa memecahkan masalah di dunia nyata. Namun ditemukan bahwa kemampuan-kemampuan ini masih rendah. Kemampuan-kemampuan ini harus ditingkatkan sejak usia Sekolah Dasar, melalui masalah yang dituangkan dalam soal cerita. Agar solusi yang diberikan tepat, maka penyelesaian masalah dilakukan menggunakan tahapan Polya. Sehingga dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan kemampuan koneksi dan berpikir kritis siswa SD dalam menyelesaikan soal cerita berdasarkan Tahapan Polya. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Subyek penelitian sebanyak 27 siswa. Untuk dapat menganalisis lebih spesifik, maka dilakukan wawancara dan analisis jawaban 3 orang siswa. Hasil penelitian menunjukkan siswa berkemampuan matematis tinggi telah mampu melakukan 3 tahapan Polya, serta memenuhi 5 indikator kemampuan koneksi dan berpikir kritis. Siswa berkemampuan matematis sedang, mampu melakukan dua tahapan Polya serta memenuhi 3 indikator kemampuan koneksi dan berpikir kritis. Siswa berkemampuan matematis rendah telah mampu melakukan 1 tahapan Polya, serta memenuhi 1 indikator kemampuan koneksi dan berpikir kritis. Tahapan Polya yang sering dilewati oleh sebagian siswa adalah memeriksa kembali penyelesaian masalah. Jika dilihat pada indikator kemampuan koneksi dan kemampuan berpikir kritis, sebagian besar siswa tidak memenuhi indikator meninjau kembali seluruh jawaban yang telah diberikan. The ability to connect and think critically is part of the abilities students must have in order to be able to solve problems in the real world. However, it is currently found that these abilities are still low. In elementary school, these skills must be strengthened through word problems. Using the Polya stages, problem-solving is conducted in a structured manner to ensure the correctness of the solution. Based on Polya's Stages, this study aimed to analyze and describe elementary school students' connection and critical thinking skills when solving word problems. The research method used is descriptive qualitative. The research participants included 27 students. In order to conduct a more precise analysis, interviews and analyses of the responses of three students were conducted. The results indicated that students with strong mathematical skills could complete the three stages of Polya and meet the five indicators of connection and critical thinking abilities. Students with average mathematical skills can complete two stages of Polya and three indicators of connection ability and critical thinking. Low-skilled mathematicians have completed one Polya stage and one indicator of connection ability and critical thinking. The Polya stage that is often skipped by some students is re-examining problem solving. When viewed on the indicators of connection ability and critical thinking ability, most students do not fulfill the indicator of reviewing all the answers that have been given.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6428
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOLABORASI
Authors: Baiq Daniartya Masullah, Jailani Jailani
Pages: 763 - 770
Abstract: During the learning process the role of the teacher is very important, the selection of the learning model to be used must be flexible which makes it easier for students to develop the ability to think mathematically. The purpose[Reviewer1] [Bdm2] of this study was to determine the effect of learning mathematics with the numbered heads together (NHT) cooperative model on learning outcomes and to see the effect of the numbered heads together (NHT) cooperative model in improving students' critical thinking skills and collaboration. In this study using Pre-Experimental where Pre-Experimental research only involved one class as an experimental and treatment class. The subjects in this study were students in class VII D at SMP Negeri 6 Praya Timur consisting of 31 students. Data collection techniques in this study used a test consisting of a test instrument and a questionnaire instrument. The test instruments used in this study were basic competence achievement tests (KD) and critical thinking tests, while the questionnaire instruments used in this study were collaboration questionnaires. The data analysis technique in this study was hypothesis testing using a paired sample t-test. The results of the study showed that the average score for achieving basic competence of students at the time of the pretest was 51.80 and the posttest was 80.73, for the average score of critical thinking during the pretest was 24.09 and the posttest was 67.58, while the score the average collaboration obtained by students during the pretest was 73.008 and the posttest was 76.875. So it was concluded that using the numbered head together (NHT) cooperative model was able to improve student learning outcomes as seen from basic competencies, and was able to support students' critical thinking skills and student collaboration.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6434
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KOLABORASI SISWA
Authors: Anggun Nurlita, Jailani Jailani
Pages: 771 - 777
Abstract: Keterampilan abad 21 sangat penting dipelajari bagi siswa seperti berpikir kreatif dan kolaborasi siswa. Model pembelajaran merupakan salah satu solusi agar dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatif dan kolaborasi siswa yaitu model kontekstual. Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) Mengetahui pengaruh pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning) terhadap hasil belajar 2) Melihat pengaruh pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning) mampu meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan kolaborasi siswa. Pada penelitian ini menggunakan Pre-Eksperimental yang dimana penelitian Pre-Eksperimental hanya melibatkan satu kelas sebagai kelas eksperimen dan perlakuan. Subjek pada penelitian ini adalah siswa SMP kelas VIII SMP N 1 Tanah Putih yang terdiri dari 23 siswa. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tes yang terdiri dari instrumen tes dan instrumen angket. Teknik analisis data pada penelitian ini adalah one sample t-test. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan kemampuuan kreatif dan kolaborasi siswa sebelum dan sesudah pembelajaran dengan pembelajaran kontekstual. Kesimpulan penelitian ini bahwa pembelajaran kontekstual efektif untuk meningkatkan kemampuan kemampuan berpikir kreatif dan kolaborasi siswa.21st century skills are very important to learn for students such as creative thinking and student collaboration. The learning model is one of the solutions in order to develop students' creative thinking skills and collaboration, namely the contextual model. The aims of this study were to: 1) Know the effect of learning mathematics using a contextual approach (Contextual Teaching and Learning) on learning outcomes 2) Seeing the effect of a contextual approach (Contextual Teaching and Learning) can improve students' creative thinking skills and collaboration. In this study using Pre-Experimental where Pre-Experimental research only involved one class as the experimental and treatment class. The subjects in this study were Grade VIII students of SMP N 1 Tanah Putih which consisted of 23 students. Data collection techniques in this study used a test consisting of a test instrument and a questionnaire instrument. The data analysis technique in this study was the one sample t-test. The results of the study show that there are significant differences in students' creative and collaborative abilities before and after learning with contextual learning. The conclusion of this study is that contextual learning is effective for increasing students' creative thinking skills and collaboration.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6436
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- TEACHER STUDENT’S METACOGNITIVE FAILURE WHEN SOLVING SPHERE EQUATION
QUESTION AND THEIR SCAFFOLDING
Authors: Dimas Femy Sasongko
Pages: 778 - 788
Abstract: AbstrakPemecahan masalah adalah inti dari matematika. Untuk menentukan performa pemecahan masalah seseorang, metakognisi sering digunakan. Alih-alih sukses, kegagalan metakognisi dapat terjadi dan perancah diperlukan untuk mencapai solusi yang benar. Tiga partisipan terpilih merupakan mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang karena performa penyelesaian soal di Tugas 1 yang rendah. Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan kegagalan metakognitif ketiga partisipan dan perancahnya. Lembar jawaban Tugas 1 dan wawancara berbasis Tugas 1 dari setiap peserta di triangulasi sebagai data utama. Hasil penelitian ini menunjukkan kebutaan metakognitif, fatamorgana metakognitif, dan perusakan metakognitif terjadi secara beragam dari para peserta ini. Berdasarkan kegagalan metakognitif yang terjadi, perancah yang tepat dipilih. Perancahnya yaitu meninjau, merestrukturisasi, dan membuat koneksi dari pertanyaan yang diberikan untuk membantu peserta mencapai solusi yang benar. Tugas 2, setara dengan Tugas 1, diberikan kepada ketiga peserta untuk mengamati apakah peserta ini tidak membuat kegagalan metakognisi atau tidak perlu perancah lagi. Penelitian ini memberikan contoh praktis dalam menggunakan kombinasi dari lembar jawaban tugas dan wawancara berbasis tugas untuk menilai metakognisi siswa, khususnya kegagalan metakognitif. Sebagai simpulannya, setelah kegagalan metakognitif siswa diidentifikasi, dukungan perancah yang tepat dapat diterapkan dan dapat beragam. Lalu, mutu pembelajaran matematika yang baik dapat dicapai. Kata kunci: kegagalan metakognitif; metakognisi; perancah. AbstractProblem solving is the core of mathematics. To determine one’s problem-solving performance, metacognition is frequently used. Instead of success, metacognition failure could occur and scaffolding is needed to achieve correct solution. Three selected participants are students of Mathematics Education Department of UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, due to their low-level question-solving performance in Task 1. This qualitative research aims to describe these three participants’ metacognitive failure and their scaffolding. Task 1 answer-sheet and Task 1-based interview from each of the participants are triangulated as main data. The result of this research indicates metacognitive blindness, metacognitive mirage, and metacognitive vandalism occur variously from these participants. Based on metacognitive failure which occur, the proper scaffoldings are chosen. They are reviewing, restructuring, and making connection from the question given to help participants achieve correct solution. Task 2, equivalent with Task 1, is given to all three participants to observe whether these participants are making no metacognition failure or no need for more scaffolding. This research provides practical example in using combination from task answer sheet and task-based interview to assess students’ metacognition, particularly metacognitive failure. In conclusion, after students’ metacognitive failure is identified, proper scaffolding support may be applied and variously. Then, better mathematics learning quality can be achieved. Keywords: metacognition; metacognitive failure; scaffolding.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6437
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- INSTRUMEN TES KEMAMPUAN LITERASI NUMERASI BERBASIS BUDAYA LOKAL KABUPATEN
KUNINGAN JAWA BARAT
Authors: Sumarni Sumarni, Anggar Titis Prayitno, Rahayu Syafari, Mochamad Abdul Basir, Devi Febrianti, Adinda Putri
Pages: 789 - 801
Abstract: Penelitian ini bertujuan memperoleh instrumen tes kemampuan literasi numerasi berbasis budaya Kabupaten Kuningan yang valid dan praktis. Penelitian ini menggunakan desain research model Plomp yang terdiri tiga fase yaitu: 1) Fase Pendahuluan; 2) Fase Pembuatan Prototype; 3) Fase Penilaian. Instrumen yang dikembangkan diujicobakan pada siswa kelas VIII sebanyak 32 siswa di salah satu SMP Negeri di Kabupaten Kuningan. Instrumen penelitian menggunakan lembar validasi, soal instrumen tes yang ditembangkan. Teknik pengambilan data diantaranya validasi ahli, uji coba instrumen soal tes. Teknik analisis data menggunakan analisis data deskriptif kuantitatif yaitu mendeskripsikan hasil perhitungan validitas ahli, data uji coba instrumen tes menggunakan bantuan microsoft excel. Hasil analisis data menyimpulkan bahwa (1) penelitian ini telah menghasilkan suatu produk soal instrumen kemampuan lietrasi numerasi berbasis budaya lokal Kab. Kuningan untuk siswa kelas VIII SMP yang valid dan praktis berdasarkan penilaian validator. Selain itu kevalidan juga tergambar setelah dilakukan analisis validasi butir soal pada siswa small group. kepraktisan tergambar dari hasil uji coba small group dimana sebagian besar siswa dapat menyelesaikan soal instrumen kemampuan literasi numerasi berbasis budaya lokal Kabupaten Kuningan yang diberikan. (2) prototype soal instrumen kemampuan lietrasi numerasi berbasis budaya lokal Kabupaten Kuningan yang dikembangkan memilki efek potensial yang positif terhadap kemampuan literasi numerasi siswa.This study aims to obtain numeracy litercy ability test instrument based on the culture of Kuningan Regency which is valid and practical. This study used the Plomp research model design which consists of three phases, namely: 1) Preliminary Phase; 2) Prototype Phase; 3) Assessment Phase. The developed instrument was tested on 32 students in class VIII at one of the Junior High Schools in Kuningan Regency. The research instrument uses a validation sheet, a matter of the developed test instrument. Data collection techniques include expert validation, testing of test items. The data analysis technique used descriptive quantitative data analysis, namely describing the results of expert validity calculations, test instrument trial data using the help of Microsoft Excel. The results of the data analysis concluded that (1) this research has produced a product of numeracy litercy ability test instrument based on the culture of Kuningan Regency for grade VIII students of junior high school that is valid and practical based on the validator's assessment. In addition, the validity was also illustrated after the item validation analysis was carried out on small group students. The practicality of this is illustrated by the results of the small group trial where most students were able to complete the questions on the numeracy litercy ability test instrument based on the culture of Kuningan Regency. (2) the developed numeracy litercy ability test instrument based on the culture of Kuningan Regency instrument prototype has a positive potential effect on students' numeracy abilities.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6439
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION ON MATHEMATICS LEARNING OUTCOMES IN
FRACTIONS MATERIALS OF CLASS III STUDENTS
Authors: yeyen Febrilia, Rahayu Condro Murti, Jarmi ., Asih Mardati, Julianto Saputra
Pages: 802 - 813
Abstract: Indonesia student’s understanding of Mathematics is very low. This study aims to determine the positive effect of the Realistic Mathematical Education learning approach on the learning outcomes of grade III fractions at SD Negeri 2 Riau Silip. This research method is pre-experimental with one group pretest-posttest design. Population Data collection techniques use an instrument with a total of 5 questions, both pretest and posttest. Data were analyzed with descriptive statistics and inferential analysis with the help of the SPSS 23 program on prerequisite tests and hypothesis tests. The results of the study stated that the results of the descriptive analysis showed an increase in the average score of students' learning outcomes was 40.72 to 72.55. In addition, the results of the inferential analysis showed a significance value of 0.001 <0.05 so H0 was rejected and Ha was accepted. This states that RME has a positive influence on the learning outcomes of class III students at SD Negeri 2 Riau Silip.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6448
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA BERBASIS LITERASI
NUMERASI
Authors: Djaffar Lessy, Nur Apriani Nukuhaly, Muhammad Irfan Rumasoreng
Pages: 814 - 824
Abstract: Hasil tes literasi numerasi yang tidak memuaskan yang diperoleh siswa Indonesia dalam Programme for International Student Assessment (PISA), menjadi salah satu fakor yang menjadi alasan dalam mengembangkan LKS matematika berbasis literasi numerasi bagi siswa SD/MI agar mereka terbiasa menyelesaikan soal-soal berbasis literasi numerasi sejak dini. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan dan menghasilkan sebuah produk berupa lembar kerja siswa matematika berbasis literasi numerasi bagi siswa SD/MI. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (research and development) dengan menggunakan model ADDIE yang terdiri dari 5 tahap, yaitu : 1) analysis (analisis), 2) design (perancangan), 3) development (pengembangan), 4) implantation (implementasi), dan 5) evaluation (evaluasi). Subjek penelitian adalah 62 siswa kelas V dari 3 SD/MI pada 3 provinsi berbeda, yang terdiri dari : 28 siswa SDIT Salman Al Farisi 1 Yogyakarta, 19 siswa MI Muhammadiyah Bontoboddia Gowa, dan 15 siswa MIT Al-Anshor Ambon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LKS yang dikembangkan dinilai sangat layak dari segi materi dan bahasa pada LKS, dan dinilai praktis dalam penggunaannya. Penelitian ini telah menghasilkan sebuah produk LKS matematika berbasis literasi numerasi yang bernuansa Islami pada materi statistika bagi siswa kelas V SD/MI. The unsatisfactory results of the numeracy literacy test obtained by Indonesian students in the Program for International Student Assessment (PISA) are one of the factors that is a reason for developing numeracy-based math worksheets for SD/MI students so that they are accustomed to solving numeracy-based questions since early stage. The purpose of this study was to develop and produce in the form of numeracy literacy-based math student worksheet for SD/MI students. This research is research and development using the ADDIE model consists of 5 stages, namely: 1) analysis, 2) design, 3) development, 4) implementation and 5) evaluation. The research subjects were 62 fifth-grade students 3 SD/MI in 3 different provinces, consisting of 28 students from SDIT Salman Al Farisi 1 Yogyakarta, 19 students from MI Muhammadiyah Bontoboddia Gowa, dan 15 students from MIT Al-Anshor Ambon. The results showed that the developed LKS was considered very feasible in terms of material and language in the LKS, and was considered practical in its use. This research has produced a math worksheet based on numeracy literacy with Islamic nuances in statistics material for fifth-grade students of SD/MI.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6449
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- Keterampilan Representasi Matematis Dalam Menyelesaikan Soal SPLDV
Berbasis Budaya Kota Surakarta Ditinjau Dari Keterampilan Awal
Authors: Mohammad Rifki Maulana, Christina Kartika Sari
Pages: 825 - 836
Abstract: Matematika merupakan ilmu tentang merepresentasikan suatu informasi menjadi data penting untuk menyelesaikan permasalahan. Berangkat dari hal tersebut keterampilan representasi matematis berperan penting dalam pembelajaran matematika. Keterkaitan suatu materi dengan materi lainnya mengakibatkan matematika membutuhkan keterampilan awal sebagai dasar untuk mempelajarinya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterampilan representasi matematis siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Klaten dalam menyelesaikan soal berbasis budaya Kota Surakarta pada materi sistem persamaan linear dua variabel. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Klaten. Subjek penelitian adalah 62 siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Klaten. Enam siswa diambil sebagai sampel: dua siswa dengan keterampilan awal tinggi, dua siswa dengan keterampilan awal sedang dan dua siswa dengan keterampilan awal rendah. Instrumen yang digunakan adalah tes tertulis dan wawancara. Data diolah dengan reduksi data, penyajian data dan verifikasi atau kesimpulan. Teknik keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber data. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa siswa dengan keterampilan awal tinggi dan sedang mempunyai keterampilan reprsentasi matematis yang baik. Siswa dengan keterampilan awal rendah belum mampu memenuhi indikator keterampilan representasi baik visual, ekspresi matematis, maupun teks tertulis.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6450
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- PENGEMBANGAN E-LKS LIVEWORKSHEET MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS
