Authors:I Made Laut Mertha Jaya, Tjiptohadi Sawarjuwono, Sungkono - Sungkono, Mar'a Elthaf Ilahiyah Pages: 142 - 155 Abstract: AbstractThe moral teachings and philosophy of life of the Javanese have a very deep meaning which leads to happiness. This paper aims to provide up-to-date knowledge about the meaning of Ethics, Behavior, and Character of Memayu Hayuning Bawono, Ambrasto dur Hangkoro in accounting profession education in Java, based on Javanese philosophy. This study uses a qualitative method approach, ethnography. The results of this study conclude that ethics, behavior, and character in accounting profession education based on Javanese philosophy are more “barès”, “ruruh”, “wantah”, “duga prayoga”, “nastiti” and do not focus on “ardana”. The character of "dhakah" in him slowly disappeared because the formed "warok" had reached "Wiloka". This finding provides a new aspect for the curriculum development of accounting education programs, so that graduates (accountants) can better understand and interpret the philosophy of human life from the point of view of Javanese philosophy.Keywords: Ethics; Behavior; Accountant profession education character. Abstrak Ajaran moral dan filosofi hidup orang Jawa memiliki makna yang sangat mendalam yang mengarah kepada kebahagiaan. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan keterbaruan pengetahuan tentang makna Etika, Perilaku, dan Karakter Memayu Hayuning Bawono, Ambrasto dur Hangkoro pada pendidikan profesi akuntan di Jawa, berdasarkan filsafat Jawa. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kualitatif, etnografi. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa etika, perilaku, dan karakter pada pendidikan profesi akuntan berlandaskan filsafat Jawa lebih “barès”, “ruruh”,“wantah”,“duga prayoga”,“nastiti”dan tidak berfokus pada “ardana”. Karakter “dhakah” dalam dirinya perlahan sirna karena “warok” yang terbentuk telah mencapai “Wiloka”. Temuan ini memberikan aspek baru bagi pengembangan kurikulum program pendidikan akuntansi, agar lulusannya (akuntan) lebih dapat mengerti dan memaknai filosofi hidup manusia dari sudut pandang filsafat Jawa.Kata kunci: Etika; Perilaku; Karakter pendidikan profesi akuntan. PubDate: 2021-12-11 DOI: 10.33603/jka.v5i2.5110 Issue No:Vol. 5, No. 2 (2021)
Authors:Suryo Pratolo, Hafiez Sofyani, Arifin Hamsyah Mukti Pages: 156 - 175 Abstract: AbstractThe study aims to investigate the influence of organizational commitment, information technology, and justice of reward and punishment system on organizational performance measurement system. The population in this study was private universities registered in LLDikti region 6 Central Java. The samples were selected using convenience sampling method. Data collection was carried out by survey method using a questionnaire, and processed using SPSS. This study found that information technology and justice of reward punishment system have a significant positive effect on organizational performance measurement system. Meanwhile, organizational commitment has no significant positive effect on organizational performance measurement system. This study makes a theoretical contribution by confirming goal setting theory in its implementation in higher education. In practical terms, the results of this study can be used as input for higher education management to be able to improve the internal performance of study programs in universities.Keywords: Information technology; Justice of rewards & punishment system; Organizational commitment; Organizational performance measurement. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh komitmen organisasional, teknologi informasi, serta sistem penghargaan dan hukuman terhadap sistem pengukuran kinerja organisasional. Populasi dalam penelitian ini adalah PTS yang terdaftar di LLDikti wilayah 6 di Jawa Tengah. