Publisher: Universitas Negeri Gorontalo   (Total: 4 journals)   [Sort alphabetically]

Showing 1 - 4 of 4 Journals sorted by number of followers
Jambura Geo Education J.     Open Access   (Followers: 7)
Jambura Physics J.     Open Access  
Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat : JPKM     Open Access  
Indonesian J. of Pharmaceutical Education     Open Access  
Similar Journals
Journal Cover
Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat : JPKM
Number of Followers: 0  

  This is an Open Access Journal Open Access journal
ISSN (Online) 2774-3519
Published by Universitas Negeri Gorontalo Homepage  [4 journals]
  • THE ROLE OF CEREGIVERS IN IMPROVING THE QUALITY OF LIFE OF TRANSGENDER
           ELDERLY IN PONDOK PESANTREN AL FATAH YOGYAKARTA

    • Authors: Iis Noventi, Priyo Mukti Pribadi Winoto, Sulistyorini Sulistyorini, Siti Nur Hasina, Shobihatus Syifak
      Pages: 11 - 19
      Abstract: AbstrakDemensia merupakan salah satu gangguan yang bisa terjadi pada lanjut usia akibat proses penuaan dan kerusakan sel saraf dan koneksinya. Pada kondisi demensia yang parah bisa terjadi gangguan dalam melakukan aktivitas sehari-hari dan menjadi orang tidak mandiri. Pada kelompok transgender terutama yang mengalami penurunan fisik dan kognitif serta permasalahan pada psikologinya akan menjadi beban bagi yang lainnya dan anggota yang masih sehat berjuang mencari nafkah untuk kelangsungan hidupnya ditambah lagi pengetahuan dan ketrampilan merawat dan mendampingi kelompok lansia yang rentan masih kurang. Komunitas pemerhati lansia transgender memiliki upaya dibentukya WCC (Waria Critis Care) untuk membantu Transgender yang sakit dan dibantu kunjungan Puskesmas satu bulan sekali. Kebaruan artikel pengabdian ini karena menganalisis peran carigiver terhadap peningkatan kualitas hidup lansia transgender di pondok pesantren waria Al Fatah Yogyakarta. Tujuan pengabdian ini untuk meningkatkan kualitas hidup lansia transgender dengan demensia melalui peran caregiver di Pondok Pesantren Waria Al Fatah, Daerah Istimewa Yogyakarta. Subyek pengabdian ini adalah anggota waria di Pondok Pesantren Waria Al Fatah Yogyakarta sebanyak 16 orang. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan secara offline yaitu dengan menggunakan media poster, power point dan pelatihan secara langsung. Hasil pelaksanaan kegiatan ini adalah  Caregiver menjawab 100% benar semua pada pernyataan “tanda dan gejala demensia”, Namun, pada pernyatan tentang “Pengertian demensia” adalah sebesar 87,5 %, dan “ pemenuhan kebutuhan Activity Daily Life (ADL) “ adalah sebesar 81,3 %. Kesimpulan bahwa  peran caregiver untuk meningkatkan kualitas hidup dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan sangat efektif, dan mengubah persepsi caregiver terhadap pandangan yang lebih positif tentang perannya Kata Kunci: Caregiver; Kualitas hidup; Lansia; Transgender.   Dementia is one of the disorders that can occur in the elderly due to the aging process and damage to nerve cells and their connections. In severe dementia conditions, there can be disturbances in daily activities and becoming a non-independent person. In the transgender group, especially those who experience physical and cognitive decline and problems in their psychology, it will be a burden for others, and members who are still healthy struggling to make a living for their survival plus the knowledge and skills of caring for and accompanying vulnerable elderly groups are still lacking. The transgender elderly observer community has the effort to form WCC (Waria Critis Care) to help transgender people who are sick and assisted by puskesmas visits once a month. The novelty of this devotion article is that it analyzes the role of caregivers in improving the quality of life of transgender older people at the Waria Al Fatah Islamic boarding school in Yogyakarta. This service aims to improve the quality of life of transgender, more senior people with dementia through the role of Caregiver at the Waria Al Fatah Islamic Boarding School, Yogyakarta Special Region. The subjects of this service were 16 waria members at the Waria Al Fatah Islamic Boarding School in Yogyakarta. The method of implementing activities is carried out offline by using poster media, power points, and direct training. The result of the implementation of this activity is that the Caregiver answered 100% correctly on the statement "signs and symptoms of dementia." However, the argument about "The definition of dementia" is 87.5%, and the "fulfillment of the needs of Activity Daily Life (ADL) " is 81.3%. The conclusion is that the role of the Caregiver to improve the quality of life with the improvement of knowledge and skills is very effective and changes the Caregiver's perception of a more positive view of his role Keywords: Caregiver; Quality of life; Elderly; Transgender.
      PubDate: 2023-01-11
      DOI: 10.37905/jpkm.v4i1.17159
      Issue No: Vol. 4, No. 1 (2023)
       
