Authors:Ghea Dwi Rahmadiane, Unggul Sedya Utami Pages: 225 - 233 Abstract: ABSTRACTMSME business actors in Indonesia tend to be slow imitators, so the development of information technology, especially social media, offers benefits for MSMEs to increase sales and marketing, expand market share, and assist business decision making. The purpose of this study was to determine the effect of interactivity, cost effectiveness, compatibility, and trust on the use of social media. The analytical method used is multiple regression analysis, by previously conducting a data quality test, classical assumption test, and significance test. The population in this study is the MSME Association of Tegal City. The distribution of questionnaires in this study was carried out by sending e-mails to all MSMEs at the Apik Banget MSME Association of Tegal City. The sample of this research is mostly engaged in the culinary industry on a micro scale and is classified as a new business, so that innovation is not the main focus. Based on the results of data processing, it was found that interactivity, cost effectiveness, compatibility, and trust have an effect on the use of social media. using a type of industry that has a high level of competition with a larger industrial scale. Pelaku bisnis UMKM di Indonesia cenderung peniru yang lambat, sehingga berkembangnya teknologi informasi terutama media sosial menawarkan manfaat bagi UMKM untuk meningkatkan penjualan dan pemasaran, memperluas pangsa pasar, dan membantu pengambilan keputusan bisnis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh interaktivitas, efektivitas biaya, kompatibilitas, dan kepercayaan terhadap penggunaan media sosial. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda, dengan sebelumnya melakukan uji kaulitas data, uji asumsi klasik, dan uji signifikansi. Populasi dalam penelitian ini adalah Asosiasi UMKM Apik Banget Kota Tegal. Penyebaran kuesioner dalam penelitian ini dilakukan dengan mengirimkan e-mail ke seluruh UMKM pada Asosiasi UMKM Apik Banget Kota Tegal. Sampel penelitian ini sebagian besar bergerak dalam bidang industri kuliner dengan skala mikro dan tergolong bisnis baru, sehingga inovasi bukan menjadi fokus utama Berdasarkan hasil olah data, ditemukan bahwa interaktivitas, efektivitas biaya, kompatibilitas, dan kepercayaan berpengaruh terhadap penggunaan media sosial.. Riset selanjutnya dapat menggunakan jenis industri yang memiliki tingkat persaingan tinggi dengan skala industri yang lebih besar. PubDate: 2022-02-14 DOI: 10.24198/adbispreneur.v6i3.29114 Issue No:Vol. 6, No. 3 (2022)
Authors:Ari Setiyaningrum, Yussi Ramawati Pages: 235 - 249 Abstract: The purpose of this study is to test an empirical model to prove whether market orientation and entrepreneurial orientation affect business performance directly or indirectly through the mediating role of marketing capability. The research model was tested in the context of micro, small and medium enterprises (MSMEs) in the creative economy industry. Primary data was collected through a survey method by distributing questionnaires to 295 MSME actors in the creative economy industry in North Kalimantan. Sampling method using purposive sampling with the criteria that respondents have been running their business for at least one year. The research data were then analyzed using PLS-SEM with smart PLS. The results of empirical model testing confirm that market orientation and entrepreneurial orientation have a direct effect on business performance and indirectly on business performance through the mediating role of marketing capability. Market orientation and entrepreneurial orientation were also found to have a positive effect on marketing capability. In the context of SMEs in the creative economy industry, market orientation was found to have a stronger influence on business performance than entrepreneurial orientation, while entrepreneurial orientation was found to have a stronger influence on marketing capability than market orientation. Tujuan dari penelitian ini yaitu menguji sebuah model empiris untuk membuktikan apakah market orientation dan entrepreneurial orientation berpengaruh terhadap business performance secara langsung atau tidak langsung melalui peran mediasi marketing capability. Model penelitian diujikan pada konteks Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang bergerak di industri kreatif. Data primer dikumpulkan melalui metode survei dengan pendistribusian kuesioner pada 295 pelaku UMKM di industri kreatif di Kalimantan Utara. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan kriteria responden telah menjalankan usahanya selama minimal satu tahun. Data penelitian selanjutnya dianalisis menggunakan PLS-SEM dengan SmartPLS. Hasil pengujian model empiris mengkonfirmasi bahwa market orientation dan entrepreneurial orientation terbukti berpengaruh secara langsung terhadap business performance dan berpengaruh secara tidak langsung terhadap business performance melalui peran mediasi marketing capability. Market orientation dan entrepreneurial orientation juga ditemukan berpengaruh positif terhadap marketing capability. Pada konteks UMKM di industri kreatif, market orientation ditemukan memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap business performance dibandingkan entrepreneurial orientation, sedangkan entrepreneurial orientation ditemukan memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap marketing capability dibandingkan dengan market orientation. PubDate: 2022-02-14 DOI: 10.24198/adbispreneur.v6i3.34426 Issue No:Vol. 6, No. 3 (2022)