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode covenience sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode survey menggunakan kuisioner, serta diolah menggunakan SPSS. Hasil penelitian menemukan bahwa teknologi informasi serta keadilan sistem penghargaan dan hukuman berpengaruh positif signifikan terhadap sistem pengukuran kinerja organisasional. Sedangkan komitmen organisasional tidak berpengaruh positif signifikan terhadap sistem pengukuran kinerja organisasional. Penelitian ini memberikan kontribusi teroritis dengan mengkonfirmasi goal setting theory pada implementasinya di perguruan tinggi. Adapun secara praktis, hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi manajemen perguruan tinggi untuk bisa meningkatkan kinerja internal program studi yang ada di perguruan tinggi.Kata Kunci: Keadilan sistem penghargaan & hukuman; Komitmen organisasional; Pengukuran kinerja organisasional; Teknologi informasi. PubDate: 2021-12-11 DOI: 10.33603/jka.v5i2.4782 Issue No:Vol. 5, No. 2 (2021)
Authors:Bambang Leo Handoko Pages: 176 - 192 Abstract: AbstractCases of fraud are increasing from year to year and the costliest type of fraud is financial statement fraud which causes substantial losses for the company and users of financial statement. The aim of this research is to analyze fraud hexagon on detecting financial statement fraud of banking companies listed in Indonesia Stock Exchange for the period 2015-2019. The research population is 46 banking companies listed in Indonesia Stock Exchange. Purposive sampling method is used on this research. The sample chosen with matching criteria is 41 companies with a total observation of 205. Logistic regression method is used to analyze data and data processing was performed with IBM SPSS 26. The research results indicated that the financial target, external pressure, ineffective monitoring, change in auditor, change in director, and frequent number of CEO’s picture do not have an effect in detecting financial statement fraud on listed banking companies. Meanwhile, collusion has an effect in detecting financial statement fraud on listed banking companies.Keywords: Fraud hexagon; Financial statement fraud; Banking company. Abstrak Kasus kecurangan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dan yang paling merugikan ialah kecurangan laporan keuangan serta menyebabkan kerugian bagi perusahaan dan bagi pengguna laporan keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor fraud hexagon dalam mendeteksi financial statement fraud pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2019. Populasi yang digunakan adalah 46 perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode purposive sampling merupakan metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Sampel yang memenuhi kriteria penelitian adalah 41 perusahaan perbankan dengan total observasi adalah sebanyak 205. Metode analisis data menggunakan metode regresi logistik dengan bantuan aplikasi IBM SPSS 26 untuk melakukan pengujian data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa financial target, external pressure, ineffective monitoring, change in auditor, change in director, dan frequent number of CEO’s picture tidak memiliki pengaruh dalam mendeteksi financial statement fraud. Sedangkan, variabel collusion memiliki pengaruh dalam mendeteksi financial statement fraud.Kata Kunci: Fraud hexagon; Kecurangan laporan keuangan; Perusahaan perbankan. PubDate: 2021-12-11 DOI: 10.33603/jka.v5i2.5101 Issue No:Vol. 5, No. 2 (2021)
Authors:Zul Azmi, Riyadi Aprayuda Pages: 193 - 211 Abstract: AbstractThe purpose of this study is to see how the role of compensation given to executives in earnings management in Indonesian banking. Specifically, this study empirically examines executive compensation against the level of bank discretionary accruals. This study uses panel data from bank companies whose shares are listed on the Indonesia Stock Exchange for 5 years (2015-2019) involving 30 banks consisting of 150 observations. Data were analyzed using panel data regression with a random effect model. The results showed that compensation has a positive effect on discretionary accruals. This finding underline that the provision of compensation has not succeeded in aligning conflicts of interest as agency cost in Indonesian banking. As a practical contribution, this research can be used as a basis for banking decision making regarding the treatment of compensation for CEOs or