MASALAH KONTEKSTUAL MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR
Authors: Zima Ratna Sari, Nahor Murani Hutapea, Elfis Suanto
Pages: 837 - 848
Abstract: Based on the study of the researcher's literature, one of the problems faced by students in learning mathematics is the difficulty with the flat sided space material in terms of instilling concepts. To overcome these problems, an educator can design Student Worksheets (SW) as an effort to help students overcome difficulties in learning. Thus, this study aims to produce an Electronic Student Worksheets (ESW) assisted by liveworksheets through the application of a contextual problem-based scientific approach to valid and practical flat sided geometric material using the Four-D development model. The stages of the Four-D development model are Define, Design, Develop, Disseminate. Grade VIII students of SMP N 40 Pekanbaru (School A) and SMP IT Al-Fityah Pekanbaru (School B) were the subjects of this study. There are two data collection instruments in this study, namely: (1) a validation sheet to see the validity level of the ESW; and (2) student questionnaire sheets to see the level of practicality of the ESW. The results showed that the developed ESW was valid according to the results of expert validation with an average score of 88.97% (very valid criteria). Furthermore, the results of the small group stage show that the ESW is practical with an average score of 83.08% (very practical criteria). Thus the development of ESW is valid and practical and is expected to help students overcome difficulties in understanding the concept of learning material.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6475
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMADI (KOMIK MATEMATIKA DIGITAL) BERBASIS
ETNOMATEMATIKA PADA MATERI GEOMETRI DI SEKOLAH DASAR
Authors: Fira Handayani, Gustimal Witri, Syahrilfuddin Syahrilfuddin
Pages: 849 - 859
Abstract: Penggunaan media pembelajaran matematika yang berbasis budaya dapat membantu guru dan siswa dalam proses pembelajaran karena berkaitan dengan budaya yang ada di lingkungan sekitar sehingga dapat meningkatkan minat siswa. Pembelajaran matematika yang memasukkan unsur budaya disebut Etnomatematika. Untuk itu, perlu dilakukan inovasi yaitu dengan mengembangkan media pembelajaran yang berbasis etnomatematika di Kabupaten Kuantan Singingi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran yang valid dan praktis. Media yang dikembangkan yaitu komadi (Komik matematika digital) berbasis etnomatematika pada materi geometri di sekolah dasar. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau R&D dengan menggunakan model pengembangan ADDIE, yaitu Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan media pembelajaran komadi (komik matematika digital) berbasis etnomatematika pada materi geometri valid dan praktis dengan hasil uji validitas 91,66% dengan kategori sangat valid, uji praktikalitas siswa 92,27% dengan kategori sangat praktis dan pada uji praktikalitas guru 94,44% dengan kategori sangat praktis. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran komadi (komik matematika digital) berbasis etnomatematika dapat dikembangkan dan layak untuk digunakan pada proses pembelajaran materi geometri dikelas V Sekolah Dasar.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6504
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- PERANGKAT PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS BUDAYA MELAYU RIAU
MATERI SEGIEMPAT DAN SEGITIGA
Authors: Susda Heleni, Sehatta Saragih, Nurawan Lubis
Pages: 860 - 870
Abstract: Abstrak Peranan guru dalam mengemas perangkat pembelajaran sangat menentukan hasil prestasi peserta didik. Pentingnya pembelajaran terkait budaya disajikan dalam mata pelajaran agar siswa lebih memahami makna dari materi yang diajarkan menjadi latar belakang penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh perangkat pembelajaran berorientasi masalah yang valid dan praktis pada materi Segitiga dan Segi Empat untuk siswa kelas VII SMP/MTs. Penelitian ini menerapkan model 4D meliputi tahap pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan diseminasi. Tahap pendefinisian meliputi analisis awal-akhir, analisis peserta didik, analisis konsep, analisis tugas dan perumusan tujuan pembelajaran. Tahap perancangan dilakukan dengan menyiapkan kerangka awal perangkat pembelajaran. Tahap pengembangan dilaksanakan dengan membuat perangkat sesuai rancangan awal yang kemudian dilakukan validasi. tahap diseminasi dilakukan dengan membuat artikel untuk dipublikasikan. Setelah melalui tahapan pengembangan, rata-rata hasil validasi Silabus, RPP, dan LKPD adalah 3,58; 3.82; 3,49 dengan kriteria sangat valid. Pada penelitian ini dilakukan uji coba kelompok kecil terhadap 9 siswa dengan kemampuan heterogen menghasilkan persentase kepraktisan sebesar 87,38%. Peneliti melanjutkan uji coba kelompok besar terhadap 30 siswa kelas VII 2 SMPN 1 Tambusai, dan 39 siswa kelas VII A SMPN 3 Tambusai memperoleh persentase kepraktisan 87,48%. Abstract The role of the teacher in packaging learning tools greatly determines the results of student achievement. The importance of culture-related learning is presented in subjects so that students better understand the meaning of the material being taught is the background of this research. This study aims to obtain valid and practical problem-oriented learning tools on Triangles and Quadrilaterals for class VII students of SMP/MTs. This study applies the 4D model including the stages of defining, designing, developing, and dissemination. The defining stage includes the initial-end analysis, student analysis, concept analysis, task analysis and formulation of learning objectives. The design stage is carried out by preparing the initial framework of the learning device. The development stage is carried out by making the device according to the initial design which is then validated. The dissemination stage is carried out by creating articles for publication. After going through the development stages, the average syllabus, lesson plan, and worksheet validation results were 3.58; 3.82; 3.49 with very valid criteria. In this study, a small group trial was conducted on 9 students with heterogeneous abilities resulting in a practicality percentage of 87.38%. The researcher continued the large group trial of 30 students in class VII 2 of SMPN 1 Tambusai, and 39 students in class VII A of SMPN 3 Tambusai, obtaining a practicality percentage of 87.48%.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6505
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SCRACTH UNTUK MENGOPTIMALKAN
PROBLEM SOLVING SISWA
Authors: Elis Nurhayati, Sinta Verawati Dewi, Depi Setialesmana
Pages: 871 - 881
Abstract: Permasalahan yang ditemui pada saat observasi awal terdiri dari: kemampuan problem solving siswa masih rendah dilihat dari hasil ulangan pada materi garis dan sudut; pihak sekolah membutuhkan media pembelajaran yang dapat menunjang serta dapat mengotimalkan problem solving siswa, menciptakan variasi pembelajaran kreatif. Penelitian ini[U1] bertujuan mengembangkan dan menghasilkan produk berupa media pembelajaran berbasis Scratch untuk mengoptimalkan problem solving siswa pada bidang Geometri. Penelitian pengembangan yang dipakai adalah model PPE dengan terdiri atas tiga tahapan diantaranya: Planning, Production, dan Evaluation. Subjek sebanyak 32 siswa kelas VII disalah satu SMP Negeri di kabupaten Tasikmalaya. Berdasarkan hasil penelitian media pembelajaran berbasis Scratch layak digunakan dalam aktivitas dikelas yang telah memenuhi kriteria validitas dan efektifitas. Penilaian validasi ahli materi memperoleh nilai persentase sebesar 88.09% merupakan kategori paling valid, juga besarnya persentase validitas ahli media adalah73.75% merupakan kategori valid. Tanggapan peserta didik terhadap penggunaan media pembelajaran berbasis Scratch pada materi segitiga dan segiempat sangat positif dengan persentase sebesar 90.73%. Efektifitas siswa berkaitan dengan problem solving siswa pada materi segiempat dan segitiga mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yakni sebesar 81.25% lebih optimal dibandingkan dengan problem solving saat observasi awal penelitian. Pengembangan media pembelajaran berbasis Scratch dapat dijadikan rujukan bagi guru matematika, selain dapat mengotimalkan problem solving siswa, juga dapat menciptakan variasi pembelajaran kreatif yang sesuai dengan perkembangan jaman saat ini.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6520
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- Pengembangan Buku Matematika SMP Kelas VIII Berbasis Etnomatematika
Terintegrasi Kemampuan Komunikasi Matematis
Authors: Iryana Muhammad, herizal herizal, Marhami Marhami, Silvi Tris Rizkiana, Vina Lianti
Pages: 882 - 894
Abstract: Kemampuan konumikasi matematis menjadi hal penting yang harus dimiliki oleh siswa karena merupakan kemampuan yang mampu mengkaitkan materi yang absrak dengan kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran matematika yang dilakukan saat ini juga cenderung terlalu teoritis, kurang kontekstual, dan bersifat semu. Kebiasaan yang menunjukkan budaya masyarakat sekitar yang dikaitkan dengan konsep matematika dikenal dengan etnomatematika. Dalam penelitian ini akan dilihat ide-ide matematis pada objek sejarah dan bangunan di Kota Banda Aceh, Kabupaten Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan R and D (Researh and Development). Adapun metode yang digunakan adalah metode ADDIE (analyze, design, development, implementation, evaluation). Instrumen yang digunakan adalah angket dan pedoman wawancara. Data dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif dan analisis statistik deskriptif kuantitatif. Hasil analisis uji kevalidan buku terhadap ahli materi media dan Bahasa diperoleh presentasi masing-masing 91,03 %, 95% dan 94,44% yang menunjukkan kriteria sangat valid. Hal yang sama juga pada hasil validasi peer review diperoleh presentase rata-rata 91,77% dengan kriteria sangat valid. Selanjutnya hasil pengujian kepraktisan pada subjek siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Lhoseumawe dengan 9 siswa kelompok kecil; 4 siswa kelas VIII-A dan 5 siswa kelas VIII-E diperoleh presentase rata-rata 83,39% dengan kriteria praktis, dan hasil pengujian pada siswa kelompok besar sejumlah 30 siswa kelas VIII-Unggul diperoleh presentase 72% yang menunjukkan kriteria praktis. Adapun hasil angket respon guru menunjukkan hasil 100% yang menunjukkan buku sangat praktis untuk digunakan.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6522
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ELEKTRONIK BERBASIS TEORI BELAJAR BRUNER UNTUK
MEMFASILITASI KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SMP
Authors: Ratih Mauliandri, Sehatta Saragih, Kartini Kartini
Pages: 895 - 907
Abstract: Kemampuan Pemahaman Matematis (KPM) sangat penting dan menjadi tujuan pembelajaran matematika. Namun fakta menunjukkan KPM siswa masih rendah khususnya pada materi segiempat dan segitiga. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memfasilitasi KPM siswa adalah dengan memberikan kesempatan belajar tanpa batas waktu dan tempat melalui bahan ajar elektronik berupa aplikasi android yang ditata berdasarkan Teori Bruner. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar elektronik yang valid dan praktis guna memfasilitasi KPM siswa. Bentuk penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan menggunakan model pengembangan Borg and Gall. Subjek penelitiannya yakni 15 siswa kelas VII SMPN 34 Pekanbaru, sedangkan objek penelitiannya yakni bahan ajar elektronik. Instrumen penelitiannya berupa daftar wawancara, angket validasi dan angket respon siswa. Teknik analisis data dilakukan dengan cara menganalisis data hasil validasi dan data hasil angket respon siswa. Hasil analisis data diperoleh bahwa bahan ajar elektronik telah memenuhi kriteria kevalidan dengan persentase rata-rata sebesar 88,55% dengan kategori sangat valid, dan juga telah memenuhi kriteria kepraktisan dengan persentase rata-rata sebesar 89,9% dengan kategori sangat praktis. Berdasarkan hasil analisis data, disimpulkan bahwa bahan ajar elektronik yang dikembangkan telah memenuhi kriteria valid dan praktis, sehingga dapat digunakan dalam pembelajaran matematika.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6538
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- Menguatkan Resiliensi Matematis dan Literasi Numerasi Siswa Sekolah Dasar
melalui Inovasi Pembelajaran Kontekstual dan Konstruktif
Authors: Arbain Arbain, La Ode Sirad
Pages: 908 - 921
Abstract: Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menguji keefektifan inovasi pembelajaran kontekstual dan konstruktif dalam menguatkan resiliensi matematis dan literasi numerasi siswa sekolah dasar. Penelitian menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain nonequivalent control group design. Penelitian bertempat di SD Negeri 15 Mawasangka. Sampel peneltian adalah siswa kelas V dengan jumlah siswa 22 orang, yang terdiri atas 11 orang kelompok eksperimen dan 11 orang kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diterapkan inovasi pembelajaran konstekstual dan konstruktif, sedangkan kelompok kontrol diterapkan pembelajaran konvensional. Data yang diperoleh dari pretest dan posttest dianalisi secara deskripif menggunakan gain ternormalisasi (N-gain) dan secara inferensial menggunakan paired sample t test dan independent sample t test. Hasil uji N-gain menunjukkan adanya peningkatan resiliensi matematis dan literasi numerasi kategori sedang baik pada kelompok eksperimen maupun pada kelompok kontrol. Hasil uji t menunjukkan siswa pada kelompok eksperimen mengalami peningkatan resiliensi matematis dan literasi numerasi lebih tinggi dan signifikan dibandingkan dengan siswa pada kelompok kontrol. Dengan pembelajaran kontekstual dan konstruktif, siswa mampu mengetahui keterkaitan materi yang dipelajari dengan kehidupan nyata, mampu mengetahui betapa bermanfaatnya matematika bagi kehidupan sehari-hari, terlatih untuk berperilaku tangguh dan bertanggung jawab, dan terlatih menggunakan konsep matematika untuk memecahkan permasalahan dalam kehidupan, sehingga timbul semangat, motivasi, dan ketangguhan siswa untuk belajar matematika yang akhirnya meningkatkan resiliensi matematis dan literasi numerasi siswa.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6548
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- Profil Kemampuan Literasi Dan Numerasi Siswa Sekolah Menengah Pertama
Authors: Aloisius Loka Son, Maria Rosalinda Talan, Ferdinandus Mone, Ronaldus Ariyanto Jelahu
Pages: 922 - 932
Abstract: Berbagai hasil survei menunjukan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik di Indonesia masih rendah. Padahal kemampuan literasi dan numerasi siswa merupakan dua kompetensi yang sangat urgen dan menjadi prioritas perhatian saat ini. Karena itu, dilakukan penelitian ini untuk mendeskripsikan profil kemampuan literasi dan numerasi siswa sekolah menengah pertama (SMP). Untuk menjawab tujuan penelitian dilakukan penelitian deskriptif kualitatif pada siswa kelas VIII SMP se-Kecmatan Kota Kefamenanu. Partisipan penelitian ini sebanyak 116 siswa kelas VIII dengan perincian 29 siswa dari sekolah A, 22 siswa dari sekolah B, 22 siswa dari sekolah C, 27 siswa dari sekolah D, dan 16 siswa dari sekolah E. Teknik pengumpulan data menggunakan triangulasi data yaitu melalui instrumen tes kemampuan literasi dan numerasi, serta wawancara. Teknik analisis data mengadopsi model Miles, Huberman dan Saldana yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profil kemampuan literasi dan numerasi siswa SMP se-Kecamatan Kota Kefamenanu berada pada kategori sedang. Temuan dalam penelitian adalah semakin tinggi indikator pengukurannya maka kemampuan literasi dan numerasi siswa semakin rendah, dan sebaliknya semakin rendah indikator pengukurannya maka kemampuan literasi dan numerasi siswa semakin tinggi.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6569
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- KESALAHAN PESERTA DIDIK DALAM MENYELESAIKAN SOAL SPLDV DAN PROGRAM LINIER
DI TINGKAT SMK
Authors: Lusiana Lusiana, Jumroh Jumroh, Eka Fitri Puspa Sari
Pages: 933 - 943
Abstract: Kesulitan dalam memecahkan masalah matematika yang dialami peserta didik menjadi indikator bahwa ada kesalahan yang dilakukan dalam menyelesaikan soal matematika yang diberikan, Untuk mengatasi kesulitan yang dialami perlu di ketahui indikator-indikator kesalahan yang ditemukan dalam menyelesaikan soal matematika, khususnya soal SPLDV dan Program linier, supaya dapat dilakukan tindak lanjut dalam mencapai tujuan yang direncanakan. Tujuan penelitian mendeskripsikan kesalahan yang dilakukan peserta didik dalam menyelesaikan soal SPLDV dan program linear di SMK 3 Muhammadiyah Palembang berdasarkan indikator kesalahan Konsep, Prinsip dan indikator kesalahan Prosedur/Operasi. Subjek penelitian peserta didik kelas X dengan jumlah peserta didik 27 orang.. Metode yang digunakan metode kuantitatif. Teknik analisis statistik deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Dari hasil yang ditemukan kesalahan-kesalahan yang dilakukan peserta didik dalam menyelesaikan soal SPLDV (Rata-rata IKK 35,9% dengan kategori Rendah, IKP 44,8% kategori Sedang dan IKO 50,9% kategori Sedang) untuk soal Program Linear (Rata-rata IKK 70,8% dengan kategori Tinggi, IKP 69,3% kategori Tinggi dan IKO 75,9% kategori Tinggi). Berdasarkan Analisa data dan pembahasan disimpulkan bahwa kesalahan yang ditemukan pada penyelesaian soal SPLDV dengan tingkat kesalahan Sedang pada indikator kesalahan Prinsip dan Prosedur/Operasi, dan pada penyelesaian soal Program liear dengan tingkat kesalahan tinggi untuk ketiga indikator kesalahan. Difficulties in solving mathematical problems experienced by students are an indicator that errors were made in solving the given math problems. follow-up can be carried out in achieving the planned goals. The aim of the research is to describe the mistakes made by students in solving SPLDV questions and linear programming at SMK 3 Muhammadiyah Palembang based on indicators of conceptual errors, principles and procedural/operation error indicators. The research subject was class X students with a total of 27 students. The method used was the quantitative method. Descriptive statistical analysis technique with a quantitative approach. From the results it was found that students made mistakes in solving SPLDV questions (average IKK 35.9% in the Low category, IKP 44.8% in the Medium category and IKO 50.9% in the Medium category) for Linear Program questions (Average - average IKK 70.8% in the High category, IKP 69.3% in the High category and IKO 75.9% in the High category). Based on data analysis and discussion it was concluded that the errors found in solving SPLDV questions with a moderate error rate were in the Principle and Procedure/Operation error indicators, and in solving linear program questions with high error rates for the three error indicators
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6574
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- THE EFFECT OF MATHEMATICAL RESILIENCE ON THE MATHEMATICAL PROBLEM-SOLVING
ABILITY OF STUDENTS
Authors: Muhamad Arjun, Muntazhimah Muntazhimah
Pages: 944 - 950
Abstract: AbstrakPelaksanaan pembelajaran matematika memiliki tujuan utama yaitu memperkuat kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah. Namun, Kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah masih terbilang minim. Untuk mengetahui seberapa baik siswa dapat memecahkan masalah adalah tujuan dari penelitian ini dan mencari tahu efek serta korelasi antara tingkat resiliensi matematis yang dimiliki peserta didik dengan kemampuan mereka dalam pemecahan masalah matematis. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan berbasis survei. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sampel dari peserta didik kelas XI IPS SMA Negeri 106 Jakarta sebanyak 67 peserta didik kelas XI IPS SMA Negeri 106 Jakarta yang dipilih menggunakan teknik simple random sampling. Penelitian dimulai dengan menyebarkan angket kepada peserta didik untuk mengukur resiliensi matematis mereka serta menyebarkan soal tes matematika untuk mengetahui ukuran kapasitas seseorang untuk memecahkan permasalahan matematis. Berlandaskan hasil pengujian analisis regresi linier sederhana menggunakan aplikasi IBM SPSS yakni menunjukkan besar nilai koefisien korelasinya R yaitu 0,577 dengan R2 = 33,30%. Dari hasil pengujian tersebut mengindikasikan besar efek resiliensi matematis mencapai 33,30% pada kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik.