  • INCREASED KNOWLEDGE RELATED TO HYPERTENSION AND DIABETES MELLITUS AS WELL
           AS DEMONSTRATION OF BALANCED NUTRITION \IN THE ELDERLY IN TABUMELA VILLAGE
           

    • Authors: Anna Y. Pomalingo, Sofyawati D. Talibo, Novian Swasono Hadi
      Pages: 20 - 31
      Abstract:             Indonesia menghadapi masalah dalam pembangunan kesehatan, yaitu beban ganda penyakit infeksius dan penyakit tidak menular.Penanggulangan masalah hipertensi dan Diabetes Melitus di Indonesia meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang dilaksanakan berdasarkan pedoman berbasis bukti (Evidence Based Medicine).Kebaruan dalam penelitian ini adalah melakukan peningkatan pengetahuan terkait hipertensi dan diabetes mellitus serta demonstrasi gizi seimbang pada lansia di Desa Tabumela. Tujuan kegiatan ini sebagai bentuk upaya peningkatan pengetahuan terkait hipertensi dan diabetes melitus serta demonstrasi gizi seimbang pada lansia.Metode pelaksanaan yang digunakan ialah melalui penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan.Kegiatan penyuluhan melalui pemberian materi dengan metode ceramah serta diskusi, kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan tekanan darah dan pemeriksaan gula darah, serta demonstrasi isi piringku. Hasil pengabdian menunjukkan hasil bahwa pre test peserta dengan pengetahuan baik mengalami peningkatan dari 9 orang menjadi 18 orang pada post test. peserta dengan pengetahuan cukup sebanyak 13 orang turun menjadi 7 orang pada hasil post test dan peserta dengan pengetahuan kurang sebanyak 3 orang turun menjadi 0 orang pada hasil post test. hasil pemeriksaan tekanan darah terdapat 18 orang dengan tekanan darah normal dan 7 orang dengan tekanan darah tinggi. Hasil pemeriksaan kadar gula darah terdapat 22 orang dengan kadar gula darah normal dan 3 orang dengan kadar gula darah tinggi dan dari 25 sasaran semuanya sudah mempraktekkan pengolahan makanan untuk pencegahan hipertensi dan Diabetes Melitus. Kesimpulan kegiatan ini terdapat peningkatan pengetahuan terkait diabetes melitus dan hipertensi pada lansia dan bertambahnya pengetahuan mengenai kegiatan demonstrasi gizi guna memenuhi gizi seimbang pada lansia.Kata Kunci: Diabetes Melitus; Hipertensi; Lansia. Indonesia is facing a problem in health development, namely the double burden of infectious and non-communicable diseases. The management of hypertension and diabetes mellitus in Indonesia includes promotive, preventive, curative, and rehabilitative efforts, which are carried out based on evidence-based guidelines (Evidence-Based Medicine). Novelty in this study is to increase knowledge related to hypertension and diabetes mellitus as well as a demonstration of balanced nutrition for the elderly in Tabumela Village. The purpose of this activity is a form of effort to increase knowledge related to hypertension and diabetes mellitus as well as the demonstration of balanced nutrition in the elderly. The implementation method used is through counseling and health checks. Blood sugar, as well as a demonstration of the contents of my plate. The results of the service showed that the pre-test of participants with good knowledge increased from 9 people to 18 people in the post-test. Participants with sufficient knowledge, as many as 13 people, decreased to 7 people on the results of the post-test, and participants with less knowledge, as many as 3 people, decreased to 0 people on the results of the post test. The results of blood pressure checks were 18 people with normal blood pressure and 7 people with high blood pressure. The results of examining blood sugar levels showed that there were 22 people with normal blood sugar levels and 3 people with high blood sugar levels, and all of the 25 targets had practiced food processing to prevent hypertension and Diabetes Mellitus. The conclusion of this activity is that there is an increase in knowledge related to diabetes mellitus and hypertension in the elderly and an increase in knowledge about nutrition demonstration activities in order to fulfill balanced nutrition in the elderly.
      PubDate: 2023-02-27
      DOI: 10.37905/jpkm.v4i1.18506
      Issue No: Vol. 4, No. 1 (2023)
       