Authors:Ratna Meisa Dai, Nurillah Jamil Achmawati Novel Pages: 251 - 257 Abstract: This study aims to determine the effect of entrepreneurship education on financial literacy in Al Aziz Islamic Boarding School (School of Leaders and Entrepreneurs) high school students. As an entrepreneurship-based school, SMA Al Aziz Islamic Boarding School (School Of Leader and Entrepreneur) . Entrepreneurship education is carrying out entrepreneurial behavior, or several elements that influence these intentions, such as entrepreneurial knowledge, desire for entrepreneurial activities, or feasibility. Educational institutions can build basic entrepreneurial skills to foster entrepreneurial intentions and financial literacy, which is a special form of knowledge about finances for students at Al Aziz Islamic Boarding School (School Of Leader and Entrepreneur). The research method used is the quantitative method used by distributing questionnaires involving 51 students of SMA Al Aziz Islamic Boarding School. Sampling is done by probability sampling. The data obtained were processed to be tested for the effect of the measured variables. Data analysis using simple regression analysis.. Based on the results of the study, it shows that there is a significant positive effect of the entrepreneurship education variable on financial literacy. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh entrepreneurship education terhadap financial literacy pada siswa SMA Al Aziz Islamic Boarding School (School of Leaders and Entrepreneurs). Sebagai sekolah berbasis kewirausahaa, SMA Al Aziz Islamic Boarding School (School Of Leader and Entrepreneur). Entrepreneurship education yakni melakukan perilaku kewirausahaan, atau beberapa unsur yang mempengaruhi niat tersebut, seperti pengetahuan kewirausahaan, keinginan dari kegiatan kewirausahaan, atau kelayakannya. Lembaga pendidikan dapat membangun keterampilan dasar kewirausahaan untuk menumbuhkan niat berwirausaha dan Financial literacy yakni bentuk khusus dari pengetahuan tentang keuangan para siswa di SMA Al Aziz Islamic Boarding School (School Of Leader and Entrepreneur). Metode penelitian yang dilakukan yakni metode kuantitatif digunakan melalui penyebaran kuesioner yang melibatkan 51 siswa SMA Al Aziz Islamic Boarding School. Pengambilan sampel dilakukan secara probability sampling. Data yang diperoleh diolah untuk diuji pengaruh antara variabel yang diukur. Analisis data menggunakan analisis regresi sederhana. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh positif secara signifikan variabel entrepreneurship education terhadap financial literacy.
Authors:Dinna Charisma Pages: 259 - 268 Abstract: The government has officially merged 3 sharia commercial banks owned by state-owned subsidiaries into one large entity called Bank Syariah Indonesia (BSI). The merger of Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, and BRI Syariah is expected to be able to form the largest national Islamic commercial bank with strong capital that can contribute to the development of the Indonesian halal industry during the COVID-19 pandemic. BSI as a sharia bank with the largest assets in Indonesia is expected to perform better so that it can become a facilitator both in the form of financing and the collection of third-party funds (DPK) in the halal industry which is one of the industries that has a market share in the country with the largest Muslim population. This research is qualitative descriptive research with a case study approach technique which is carried out in four stages, namely data collection, data presentation, data reduction, categorization, and data verification. The results of this study are expected to improve banking performance, especially sharia as part of the national economic recovery (PEN) in the halal industry ecosystem. Maintaining the value of ROE, distribution of financing, TPF, NPF, and BOPO, as well as synergizing with various parties is one of the keys to BSI's success in developing the halal industry in Indonesia. Pemerintah resmi menggabungkan 3 bank umum syariah milik anak perusahaan BUMN menjadi satu entitas besar bernama Bank Syariah Indonesia (BSI). Merger Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah diharapkan mampu membentuk bank umum syariah nasional terbesar dengan permodalan yang kuat yang mampu memberikan kontribusi bagi perkembangan industri halal Indonesia di tengah pandemi COVID-19. BSI selaku bank syariah dengan aset terbesar di Indonesia, diharapkan dapat berkinerja lebih baik sehingga dapat menjadi fasilitator baik dalam bentuk pembiayaan maupun penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dalam industri halal yang merupakan salah satu industri yang memiliki pangsa pasar di dalam negeri dengan penduduk muslim terbesar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pendekatan studi kasus yang dilakukan dalam empat tahap, yaitu pengumpulan data, penyajian data, reduksi data, kategorisasi dan verifikasi data. Hasil kajian ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja perbankan khususnya syariah sebagai bagian dari upaya pemulihan ekonomi nasional (PEN) pada ekosistem industri halal. Menjaga nilai ROE, penyaluran pembiayaan, DPK, NPF, dan BOPO, serta bersinergi dengan berbagai pihak menjadi salah satu kunci keberhasilan BSI dalam mengembangkan industri halal di Indonesia. PubDate: 2022-02-14 DOI: 10.24198/adbispreneur.v6i3.34962 Issue No:Vol. 6, No. 3 (2022)