AbstractThe primary objective of implementing mathematics instruction is to improve students' problem-solving skills. Nonetheless, the problem-solving skills of students remain limited. The purpose of this research is to determine how effectively students can solve issues, as well as the influence and association between their degree of mathematical resilience and their capacity to solve mathematical difficulties. This research utilizes a survey-based quantitative research methodology. This research was conducted using a sample of students from class XI IPS SMA Negeri 106 Jakarta. 67 students from class XI IPS SMA Negeri 106 Jakarta were recruited using a technique of simple random sampling. The project was initiated by providing questionnaires to students to gauge their mathematical resilience and math exam questions to determine a person's capacity to solve mathematical difficulties. Based on the findings of a basic linear regression analysis using the IBM SPSS program, the correlation coefficient R is calculated to be 0.577, with R2=33.30 %. The test findings suggested that mathematical resilience has a 33.30 % impact on pupils' arithmetic problem-solving skills.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6584
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- PENGEMBANGAN LKPD ELEKTRONIK BERBASIS DISCOVERY LEARNING MATERI LINGKARAN
UNTUK MEMFASILITASI KPM PESERTA DIDIK SMP/MTs
Authors: Etika Putri, Rini Dian Anggraini, Titi Solfitri
Pages: 951 - 961
Abstract: Penelitian ini dilakukan karena KPM peserta didik yang rendah, dengan tujuan menghasilkan LKPD Elektronik berbasis DL untuk memfasilitasi KPM peserta didik kelas VIII SMP/MTs dan memenuhi syarat valid dan praktis. Penelitian ini menerapkan model ADDIE yang melibatkan tahap analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Pelaksanaan Uji coba kelompok kecil dilaksanakan pada saat situasi Covid-1 menggunakan instrumen lembar validasi dan lembar angket respon peserta didik dan terdiri dari 6 orang peserta didik kelas VIII SMPN 23 Pekanbaru. Hasil penelitian dengan nilai rata-rata kevalidan sebesar 3,80 dan praktis dengan persentase rata-rata sebesar 82% menunjukkan bahwa LKPD Elektronik yang dikembangkan sangat valid. Oleh karena itu, LKPD elektronik berbasis DL direkomendasikan untuk digunakan dalam pembelajaran materi lingkaran di SMP/MTs untuk memfasilitasi KPM peserta didik.This research was conducted because the KPM of students was low, with the aim of producing Electronic-based LKPDDL to facilitate KPM for class VIII students of SMP/MTs and meet valid and practical requirements. This study applies the ADDIE model which involves stagesanalysis, design, development, implementation, and evaluation. The small group trial was carried out during the Covid-1 situation using validation sheet instruments and student response questionnaires and consisted of 6 class VIII students at SMPN 23 Pekanbaru. The results of the research with an average validity value of 3.80 and practical with an average percentage of 82% indicate that the developed Electronic LKPD is very valid. Therefore, electronic based LKPDDL recommended for use in learning circle material in SMP/MTs to facilitate student KPM.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6456
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- ERROR ANALYSIS OF PROSPECTIVE MATHEMATICS TEACHER IN SOLVING ADDITIONAL
AND MULTIPLICATION RULES PROBLEM IN COMBINATORICS BASED ON ADVERSITY
QUOTIENT
Authors: Friska Mahatri, jeri araiku, Weni Dwi Pratiwi, Muhammad Yusup
Pages: 962 - 970
Abstract: The background of this research is that there are still many prospective teacher students who still experience difficulties in solving addition and multiplication rules in combinatorics. This research is a qualitative descriptive research that aims to find out the mistakes of prospective teacher students in solving addition and multiplication rules in combinatorics based on adversity quitient. The research subjects were student teacher candidates in the 3rd semester of Mathematics Education, Faculty of Teaching and Education, Sriwijaya University. There are stages for this research including 1) preparation stage, 2) implementation stage, 3) final stage. Data collection was in the form of questionnaires and written tests. The results of the study were that student teacher candidates who had a Quitter type adversity quotient had 0 student teacher candidates with a percentage of 0%, Camper type adversity quotient had 58 student teacher candidates with a percentage of 82.86%, Climber type adversity quotient had 12 student teacher candidates with a percentage of 17 .14%. As well as prospective teacher students in the Adversity quotient category of the Climber type, they made 4 mistakes according to Newman's procedure, namely Comprehension Error, Transformation Error, Process Skill Error and Encoding Error. Student teacher candidates in the adversity quotient category of Camperr type made 5 mistakes according to Newman's procedure, namely Reading Errors, Comprehension Errors, Transformation Errors, Process Skill Errors and Encoding Errors.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6464
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- PEMBELAJARAN BERBASIS MATHEMATICAL PROBLEM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN
BERFIKIR MATEMATIS SISWA SMP
Authors: Marwati Abdul Malik, B Mas'ud
Pages: 971 - 983
Abstract: Berpikir merupakan suatu proses penguatan hubungan antara stimulus dan proses, sebagai kegiatan kognitif tingkat tinggi, dan atau sebagai aktivitas psikis intensional. Berpikir dapat dikembangkan menjadi berpikir matematis dan lain-lain. Pembelajaran matematika merupakan suatu mata pelajaran yang dapat merangsang peserta didik untuk melakukan proses berpikir matematis. Matematika memiliki banyak masalah, untuk menyelesaiakan masalah diperlukan kemampuan untuk berpikir matematis. Untuk menyelesaikan masalah matematika di perlukan pembelajaran berbasis mathematical problem. Pada dasarnya semua siswa memiliki kemampuan berpikir matematis, namun permasalahan utama pada penelitian ini adalah kemampuan berpikir matematis siswa masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana kemampuan matematis siswa dan aktivitasnya menggunakan pembelajaran berbasis mathematical problem. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan rancangan pre eksperimen the one group pretest-posttest design. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIII.2 berjumlah 26 orang. Sampel diperoleh dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Teknik pengumpulan data berupa lembar tes kemampuan berpikir matematis dan lembar observasi untuk aktivitas belajar siswa. Hasil penelitian adalah sebagai berikut. (1) nilai rata-rata hasil pretest kemampuan berpikir matematis 53,58 sedangkan nilai rata-rata hasil posttest kemampuan berpikir matematis 87,12 dari skor ideal 100. (2) pembelajaran berbasis mathematical problem meningkatkan kemampuan berpikir matematis siswa pada taraf signifikansi α = 5%The main problem of this study is that students' mathematical thinking ability is still very low. This study seeks to understand whether students' mathematical skills can be improved through mathematical problem-based learning. This study is an experimental study using a pre-experimental design and a set of pretest-posttests. The sample of this study is the students of class VIII.2, a total of 26 sudents. Samples were obtained using cluster random sampling techniques. Data collection techniques included mathematical reasoning test sheets and observation sheets of student learning activities. The findings concluded that students' math skills improved after learning based on math problems for SMP students. Therefore, if problem-based mathematics learning is repeated in the classroom, students' mathematical thinking skills will of course improve, which in turn will lead to improvements in HOTS skills, critical thinking and problem-solving skills, and students' creative and innovative skills , also gain improvement.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6468
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- LEARNING OBSTACLE PADA MATERI INTEGRAL (ANTIDERIVATIVE) DALAM TEORI
SITUASI DIDAKTIS
Authors: Lina Nurhayati, Nanang Priatna, Tatang Herman, Dadan Dasari
Pages: 984 - 993
Abstract: AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui learning obstacle yang dialami mahasiswa Teknik dalam menyelesaikan masalah integral sebagai antiderivative. Penelitian ini didasarkan pada hasil observasi awal terhadap permasalahan yang dialami mahasiswa Teknik Sipil. Tidak sedikit mahasiswa Teknik Sipil yang menganggap materi integral merupakan materi yang sulit. Materi integral menjadi materi yang penting karena merupakan prasyarat dalam mata kuliah lain pada program studi Teknik Sipil Learning obstacle bagian dalam teori situasi didaktis yang hasil penelitiannya sangat penting untuk dijadikan dasar dalam membuat desain didaktis pada DDR untuk meminimalisir learning obstacle tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif.. Sampel penelitian dua kelompok mahasiswa Teknik Sipil di Universitas Sangga Buana di Kota Bandung. Data penelitian diperoleh melalui instrument TKR pemahaman konsep integral yang dilaksanakan secara daring untuk kelompok pertama (5 orang mahasiswa) dan luring untuk kelompok kedua (9 orang mahasiswa), dilanjutkan dengan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa Teknik mengalami Ontogenical learning obstacle psikologis dan konseptual serta epistemological learning obstacle. Mahasiswa cenderung lemah pada konsep dasar materi prasyarat termasuk perhitungan bilangan dan operasi aljabar, cenderung dan kesulitan dalam menginterpretasikan rumus integral sehingga sulit untuk memecahkan masalah dengan menggunakan integral.
AbstractThis study aims to determine the learning obstacles experienced by Engineering students in solving integral problems as antiderivatives. This research is based on the results of initial observations of the problems experienced by Civil Engineering students. Not a few Civil Engineering students consider integral material to be difficult material. Integral material becomes important material because it is a prerequisite in other subjects in the Civil Engineering study program. Learning obstacle is part of the theory of didactic situations whose research results are very important to be used as a basis for making didactic designs in DDR to minimize these learning obstacles.. The research method used is descriptive qualitative research.. The research sample is two groups of Civil Engineering students at Sangga Buana University in Bandung City. Research data were obtained through the TKR instrument for understanding integral concepts which were carried out online for the first group (5 students) and offline for the second group (9 students), followed by interviews. The results showed that engineering students experienced psychological and conceptual ontogenical learning obstacles and epistemological learning obstacles. Students tend to be weak in the basic concepts of prerequisite material including number calculations and algebraic operations, tend to and have difficulty interpreting integral formulas making it difficult to solve problems using integrals.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6470
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- PENGEMBANGAN LKPD MATERI PERBANDINGAN BERBASIS RME UNTUK MEMFASILITASI
KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS PESERTA DIDIK
Authors: Desi Fitriyani, Nahor Murani Hutapea, Syofni Syofni
Pages: 994 - 1005
Abstract: Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemampuan pemahaman matematis peserta didik yang masih rendah. Tujuan penelitian ini untuk menghasilkan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) matematika berbasis Realistic Mathematics Education (RME) untuk memfasilitasi kemampuan pemahaman matematis peserta didik dikelas VII SMP/MTs yang berfokus pada materi perbandingan yang valid dan praktis dengan model pengembangan ADDIE. Tahapan model ADDIE yang digunakan, yaitu Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation. Peserta didik kelas VII SMP N 1 Kubu Babussalam menjadi subjek dalam penelitian ini. Instrumen pengumpulan data yang digunakan yaitu lembar validasi dan lembar angket respon. Berlandaskan hasil validasi, ditetapkan bahwasanya LKPD yang dihasilkan memenuhi syarat valid dengan rata-rata validitas akhir 3,78 masuk pada kategori “sangat valid”. LKPD matematika yang sudah divalidasi itu kemudian dilakukan ujicoba terhadap enam peserta didik kelas VII SMP N 1 Kubu Babussalam. Berlandaskan hasil uji coba, diperoleh bahwasanya LKPD yang dihasilkan memenuhi syarat praktis dengan rata-rata kepraktisan akhir yaitu sebesar 91,25% pada kategori “sangat praktis”. Berlandaskan temuan tersebut, bisa dinyatakan bahwasanya LKPD berbasis RME yang dikembangkan dapat memfasilitasi kemampuan pemahaman matematis peserta didik SMP/MTs pada materi perbandingan yakni valid serta praktis diterapkan di kelas.Abstract This study against the background of the skills of pupils' mathematical understanding who are still low. The objective of this study was to produce mathematical worksheets with a realistic mathematical approach to ease the skills mathematical understanding of seventh grade pupils of SMP/MTs focusing on valid and practical comparison materials eith the ADDIE development model. The stages of the ADDIE model are Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation. The information collection instruments used were validation sheets and response questionnaires. Based on the validation results, it was determined that the resulting LKPD met the valid requirements with an average final validity of 3.78 in the "very valid" category. The validated math worksheets were then tested on six seventh grade students of SMP/MTs. Based on the test results, it was found that the resulting LKPD met the practical requirements with an average final practicality of 91.25% in the "very practical" category. Based on these findings, it can be stated that the LKPD with a realistic mathematical approach to facilitation the mathematical understanding skills of class seven SMP/MTs pupils on comparative material is valid and practically applied in class.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6471
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- RUMAH ADAT KAMPUNG NAGA DITINJAU DARI PERSPEKTIF ETNOMATEMATIKA
Authors: Eva Mulyani, Mega Nur Prabawati
Pages: 1006 - 1017
Abstract: AbstrakWisata budaya, seperti yang menampilkan Rumah Adat Kampung Naga, berpusat pada kajian dan apresiasi terhadap berbagai aspek infrastruktur dan nonstruktural budaya lokal. Melihat lebih dalam, menjadi jelas bahwa dalam pembangunan rumah adat Kampung Naga ada unsur-unsur budaya yang memiliki hubungan dengan matematika. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) Etnomatematika yang terdapat dalam proses pembangunan rumah adat masyarakat Kampung Naga Kabupaten Tasikmalaya dan (2) Konsep matematis yang terdapat dalam proses pembangunan rumah adat masyarakat Kampung Naga Kabupaten Tasikmalaya. Studi ini adalah contoh dari berbagai penelitian kualitatif,dengan pendekatan etnografi. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. Berdasarkan data yang terkumpul, dapat ditarik kesimpulan tentang proses pembangunan rumah adat sunda pada masyarakat Kampung Naga di Kabupaten Tasikmalaya: (1) Etnomatematika yang ditemukan dalam pembangunan rumah adat masyarakat Kampung Naga diantaranya: perhitungan naktu/weton untuk menentukan hari baik dalam mempersiapkan proses pembangunan rumah hingga menempati rumah baru, penentuan luas rumah, penentuan arah hadap rumah dan tempat menyimpan kebutuhan pokok (goah), penentuan waktu mendirikan rumah (nangtungkeun bumi), penentuan jumlah kaso/usuk, penentuan jumlah penyangga lantai bambu (sarang). dan (2) Konsep matematis yang ditemukan dalam pembangunan rumah adat masyarakat Kampung Naga Kabupaten Tasikmalaya diantaranya: penggunaan penjumlahan, pembagian, dan modulo 3 untuk menentukan hari baik dimulainya persiapan proses pembangunan hingga menempati rumah baru melalui perhitungan naktu/weton; perkalian untuk menentukan jumlah kaso/usuk, dan barisan aritmatika untuk menentukan luas rumah, menentukan waktu mendirikan rumah (nangtungkeun bumi), menentukan jumlah kaso/usuk, dan menentukan jumlah penyangga lantai bamboo (sarang).Kata kunci: etnomatematika, kampung naga kabupaten tasikmalaya, rumah adatAbstractCultural tourism, such as the one featuring the Kampung Naga Traditional House, is centered on the study and appreciation of various infrastructural and non-structural aspects of local culture. Looking deeper, it becomes clear that in the construction of the Kampung Naga traditional house there are cultural elements that have a relationship with mathematics. The aims of this research are to describe: (1) Ethnomatematics involved in the process of building traditional houses for the Kampung Naga community in Tasikmalaya Regency and (2) Mathematical concepts involved in the process of building traditional houses for the Kampung Naga community in Tasikmalaya Regency. This study is an example of a variety of qualitative research, with an ethnographic approach. Data collection techniques through interviews and observation. Based on the data collected, conclusions can be drawn about the process of building Sundanese traditional houses in the Kampung Naga community in Tasikmalaya Regency: (1) The ethnomathematics found in the construction of traditional houses in the Kampung Naga community includes: naktu/weton calculations to determine auspicious days in preparing for the house construction process to occupying a new house, determining the area of the house, determining the direction towards the house and a place to store basic necessities (goah), determining when to build the house (nangtungkeun bumi), determining the number of rafters/usuks, determining the number of bamboo floor supports (sarang). and (2) The mathematical concepts found in the construction of the traditional house of the Kampung Naga community in Tasikmalaya Regency include: the use of addition, division, and modulo 3 to determine the auspicious day of starting the preparation for the construction process until occupying a new house through the naktu/weton calculation; multiplication to determine the number of rafters/usuks, and arithmetic sequences to determine the area of the house, determine the time to build the house (nangtungkeun bumi), determine the number of rafters/usuks, and determine the number of bamboo floor supports (sarang). Keywords: ethnomathematics, kampung naga tasikmalaya regency, traditional houses.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6604
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- PENGEMBANGAN E-MODUL OTAN BERBANTU PhET SIMULATION BERBASIS FLIPBOOK MAKER
PADA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN
Authors: Dwi Nur Afifah, Novisita Ratu, Fika Widya Pratama
Pages: 1018 - 1025
Abstract: Abstrak Penelitian dan pengembangan ini dilatar belakangi oleh rendahnya kemampuan matematika peserta didik sekolah dasar. Oleh karena itu dikembangkan media pembelajaran berupa e-modul berbantu PhET simulation berbasis flipbook maker pada materi operasi hitung pecahan kelas V sekolah dasar yang diberi nama “E-Modul OTAN”. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan media. Penelitian ini merupakan penelitian R & D dengan model ADDIE. Media dan instrument telah divalidasi oleh validator dan diuji cobakan pada 15 peserta didik kelas V SD N 1 Suru, Grobogan semester gasal tahun ajaran 2022-2023. Kevalidan dan kepraktisan media diperoleh dari lembar validasi, sedangkan keefektifan diperoleh dari hasil pretest-posttest dengan uji paired sample t-test serta lembar respon peserta didik. Berdasarkan uji kevalidan media dinyatakan valid dengan memperoleh skor rata-rata sebesar 96,59% berkategori sangat baik. Media pembelajaran dinyatakan praktis berdasarkan uji kepraktisan oleh validator dengan memperoleh rata-rata sebesar 97,6% berkategori sangat baik. Media pembelajaran “E-Modul OTAN” dinyatakan efektif berdasarkan hasil dari uji paired samples test menunjukkan nilai kurang dari 0,005 dengan nilai rata-rata nilai posttest (87,47%) lebih tinggi dari rata-rata nilai pretest (67,73%) serta hasil dari respon peserta didik memperoleh rata-rata sebesar 93,13% dengan kategori sangat baik.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6629
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- STUDENTS' ERROR IN SOLVING HOTS-CATEGORY MATHEMATICS PROBLEMS VIEWED
FROM DIDACTIC TRIANGLE
Authors: Teddy Septian R, Suhendra Suhendra, Yaya Sukjaya Kusumah
Pages: 1026 - 1038
Abstract: Student errors in solving Higher-Order Thinking Skills (HOTS) category math problems can be caused by the learning process experienced by them. In the learning process, there are three interrelated components, namely students, teachers, and materials which can be described in a didactic triangle, namely Didactic Relationship, Pedagogical Relationship, and Didactic-Pedagogical Anticipation Relationship. This study aims to describe students' error in solving HOTS-category math problems and the causes of these errors viewed from the didactical triangle. This study used a case study method with a qualitative approach conducted at one of the senior high schools in Bengkulu Province, involving three 10th-grade students as research subjects. Data were collected by using test, interview, and document study techniques. The results of this research show that errors appeared in the completion of each HOTS-category math problem, consisting of errors in using concepts, calculations, and failing to solve the problem. Viewed from the didactic triangle, these errors occur when students do not learn through the resources provided, learning activities tend to be monotonous, passive-student responses during the learning process, and teacher only focuses on conventional learning. Thus, the learning process experienced by students is unable to encourage them to think at the HOTS level.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6643
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- ANALISIS KESALAHAN SISWA BERBAKAT MATEMATIKA DALAM MEMECAHKAN MASALAH
TRANSFORMASI GEOMETRI BERDASARKAN LANGKAH POLYA
Authors: Leady Dione Alfa Giovanni, I Nengah Parta, Hery Susanto, Lathiful Anwar
Pages: 1039 - 1049
Abstract: This research is motivated by the importance of knowing the errors of gifted math students in solving geometric problems, so that the coaching teacher will find it easier to find solutions and the student's mastery of the material can increase. The purpose of this research is to describe types of errors and the factors causing gifted math students in solving geometry transformation problem. Data collection method was done by conducting a test about geometry transformation problem and by conducting an interview. The results of this research were the type of error done by gifted math students covering a mistake in doing solving plan and rechecking the answer. Most error done by them were in rechecking their answer, that was they had misconception in geometry transformation and they made an error in deciding a formed rectangle type. Factor causing the error in doing solving plan was they were careless in constructing the process of problem solving based on known information. Besides, they were also rarely writing unit in each problem. Factor causing error in rechecking step was the students did not make a correction based on information that they asked and also time limitation in rechecking the answer they had got.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6653