  • INCREASING COMMUNITY KNOWLEDGE AND SKILLS ON THE FINE MOTOR DEVELOPMENT OF
           STUNTING TODDLERS

    • Authors: Teresia Limbong, Yonathan Ramba, Ros Rahmawati, Hendrik Hendrik
      Pages: 32 - 41
      Abstract: Stunting merupakan kondisi dimana balita memiliki tinggi badan kurang dibanding pada umur normal yang terjadi pada usia 0 – 59 bulan akibat kekurangan gizi yang kronis di 1000 hari pertama kehidupan. Stunting memiliki dampak terhadap perkembangan terutama pada kemampuan gerak motorik halus maupun kasar. Pengetahuan ibu sangat menentukan dalam mengatasi secara dini gangguan motorik. Praktek senam otak dan pijat bayi terhadap anak sangat ditentukan oleh pengetahuan ibu untuk dapat melakukannya. Kebaruan kegiatan pengabdian ini karena memberikan penyuluhan tentang senam otak dan pijat bayi dilakukan dengan metode ceramah dan demonstrasi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatnya pengetahuan dan keterampilan mitra atau kader posyandu dalam melakukan senam otak dan pijat anak balita sehingga dapat mencegah terjadinya gangguan motorik halus pada balita dengan stunting. Kegiatan ini dilaksanakan di puskesmas Tamalate dan Sudiang Raya Kota Makassar. Sebanyak 60 kader posyandu terlibat sebagai peserta. Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode penyuluhan dalam bentuk ceramah dan demonstrasi. Evaluasi dilakukan dengan teknik pre dan posttest. Hasil pengukuran tingkat pengetahuan sebelum diberikan penyuluhan, yang memiliki pengetahuan baik 20 orang atau 33,3% dan pengetahuan kurang baik 40 orang atau 66,7%, sedangkan pada pengukuran posttest pengetahuan baik 54 orang atau 90% dan pengetahuan kurang 6 orang atau 10%. Sedangkan untuk keterampilan pada pengukuran pretest diperoleh yang terampil 11 orang atau 18,3% dan yang tidak terampil 49 orang atau 81,7% dan setelah diberikan penyuluhan diperoleh yang terampil 56 orang atau 93,3% dan yang tidak terampil 4 orang atau 6,7%. Kesimpulan pemberian penyuluhan berupa ceramah dan demonstrasi memberikan pengaruh yang baik terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader posyandu sebagai mitra dalam membantu ibu-ibu yang anaknya mengalami gangguan motorik akibat stunting melalui upaya pemberian senam otak dan pijat bayi.Kata Kunci: Pengetahuan; Keterampilan;  Motorik halus;  Balita;  Stunting.
      Stunting is a condition where toddlers have a height less than an average age which occurs at 0-59 months due to chronic malnutrition in the first 1000 days of life. Stunting impacts development, especially the ability to move fine and gross motor movements. The mother's knowledge is decisive in early overcoming motor disorders. The practice of brain gymnastics and baby massage of the child is primarily determined by the mother's knowledge to do it. The novelty of this devotion activity is that it provides counseling on brain gymnastics and baby massage carried out by the method of lectures and demonstrations. This community service activity aims to increase the knowledge and skills of partners or posyandu cadres in doing brain gymnastics and massages for toddlers to prevent the occurrence of acceptable motor disorders in toddlers with stunting. This activity was carried out at the Tamalate and Sudiang Raya health centers in Makassar City. A total of 60 posyandu cadres were involved as participants. This activity is carried out by the counseling method through lectures and demonstrations. Evaluation is carried out by pre and post-test techniques. The results of measuring the level of knowledge before counseling was given had good knowledge of 20 people or 33.3%, and poor knowledge of 40 people, or 66.7%, while in post-test measurements, knowledge was good 54 people or 90%, and knowledge were less 6 people or 10%. As for the skills on the pretest measurement, 11 people, or 18.3%, and the unskilled 49, or 81.7%were unskilled, and after counseling were obtained 56 people, or 93.3%, skilled and 4 unskilled people, or 6.7%. The conclusion of providing counseling in the form of lectures and demonstrations has a good influence on increasing the knowledge and skills of posyandu cadres as partners in helping mothers whose children have motor disorders due to stunting through efforts to provide brain gymnastics and baby massage.Keywords: Knowledge; Skills; Fine motor;  Toddler;  Stunting.