directors, especially for banks.Keywords: Agency cost; Banking; Earnings management; Excecutives compensation. Abstrak Tujuan penelitian ini untuk melihat bagaimana peran kompensasi yang diberikan kepada eksekutif terhadap manajemen laba di perbankan Indonesia. Secara khusus, penelitian ini menguji secara empiris kompensasi eksekutif terhadap tingkat akrual diskresioner bank. Penelitian ini mengunakan data panel dari perusahaan bank yang sahamnya terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama 5 tahun (2015-2019) melibatkan 30 bank terdiri dari 150 pengamatan. Data dianalisis mengunakan regresi data panel dengan random effect model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompensasi berpengaruh positif terhadap akrual diskresioner. Temuan ini menggaris bawahi bahwa pemberian kompensasi tidak berhasil menjadi penyelarasan konflik kepentingan sebagai biaya agensi di perbankan Indonesia. Sebagai kontribusi praktis penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan perbankan terkait perlakuan pemberian kompensasi pada CEO atau dewan direksi terutama di perusahaan perbankan.Katakunci: Biaya agensi; Kompensasi eksekutif; Manajemen laba; Perbankan. PubDate: 2021-12-11 DOI: 10.33603/jka.v5i2.4871 Issue No:Vol. 5, No. 2 (2021)
Authors:Gustina Dwi Lestiani, Wahyu Widarjo Pages: 212 - 224 Abstract: AbstractThis study analyzes the effect of bonus compensation on real earnings management, as well as the effect of the audit committee on the relationship between bonus compensation and real earnings management in manufacturing companies in Indonesia. The sample of this research is manufacturing companies which listed on the Indonesia Stock Exchange in 2016 - 2018. The research sample was selected by purposive sampling method. Hypothesis testing is performed using panel data regression methods and Moderated Regression Analysis (MRA). The research results show that bonus compensation has a positive and significant effect on real earnings management, while the effectiveness of the audit committee does not weaken the effect of bonus compensation on real earnings management. The findings of this study provide an overview to company stakeholders that bonus compensation is one of the factors which motivating company management to practice earnings management, particularly earnings management related to the company's real activities. In addition, this study also provides an overview of the effectiveness of the implementation of corporate governance mechanisms in sample companies, particularly the ineffective supervisory function related to earnings management practices carried out by the audit committee.Keywords: Bonus compensation; Real earnings management; Effectiveness of the audit committee. Abstrak Penelitian ini menganalisis pengaruh kompensasi bonus terhadap manajemen laba riil, serta pengaruh komite audit terhadap hubungan kompensasi bonus dan manajemen laba riil pada perusahaan manufaktur di Indonesia. Sampel penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2016-2018. Sampel penelitian dipilih dengan metode purposive sampling. Pengujian hipotesis dilakukan dengan metode regresi data panel dan Moderated Regression Analysis (MRA). Hasil penelitian menunjukkan kompensasi bonus berpengaruh positif dan signifikan terhadap manajemen laba riil, sedangkan efektivitas komite audit tidak memperlemah pengaruh kompensasi bonus terhadap manajemen laba riil. Temuan penelitian ini memberikan gambaran kepada stakeholder perusahaan bahwa kompensasi bonus merupakan salah satu faktor yang motivasi manajemen perusahaan untuk melakukan praktik manajemen laba, khususnya manajemen laba yang berkaitan dengan aktivitas riil perusahaan. Selain itu, penelitian ini juga memberikan gambaran tentang efektivitas implementasi mekanisme corporate governance pada perusahaan sampel, khususnya belum efektifnya fungsi pengawasan terkait praktik manajemen laba yang dilakukan oleh komite audit.Kata Kunci: Kompensasi bonus; Manajemen laba riil; Efektivitas komite audit PubDate: 2021-12-11 DOI: 10.33603/jka.v5i2.3978 Issue No:Vol. 5, No. 2 (2021)