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- PENGGUNAAN MODEL CIPP DALAM MELAKUKAN EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN INKLUSIF
PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP
Authors: Heni Yunilda Hasibuan, Nurul Anriani, Cecep Anwar Hadi Firdos Santosa, Syamsuri Syamsuri
Pages: 1050 - 1062
Abstract: AbstrakEvaluasi program diperlukan untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan inklusif dalam pembelajaran matematika agar setiap anak mendapatkan pendidikan yang bermutu. Namun, masih sedikit sekali penelitian yang mengungkap hasil evaluasi program penyelenggaraan pendidikan inklusif pembelajaran matematika pada jenjang SMP. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi penyelenggaraan pendidikan inklusif pada pembelajaran matematika di SMP Garuda Cendekia pada semester ganjil tahun ajaran 2022/2023 dengan menggunakan model CIPP yang terdiri dari unsur context, input, process, dan product dan tersusun oleh total 14 komponen. Evaluasi program dilakukan melalui tahapan FGD, observasi, dan dokumentasi. Hasil yang diperoleh adalah skor 92,86 dan memiliki kategori “sangat baik”. Namun demikian, beberapa perbaikan perlu dilakukan oleh satuan pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas yang lebih baik dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif pada pembelajaran matematika. Adapun perbaikan tersebut adalah penambahan guru pembimbing khusus (GPK) yang mampu menangani secara khusus siswa dengan ragam berkebutuhan khusus tertentu dan pengadaan penyediaan data mengenai keberlanjutan program pendidikan inklusif pembelajaran matematika di tingkat dan/atau jenjang berikutnya. Dengan demikian, model evaluasi CIPP dapat digunakan untuk mengevaluasi program pendidikan inklusif pada pembelajaran matematika di SMP yang memberikan luaran berupa skor akhir, kategori, dan rekomendasi perbaikan. AbstractProgram evaluation is needed to improve the quality of implementing inclusive education in mathematics learning so that every child gets a quality education. However, few studies reveal the results of program evaluations for implementing inclusive mathematics learning at the junior high school level. This study aims to evaluate the implementation of inclusive mathematics learning in SMP Garuda Cendekia in the first semester of the 2022/2023 school year by using the CIPP model which consists of context, input, process, and product elements composed of a total of 14 components. Program evaluation is carried out through the stages of FGD, observation, and documentation. The score result is 92.86 and categorized as "very good". However, several improvements need to be made by the school to improve a better quality in the implementation of inclusive mathematics learning. The improvements are the addition of learning supports (GPK) that can specifically handle students with a variety of special needs and procurement of data provision regarding the sustainability of inclusive education programs for learning mathematics at the next level. Thus, the CIPP evaluation model can be used to evaluate inclusive education programs in mathematics learning in junior high schools and provide outputs in the form of final scores, categories, and recommendations for improvement.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6658
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- MATHEMATICS TEACHERS’ ANXIETY IN TEACHING AND LEARNING PROCESS: A
LITERATURE REVIEW
Authors: Freddy Prasetyo, Suhendra Suhendra, Turmudi Turmudi
Pages: 1063 - 1073
Abstract: Over the last few decades, many studies have placed attention on math anxiety in students, but math teachers can also experience anxiety that requires the attention. Math teachers can experience the anxiety in the form of math anxiety and math teaching anxiety, which can affect the learning process of mathematics. The purpose of this study is to identify the factors that cause math anxiety and math teaching anxiety in teachers. The method used in this research is Systematic Literature Review (SLR) with a survey-based descriptive approach through analysis the articles that fulfilled the inclution criteria, namely (1) published during the last ten years (2013-2022), (2) written in Indonesian or English, (3) indexed by Scopus or Sinta, which are browsed on the Google Scholar, ERIC, and Garuda database using the keywords “teachers’ math anxiety" and “teacher’s math teaching anxiety”. The results showed that mathematics teachers who experience mathematics anxiety in the form of feelings of worry and discomfort when thinking or doing something related to mathematics, this is caused by a low level of mathematics knowledge and self-confidence, while mathematics teaching anxiety causes worry and feeling uncomfortable when going to or teaching mathematics, this is caused by several factors such as experiencing mathematics anxiety, low mastery of learning technology, low levels of self-confidence, and unsupportive learning infrastructure.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6660
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- PENGEMBANGAN MODUL AJAR GEOMETRI ANALITIK BERBASIS COGNITIVE LOAD THEORY
UNTUK MENINGKATKAN BERPIKIR REFLEKTIF MATEMATIK MAHASISWA
Authors: Eka Senjayawati, Elenne Rhizkita Akbar, Herlina Fauziyyah
Pages: 1074 - 1084
Abstract: Geometri analitik merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh olah mahasiswa pendidikan matematika, namun mahasiswa masih kesulitan dalam menguasai konsep-konsep yang ada di dalamnya. Diperlukan modul ajar yang memperhatikan psikologi kognitif untuk membantu mahasiswa dalam mempelajari konsep-konsep yang ada.Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan modul ajar geometri analitik berbasis cognitive load theory untuk meningkatkan berpikir reflektif matematik mahasiswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian research and development (R&D) dengan menggunakan model Thiagarajan 4D dimana terdiri dari 4 tahap, yaitu tahap pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop) dan penyebaran (disseminate). Subjek penelitiannya adalah mahasiswa angkatan 2021 IKIP Siliwangi dengan jumlah 20 orang yang mengikuti perkuliahan geometri analitik. Pengumpulan data diperoleh dari tes kemampuan berpikir reflektif matematik (TBRM) dalam bentuk 5 soal uraian terkait materi geometri analitik. Modul ajar geometri analitik dilihat kevalidan, kepraktisan, dan keefektifannya. Hasil dari dari penelitian ini diperoleh persentase kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan berturut-turut 87,42%, 79,05%, dan 70%. Kemudian bahwa rata-rata skor pretes TBRM adalah 43 dan postes TBRM adalah 71,25 terjadi peningkatan atau perbaikan skor rata-rata nilai sebelum dan sesudah diberikannya modul ajar geometri analitik sebesar 28,25.Kata kunci: Cognitive load theory ; modul geometri analitik; reflektif matematik Analytical geometry is one of the subjects that must be taken by mathematics education students, but students still have difficulty mastering the concepts in it. Teaching modules are needed that pay attention to cognitive psychology to help students learn existing concept. The purpose of this research is to develop an analytic geometry teaching module based on cognitive load theory to improve students' mathematical reflective thinking. This type of research is research and development (R&D) using the Thiagarajan 4D model which consists of 4 stages, namely the define, design, develop and disseminate stages. The research subjects were students of the 2021 IKIP Siliwangi class with a total of 20 students taking analytical geometry courses. Data collection was obtained from the mathematical reflective thinking ability (TBRM) test in the form of 5 description questions related to analytical geometry material. The analytical geometry teaching module is seen for its validity, practicality, and effectiveness. The results of this study obtained the percentage of validity, practicality, and effectiveness of 87.42%, 79.05% and 70%, respectively. Then that the average TBRM pretest score was 43 and the TBRM posttest was 71.25, there was an increase or improvement in the average score before and after the analytic geometry teaching module was given by 28.25.Keywords: Cognitive load theory; analytical geometry module; reflective mathematics
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6663
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- METAKOGNISI MATEMATIS SISWA BERDASARKAN INTELLEGENCE QUOTIENT (IQ)
Authors: ratna rustina, ipah muzdalipah
Pages: 1085 - 1094
Abstract: Metakognisi memiliki peran penting pada proses pembelajaran matematika terutama pada pemecahan masalah, siswa dapat menyadari kemampuan berpikirnya dan mengevaluasi dirinya sendiri terhadap hasil kemampuan berpikirnya. Oleh karena itu, penting bagi guru untuk mengetahui metakognisi siswa dalam suatu pembelajaran matematika.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan metakognisi siswa berdasarkan Intellegence Quotient (IQ). Jenis penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes Intellegence Quotient(IQ), tes kemampuan metakognisi, dan wawancara tidak terstruktur. Subjek dalam penelitian ini berdasarkan tes Intellegence Quotient (IQ yaitu tiga peserta didik dari setiap kategori tingkatan Intellegence Quotient (IQ) tinggi, sedang, dan rendah. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Kemampuan met.akognisi siswa dengan kategori tingkat Intellegence Quotient (IQ) tinggi memiliki kemampuan metakognisi yang baik pada tahap perencanaan, pemantauan, dan penilaian. serta memiliki kemampuan metakognisi pada tingkat Reflective Use. (2) Kemampuan metakognisi siswa dengan kategori tingkat Intellegence Quotient (IQ) sedang, memiliki kemampuan metakognisi yang baik pada tahap perencanaan dan pemantauan. Serta memiliki kemampuan metakognisi pada tingkat Strategic Use. (3) Kemampuan metakognisi siswa dengan kategori tingkat Intellegence Quotient (IQ) rendah, tidak memiliki kemampuan metakognisi yang baik pada tahap perencanaan, pemantauan, maupun penilaian, serta memiliki kemampuan metakognisi tingkat Tacit Use. Metacognition ability has an important role in the process of learning mathematics, especially in problem solving, students will be aware of the results of their thinking abilities and evaluate themselves against the results of their thinking abilities. Therefore, it is important for teachers to know students' metacognition abilities in a mathematics lesson. This study aims to analyze students' metacognitive abilities based on Intelligence Quotient (IQ). The type of research used is qualitative with descriptive research methods. Data collection techniques in this study used Intelligence Quotient (IQ) tests, metacognition ability tests, and unstructured interviews. The subjects in this study were based on the Intelligence Quotient (IQ) test, namely three students from each category of high, medium, and low Intelligence Quotient (IQ) levels. The data analysis techniques used were data reduction, data presentation, and verification. The results showed that ( 1) The cognitive abilities of students in the high Intelligence Quotient (IQ) level category have good metacognitive abilities at the planning, monitoring, and assessment stages and have the metacognitive abilities at the Reflective Use level (2) The metacognitive abilities of students in the Intelligence Quotient level category (IQ) is moderate, has good metacognitive abilities at the planning and monitoring stages and has metacognitive abilities at the Strategic Use level (3) Metacognitive abilities of students in the low Intelligence Quotient (IQ) level category, do not have good metacognitive abilities at the planning stage , monitoring, and assessment, as well as having a capability female tacit use metacognition level
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6671
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- CREATIVE THINKING ABILITIES OF PROSPECTIVE MATHEMATICS TEACHERS IN SOLVING
OPEN-ENDED TRIGONOMETRY PROBLEM
Authors: Erisca Lusy Rusdianti, Hendro Permadi, Sisworo Sisworo
Pages: 1095 - 1105
Abstract: The current technological developments require students to have creative thinking skills. One of the four thinking skills needed in the 21st century is creative thinking skills which is still lacking in students. The purpose of this study was to describe prospective mathematics teachers’ creative thinking skills in solving open-ended trigonometry problems. This research is descriptive qualitative research. This study involved 40 prospective mathematics teachers who were then reduced to four subjects based on high and medium mathematical abilities which were studied in more depth in solving open-ended trigonometry problems. The research instruments used in this study were the researcher, interview guide, and open-ended trigonometry questions. The results of collegers work were analyzed based on aspects and levels of creative thinking skills. In this study, the data analysis phase includes data reduction, data presentation, and conclusion. Then triangulated the data in describing the results of the study. The results of this study are that first colleger with high mathematical abilities meet the aspects of fluency and novelty and the second fulfills the aspects of fluency and flexibility. First colleger with medium abilities fulfill the flexibility aspect and the second fulfills the novelty aspect. So, it can be concluded that collegers with high and medium mathematical abilities were solving open-ended trigonometry problems have a creative level and quite creative.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6676
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- STUDI META ANALISIS: PENGARUH STRATEGI REACT TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI
MATEMATIS SISWA
Authors: Syifa Syafira Al Ghifari, Jarnawi Afgani Dahlan, Dian Usdiyana
Pages: 1106 - 1118
Abstract: Selama 10 tahun terakhir, telah banyak studi mengenai penerapan strategi REACT terhadap kemampuan komunikasi. Namun dari penelitian studi primer belum menjelaskan secara menyeluruh mengenai pengaruh karakteristik studi yang memiliki peran dalam tingkat variasi antar studi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar pengaruh strategi REACT terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa di Indonesia. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode meta analisis. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengidentifikasi jurnal yang telah dipublikasikan di jurnal nasional, jurnal internasional dan prosiding. Berdasarkan kriteria inklusi diperoleh 12 artikel yang dianalisis dengan menggunakan software Comprehensive Meta Analysis (CMA) dan model efek acak sebagai metode estimasi. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan model efek acak pada effect size secara keseluruhan dari penerapan strategi REACT terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa adalah 1,040 termasuk kategori efek sangat tinggi. Karakteristik studi dalam penelitian ini yaitu jenjang pendidikan, tahun penelitian, dan ukuran sampel. Hasil analisis statistik dari karakteristik studi menunjukkan bahwa jenjang pendidikan, tahun publikasi, dan ukuran sampel tidak berpengaruh secara signifikan peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa ketika menerapkan strategi REACT. Penerapan strategi REACT secara keseluruhan lebih efektif terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa dibandingkan dengan penerapan pembelajaran konvensional.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6689
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING METODE TUTOR SEBAYA BERBANTUAN
CARD PROBLEM TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA
Authors: Amaliyatul Indah, Susanto Susanto, Abi Suwito, Sunardi Sunardi, Didik Sugeng Pambudi
Pages: 1119 - 1127
Abstract: Learning mathematics is frequently regarded as difficult by students, resulting in a lack of problem-solving ability. This problem occurred at SMPN 8 Jember, where, based on the results of observations, grade VII students have low problem-solving skills due to the conventional learning model used. If the problem is not addressed immediately, it is feared that it will continue with the next generation of students. This study aims to determine the effectiveness of PBL model of the peer tutor method assisted by card problems on mathematics learning outcomes in seventh-grade junior high school students with quadrilateral material. This research includes a quasi-experimental design. The data collection technique uses pretest and posttest tests to be tested with the paired samples T test and regression test (ANOVA) on the SPSS application. The results of the paired samples T test in the experimental class gave a sig value of 0.000, while in the control class it was 0.003. The sig value for the regression test for the experimental class is 0.014, while the sig value for the control class is 0.033. These results show that the PBL model of the peer tutor method assisted by card problems is more effective and influential than the PBL model of the peer tutor method to improve student mathematics learning outcomes. The study concludes that incorporating card problem learning media into the PBL model of the peer tutor method produces effective results in terms of quadrilateral material mathematics learning outcomes.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6728
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- PENGEMBANGAN PAKET TES GEOMETRI BANGUN DATAR UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN
PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP
Authors: Handariyatul Masruroh, Susanto Susanto, Nurcholif Diah Sri Lestari
Pages: 1128 - 1140
Abstract: Tes merupakan salah satu instrumen yang digunakan untuk mengukur ketercapaian pembelajaran matematika. Dengan adanya pengembangan paket tes geometri, guru dapat mengukur kemampuan penalaran matematis siswa sehingga guru akan lebih mudah dalam merancang pembelajaran yang dapat memfasilitasi siswa untuk mengembangkan kemampuan penalaran matematis. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan paket tes geometri pokok bahasan bangun datar untuk mengukur kemampuan penalaran matematis siswa SMP yang valid, praktis, dan efektif, serta untuk mendeskripsikan profil kemampuan penalaran matematis siswa SMP dalam menyelesaikan paket tes geometri bangun datar. Penelitian ini mengkombinasikan penelitian pengembangan dan penelitian kualitatif. Model penelitian pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah formative evaluation yang terdiri dari enam tahap, yaitu: preliminary, self evaluation, expert review, one-to-one, small group dan field test. Setelah paket tes geometri yang dikembangkan valid, praktis, dan efektif dilakukan penelitian kualitatif untuk mengetahui profil kemampuan penalaran matematis siswa. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan lembar validasi, tes geometri, angket respon siswa, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa paket tes geometri yang dikembangkan valid, praktis, dan efektif. Analisis kemampuan penalaran matematis siswa SMP menunjukkan siswa berkemampuan penalaran matematis tinggi mampu memenuhi enam aspek penalaran matematis yaitu analisis. menyatukan/sintesis, generalisasi, membenarkan, menarik kesimpulan, dan mengevaluasi. Siswa berkemampuan penalaran matematis sedang mampu memenuhi empat aspek penalaran yaitu analisis, menyatukan/sintesis, generalisasi, dan membenarkan. Siswa berkemampuan penalaran matematis rendah tidak mampu memenuhi aspek penalaran atau hanya mampu memenuhi satu aspek penalaran yaitu analisis
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6729
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL CORE DENGAN PENDEKATAN RME UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS
Authors: Any Isroaty, Sunardi Sunardi, Nurcholif Diah Sri Lestari, Didik Sugeng Pambudi, Dian Kurniati
Pages: 1141 - 1154
Abstract: Abstrak Rendahnya kemampuan koneksi matematis membuat peserta didik kesulitan dalam mengaitkan antara ide matematika satu dengan yang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran matematika menggunakan model Connecting, Organizing, Reflecting and Extending (CORE) dengan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) yang disusun untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematis peserta didik. Perangkat yang dikembangkan terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan Tes Hasil belajar (THB) yang berupa tes kemampuan koneksi matematis yang valid, praktis dan efektif. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah pengembangan dengan menggunakan model 4D Thiagarajan Semmel & Semmel dan dilakukan penelitian eksperimen untuk menganalisis pengaruh peningkatan perangkat yang dikembangkan terhadap peningkatan kemampuan koneksi matematis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran model CORE dengan pendekatan RME termasuk pada kriteria valid, praktis dan efektif. Berdasakan uji hipotesis terhadap hasil penelitian eksperimen diperoleh nilai Sig. (2-tailed) (Sig. (2-tailed ) sehingga dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran model CORE dengan pendekatan RME berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan koneksi matematis. Abstract The low of the ability of mathematical connections makes it difficult for students to connect one material or concept to another. The study aim is to develop mathematics learning tools using Connecting, Organizing, Reflecting and Extending (CORE) models with Realistic Mathematics Education (RME) approaches to improved the mathematical connection ability of students. The developed device consists of the learning implement plan (RPP), Student Worksheet (LKPD) and learning test (THB) of mathematical connection capability test a valid, practical and effective. Research methods used in this study are development using the 4D model thiagarajan semmel & semmel and experimental studies are conducted to analyze the effect of improved devices developed on improving mathematical connection capabilities. Research shows that the CORE model learning tool with the RME approach meets valid, practical and effective criteria. Based on a hypothesis test of experimental research based on sig. (2-tailed) = 0.007 (sig. (2-tailed < 0.05) so it can be seen that the CORE model learning device with the RME approach has a significant effect on improving mathematical connection capabilities
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6732
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED COOPERATIVE LEARNING DAN
PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA
Authors: Dinar Aulia Wahyuningtyas, Sunardi Sunardi, Erfan Yudianto, Susanto Susanto, Abi Suwito
Pages: 1155 - 1166