Authors:Grisna Anggadwita, Nadira Ramadhanti, Astri Ghina Pages: 269 - 280 Abstract: Women entrepreneurs face specific problems, including social perceptions of their roles in entrepreneurship. Entrepreneurial intentions are influenced by an entrepreneur’s cognitive and psychological characteristics such as innovativeness, proactiveness, and risk-takings. This study aimed to analyze the effects of social perception and entrepreneurial orientation on women's entrepreneurial intentions. This study uses a quantitative method with structural equation modelling as an analytical technique and involves 345 women entrepreneurs who own micro, small, and medium enterprises (MSMEs) in Bandung. The sampling method used probability sampling with a simple random sampling technique. The results of this study indicate that social perception is positively and significantly related to entrepreneurial intention, either directly or mediated by entrepreneurial orientation, which is positively and significantly related to entrepreneurial orientation, and that entrepreneurial orientation is positively and significantly related to entrepreneurial intention. This study provides implications and recommendations that are discussed further, including social perception, which needs to be considered in generating entrepreneurial orientation for women to increase entrepreneurial intentions. Wirausaha wanita dihadapkan dengan persoalan-persoalan spesifik seperti adanya persepsi sosial mengenai peran wanita dalam berwirausaha. Niat berwirausaha di pengaruhi oleh karakteristik kognitif dan psikologis seorang wirausaha, diantaranya sikap inovatif, proaktif, dan keberanian mengambil risiko. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh persepsi sosial dan orientasi kewirausahaan terhadap niat berwirausaha wanita. Studi ini menggunakan metode kuantitatif dengan structural equation modelling sebagai teknik analisis dan melibatkan 345 wirausaha wanita pemilik UMKM di Kota Bandung. Metode sampel menggunakan sampel probabilitas dengan teknik sampel acak sederhana. Hasil studi ini menunjukkan bahwa variabel persepsi sosial berhubungan positif dan signifikan terhadap niat berwirausaha baik secara langsung maupun dimediasi oleh orientasi kewirausahaan; persepsi sosial juga berhubungan positif dan signifikan terhadap orientasi kewirausahaan, begitu pula orientasi kewirausahaan berhubungan positif dan signifikan terhadap niat berwirausaha. Studi ini memberikan implikasi dan rekomendasi yang dibahas lebih lanjut dalam studi ini, diantaranya menunjukkan bahwa persepsi sosial merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan dalam membangkitkan orientasi kewirausahaan bagi perempuan dalam meningkatkan niat berwirausaha. PubDate: 2022-02-14 DOI: 10.24198/adbispreneur.v6i3.35063 Issue No:Vol. 6, No. 3 (2022)
Authors:Sam'un Jaja Raharja, Arianis Chan Pages: 281 - 293 Abstract: The Citarum Watershed is one of the rivers most affected by environmental pollution. To overcome this problem, people are encouraged to change their lifestyles by choosing environmentally friendly products or services. This study aims to analyze the behavior of environmentally friendly consumption among young people. Primary data collection was carried out by distributing questionnaires to 270 respondents as a sample of high school students in the Citarum Watershed in West Bandung Regency, West Java, Indonesia. Data analysis was conducted using SEM with the variance approach. This study found that young people's perceptions about the importance of green consumer behavior practices and their willingness to buy green products are related to attitudes towards the environment, the seriousness of environmental problems, and knowledge of environmental problems. Environmental Knowledge Problems are the strongest predictor of a desire to buy green products, followed by Consumer Attitude. The lowest predictor is Perceived Seriousness of Environmental Problems. Sungai Citarum merupakan salah satu sungai yang paling terkena dampak pencemaran lingkungan. Untuk mengatasi masalah ini, masyarakat didorong untuk mengubah gaya hidup dengan memilih produk atau jasa yang ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku konsumsi ramah lingkungan di kalangan anak muda. Pengumpulan data primer dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 270 responden sebagai sampel siswa SMA di DAS Citarum Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Indonesia. Analisis data dilakukan dengan menggunakan SEM dengan pendekatan varians. Studi ini menemukan bahwa persepsi kaum muda tentang pentingnya praktik perilaku konsumen hijau dan kesediaan mereka untuk membeli produk hijau terkait dengan sikap terhadap lingkungan, keseriusan masalah lingkungan, dan pengetahuan tentang masalah lingkungan. Masalah Pengetahuan Lingkungan adalah prediktor terkuat dari keinginan untuk membeli produk ramah lingkungan, diikuti oleh Sikap Konsumen. Prediktor terendah adalah Persepsi atas Keseriusan Masalah Lingkungan.