Authors:Prianto Budi Saptono, Ismail Khozen, Cyntia Ayudia Pages: 225 - 242 Abstract: AbstractDue to the lengthy, complicated, and expensive process, tax disputes in Indonesia are often in the spotlight. Moreover, the frequently recurring disputes for similar cases add to the long list of the issues. To that end, this study has two objectives. The first is to analyze Value Added Tax (VAT) concepts in Indonesia's regulations. The second is to analyze the VAT dispute according to the sample generated from the 2019 Tax Court decree. Thus, it is qualitative research with inductive reasoning using data collection techniques through documentation and literature studies. This study elucidates concepts underlying VAT regulations that have received scant attention in the prior literature. The core of the VAT dispute issues stems from divergent perspectives on VAT provisions between the tax authority and taxable persons. The primary issues in VAT disputes generally involve disagreements over interpretation and inaccuracies in supporting evidence on both the input and output sides. Given that the 2019 Tax Court decree upholds only 32% of the tax authorities' corrections, knowledge of the VAT concept is critical for readers of laws and regulations to grasp the underlying concept of the regulation.Keywords: Tax dispute; Value-added tax; Tax court decision. Abstrak Sengketa pajak di Indonesia sering menjadi sorotan karena prosesnya yang panjang, rumit, dan memakan biaya. Selain itu, sengketa yang kerap kali berulang untuk kasus serupa menambah daftar panjang masalah. Untuk itu, kajian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan konsep PPN di dalam ketentuan perundang-undangan perpajakan Indonesia. Kajian ini juga ditujukan untuk mensintesiskan sengketa PPN dengan sampel dari putusan Pengadilan Pajak tahun 2019. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan penalaran induktif yang menggunakan teknik pengumpulan data berupa studi dokumentasi dan literatur. Kajian ini mengungkap konsep-konsep di balik peraturan PPN yang belum banyak dibahas literatur sebelumnya ketika inti permasalahan sengketa PPN justru berpangkal pada perbedaan sudut pandang atas ketentuan PPN tersebut di antara otoritas pajak dan pengusaha kena pajak (PKP). Isu utama dalam sengketa PPN secara umum meliputi perbedaan penafsiran dan ketidakakuratan bukti pendukung, baik di sisi input maupun output. Mengingat putusan Pengadilan Pajak 2019 hanya mempertahankan 32% koreksi otoritas pajak, tampak bahwa pengetahuan tentang konsep PPN sangat penting di dalam memberikan pemahaman akan konsep yang mendasari peraturan tersebut.Katakunci: Sengketa pajak; Pajak pertambahan nilai; Putusan pengadilan pajak. PubDate: 2021-12-11 DOI: 10.33603/jka.v5i2.5242 Issue No:Vol. 5, No. 2 (2021)
Authors:Mirjas Mirjas, Heru Fahlevi, Yossi Diantimala Pages: 243 - 264 Abstract: AbstractThis study aims to analyze trends of disaster management budgeting and its dynamics in the Indonesian local government context. Using a case study approach, this study collected data from the budgeting period of 2014 to 2019 followed by interviews with key actors in disaster budgeting. Most of the previous studies adopted quantitive research designs that lack in-depth analysis of the disaster budget dynamics. The results show that the disaster budget has fluctuated with an average annual budget is 3.29% from the total budget. The disaster budget is allocated not only in the agency for local disaster management/ALDM (or Badan Penanggulanan Bencana Daerah/BPBD) but also in other several departments. The disaster budgeting follows the local budget mechanism, focuses merely on emergency response and post-disaster phases, rather than pre-disaster stages. This study revealed the limitation of disaster budgeting in the Indonesian local government. Study on local government disaster management using case study still scanty. Keywords: Disaster budget; Disaster management; Local government; Disaster budgeting. behavior Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tren anggaran penanggulangan bencana dan dinamikanya di pemerintahan kabupaten Aceh Selatan sebagai salah satu daerah rawan bencana di