Abstract: AbstrakPenelitian ini didasari oleh rendahnya kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika. Berdasarkan hal tersebut, tujuan dalam penelitian ini untuk mengembangkan model pembelajaran Problem Based Cooperative Learning (PBCL) beserta perangkatnya yang terdiri dari RPP, LKS, dan THB yang valid, praktis, dan efektif kemudian menguji pengaruhnya terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa SMP. PBCL adalah hasil modifikasi sintaks PBL dan Cooperative Learning. Adapun sintaks model pembelajaran PBCL adalah mengorientasikan siswa pada masalah, mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar, mengorganisasikan siswa untuk belajar, membimbing kelompok bekerja dan belajar, menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah, dan memberi penghargaan. Penelitian ini menggunakan penelitian pengembangan dan dilanjutkan dengan penelitian eksperimen. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi aktivitas siswa, observasi keterlaksanaan model dan perangkat pembelajaran, angket respon siswa, dan tes kemampuan pemecahan masalah. Hasil penelitian menunjukkan model pembelajaran PBCL beserta perangkatnya memenuhi kriteria sangat valid, praktis, dan efektif. Kepraktisan diperoleh dari hasil observasi keterlaksanaan model dan perangkat pembelajaran. Berdasarkan dari uji t-test diperoleh hasil bahwa terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran PBCL materi persamaan garis terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. AbstractThis study is based on the lack of students ability in solving mathematical problem. According to that background, this study is aimed to develop a learning model of Problem Based Cooperative Learning (PBCL) along with the learning kits, RPP, LKS, and THB, in a valid, practical, and effective problem solving format, and to examine its effectiveness towards junior high school students’ ability to solve mathemathical problmes. PBCL is a syntax modification result of PBL and Cooperative learning, itself is orienting students on problem, organizing students into learning groups, organizing students for learning, guiding for working and learning group, analyzing and evaluating problem solving process, and giving appreciation. This study used developing research continued by experiment research. The data collection techniques were an interview, student activity observation, the implementation of a learning model and kit observation, a student response form, and a problem solving ability test. The result of this study showed that the learning model and kits of PBCL fulfill the criteria of being very valid, practical, and effective. According to the T-test experiment, it can be concluded that there is a significant influence of the PBCL learning model on students’ ability to solve mathematical problems.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6733
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- TREN PENELITIAN DISPOSISI MATEMATIS DI SELURUH INDONESIA
Authors: Wiwik Haryanti, Ariyadi Wijaya
Pages: 1167 - 1177
Abstract: Abstrak Pentingnya pembelajaran matematika tidak hanya mengembangkan kemampuan kognitif, tetapi juga afektif. Salah satu kemampuan afektif adalah disposisi matematis. Berbagai penelitian terkait disposisi matematis telah dilaksanakan peneliti di Indonesia. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji tren penelitian tentang disposisi matematis di Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan Systematic Literature Review (SLR) yang mengkaji artikel ilmiah yang diterbitkan di jurnal pendidikan matematika yang terakreditasi oleh Science and Technology Index (SINTA2). Fokus utama penelitian adalah disposisi matematis. Penelitian ini mengungkapkan bahwa terdapat peningkatan jumlah publikasi artikel disposisi matematis siswa pada beberapa tahun. Pada publikasi tersebut, jenis penelitian yang paling banyak dilakukan adalah jenis penelitian kuantitatif. Mahasiswa S1 menjadi subjek penelitian yang paling banyak diteliti, sedangkan pendekatan Problem-Based Learning merupakan perlakuan atau model pembelajaran yang sering digunakan pada penelitian tersebut. Disposisi matematis paling banyak dikaitkan dengan aspek kemampuan kognitif HOTS. Analisis statistik deskriptif dan Uji-t adalah metode analisis data yang paling umum digunakan pada penelitian terkait disposisi matematis siswa. Berdasar pada temuan penelitian ini, beberapa rekomendasi diusulkan untuk penelitian mendatang yang mendukung disposisi matematis siswa antara lain meningkatkan keragaman jenis penelitian, dalam hal ini penelitian tidak terbatas pada penelitian jenis kuantitatif dan kualititatif, tetapi pada penelitian jenis lain yang belum atau jarang dilakukan yaitu Class Room Action Research (CAR) atau Research & Development (R&D) yang bertujuan untuk mengembangkan produk instruksional untuk meningkatkan kemampuan diposisi matematis.Abstract The importance of learning mathematics not only does go beyond the development of cognitive skills but also includes affective skills such as mathematical disposition. Several studies related to mathematical disposition have been conducted in Indonesia. Therefore, the aim of this study is to examine the research trend on mathematical disposition in Indonesia. This current study utilizes Systematic Literature Review (SLR) to review scientific articles published in mathematics education journals accredited by the Science and Technology Index (SINTA2). The focus was on mathematical disposition. The study found an increasing number of publications on students' mathematical disposition in recent years. The research revealed that quantitative research was the most common type of research. Undergraduate students were the most researched subjects and Problem-Based Learning was the treatment or learning model commonly used. Mathematical disposition was found to be most often associated with higher-order thinking skills (HOTS). Descriptive statistical analysis and t-test were the most used data analysis methods related to students' mathematical disposition. Based on the findings, several recommendations were proposed for future research to support students' mathematical disposition. These include increasing the diversity of research types, such as Classroom Action Research (CAR) or Research & Development (R&D) to improve mathematical disposition. Furthermore, future research should expand the scope of research by including other types of research that are rarely or not yet conducted, such as qualitative research. It is important to emphasize the significance of developing students' mathematical disposition as it can positively impact their future academic and career success.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6736
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
MATEMATIKA DITINJAU DARI SELF CONFIDENCE SISWA
Authors: Relji Brahim, Nizlel Huda, Evita Anggereini
Pages: 1178 - 1187
Abstract: This study applies a problem based learning model that can be a solution for teachers in optimizing students' mathematical problem solving abilities. This study aims to determine the effect of the application of PBL learning models on students' mathematical problem solving abilities, the effect of self-confidence on students' mathematical problem solving abilities, and see the interaction of PBL and self-confidence models on mathematical problem solving abilities. This research is an experimental study using a posttest only control design. The population of this study was all 7th grade students of SMP Negeri 7 Muaro Jambi in the 2021/2022 academic year as many as 248 students and divided into 8 classes. In this study, the sample used was 64 students who were divided into two classes (experimental class I and control class). The sample is determined by the Simple Random Sampling technique. The instrument used in this research is a self-confidence questionnaire and a test of mathematical problem solving abilities. The data obtained were analyzed using a two-way ANOVA test. The results of this study are that the PBL learning model is more effective in influencing mathematical problem solving abilities than conventional learning, and self-covidance with high and medium categories affects mathematical problem solving abilities more than students' self-confidence in low categories.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6737
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- PENERAPAN TARIAN TEA EKU MELALUI PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN
MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA
Authors: Sofia Sa'o, Finsensius Yesekiel Naja, Maria Fatima Mei
Pages: 1188 - 1196
Abstract: Mathematics learning in schools has not been linked to cultural concepts. Tea-eku dance is a cultural dance that contains a mathematical concept, the movement of the tea-eku dance contains a geometric concept. The purpose of this study is to apply tea-eku exercises through problem-based learning in increasing student interest and learning outcomes. The population in this study were all class VII students of SMP Adyaksa Ende for the 2022-2023 academic year. The sample in this study was class VII A as the experimental class and class VII B as the control class, each consisting of 13 students. The results of this study indicated that the learning interest of the control class students ranged from 55-78, while the experimental class with tea-eku dance media had scores ranging from 68 to 144 with an average score of 132.05 and a standard deviation. of 41,744. While student learning outcomes based on the results of the normality test using the Kolmogorov-Smirnov formula obtained normally distributed data (P = 0.000 <0.05). It can be interpreted that the application of tea-eku dance through problem-based learning can increase student interest and learning outcomes, seen from the statistical results F = 14.29 and F table = 4.28 with dk quantifier = 1 and dk denominator = 23, giving a value that significant.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6747
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- INCREASING STUDENTS SELF-REGULATED LEARNING THROUGH A REALISTIC
MATHEMATICAL EDUCATION
Authors: Rama Nida Siregar, Didi Suryadi, Sufyani Prabawanto, Abdul Mujib
Pages: 1197 - 1212
Abstract: This research is motivated by the importance of students' self-regulated learning. Aims to determine the increase in self-regulated learning of students with a realistic mathematical education in learning mathematics and to know student responses. This type of research is descriptive research through questionnaire analysis. The instruments used were a self-regulated learning questionnaire and a questionnaire to see student responses. In this study, the data obtained were analyzed using a Likert attitude scale. This scale in self-regulated learning contains nine components, namely: assessing students for (1) learning initiatives, (2) diagnosing learning needs, (3) setting learning goals, (4) monitoring, organizing and controlling learning, (5 seeing difficulties as a challenge, (6) utilizing and searching for relevant learning resources, (7) selecting and determining learning strategies, (8) evaluating learning processes and outcomes, and (9) self-concept. The conclusions obtained in this study are related to self-regulated learning in mathematics can be seen as a whole by using realistic mathematics education. This shows that there are 96.76% of students who give a positive response.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6748
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- META-ANALISIS: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM-BASED
LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA
Authors: Neni Ferli Yanti, Ariyadi Wijaya
Pages: 1213 - 1225
Abstract: AbstrakSampai saat ini, ada banyak penelitian tentang kemampaun berpikir kritis matematis siswa yang disajikan dalam bentuk literatur dengan menggunakan model Problem-Based Learning (PBL). Ada banyak laporan dalam literatur dengan hasil yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penelitian yang telah ada dan di publikasi sehingga mendapatkan sebuah rangkuman terkait keberhasilan penelitian model pembelajaran problem-based learning terhadap kemampuan berpikir kritis matematis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode meta-analisis. Proses pengumpulan data dilakukan dengan dengan memberikan kode terhadap 18 artikel jurnal untuk mencari besar pengaruh (effect size). Berdasarkan hasil analisis effect size diperoleh (1) model PBL secara keseluruhan mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis dengan nilai effect size untuk artikel jurnal jenjang SMP adalah sebesar 1,25 yang termasuk dalam kategori efek tinggi. (2) model pembelajaran secara keseluruhan mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis dengan nilai besar pengaruh effect size untuk artikel jurnal jenjang SMA adalah 1,2 yang termasuk dalam kategori efek tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran problem based learning memberikan pengaruh yang lebih besar dan perlu diterapkan untuk meningkatkan kemampuan bepikir kritis dalam pembelajaran matematika pada jenjang SMP dan SMA AbstractUntil now, there has been much research on student’s mathematical critical thinking skills presented in the form of literature using the Problem-Based Learning (PBL) model. There are many reports in the literature with different results. This research aimed to analyze previous research that have been published to get a summary relates to the success of research on problem-based learning models on mathematical critical thinking skills. This research used meta analysis techniques. This research conducted by collecting the data in coding 18 journal articlesto seek thegreat influence (effect size). According to the coding of the data sheet, it obtained: (1) the whole of the learning models are able to improve the ability to think critically mathematicallywith the great value influence of effect size for junior high school’s journal articles was 1.25which included in the high effect category. (2) the whole of learning models are able to improve the ability to think critically mathematically with the great value influence effect size for article journal of High School level to show that learning model of problem-based learning give the bigger influence and need to apply to improve the ability to think critically in mathematics learning in Junior and Senior High School level.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6750
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- PROSES BERPIKIR KOMBINATORIK SISWA DALAM MEMECAHKAN SOAL TIMSS DITINJAU
DARI GAYA BERPIKIR
Authors: Ridina Sekaryanti, Dwi Priyo Utomo, Akbar Sutawidjaja
Pages: 1226 - 1239
Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir kombinatorik siswa dalam memecahkan soal TIMSS ditinjau dari gaya berpikir. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Instrumen yang digunakan yaitu angket, tes soal, dan wawancara. Angket digunakan untuk mengelompokkan gaya berpikir siswa, tes soal digunakan untuk mengetahui proses berpikir kombinatorik, dan wawancara untuk klarifikasi dan tambahan informasi untuk memastikan pemunculan indikator proses berpikir kombinatorik. Subjek penelitian ini adalah 4 siswa dari total 15 siswa. Pemilihan subjek berdasarkan gaya berpikir sekuensial konkret, sekuensial abstrak, acak abstrak dan acak konkret. Kemudian subjek tersebut diberikan tes soal, untuk mengetahui pencapaian indikator pada proses berpikir kombinatorik. Pada gaya berpikir sekuensial konkret, subjek mengerjakan soal secara detail langkah demi langkah. Subjek dengan gaya berpikir sekuensial abstrak dalam mengerjakan soal sesuai konsep. Sementara itu, subjek dengan gaya berpikir acak, baik konkret maupun abstrak menyelesaikan soal secara acak dan terdapat beberapa konsep yang tidak dituliskan secara detail
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6758
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM MENYELESAIKAN PERMASALAHAN KONTROVERSIAL
MATEMATIS
Authors: Satriya Adika Arif Atmaja, Toto Nusantara, Subanji Subanji
Pages: 1240 - 1254
Abstract: Hakikat belajar matematika adalah menumbuhkembangkan proses berpikir siswa. Kemampuan berpikir kreatif sangat diperlukan dalam mengatasi beranekaragam permasalahan matematis. Salah satu permasalahan matematis yang menuntut kemampuan berpikir kreatif adalah permasalahan kontroversial matematis. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan model berpikir kreatif siswa dalam menyelesaikan permasalahan kontroversial matematis. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Subjek penelitian berjumlah 181 siswa yang terdiri dari siswa kelas 7 dan 8 MTs Surya Buana Malang, Jawa Timur. Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari empat permasalahan kontroversial matematis pada materi geometri yang disusun tim peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tiga level model berpikir kreatif siswa ketika menyelesaikan permasalahan kontroversial matematis meliputi imitasi, modifikasi, dan konstruksi. Pada level imitasi, subjek meniru prosedur penyelesaian masalah yang terkesan masuk nalar dengan cara menggambarkan pemecahan masalah, mengadopsi konsep penyelesaian sebelumnya, dan mendayagunakan logika saja. Pada level modifikasi, subjek mengubah objek, konsep, dan prosedur untuk menghasilkan penyelesaian. Pada level konstruksi, subjek mengembangkan hasil analisis terhadap objek maupun konsep menjadi sebuah prosedur penyelesaian masalah baru. Selain itu, setiap level model berpikir kreatif pada penelitian ini sangat dipengaruhi karakteristik dari permasalahan kontroversial, yakni perbedaan sudut pandang. Sehingga, kecenderungan subjek dalam mengimitasi, memodifikasi, dan mengkonstruksi pemecahan masalah sangat berbeda dengan permasalahan matematis lainnya. The essence of learning mathematics is to develop students' thinking processes. The ability to think creatively is needed to overcome various mathematical problems. One of the mathematical problems that require the ability to think creatively is a controversial mathematical problem. This study aims to describe students' creative thinking models in solving controversial mathematical problems. The research approach used is qualitative. The research subjects totaled 181 students in grades 7 and 8 of MTs Surya Buana Malang, East Java. The research instrument used consisted of four controversial mathematical problems in the geometry material compiled by the research team. The results of this study found that the three levels of students' creative thinking models when solving controversial mathematical problems include imitation, modification, and construction. At the level of imitation, the subject imitates problem solving procedures that seem reasonable by describing problem solving, adopting previous solving concepts, and using only logic. At the modification level, the subject changes objects, concepts, and procedures to produce solutions. At the construction level, the subject develops the results of analyzing objects and concepts into a new problem-solving procedure. In addition, each level of the creative thinking model in this study is strongly influenced by the characteristics of controversial issues, namely different points of view. Thus, the subject's tendency to imitate, modify, and construct problem solving is very different from other mathematical problems.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6764
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- Pendekatan Saintifik dengan Berbasis Discovery Learning untuk Mendukung
Kemampuan Communication, Critical Thinking, dan Pemecahan masalah
Authors: Aprilina Dwi Astuti, Wana Herdiyana, Jailani Jailani
Pages: 1255 - 1262
Abstract: AbstrakMatematika menjadi salah satu ilmu yang memiliki peranan berguna dalam kehidupan sehari-hari, namun dianggap sulit oleh peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi peserta didik dan mendukung keterampilan abad 21 yaitu Communication, Critical Thingking, dan Pemecahan masalah. Jenis penelitian ini ialah penelitian eksperimen semu. Desain penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest. Penelitian ini dilakukan di SMP Kanisius Pakem Yogyakarta semester genap pada materi bangun datar dengan sampel sebanyak 15 peserta didik. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ialah instrumen tes dan non tes. Instrumen tes yang digunakan adalah tes critical thingking dan pemecahan masalah berupa pretest dan posttest sedangkan non-tes yang digunakan adalah angket communication. Hasil penelitian menunjukkan pembelajaran matematika menggunakan pendekatan saintifik dengan model pembelajaran discovery learning dapat meningkatkan kemampuan communication, critical thinking dan pemecahan masalah peserta didik. Kata kunci: Communication; Critical Thingking; Discovery Learning; Pemecahan masalah; Saintifik AbstractMathematics is one of the sciences that has an important role in everyday life, but is considered difficult by students.This research aims to improve student competence and support 21st century skills such as Communication, Critical Thingking, and Problem Solving. This type of research is a quasi-experimental research. The research design used was One Group Pretest-Posttest. This research was carried out in class VIII of SMP Kanisius Pakem Yogyakarta even semester on flat building material with a total sample of 15 students. The instruments used in this study were in the form of test and non-test instruments. The test instruments used are critical thingking tests and problem solving in the form of pretest and posttest while the non-tests used are communication questionnaires. The results showed that mathematics learning using a scientific approach with a discovery learning learning model can improve students' communication, critical thinking and problem solving skills.Keywords: Communication; Critical Thingking; Discovery Learning; Problem Solving; Scientific
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6766
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- Pembelajaran Era New Normal: Pengaruh Self Regulated Learning Terhadap
Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa SMP
Authors: Ika Akmalia Herva Herdianti, Muntazhimah Muntazhimah
Pages: 1263 - 1272
Abstract: ABSTRAK
Penyesuaian diri terhadap perubahan pelaksanaan proses pembelajaran era new normal memiliki tujuan utama yaitu memperkuat segala aspek self regulated learning serta kemampuan siswa dalam berpikir kreatif. Namun, kemampuan siswa yang dilihat dari aspek SRL dalam berpikir kreatif masih terbilang minim. Untuk memastikan adakah pengaruh self regulated learning yang dimiliki siswa terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis di masa pembelajaran saat ini merupakan tujuan dari penelitian ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif berbasis survei. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sampel dari siswa kelas VII SMPN 19 Jakarta tahun ajaran 2021-2022 sebanyak 71 siswa kelas VII yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data yang dikumpulkan dari penelitian berupa hasil pengujian angket self-regulated learning sejumlah 20 item pernyataan dan tes kemampuan berpikir kreatif matematis berisikan 4 butir pertanyaan. Hasil penelitian ini ditemukan adanya pengaruh positif self regulated learning terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis sebesar 21,6% serta78,4% dipengaruhi variabel lain diluar SRL ABSTRACT
Self-adjustment to changes in the implementation of the learning process in the new normal era has the main goal of strengthening all aspects of self-regulated learning and students' ability to think creatively. However, the ability of students seen from the SRL aspect in creative thinking is still minimal. To ascertain whether there is an influence of students' self-regulated learning on the ability to think creatively mathematically in the current learning period is the goal of this research. The method used in this research is survey-based quantitative. This research was conducted using a sample of VII grade students at SMPN 19 Jakarta for the 2021-2022 school year, with a total of 71 VII grade students selected using a purposive sampling technique. The data collected from the study were in the form of the results of a self-regulated learning questionnaire consisting of 20 statement items and a mathematical creative thinking ability test containing 4 questions. The results of this study found that there was a positive effect of self-regulated learning on the ability to think creatively mathematically by 21.6% and 78.4% was influenced by other variables outside of SRL.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6772