Authors:Ratih Purbasari, Sam'un Jaja Raharja Pages: 295 - 310 Abstract: This study aims to analyze modern cooperatives in the digital era by raising the locus of cooperatives in the Greater Bandung Region. This study uses mixed methods (Mixed Methods) with a descriptive approach. This research was conducted on cooperatives in the Greater Bandung Region covering Bandung City, West Bandung Regency, Cimahi City and Bandung Regency by involving 40 cooperative administrators as respondents and 10 informants. The research data were analyzed descriptively qualitatively by using a triangulation process. The results of the study show that the condition of modern cooperatives as a whole is in a very good category, so it has the potential to continue to be developed towards digitalization. Suggestions for further research is to examine the innovation and productivity of modern cooperatives using a system dynamics approach. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis koperasi modern di era digital dengan mengangkat lokus koperasi di Wilayah Bandung Raya. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods) dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini dilakukan pada koperasi di Wilayah Bandung Raya mencakup Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung dengan melibatkan 40 pengurus koperasi sebagai responden dan 10 informan. Data penelitian dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan menggunakan proses triangulasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa kondisi koperasi modern secara keseluruhan berada dalam kategori yang sangat baik, sehingga memiliki potensi untuk dapat terus dikembangkan ke arah digitalisasi. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah mengkaji inovasi dan produktivitas koperasi modern dengan menggunakan pendekatan sistem dinamika.
Authors:Jihad Lukis Panjawa, Rr. Retno Retno Sugiharti, Jalu Aji Prakoso, R Maya Putri Rahayu Pages: 311 - 328 Abstract: Micro and Small Enterprises and the Tourism Sector are important drivers of local economic recovery, as happened in Patuk Sub-District, Gunungkidul Regency, Yogyakarta. The purpose of this study is to identify the advantages and potential multiplier effects of economic activities from micro and small Enterprises in tourist areas. Quantitative approaches were used in this investigation, including Location Qoutient analytic tools and an Economic Base Model. Businesses that encourage tourism in Patuk Subdistrict are micro and small businesses, processed food and service sectors. While to encourage labor absorption, the most superior sectors are micro and small businesses in the processed food, trade and services sectors. This study shows that there is a spatial pattern for micro and small businesses in the Tourism Village of Patuk Sub-District. The spatial pattern found from this research is micro and small enterprises that excel in employment, namely the processed food sector, trade, and services. Meanwhile, micro and small enterprises that excel in terms of number of businesses are the processed food and service sector. Both patterns of finding the spatial pattern are relevant to be used as a basis for stakeholders to develop sectoral businesses through the types of regional superior businesses. Usaha Mikro dan Kecil dan Sektor Pariwisata merupakan sektor kunci pemulihan ekonomi lokal, seperti yang terjadi di Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi keunggulan dan potensi efek pengganda kegiatan ekonomi dari usaha mikro dan kecil di kawasan wisata. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan alat analisis Location Qoutient dan Economic Base Model. Usaha yang mendorong pariwisata di Kecamatan Patuk adalah usaha mikro dan kecil, sektor makanan olahan dan jasa. Sedangkan utnuk mendorong penyerapan tenaga kerja, sektor yang paling unggul adalah usaha mikro dan kecil di sektor makanan olahan, perdagangan dan jasa. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pola keruangan untuk usaha mikro dan kecil di Desa Wisata Kecamatan Patuk. Pola keruangan yang ditemukan dari penelitian ini adalah usaha mikro kecil yang unggul dalam penyerapan tenaga kerja yaitu sektor makanan olahan, perdagangan, dan jasa. Sedangkan, usaha mikro kecil yang unggul dari sisi jumlah usaha adalah sektor makanan olahan dan jasa. Kedua pola temuan pola keruangan tersebut relevan untuk digunakan sebagai dasar pemangku kepentingan untuk melakukan pengembangan usaha sectoral melalui jenis usaha unggulan daerah. PubDate: 2022-02-14 DOI: 10.24198/adbispreneur.v6i3.36578 Issue No:Vol. 6, No. 3 (2022)