Indonesia. Metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus digunakan dalam penelitian ini. Penelitian terkait dengan anggaran kebencanaan dan dinamikanya pada konteks pemerintah daerah dengan menggunakan pendekatan studi kasus masih sangat terbatas. Hampir semua studi mengenai kebencanaan menggunakan desain riset kuantitatif yang kurang melakukan analisis mendalam mengenai dinamika penganggaran bencana di daerah rawan bencana. Data dikumpulkan dari dokumen anggaran tahun 2014 s.d. 2019 dan wawancara terhadap aktor kunci yang terlibat dalam penganggaran bencana. Hasil penelitian menunjukkan tren anggaran bencana fluktuatif dengan rerata 3.29% per tahun. Anggaran bencana dialokasikan tidak hanya di satu dinas saja, yaitu Badan penanggulangan bencana daearah/ BPBD, melainkan juga dijumpai di instansi lainnya. Kelemahan mendasar penganggaran bencana di daerah adalah terlalu fokus pada tahap tanggap darurat dan pasca bencana dan mengabaikan aspek pra bencana atau pencegahan bencana. Penelitian ini mengungkap kelemahan penganggaran bencana di pemerintah daerah yang tidak mempertimbangkan karakteristik dasar dan keunikan bencana.Kata kunci: Anggaran bencana; Penanggulangan bencana; Pemerintah daerah; Perilaku penganggaran bencana. PubDate: 2021-12-11 DOI: 10.33603/jka.v5i2.5531 Issue No:Vol. 5, No. 2 (2021)
Authors:Andrey Hasiholan Pulungan, Kadek Jenitha Ayunda Tirtaning Sari, Sri Maharsi, Albert Hasudungan Pages: 265 - 289 Abstract: AbstractStudies have shown that internal whistleblowing is an effective way to reduce unethical behavior and fraud risk in organizations. This study aims to empirically examine the mediating effects of affective trust and moral courage on the relationship between authentic leadership and employees’ internal whistleblowing intention. A convenience sampling method was utilized because the respondents were specific and there was no available public information about them. The survey was sent online to respondents who worked in a private company in Indonesia that applied a whistleblowing policy. One hundred sixty-three responses were analyzed by using SMART PLS 3. The findings suggest that both affective trust and moral courage improve the effects of authentic leadership on their employees’ intention to report fraud through internal channels. A leader with authentic attributes promotes employees' trust in their leader and improves their moral courage so they are more willing to report fraud to internal parties, including their leaders. Hence, this research demonstrates the significance of a good control environment in companies.Keywords: Affective trust; Authentic leadership; Internal whistleblowing intentions; Moral courage. Abstrak Studi telah menunjukkan bahwa pelaporan pelanggaran secara internal merupakan cara yang efektif untuk mengurangi perilaku tidak etis dan risiko kecurangan di dalam organasisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh mediasi kepercayaan afektif dan keberanian moral terhadap hubungan antara kepemimpinan otentik dengan intensi pegawai melakukan pelaporan pelanggaran secara internal. Metode sampel convenience digunakan oleh karena responden yang spesifik dan ketiadaan informasi publik mengenai mereka. Survei dikirimkan secara online kepada responden yang bekerja di sebuah perusahaan swasta di Indonesia yang telah menerapkan kebijakan pelaporan pelanggaran. Seratus enam puluh tiga respon dianalisa dengan menggunakan SMART PLS 3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik kepercayaan afektif maupun keberanian moral meningkatkan pengaruh kepemimpinan otentik terhadap untensi pegawai melaporkan kecurangan melalui jalur internal. Seorang pemimpin yang memiliki atribut otentik meningkatkan kepercayaan pegawai kepada pimpinan dan keberanian moral pegawai sehingga pegawai lebih mau melaporkan kecurangan kepada pihak-pihak internal, termasuk pimpinan mereka. Oleh sebab itu, penelitian menunjukkan pentingnya lingkungan pengendalian yang baik di dalam perusahaan.Katakunci: Intensi pelaporan pelanggaran secara internal; keberanian moral; kepercayaan afektif; kepemimpinan otentik. PubDate: 2021-12-27 DOI: 10.33603/jka.v5i2.5424 Issue No:Vol. 5, No. 2 (2021)