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- KEMAMPUAN BERPIKIR REFLEKTIF MATEMATIS SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH
MATEMATIS TERBUKA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR
Authors: Fanisa Dina Amalia Dewi Umbara, Tatang Herman
Pages: 1273 - 1285
Abstract: Salah satu kemampuan berpikir tingkat tinggi yang berperan penting dalam pemecahan masalah adalah berpikir reflektif. Berpikir reflektif membantu siswa berpikir mengenai apa yang dilakukan dan mengapa melakukannya. Faktanya, kemampuan ini masih berada pada kategori rendah. Setiap siswa mempunyai gaya belajar berbeda yang berkaitan dengan cara seseorang dalam mengasimilasi dan mengolah informasi yang diterima, sehingga mengakibatkan terjadinya perbedaan dalam cara berpikir. Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan secara komprehensif kemampuan berpikir reflektif matematis siswa dalam menyelesaikan masalah matematis terbuka ditinjau dari gaya belajar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Subjek dalam penelitian ini yaitu tiga siswa kelas X pada salah satu SMA di Provinsi Banten yang terdiri dari satu siswa dengan gaya visual, satu siswa dengan gaya auditorial, dan satu siswa dengan gaya kinestetik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa hanya siswa auditorial yang mampu menyelesaikan masalah setelah mengidentifikasi data relevan dan tidak relevan, ketiga siswa mampu menyelesaikan masalah setelah menginterpretasikan kasus berdasarkan konsep matematis yang terlibat, dan ketiga siswa belum mampu memeriksa kebenaran dari rangkaian pernyataan matematis.Kata kunci: Gaya Belajar; Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis; Masalah Matematis Terbuka.One of the higher order thinking skills which has an essential role in the problem-solving process is reflective thinking. Reflective thinking helps students to think about what they are doing and why they are doing it. In fact, this ability is still in the low category. As a matter of fact, every student has their learning style associated with the way they assimilate and process information received, resulting in the difference in their way of thinking. This research aims to comprehensively describe students’ mathematical reflective thinking ability in solving open-ended mathematical problems viewed from their learning style. The method used in this research is qualitative with a phenomenological approach. The subjects were three students in grade X at one of the senior high schools in Banten Province, consisting of one student with visual style, one with auditory style, and one with kinesthetic style. The results of this research show that only auditory student is able to solve problems after identifying relevant and irrelevant data, all three students are able to solve problems after interpreting cases based on the mathematical concepts, and all three students have not been able to check the correctness of a series of mathematical statements. Keywords: Learning Style; Mathematical Reflective Thinking Ability; Open-Ended Mathematical Problem.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6807
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- PENGEMBANGAN MODUL MERDEKA BELAJAR MATEMATIKA BERFORMAT FLIPBOOK UNTUK
MENINGKATKAN PENALARAN KRITIS DAN KEMANDIRIAN SISWA SMP
Authors: Nelly Fitriani, Samsul Maarif
Pages: 1286 - 1296
Abstract: Penelitian ini memiliki tujuan yaitu mengembangkan modul merdeka belajar matematika berformat flipbook dan menelaah pencapaian penalaran kritis dan kemandirian siswa sebagai tolak ukur efektivitasnya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan dengan disain ADDIE. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar validasi dan praktikalisasi, soal tes penalaran kritis juga angket kemandirian. Pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan mengolah data validitas modul dan juga kepraktisannya, selain itu juga dilakukan analisis statistika inferensial untuj uji dua sampel independen. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu 1) Modul merdeka belajar matematika berformat Flipbook (e-modul) ini Valid dan Praktis untuk digunakan; 2) Penalaran kritis dan kemandirian belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan modul merdeka belajar matematika berformat Flipbook (e-modul) lebih baik daripada yang menggunakan pembelajaran biasa, sehingga dapat disimpulkan bahwa modul yang dikembangkan efektif. The purpose of this study was to develop an independent learning mathematics module in flipbook format and to examine the achievement of critical reasoning and the independence of students as a measure of its effectiveness. This study used the development research method with the ADDIE design. The instruments used in this study were validation and practicalization sheets, critical reasoning test questions as well as an independence questionnaire. The data processing used in this study is by processing the validity of the module data and also its practicality, besides that, inferential statistical analysis is also carried out to test two independent samples. The research results obtained are 1) The independent learning mathematics module in Flipbook format (e-module) is valid and practical to use; 2) Critical reasoning and independent learning of students whose learning uses the independent learning mathematics module in Flipbook format (e-module) is better than those using ordinary learning, so it can be concluded that the developed module is effective.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6820
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- ANALISIS PENGALAMAN PENGEMBANGAN DIRI GURU MATEMATIKA TERHADAP
PEMBELAJARAN YANG BERDIFERENSIASI DAN MENDORONG BERPIKIR KRITIS
Authors: Pujia Siti Balkist, Dadan Dasari, Putri Fitriasari
Pages: 1297 - 1308
Abstract: Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis signifikansi factor-faktor pendukung variable pengalaman guru, pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran yang mendorong kemampuan berpikir kritis pada kurikulum merdeka . Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dimana pengumpulan data secara survey pada sampel yang dipilih secara purposive, dan pengolahan data dengan analisis klaster serta Structural Equation Model (SEM). Hasil penelitian menunjukkan seluruh factor-faktor pendukung masing-masing variable signifikan dan hanya 3 dari 18 faktor keseluruhan yang memiliki nilai loading factor lemah (<0,3). Analisis signifikansi persamaan structural dari variable pengalaman guru ke pembelajaran berdiferensiasi diperoleh hasil signifikan, variable pengalaman guru ke pembelajaran mendorong berpikir kritis tidak signifikan dan variable pembelajaran berdiferensiasi ke pembelajaran mendorong berpikir kritis signifikan. Adapun efek tidak langsung dari variable pengalaman guru menuju pembelajaran berdiferensiasi kemudian menuju pembelajaran mendorong kemampuan berpikir kritis signifikan. Model yang dibuat juga cocok untuk digunakan menganalisis variable-variabel dalam penelitian ini.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6829
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- IMPLEMENTATION OF DECISION TREE AND SUPPORT VECTOR MACHINE ON RAISIN SEED
CLASSIFICATION
Authors: Wardhani Utami Dewi, Khoirin Nisa, Mustofa Usman
Pages: 1309 - 1321
Abstract: In everyday life there are many complex and global problems, especially in terms of decision making. Machine learning (ML) which is built from the concepts of computer science statistics and mathematics can automatically solve problems without guidance from ordinary users. Decision tree (DT) and support vector machine (SVM) are two supervised learning methods among several classification algorithms in ML. Both algorithms are the most popular classification techniques due to their ability to change a complex decision-making process into a simple process. In this study, the accuracy of the DT and SVM algorithms is studied on classifying raisin seeds into the Besni class and the Kecimen class based on existing features. The raisin data are divided into training and testing data, and the evaluation of the two methods is done using the testing data. The results of the evaluation are compared based on the accuracy, sensitivity, specificity, and kappa levels of the DT and SVM algorithms. The results on classifying raisin seeds data show that the SVM algorithm is superior to DT, therefor the number of positive observations is more precise in the prediction.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6873
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- IMPROVE STUDENT LEARNING OUTCOMES USING STUDENT WORKSHEETS BASED ON THE
APOS MODEL ASSISTED BY GEOGEBRA
Authors: Lilia Gina Febrila, Hanifah Hanifah, Hari Sumardi, Tria Utari
Pages: 1322 - 1331
Abstract: The observation results showed that practicum activities and student learning outcomes in algebra courses were not optimal. Therefore, a learning model is needed that can make students carry out practical activities directly in class and can improve student learning outcomes This study aimed to determine the increase in student learning outcomes through the use of Rational Function Student Worksheets based on the GeoGebra-assisted APOS model. The type of research carried out is Classroom Action Research (CAR). The research instrument was in the form of a learning achievement test sheet. The subjects of this study were first semester students of the Mathematics Education Study Program at Bengkulu University in 2022. The results showed that the average learning outcomes were 71.26 in cycle I and 82.05 in cycle II with a percentage of completeness in student learning outcomes of 82.05%. in cycle II. So it can be concluded that learning using rational function student worksheets based on the APOS model assisted by GeoGebra can improve student learning outcomes.Hasil observasi menunjukkan bahwa kegiatan praktikum dan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah aljabar belum optimal. Oleh karena itu, diperlukan model pembelajaran yang dapat membuat mahasiswa melakukan kegiatan praktikum secara langsung dikelas dan dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar mahasiswa melalui penggunaan Lembar Kerja Mahasiswa fungsi rasional berbasis model APOS berbantuan GeoGebra. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Instrumen penelitian berupa lembar tes hasil belajar. Subjek penelitian ini yaitu mahasiswa semester I Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Bengkulu Tahun 2022. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata hasil belajar yaitu 71,26 pada siklus I dan 82,05 pada siklus II dengan persentase ketuntasan hasil belajar mahasiswa sebesar 82,05% pada siklus II. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan lembar aktivitas mahasiswa fungsi rasional berbasis model APOS berbantuan GeoGebra dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6876
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- ANALYSIS OF MATHEMATICS PROBLEM-SOLVING ABILITY BASED ON IDEAL
PROBLEM-SOLVING STEPS GIVEN STUDENT LEARNING STYLES
Authors: Muhammad Isna Rosyada, Setiawan Edi Wibowo
Pages: 1332 - 1343
Abstract: This research aims to describe the mathematical problem-solving abilities of students with visual, auditory, and kinesthetic learning styles in solving sequence and series questions based on IDEAL problem-solving steps. In this study, the research method used is qualitative. Grouping students based on their learning style through a student learning style questionnaire, namely visual, auditory, and kinesthetic learning styles. Furthermore, data collection was carried out, namely holding a written test with sequences and series material. Then a problem-solving analysis was carried out from the answer data and interviews with the research subjects obtained. Data collection techniques used include Questionnaires, Tests, and Interviews. Meanwhile, in this study, the triangulation technique used is time triangulation. The results of the analysis and discussion show that students with a visual learning style have good abilities in solving mathematical problems. Students with a vimal learning style have no difficulty solving math problems based on the IDEAL Problem-Solving step. Meanwhile, students with auditory and kinesthetic learning styles could only carry out the first 2 steps of solving mathematical problems based on the IDEAL Problem-Solving step, namely the Identify Problem and Define Goal stages. From the research results, the following conclusions are obtained: First, in the type of visual learning style, students can carry out problem-solving based on the IDEAL Problem-Solving step well.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6880
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- "ANIMATED VIDEO MEDIA": IMPROVED CONCEPTUAL UNDERSTANDING AND SOLVING
MATHEMATICAL PROBLEMS
Authors: Mariam Nasution, Helmi Lailia
Pages: 1344 - 1358
Abstract: Abstract: Today's educational requirements for entering society 5.0 include requirements for being able to change with the times. The availability of technology plays a significant role and can act as a bridge for educators and students to develop cognitive abilities including conceptual understanding and quantitative problem-solving in the classroom. The study's objectives are to evaluate (1) the ADDIE model's application to the development of animated video media, and (2) the impact of this media on students' conceptual comprehension and capacity for mathematical problem-solving. The method used in the form of Research and Development (R&D) with data collection techniques in the form of observations, interviews, tests and questionnaires with the research population is class VIII-A students with a total of 24 students. Meanwhile, the analysis used inferential statistics in the form of t-test and NGain and descriptive statistics in the form of percentages. Meanwhile, the population of VIII MTs Negeri 6 Mandailing Natal school for the 2020/2021 school year in class VIII-A is 24 students. (1) The study's invention, an ADDIE model with reliable and applicable test results, is one of its findings;(2) The effectiveness of anismation video media may be said to be effective (70.32) for resolving student issues and has a significant impact with a value of (0.00 0.05). However, it can be argued that it is effective (78.4) for helping students learn concepts. The findings of the research and development study on animated videos are significant for enhancing concept comprehension and helping students in the classroom solve mathematical issues. Abstrak: Dewasa ini, memasuki society 5.0 dunia pendidikan memiliki tuntutan berderet untuk dapat beradaptasi perkembangan zaman. Eksistensi teknologi menjadi peranan penting dan dapat menjadi perantara pendidik dan terdidik untuk meningkatkan keterampilan berpikir seperti pemahaman konsep dan pemecahan masalah matematis di kelas. Tujuan penelitian untuk menganalisis (1) Pengembangan media video animasi dengan model ADDIE; (2) Efektivitas media video anismasi terhadap pemahaman konsep dan pemecahan masalah matematis peserta didik. Metode yang digunakan berupa Research and Development (R&D) dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, tes dan angket dengan populasi penelitian adalah siswa kelas VIII-A dengan jumlah 24 siswa. Adapun, analisis yang digunakan statistik inferensial berupa t-test dan NGain serta statistik deskriptif berupa persentase. Adapun, populasi VIII MTs Negeri 6 Mandailing Natal school tahun ajaran 2020/2021 pada kelas VIII-A yang berjumlah 24 siswa. Hasil penelitian meliputi (1) Pengembangan yang digunakan berupa model ADDIE dengan hasil pengujian valid dan praktis; (2) Efektivitas media video anismasi dapat dikatakan efektif (78,4)untuk pemahaman konsep peserta didik dan berpengaruh secara signifikan dengan nilai (0,00 <0,05) Sedangkan efektivitas media video anismasi dapat dikatakan efektif (70,32) untuk pemecahan masalah peserta didik dan berpengaruh secara signifikan dengan nilai (0,00 < 0,05). Simpulan pada studi penelitian dan pengembangan video animasi memiliki signifikansi terhadap peningkatan pemahaman konsep dan pemecahan masalah matematis peserta didik di kelas
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6892
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC
UNTUK MEMFASILITASI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP/MTs
Authors: Silmi Mu'tiah, Armis Armis, Susda Heleni
Pages: 1359 - 1371
Abstract: AbstrakKemampuan Pemecahan Masalah Matematis (KPMM) sangat penting dalam pembelajaran matematika. Namun berdasarkan PISA 2018, penelitian terdahulu serta hasil kuesioner menunjukkan bahwa siswa masih memiliki KPMM yang rendah. Rendahnya KPMM siswa dikarenakan matematika yang bersifat abstrak. Media pembelajaran dapat membuat sesuatu yang abstrak menjadi lebih konkrit serta penggunaan pendekatan scientific dapat memfasilitasi KPMM siswa. Penelitian ini bertujuan menghasilkan media pembelajaran matematika berbasis pendekatan scientific berbantu Articulate Storyline 3 materi garis dan sudut untuk memfasilitasi KPMM siswa SMP/MTs yang valid dan praktis. Metode penelitian ini adalah Research and Development (R&D) dengan Model Pengembangan yaitu Model 4D. Penelitian ini melibatkan 21 siswa kelas VIII SMP di Kota Duri. Data yang dikumpulkan adalah data kevalidan dan data kepraktisan. Data kevalidan diperoleh dari angket validasi yang diserahkan kepada para ahli atau validator. Data kepraktisan diperoleh dari angket respon siswa yang disebar kepada responden. Berdasarkan analisis data diperoleh persentase rata-rata validasi aspek media bernilai 97,21 (sangat valid), aspek materi 97,07 (sangat valid), aspek pendekatan scientific 92,08 (sangat valid) dan aspek KPMM 95,22 (sangat valid). Hasil kepraktisan pada small group test bernilai 90,43 (sangat praktis) dan pada field test sebesar 83,96 (praktis). Dari hasil penilaian ahli, small group test dan field test disimpulkan media pembelajaran matematika yang dihasilkan valid dan praktis.Mathematical Problem Solving Ability (KPMM) is very important in learning mathematics. However, based on PISA 2018, previous research and the results of the questionnaire showed that students still had low CAR. The low KPMM of students is caused by abstract mathematics. Learning media can make something abstract more concrete and the use of a scientific approach can facilitate students' KPMM. This study aims to produce mathematics learning media based on a scientific approach assisted by Articulate Storyline 3 material on lines and angles to facilitate valid and practical KPMM for SMP/MTs students. This research method is Research and Development (R&D) with the Development Model, namely the 4D Model. This research involved 21 students of grade 8 SMPS in Duri City. The data collected in this study are validity data and practicality data. Validity data was obtained from validation questionnaires submitted to experts or validators. Practicality data was obtained from student response questionnaires which were distributed to respondents. Based on data analysis, it was obtained that the average percentage of the media aspect validation was 97.21 (very valid), the material aspect was 97.07 (very valid), the scientific approach aspect was 92.08 (very valid) and the KPMM aspect was 95.22 (very valid). . The practicality result on the small group test was 90.43 (very practical) and on the field test it was 83.96 (practical). From the results of expert assessments, small group tests and field tests, it was concluded that the mathematics learning media produced was valid and practical.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6903
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- DEVELOPMENT OF CLOPEDIMATIC LEARNING MEDIA WITH REALISTIC MATHEMATICS
APPROACH BASED ON MADURA’S LOCAL WISDOM
Authors: Septi Dariyatul Aini, Agus Subaidi, Chairul Fajar Tafrilyanto
Pages: 1372 - 1384
Abstract: The low student learning outcomes in the measurement material can be caused by the tendency of teachers to only transfer their knowledge to students' minds so that students are passive, and not critical. One learning approach that pays attention to this situation is a realistic mathematical approach based on Madura local wisdom. Students are presented with contextual problems, namely problems related to measurements, so that they are trained to get used to solving problems in their daily lives. To support this realistic mathematics approach, a clopedimatics-based learning media will be designed as a substitute for textbooks used by students. Clopedimatics is a form of print media that is compiled based on the concept of compiling an Encyclopedia and designed to help students master the measurement material and is associated with non-standard units of measurement used by the Madurese community. This type of research is development research that uses a 4-D model but has been modified to 3-D, namely defining, designing, and developing. The conclusions of this study are development of clopedimatic learning media with a realistic mathematics approach based on Madurese local wisdom in the measurement material at SDN Barkot 1 Pamekasan meets the valid, practical, and effective criteria.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6926
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN
LINEAR DUA VARIABEL
Authors: Aat Juatiningsih Lestari Utami, Yaya Sukjaya Kusumah
Pages: 1385 - 1392
Abstract: Masih banyak ditemukan peserta didik yang mengalami kesulitan dalam memahami konsep matematis pada materi sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV). Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik pada jenjang SMP kelas VIII. subjek penelitian dipilih peserta didik kelas VIII pada satu SMP di kabupaten Subang sebanyak 30 Peserta didik. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Teknik pengambilan data yaitu berbentuk soal uraian sebanyak tiga soal kemudian di analisis dan di deskripsikan sesuai dengan kemampuannya utnuk pengkategorian peserta didik (kategori sedang, rendah, dan tinggi). Data hasil penelitian selanjutnya dianalisis menggunakan uji rata-rata dan standar deviasi. Hasil penelitian diperoleh 4 peserta didik berada di kategori tinggi dengan persentase 13,34%, 19 peserta didik pada kategori sedang dengan persentase 63,33%, dan 7 peserta didik pada kategori rendah dengan persentase 23,33%. Sehingga, diperoleh kesimpulan mayoritas peserta didik memiliki kemampuan pemahaman konsep matematis yang sedang sehingga belum memenuhi indikator kemampuan pemahaman konsep matematis. There are still many students who have difficulty understanding mathematical concepts in linear equation in two variables (LETV). Therefore, this study aims to describe the ability to understand mathematical concepts of students at the junior high school level of class VIII. The research subjects were selected by class VIII students at one junior high school in Subang district as many as 30 students. This research method uses descriptive qualitative. The data collection technique was in the form of a description of five questions, then analyzed and described according to their ability to categorize students (medium, low and high categories). The research data were then analyzed using the mean and standard deviation test. The results showed that 4 students were in the high category with a percentage of 13.34%, 19 students were in the medium category with a percentage of 63.33%, and 7 students were in the low category with a percentage of 23.33%. So, the conclusion is the majority of students have moderate ability to understand mathematical concepts so they do not meet the indicators of ability to understand mathematical concepts.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6985
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL PISA KONTEKS PRIBADI:
APAKAH SISWA REFLEKTIF LEBIH UNGGUL DARI IMPULSIF'
Authors: Ika zuwaida fatma, suwarno suwarno
Pages: 1393 - 1407
Abstract: Dalam dunia pendidikan, tuntutan untuk meningkatkan kompetensi peserta didik sangat tinggi. Salah satu indeks yang mengukur kompetensi siswa adalah Program for Internasional Student Assessment (PISA). PISA mengukur kompetensi siswa dalam mengerjakan soal-soal berbasis konteks pribadi. Pada konteks ini, pengambilan keputusan adalah bagian penting karena keberhasilan menyelesaikan soal PISA bergantung pada pengambilan keputusan. Perbedaan gaya kogntif setiap siswa berpengaruh dalam menentuan pengambilan keputusan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana pengambilan keputusan siswa SMP yang memiliki kognitif reflektif dan impulsif dalam menyelesaikan soal PISA konteks pribadi. Bentuk penelitian yang dipilih termasuk jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan mengumpulkan data menggunakan tes tertulis dan wawancara yang melibatkan 4 subjek yaitu 2 siswa reflektif dan 2 siswa impulsif. Pemilihan keempat subjek ini didasarkan pada hasil tes MFFT (Matching Familiar Figure Test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa impulsif hanya mampu memenuhi 3 indikator pengambilan keputusan yaitu mampu mendefinisikan keputusan, memahami konteks dan memprioritaskan pilihan, sedangkan siswa reflektif mampu memenuhi seluruh indikator pengambilan keputusan. Dapat disimpulkan bahwa siswa reflektif lebih unggul daripada siswa impulsif. Kurangnya pemahaman yang dimiliki subjek impulsif dalam menyelesaikan masalah menjadi penyebab ketidak mampuannya untuk mengambil keputusan dengan tepat
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.7007
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN
PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA
Authors: Yossi Lucky, Eva Julyanti
Pages: 1408 - 1416
Abstract: Kemampuan seorang siswa dalam memecahkan masalah matamatis amat sangat rendah karena dalam menyelesaikan masalah matematika, dikarenakan dalam proses pembelajaran tidak membiasakan siswa untuk berpikir dengan lebih kreatif. Hal tersebut dikarenakan proses pembelajaran dikelas guru masih menerapkan metode konvensional, dan membuat peserta didik yang ada di kelas belum mencapai nilai di atas KKM. Penelitian ini bertujuan untuk melihat model pembelajaran Creative Problem Solving sebagai suatu rangkaian pembelajaran dalam penyelesaian dan pemecahan masalah secara sistematis berdasarkan kreativitas yang dimiliki siswa untuk menghasilkan solusi yang efektif. Penelitian ini adalah penelitian menggunakan metode quasi eksperimen menggunakan teknik purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMAN 1 Rantau Utara tahun pelajaran 2022/2023. Sampel dalam penelitian ini ada dua kelas, yaitu satu kelas XIPA-3 sebanyak 35 peserta didik sebagai kelas eksperimen dan satu kelas XIPA-2 sebanyak 36 peserta didik sebagai kelas kontrol. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk tes kemampuan pemecahan masalah matematika dalam bentuk tes tertulis, tes hasil dan lembar pengamatan keterlaksanaan proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh nilai ð‘¡ℎð‘–ð‘¡ð‘¢ð‘›ð‘” = 4.925 > ð‘¡ð‘¡ð‘Žð‘ð‘’ð‘™ = 1.666, dengan demikian Ho ditolak, yang berarti bahwa terdapat pengaruh pembelajaran creative problem solving terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika pada siswa kelas X SMAN 1 Rantau Utara.The ability of a student to solve eye problems is very low because in solving math problems, because the learning process does not make students think more creatively. This is because the learning process in the teacher's class still applies conventional methods, and makes students in the class not yet achieve a score above the KKM. This study aims to look at the Creative Problem Solving learning model as a series of learning in solving and solving problems systematically based on students' creativity to produce effective solutions. This research is a research that uses a quasi-experimental method using a purposive sampling technique. The population in this study were class X students of SMAN 1 Rantau Utara for the 2022/2023 academic year. The sample in this study were two classes, namely one class as the experimental class and one class as the control class. The instruments used in this study were tests of mathematical problem solving abilities in the form of written tests, result tests and observation sheets of the implementation of the learning process. The data analysis technique used is descriptive statistical analysis and inferential statistical analysis. Based on the results of data processing, the value of ð‘¡ℎð‘–ð‘¡ð‘¢ð‘›ð‘” = 4.925 > ð‘¡ð‘¡ð‘Žð‘ð‘’ð‘™ = 1.666, thus Ho is rejected, which means that there is an effect of creative problem solving learning on the ability to lose math problems in class X students of SMAN 1 Rantau Utara.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.7012
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL
BELAJAR SISWA PADA KURIKULUM MERDEKA BELAJAR
Authors: Pinta Romaito Br Sagala, Lily Rohanita Hasibuan
Pages: 1417 - 1427
Abstract: This study aims to determine: 1) the effect of the snowball throwing learning model on the learning motivation of class X students at SMA Negeri 1 Merbau, 2) the effect of the snowball throwing learning model on the learning outcomes of class X students at SMA Negeri 1 Merbau, 3) the effect of the snowball learning model throwing on the motivation and learning outcomes of class X students at SMA Negeri 1 Merbau. This study used a quantitative approach with a quasi-experimental design. The design model uses a pretest posttest control group design The sampling technique was carried out using a random sampling technique, namely class X-2 totaling 28 students as the control class which was given the conventional learning model treatment ,and class X-1 totaling 28 students as the experimental class being treated with the Snowball Throwing learning model. Based on the results of the study, the univariate Manova-Test obtained the F value for learning motivation, namely 8.751; p < 0.05 and the F value for learning outcomes is 5.219; p < 0.05 while in a multivariate manner motivation and learning outcomes obtained the F value for namely 5.204; p < 0.05. Univariate and multivariate test results have a significance of <0.05. That is, the values of F are all significant. So it can be concluded that there is an influence of the Snowball Throwing learning model on student motivation and learning outcomes in the independent learning curriculum. Keywords: Learning Outcomes; Learning Motivation; Snowball Throwing Learning Model
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.7014
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- ANALYSIS OF THE CRITICAL THINKING SKILLS OF CLASS X SMK STUDENTS IN
BANDUNG CITY
Authors: Raisya Silvi Abdul Karim, Elah Nurlaelah
Pages: 1428 - 1435
Abstract: This article aims to describe the results of analyzing the critical thinking skills of class X SMK students in Bandung city in solving problems on a system of two-variable linear equations. This type of research is descriptive qualitative. The subjects of this study were six students of class X majoring in business management at one of the SMK in Bandung. The research instrument consisted of five questions about critical thinking skills. The data analysis technique used was a data collection technique with documentation methods in the form of test results and student interviews. The results showed that students’ critical thinking skills were still low, especially in question number 5, which had indicators namely evaluating and considering reliable sources or arguments. From the analysis results, it was concluded that this was caused by 1). Students had difficulty identifying important information and 2). Students had difficulity making mathematical models, so students were unable to solve problems. Penelitian ini dilakukan karena belum ditemukannya penelitian yang menganalisis kemampuan berpikir kritis berdasarkan indikator yang diadopsi dari Joko D.P pada konteks siswa SMK. Kemampuan berpikir kritis sendiri bukanlah menyelesaikan persoalan yang kompleks dengan berbagai macam algoritma tetapi merancang algoritma baru dari situasi yang baru. Keterampilan berpikir kritis berguna dalam kehidupan karena semakin tajam kemampuan berpikir kritis maka semakin baik kemampuan siswa dalam memecahkan masalah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil analisis kemampuan berpikir kritis siswa kelas X SMK di Kota Bandung dalam menyelesaikan soal sistem persamaan linear dua variabel. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sampel dari penelitian ini adalah 6 orang siswa kelas X di SMK Dhyana Sakti Bandung. Instrumen penelitian ini terdiri dari soal tes kemampuan berpikir kritis sebanyak 5 soal, pedoman wawancara dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui tahapan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan . Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa masih rendah khususnya pada soal nomor 5 yang memiliki indikator yakni mengevaluasi dan mempertimbangkan sumber terpercaya atau argumen . hal tersebut disebabkan oleh 1). Siswa kesulitan mengidentifikasi informasi penting dari soal cerita sistem persamaan linear dua variabel 2). Siswa kesulitan membuat model matematikanya sehingga siswa tidak mampu menyelesaikan soal.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.7018
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN SPLDV BERBASIS PBL UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP
Authors: muyassar a'la, I Made Arnawa
Pages: 1436 - 1446
Abstract: The difficulty of educators in designing interesting learning paths for students makes students tend to lack understanding of mathematics. The learning flow used tends to ask students to remember the "ways" they teach in solving problems rather than stimulating knowledge. As a result, the knowledge gained by students is less meaningful and quickly forgotten. Therefore, a learning design for the topic of a system of two-variable linear equations (SPLDV) based on Problem Based Learning (PBL) was developed in class VIII SMP that is valid, effective and practical.This research was carried out by combining two types of design research, namely the design model development of Tjeerd Plomp and Gravemeijer & Cobb. To implement LIT, educator books and student books use the Plomp research design. Furthermore, for the development of learning flow, it was designed using Gravemeijer and Cobb's research design. The learning design is focused on students' mathematical communication skills on SPLDV topics. Design trials were carried out in one-to-one evaluations and small group evaluations. Data were obtained from student response questionnaires, educator response questionnaires, and field notes.The results showed that the learning design for the SPLDV topic with the PBL approach through educator books and student books was valid, effective and practical. It is said to be valid because it has fulfilled the validity characteristics both in terms of content and construct. It is said to be effective because it can improve students' mathematical communication skills. It is said to be practical because this product is easy to use and understand, the allotted time is very efficient, very interesting and contributes to SPLDV learning.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.7035
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- KEMAMPUAN PENALARAN IMITATIF DAN KREATIF MATEMATIS SISWA SMP PADA MATERI
PERSAMAAN GARIS LURUS
Authors: Fardatil Aini Agusti, Tatang Herman, Afifah Zafirah
Pages: 1447 - 1458
Abstract: Kemampuan penalaran matematis merupakan kunci untuk mengembangkan pemahaman matematis siswa. Oleh karena itu, kemampuan ini dijadikan sebagai salah satu tujuan pembelajaran matematika pada jenjang pendidikan menengah di Indonesia. Salah satu jenis penalaran matematis tersebut adalah penalaran kreatif matematis. Fakta menunjukkan bahwa siswa cenderung menggunakan penalaran imitatif daripada penalaran kreatif matematis. Oleh karena itu, penalaran kreatif siswa perlu diperhatikan guru agar mereka dapat mengkonstruksi pengetahuan dengan baik khususnya pada materi persamaan garis lurus. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap penalaran imitatif dan kreatif matematis siswa pada materi persamaan garis lurus. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Penelitian ini dilaksanakan di salah satu SMP di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Subjek penelitian adalah 3 (tiga) orang siswa kelas VIII yang telah mempelajari materi persamaan garis lurus dan dipilih berdasarkan pertimbangan guru. Instrumen utama pada penelitian ini adalah peneliti sendiri dan instrumen penunjang berupa soal tes kemampuan penalaran kreatif matematis serta pedoman wawancara. Berdasarkan analisis hasil penelitian, ditemukan bahwa siswa belum memiliki kemampuan penalaran kreatif yang baik. Siswa masih cenderung menggunakan penalaran imitatif bahkan belum mampu melakukan penalaran dengan tepat. Sebagai kesimpulan, kemampuan penalaran imitatif masih mendominasi dibandingkan penalaran kreatif matematis siswa pada materi persamaan garis lurus.Mathematical reasoning ability is the key to developing students' mathematical understanding. Therefore, this ability is used as one of the objectives of learning mathematics in secondary education in Indonesia. Mathematical creative reasoning is one type of mathematical reasoning. The facts show that students use imitative rather than creative mathematical reasoning. Therefore, students' creative reasoning needs to be considered by the teacher so they can construct their knowledge properly, especially in straight-line equations. This study aims to reveal mathematical students' imitative and creative reasoning in the material of straight-line equations. This study uses a qualitative approach with a case study design. This research was conducted in one of the junior high schools in Lima Puluh Kota, West Sumatra. The research subjects were 3 (three) grade VIII students who had studied straight-line equations and were selected based on the teacher's considerations. The main instrument in this study was the researcher herself. The supporting instruments were mathematical creative reasoning ability tests and interview guidelines. Based on the result of research analysis, it was found that students did not have good creative reasoning abilities. Students still tend to use imitative reasoning and have not even been able to do reasoning properly. In conclusion, imitative reasoning ability still dominates compared to students' creative mathematical reasoning in straight-line equation material.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.7042
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- Kesulitan Guru Dalam Mengimplementasikan Kurikulum Merdeka Belajar Materi
Matematika Di Sekolah Menegah Pertama (SMP)
Authors: Jitu Halomoan Lumbantoruan, Melda Rumia Rosmery Simorangkir
Pages: 1459 - 1473
Abstract: Survei tahun 2021, hasil belajar siswa pelajaran Matematika rendah, dengan luaran 60, 47 dan tuntas hanya 50%. Fakta lain, hasil evaluasi semester genap 2021/2022, rata-rata hasil belajar 58, 22. Dari 35 ada 20 siswa rata-rata 16,5 dan 5 siswa rata-rata 49, artinya 25 dari 35 orang bermasalah. Rendahnya hasil belajar ini perlu segera diketahui letak hambatan dan kesulitan guru. Tujuan penelitian mengetahui kesulitan guru saat implementasi matematika kurikulum merdeka belajar. Keberhasilan tidak terlepas dari 1) guru mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran, 2) kemampuan mengajar, 3) Cara Menilai. 4) Perubahan Perilaku. 5) Evaluasi. Metode penelitian dengan Mixed method. Subjek adalah guru. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, pengamatan, wawancara, dokumentasi dan instrumen. Teknik Analisis, 1) Pengumpulan data, 2) Reduksi Data, 3) Data Display, 4) Data Verification. Hasil, rencana pelaksanaan pembelajaran tidak lengkap, indikator penilaian siswa kurang jelas. Guru Tidak menyusun materi. Rencana pelaksanaan pembelajaran dinilai 59, 86% sesuai dan 40, 14% tidak sesuai. Kemampuan guru mengajar 58, 63% setuju dan 41, 37% tidak setuju. Cara penilaian 55, 10% setuju dan 44, 90% tidak setuju dan evaluasi 62, 20%. Kesimpulan, rendahnya hasil belajar dikarenakan kurang lengkap rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), materi dan model tidak dirancang sesuai kemampuan dasar siswa.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.7082
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- ANALYSIS OF CRITICAL THINKING ABILITY IN LIVEWORKHEET ASSISTED COOPERATIVE
LEARNING SETTINGS
Authors: Nopia Rizki, Baiduri Baiduri, Siti Inganah
Pages: 1474 - 1483
Abstract: The ability to think critically in mathematics is one of the thinking skills needed by students to obtain a problem-solving procedure and to find logical results, especially when facing developments in the 21st century. One of them is by implementing cooperative learning assisted by liveworksheets. The purpose of this study was to determine students' critical thinking skills in the implementation of cooperative learning assisted by liveworksheets. This research uses descriptive research with a qualitative approach. The subjects of the study were 30 students in class VIII-I. Research instruments in the form of lesson plans, observation sheets, tests, and interviews. Data collection techniques using observation, tests, and interviews. The results showed that the student's critical thinking skills were mostly 72.36%, including the high category and the level of students' activeness in learning mathematics was 82.1%
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.7130
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS ADOBE FLASH
UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
Authors: Sumaji Sumaji, Savitri Wanabuliandari, Rahaju Rahaju
Pages: 1484 - 1491
Abstract: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbasis Adobe Flash pada materi bangun datar untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di SMP N 2 Rembang. Popusasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP N 2 Rembang yang terdiri dari 8 kelas. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah simple random sampling. Dari 8 kelas tersebut dipilih 2 kelas sebagai kelas eksperimen dan kontrol. Di dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian eksperimental semu (quasi-experimental research), karena peneliti tidak memungkinkan untuk mengontrol semua variabel yang relevan. Sugiono (2015) menyatakan bahwa tujuan penelitian eksperimental semu adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasi semua variabel yang relevan. Teknik pengumpulan data melalui tes. Instrumen dalam penelitian ini berupa lembar tes. Adapun pengujian data adalah (1) pada nilai hasil penelitian dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas (2) Uji hipotesis dengan menggunakan uji t 2 sampel (independent sampel two test).Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) penerapan model pembelajaran Problem Based Learning berbasis adobe flash pada materi bangun datar menunjukkan bahwa post test lebih baik daripada pre test. (2) penerapan model pembelajaran Problem Based Learning berbasis adobe flash pada materi bangun datar menunjukkan bahwa kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol Most of the students' achievement in learning mathematics is low. One of the factors is the teacher has not been able to choose the right method or strategy. This study aims to determine the effectiveness of the Adobe Flash-Based Problem Based Learning learning model on student achievement. This type of research is quantitative. This research was conducted at SMP N 2 Rembang. The population of this study was class VIII students of SMP N 2 Rembang. Sampling technique with simple random sampling. Of the 8 classes, 2 classes were selected as the experimental and control classes. Researchers use quasi-experimental research. The instrument in this study was a test sheet. Data analysis with analysis prerequisite tests, namely normality and homogeneity tests. Hypothesis testing includes: (1) Testing hypothesis 1 using the Paired Samples T Test, (2) testing hypothesis 2 with the Independent Samples T Test, and (3) testing hypothesis 3 by comparing the N-Gain Score and then testing the Independent Samples T Test. The results showed that the Adobe Flash-Based Problem Based Learning learning model was effective in increasing student achievement. The conclusions of the study: (1) the learning model of Problem Based Learning based on Adobe Flash post-test is better than pre-test. (2) the learning model of Problem Based Learning based on Adobe Flash in the experimental class is better than the control class, (3) the average increase in learning achievement in the experimental class is better than the control class.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.7167
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- PENERAPAN TPACK DAN MODEL CPS DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN
MASALAH SISWA
Authors: Mitra Pramita, Nuruddin Wiranda
Pages: 1492 - 1504
Abstract: Pemecahan masalah dan berpikir tingkat tinggi sangat penting dan berguna dalam kehidupan. Penggunaan model pembelajaran yang tepat, kemampuan ini akan dapat ditingkatkan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa dengan cara menerapkan Technological Pedagogical Content Knowledge(TPACK) pada model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS). Penelitian ini menggunakan model pengembangan Borg & Gall menggunakan sampel penelitian siswa kelas VIII SMP di Banjarmasin yang berjumlah 30 siswa. Kriteria uji validitas produk pembelajaran CPS, uji kepraktisanproduk menggunakan angket survei, dan tes keterampilan pemecahan masalah matematis pada materi aljabar merupakan alat ukur dalam penelitin ini. Berdasarkan uji validitas, produk yang dikembangkan termasuk dalam kategori valid (skor rata-rata sebesar 81,2). Kepraktisan produk memperoleh skor rata-rata sebesar 85,7. Persentase keefektifan produk sebesar 88%. Efek potensial dari produk yang dikembangkan termasuk dalam kategori tinggi dengan N-Gain sebesar 0,80, yang berarti adanya peningkatan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah materi aljabar.
Problem solving and higher order thinking are very important and useful in life. Using the right learning model, this ability will be improved. This study aims to improve students' problem-solving skills by applying Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) to the Creative Problem Solving (CPS) learning model. This study used the Borg & Gall development model using a sample of 30 grade VIII students of a junior high school in Banjarmasin. Criteria for testing the validity of CPS learning products, practicality testing of products using survey questionnaires, and test...
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.7181
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- ANALYSIS OF STUDENTS’ ERRORS IN MATHEMATICAL PROBLEM SOLVING BASED
ON KASTOLAN ERROR ANALYSIS
Authors: Esterlina Esterlina, Jarnawi Afgani Dahlan, Bambang Avip Priatna Martadiputra
Pages: 1505 - 1514
Abstract: This research is motivated by the many mistakes made by students in solving problem-solving questions. The purpose of this research was conducted to see the causes of student errors in solving problem-solving questions based on kastolan error analysis theory. The research method used is descriptive qualitative. The instrumented object in this study involved 4 students of class XI MIA 5. The sample selection technique uses purposive sampling. The instruments used in this study were tests and interviews.The test results were obtained from a problem-solving ability test through creative problem-solving learning on linear programming material. Based on the results of the many errors found in the indicator, presenting mathematical situations in various ways and knowing the differences, and developing the concepts that have been studied. The types of errors that students have made in answering the problem included conceptual error, procedural error, and technical error
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.7224
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- ETHNOMATHEMATICS: MATHEMATICS IN BATIK TURONGGO YAKSO FROM TRENGGALEK
Authors: Novia Frisda Eldiana, Shirly Rizki Kusumaningrum, Radeni Sukma Indra Dewi
Pages: 1515 - 1524
Abstract: Abstract Culture is something that is unique and can be a characteristic or identity of an area that is formed from daily habits. Without realizing it, culture is closely related to education, one of which is mathematics. Because culture can be used as a learning media associated with realistic learning styles, culture as a learning medium can be used by educators in the learning process, especially in mathematical concepts. Learning mathematics that is done with a cultural approach is called ethnomathematics. Ethnomathematics is a realistic mathematics learning approach that bridges mathematics learning through local culture. The purpose of this research is to explore Trenggalek's Turonggo Yakso Batik Motif and to describe the mathematical concepts in Turonggo Yakso's Typical Batik elements Trenggalek. This research is a type of qualitative research using an ethnographic approach. The results of this study indicate that the characteristics of the Turanggo Yakso Typical Trenggalek Batik Motif can be implemented as a medium for learning mathematics in the following materials: flat shape, folding symmetry, rotational symmetry, angles, reflection, congruence, and congruence. AbstrakBudaya adalah hal yang unik dan dapat menjadi penciri atau identitas dari suatu daerah yang terbentuk dari kebiasaan sehari-hari. Tanpa disadari budaya berkaitan erat dengan pendidikan, salah satunya dengan mata pelajaran matematika. Hal tersebut karena budaya dapat dijadikan sebagai media pembelajaran yang dikaitkan dengan gaya belajar realistik. Budaya sebagai media pembelajaran dapat digunakan pendidik dalam proses pembelajaran terutama pada konsep matematika. Pembelajaran matematika yang dilakukan dengan pendekatan budaya disebut dengan etnomatematika. Etnomatematika merupakan pendekatan pembelajaran matematika realistik yang menjembatani pembelajaran matematika melalui budaya setempat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengeksplorasi Batik Motif Turonggo Yakso khas Trenggalek dan mendeskripsikan konsep matematika yang ada pada unsur Batik Motif Turanggo Yakso Khas Trenggalek Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan etnografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa unsur dari Batik Motif Turanggo Yakso Khas Trenggalek dapat diimplementasikan sebagai media pembelajaran matematika pada materi: bangun datar, simetri lipat, simetri putar, sudut, pencerminan, kesebangunan dan kekongruenan.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6240
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- ANALYSIS OF STUDENT'S MISCONCEPTIONS IN SOLVING MATHEMATIC LOGIC
PROBLEMS
Authors: Nurul Astuty Yensy, Agus Susanta, Dina Apryani, Hidayatulloh Hidayatulloh
Pages: 1525 - 1535
Abstract: AbstrakKarakter matematika bersifat hirarkis yaitu adanya keterkaitan antar satu konsep dengan konsep lainnya, sehingga akan sangat fatal jika mengalami miskonsepsi seperti keliru membuat sebuah generalisasi pada materi Logika Matematika dalam mata kuliah Matematika Dasar, sehingga jika terjadi miskonsepsi terus-menerus dapat menimbulkan kegagalan pemahaman konsep pada mata kuliah selanjutnya seperti Kalkulus dan Matematika Diskrit. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi miskonsepsi pada peserta mata kuliah Matematika Dasar di Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Bengkulu pada tahun akademik 2021/2022 saat pembelajaran materi Logika Matematika. Metode yang digunakan yaitu pemberian tes diagnostik berbentuk essay, dan tingkat keyakinan dalam menjawab dengan menggunakan Certainty Response Index. Instrumen tes berupa tes diagnostik. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar tes. Analisis data dilakukan terhadap uraian jawaban serta tingkat keyakinan dalam memberikan jawaban. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran Logika Matematika memberikan dampak miskonsepsi pada peserta mata kuliah Matematika Dasar berkisar 4 - 43% dengan identifikasi miskonsepsi tertinggi terjadi pada pokok bahasan tentang penyimpulan suatu pernyataan dan uji validitas argumen menggunakan hukum premis. Tingkat miskonsepsi terendah terjadi pada uji argumen menggunakan tabel kebenaran. Rata-rata persentase tingkat miskonsepsi mahasiswa sebesar 21%. AbstractIt will be disastrous if there is a failure to comprehend the concepts or experience a misperception because mathematics has a hierarchical nature, so there is a relationship between one notion and another. One of the common errors making students in Mathematical Logic courses for Basic Mathematics is concluding or making erroneous generalizations. The University of Bengkulu's study program in mathematics education requires the completion of this course. Continuous misconceptions may make it difficult to understand the concept in later studies, including calculus and discrete mathematics.During the 2021–2022 academic year, participants in the Basic Mathematics course at Bengkulu University's Mathematics Education Study Program had misconceptions about the information they were learning about mathematical logic. A diagnostic test in the form of an essay is administered, and the Certainty Response Index is used to gauge the respondent's level of confidence. Test equipment in the form of a diagnostic test was the tool employed in this study. To collect data, test sheets that were distributed to students during the final semester exams were used. On the description of the answers and the degree of confidence in providing answers, data analysis was done. The findings indicated that learning mathematical logic had an impact on participants in the Basic Mathematics course in terms of misconceptions ranging from 4 to 43%, with the highest identification of misconceptions occurring on the topics of concluding a statement and determining the veracity of arguments using premise law. The argument test employing the truth table has the lowest level of misinterpretation. There were 21% average misconceptions among students.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6831
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- PENINGKATAN KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL
PROJECT-BASED LEARNING
Authors: Siti Maysarah, Sahat Saragih, Elvis Napitupulu
Pages: 1536 - 1548
Abstract: Siswa membutuhkan kemampuan literasi matematik untuk menghadapi dan memecahkan berbagai tantangan kehidupan saat ini. Literasi matematika meliputi kemampuan memahami dan menggunakan matematika untuk memecahkan masalah dalam konteks dunia nyata dan membuat argumen berdasarkan konsep dan prosedur. Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa tingkat literasi matematika siswa di Indonesia masih rendah. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk: (1) Analisis peningkatan kemampuan literasi matematik siswa yang diajar dengan model pembelajaran berbasis proyek lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan literasi matematik siswa yang diajar dengan pembelajaran biasa, (2) Analisis proses penyelesaian jawaban siswa terkait masalah literasi matematik yang diajarkan melalui pembelajaran berbasis proyek dan pembelajaran biasa. Jenis penelitian ini kuasi eksperimen. Seluruh murid MTs Nurul Khairiyah Deli Serdang menjadi populasi penelitian ini yang berjumlah 128 orang. Sampel penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas VIII yang terdiri dari dua kelas yaitu Kelas VIII-1 sebanyak 14 siswa dan Kelas VIII-2 sebanyak 14 siswa. Hasil dari penelitian ini adalah:(1) Peningkatan kemampuan literasi matematik siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran berbasis proyek lebih tinggi daripada kemampuan literasi matematika siswa yang diajarkan dengan pembelajaran biasa, terlihat dari nilai thitung > ttabel, dimana thitung = 22,231 dan ttabel = 1,761. (2) proses penyelesaian jawaban siswa terkait masalah literasi matematik yang diajar dengan model pembelajaran berbasis proyek lebih baik daripada siswa yang diajar dengan model pembelajaran biasa.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6627
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA MELALUI MODEL PROBLEM
BASED LEARNING BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF
Authors: Rahmi Hayati, Dian Armanto, Zuraini Zuraini
Pages: 1549 - 1558
Abstract: The most pressing issue at SD Negeri 4 Bireuen is the school's inability to effectively address student and teacher concerns.This study aims to improve teachers' problem-solving skills. This study employs a qualitatve approach. Research participants include 36 third-year students from SD Negeri 4 Bireuen. This study's information was gathered by means of a questionnaire, participant observations, and key informant interviews. This study employs a descriptive data analysis method. The implementation of the Problem-Based Learning pedagogical approach has the potential to improve students' problem-solving abilities in the area of statistics, specifically in the areas of sample size determination and reduction, in the third grade of SD Negeri 4 Bireuen. This is evidenced by the fact that student problem-solving abilities increased from 82.3 percent in the first semester to 94.1 percent in the second. Utilizing interactive video can help students' attention during the learning process and can help students develop a sense of satisfaction from their studies. There have been comments from users who have affirmed the validity and value of interactive video. This is due to the fact that educational media has become more valuable as a result of the integration of previously unreliable components.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6534
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- RESILIENSI MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA DI PTKIN TERHADAP HIGH ORDER
THINKING SKILLS
Authors: Rivdya Eliza, Nita Putri Utami, Selvi Warahmah, Betri Wendra
Pages: 1559 - 1570
Abstract: Resiliensi menjadi salah satu faktor yang menentukan keberhasilan pada jenjang perkuliahan. Hal ini disebabkan adanya pengaruh resiliensi terhadap kemampuan matematis diantaranya HOTS, sehingga sangat perlu dilakukan analisis, apakah mahasiswa Tadris Matematika di PTKIN memiliki resiliensi yang baik sehingga mampu menyelesaikan soal HOTS dengan baik, begitu juga sebaliknya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan resiliensi mahasiswa Tadris Matematika PTKIN Se-Sumatera Tengah. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan populasi yakni calon guru matematika yaitu mahasiswa tadris matematika semester 7 di PTKIN Sumatera Bagian Tengah. Pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling diperoleh 310 mahasiswa yang berasal dari enam perguruan tinggi; UIN Imam Bonjol, IAIN Batusangkar, IAIN Bukittinggi, UIN Sutan Syarif Kasim Riau, UIN Suthan Thaha Saifudin Jambi, dan IAIN Kerinci. Instrumen yang digunakan adalah angket resiliensi. Data angket dianalisis menggunakan program Excel serta melakukan uji statistik yang diperlukan dan disajikan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata angket resiliensi mahasiswa Tadris Matematika PTKIN Se- Sumatera Bagian Tengah tergolong sedang dengan nilai 72.17, artinya mahasiswa sudah mulai terbiasa dan percaya diri dalam mengerjakan soal High Order Thinking Skills (HOTS) yang tentunya akan berpengaruh terhadap nilai HOTS.Resilience is one of the factors that determine success at the lecture level. This is due to the influence of resilience on mathematical abilities including HOTS, so it is very necessary to analyze whether Tadris Mathematics students at PTKIN have good resilience so that they are able to solve HOTS problems well, and vice versa. This study aims to describe the resilience of PTKIN Mathematics Tadris students throughout Central Sumatra. The type of research conducted is quantitative descriptive research with a population, namely prospective mathematics teachers, namely 7th semester mathematics tadris students at PTKIN Central Sumatra. Sampling was carried out by cluster random sampling obtained by 310 students from six universities; UIN Imam Bonjol, IAIN Batusangkar, IAIN Bukittinggi, UIN Sutan Syarif Kasim Riau, UIN Suthan Thaha Saifudin Jambi, and IAIN Kerinci. The instrument used is a resilience questionnaire. The questionnaire data is analyzed using the Excel program and performs the necessary statistical tests and is presented descriptively. The results showed that the average questionnaire for the resilience of Tadris Mathematics PTKIN Se- Central Sumatra students is classified as moderate with a score of 72.17, meaning that students have begun to get used to and confident in doing High Order Thinking Skills (HOTS) questions which will certainly affect the HOTS score.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.7246
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VBA POWERPOINT PADA MATERI HIMPUNAN
Authors: Anik Yuliani, Usman Aripin, Tanti Rosmiati, Guntur Gunawan, Fikri Fauzi
Pages: 1571 - 1584
Abstract: Tujuan penelitian adalah untuk mengembangkan media pembelajaran Visual Basic Application (VBA) Microsoft PowerPoint pada materi himpunan. Adapun metode yang relevan dalam mencapai tujuan tersebut yaitu metode pengembangan ADDIE. Tahapan-tahapan ADDIE yaitu Analyze, Design, Development, Implementation,dan Evaluate. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan instrumen lembar validasi media dan ahli materi, serta wawancara pada validator ahli tersebut. Teknik analisis data yang digunakan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menghitung persentase setiap indikator capaian yang kemudian diinterpretasikan. Hasil penelitian menunjukan berdasarkan ahli media yakni indikator access 90%, cost 93%, technology 87%, interactivity 80% dan organization 90% sedangkan berdasarkan ahli materi rata-rata capaian indikator tujuan pembelajaran 83%, kesesuaian materi 88% , kesesuaian dengan karakteristik siswa 88%, kesesuaian teori 92%, kesesuaian lingkungan 85% dan kesesuaian dengan gaya belajar 78% . Simpulan dalam penelitian ini menunjukkan tingkat validitas media pembelajaran VBA PowerPoint pada materi himpunan berdasarkan ahli media dan materi sangat valid untuk digunakan dalam pembelajaran matematika. The aim of the research was to develop the Visual Basic Application (VBA) learning media for Microsoft PowerPoint learning media on set material. The relevant method for achieving this goal is the ADDIE development method. The stages of ADDIE are Analyze, Design, Development, Implementation, and Evaluate. Data collection techniques in this research used validation instruments sheets for media experts and material experts, as well as interviews with both experts. The data analysis technique used uses a quantitative approach by calculating the percentage of each achievement indicator, which is then interpreted. The results showed that based on media experts, namely access indicators at 90%, cost at 93%, technology at 87%, interactive at 80%, and organization at 90%. Based on material experts, the average achievement indicators for learning objectives were 83%, material suitability 88%, suitability with student characteristics 88%, theory suitability 92%, environmental suitability 85%, and learning style suitability 78%. The conclusions in this study indicate the level of validity of VBA PowerPoint learning media on set material based on media experts, and the material is very valid for use in learning mathematics.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6812
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SEMINAR PENDIDIKAN MATEMATIKA
Authors: Feri Haryati, Ellis Mardiana Panggabean, Sri Wahyuni
Pages: 1585 - 1593
Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar Seminar pendidikan Matematika Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan (developmental research) menggunakan tahapan perencanaan, perancangan dan pengembangan yang diadopsi dari model pengembangan Thiagarajan dan mahasiswa semester VI pendidikan matematika berjumlah 32 orang sebagai subyek penelitian. Instrumen yang digunakan terdiri dari lembar validasi yang diisi oleh ahli bidang pendidikan matematika, lembar penilaian kepraktisan mahasiswa, dan tes hasil belajar . Kualitas modul yang dikembangkan ditinjau dari aspek kevalidan, aspek kepraktisan dan aspek keefektifan. Hasil uji kevalidan dari para ahli yang terdiri dari ahli materi, ahli media dan ahli bahasa diperoleh bahwa bahan ajar Seminar pendidikan Matematika termasuk pada kriteria kelayakan sangat valid. Uji kepraktisan oleh mahasiswa pengguna bahan ajar diperoleh bahwa bahan ajar Seminar pendidikan Matematika termasuk dalam kriteria, praktis. Adapun uji efektivitas bahan ajar Seminar pendidikan sesuai indikator yang sudah ditentukan termasuk kategori baik. Berdasarkan ketiga hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa bahan ajar Seminar pendidikan Matematika memenuhi ketiga kriteria tersebut, yaitu: sangat valid, praktis, dan efektif.This study aims to develop teaching materials for Mathematics education seminars. The research method used developmental research adopted from the Thiagarajan using the planning, design and development stages and sixth semester 32 students of mathematics education as research subjects. The research instruments consisted of validation sheets, student practicality assessment sheets, and tests. The quality of the modules developed was viewed the validity, practicality and effectiveness aspects. The validity criteria base of expert validity results that consisted of material experts, media experts and linguists experts stated that the Mathematics education seminar teaching materials was very valid. The practical criteria base of practicality test by students using teaching materials stated that teaching materials for Mathematics education seminars were practical. for the effectiveness test of teaching materials according to the indicators that have been determined included in the good category. Based of the trial result can be concluded that the teaching materials of Mathematics education seminars qualified on criteria, namely: very valid, practical, and effective
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6654
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SERUPA PISA SISWA DENGAN
GAYA BELAJAR VISUAL BERDASARKAN LANGKAH KRULIK-RUDNICK
Authors: Muhammad Wildan Fadilah, Sri Subanti, Budi Usodo
Pages: 1594 - 1603
Abstract: The purpose of this study was to describe the mathematical problem-solving ability of Pisa-like level 1 and level 2 students with a visual learning style based on the Krulik-Rudnick step. This research is a qualitative research conducted at Baki 2 Junior High School in the Odd Semester of the Academic Year 2021/2022. The research subjects were three grade VIII students with visual learning styles selected using purposive sampling technique. Data collection techniques using questionnaires, written test and interviews. Questionnaires are used to determine students’ learning styles, meanwhile the written test and interviews were used to determine students' problem-solving abilities. Method triangulation is used to measure the validity of the data between the written test and interviews. The data obtained is then analyzed with the stages of data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results show that at level 1, students can fulfill the indicators at all stages of the Krulik-Rudnick step. While at level 2, students can only fulfill the indicators at the Read and Think and Explore and Plan stages.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.5372
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- ETNOMATEMATIKA : PENGENALAN BANGUN RUANG MELALUI KONTEKS MUSEUM NEGERI
SUMATRA UTARA
Authors: Wulan Sipahutar, Reflina Reflina
Pages: 1604 - 1613
Abstract: Matematika dan Budaya merupakan dua hal yang saling berhubungan. Matematika dalam budaya disebut dengan etnomatematika. Etnomatematika merupakan merupakan wadah untuk menjembatani matematika dnegan konteks budaya lokal. Tujuan penelitian ini yaitu mengeksplorasi konsep etnomatematika yang terdapat pada bangunan bersejarah yang ada di kota medan yaitu Museum Negeri Sumatra Utara geometri khusunya pada materi bangun ruang yang terdapat pada ornamen dan seni arsitektuk pada bangunan Museum Negeri Sumatera Utara. Jenis Penelitian yang digunakan merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Metode pengumpulan datanya berupa dokumentasi, observasi dan wawancara bersama petugas museum. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat eksplorasi etnomatematika pada bangunan dan ornament yang ada di museum negeri Sumatra utara terkhusus materi geometri seperti : kubus, balok, limas, trapezium, tabung dan bola yang dapat dijadikan sebagai sumber pembelajaran kontekstual di sekolah.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.7054
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- DEVELOPMENT OF TEACHING MATERIALS INTEGRATED MATHEMATIC REASONING ABILITY
WITH RELIGIOUS VALUES OF MADRASAH ALIYAH STUDENTS
Authors: Cecep Anwar, Hamdan Sugilar, Ujang Dedih, Rohmat Mulyana Sapdi
Pages: 1614 - 1627
Abstract: The limited integrated mathematics teaching materials focusing on discussing reasoning are one in learning mathematics problems, especially in preparation for integrated mathematics Olympiads. This study aimed to develop teaching materials for mathematical reasoning abilities integrated with religious values and students' attitudes towards mathematics integrating religious values. This research method is the ADDIE model development research method. At the implementation stage, the teaching materials were tested on research samples from MAN in the Regency and City of Sukabumi, with 76 students as research subjects. The sampling technique was purposive sampling—implemented through the Schoology application. The study results are as follows: teaching materials in integrated mathematical materials and questions to improve critical, creative, and adaptive reasoning skills towards religious values have good results and need to be developed more broadly than various materials with the separate presentation of mathematical material, teaching materials can improve critical, creative, and adaptive reasoning abilities with good results with an average score using module 60 and without module 52 with a maximum score of 100. Students' attitudes towards learning this integration method are in a suitable category. Integrated mathematics learning provides new experiences for students because learning mathematics is accompanied by learning to understand the contents of the Qur'an verses.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.7371
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)
- KESALAHAN KONSTRUKSI KONSEP MATEMATIKA BERDASARKAN TEORI APOS PADA MATERI
PROGRAM LINEAR DAN PEMBERIAN SCAFFOLDING
Authors: Yusa Putra, Nizlel Huda, Zurweni Zurweni
Pages: 1628 - 1638
Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan proses kesalahan konstruksi konsep peserta didik berdasarkan indikator kesalahan konstruksi konsep serta mengetahui level scaffolding yang dapat diberikan berdasarkan teori APOS. Jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ditentukan dengan teknik purposive sampling. Subjek penelitian berjumlah 3 orang yang sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Instrument menggunakan soal tes dengan pengerjaan secara think aloud dan lembar wawancara. Teknik analisis data yang dilakukan dengan (1) mereduksi data (2) Menyajikan data (3) Menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan kesalahan konstruksi konsep matematika pada tahap Action peserta didik melakukan kesalahan lubang konstruksi, mis-logical construction, mis-analogical construction. Tahap process berupa kesalahan lubang konstruksi. Tahap Object kesalahan mis-analogical construction. Tahap Schema berupa kesalahan mis-logical construction. Pemberian scaffolding level II pada tahap Action adalah explaining dan reviewing. Tahap Process adalah explaining dan restructuring. Tahap Object adalah restructuring. Tahap Schema pemberian scaffolding level III yaitu developing conceptual thinking. This study aims to analyze and describe the process of students' conceptual construction errors based on indicators of conceptual construction errors and to determine the level of scaffolding that can be given based on the APOS theory. This type of research is descriptive qualitative. Research subjects were determined by purposive sampling technique. The research subjects were 3 people who fit the specified criteria. The instrument uses test questions with think aloud workmanship and interview sheets. Data analysis techniques are carried out by (1) reducing data (2) presenting data (3) drawing conclusions. The results of the study showed that in the Action stage students made mistakes in the construction of mathematical concepts in the Action stage, they made mistakes in construction holes, mis-logical construction, mis-analogical construction. The process stage is in the form of construction hole errors. Stage Object error mis-analogical construction. The Schema stage is in the form of a mis-logical construction error. Giving scaffolding level II at the Action stage is explaining and reviewing. The Process stage is explaining and restructuring. The Object stage is restructuring. The Schema stage of giving scaffolding level III is developing conceptual thinking.
PubDate: 2023-03-31
DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.5292
Issue No: Vol. 12, No. 1 (2023)