      PubDate: 2023-02-27
      DOI: 10.37905/jpkm.v4i1.17035
      Issue No: Vol. 4, No. 1 (2023)
       
  • RELIGION MODERATION IN CHURCH INCLUSIVE EDUCATION: COMMUNITY SERVICE TO
           RELIGION DEPARTMENT OF EAST BARITO REGENCY

    • Authors: Yane Octavia Rismawati Wainarisi, Wilson Wilson, Telhalia Telhalia, Aloysius Aloysius, Neti Neti
      Pages: 42 - 64
      Abstract: Moderasi beragama merupakan tema utama yang diangkat oleh Kementerian Agama sebagai upaya Kementerian Agama menetralisir berbagai geliat Gerakan ekstrimisme, intoleransi dan radikalisme. Kebaruan kegiatan pengabdian ini karena memberikan moderasi beragama dalam pendidikan inklusif gereja.  Untuk itu para praktisi di Kementerian Agama mendapat mandat untuk menggemakan Moderasi Beragama ini dalam berbagai kegiatan pelatihan, penelitian dan Pendidikan. IAKN Palangka Raya sebagai salah satu institusi dalam Kementerian Agama juga bergerak dari prinsip ini termasuk dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat. Pada tahun ini kegiatan dilakukan di Kawasan Kementerian Agama kabupaten Barito Timur. Pendekatan yang dilakukan menggunakan metode ABCD  merupakan sebuah cara dalam menetralkan pendekatan problem-based atau pendekatan penelitian yang berbasis pada masalah dalam perkembangan komunitas  dengan memaksimalkan potensi yang ada dalam masyarakat dengan anggapan bahwa pada wilayah ini telah ada potensi besar untuk dikembangkan sehingga TIM Pascasarjana IAKN selaku pemegang mandat PKM dari LP2M IAKN Palangka Raya berperan sebagai pendampingan bagi guru-guru agama Kristen, para rohaniawan Kristen, jemaat lokal dan para pelajar Kristen untuk menegakkan semangat moderasi beragama di lingkungan Kementerian Agama kabupaten Barito Timur. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan selama lima bulan dengan tiga kali kunjungan termasuk kunjungan survey, FGD dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat itu sendiri. Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 100 peserta dari kalangan guru-guru PAK, rohaniawan Kristen, para orang tua dan para remaja Kristen. Kegiatan ini menghasilkan MOU dengan GKE Resort Tamiang Layang, Sertifikat PKM, Laporan PKM dan Artikel PKM. Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut dan mendapat sambutan baik dari masyarakat dan kedepannya, akan dilaksanakan berbagai program aktual pengembangan moderasi di lingkungan IAKN Palangka Raya dan Bimas Kristen Kementerian Agama kabupatn Barito Timur.Kata Kunci: Moderasi Beragama; Barito Timur; Tamiang Layang; Pendidikan Inklusif, ABCD.

      Religious moderation is the central theme raised by the Ministry of Religious Affairs as an effort by the Ministry of Religious Affairs to neutralize various movements of extremism, intolerance, and radicalism. The novelty of this holy activity is that it provides religious moderation in the inclusive education of the church. For this reason, practitioners in the Ministry of Religious Affairs are mandated to echo this Religious moderation in various training, research, and education activities. IAKN Palangka Raya, as one of the institutions in the Ministry of Religion, also moves from this principle, including in Community Service activities. This year the activity was carried out in the Ministry of Religious Affairs Area of East Barito district. The approach taken using the ABCD method is a way to neutralize a problem-based approach or a problem-based research approach in community development by maximizing the potential that exists in the community with the assumption that in this area, there is great potential to be developed so that the IAKN Postgraduate TEAM as the holder of the PKM mandate from LP2M IAKN Palangka Raya acts as a mentoring for Christian teachers,  Christian clergy, local congregations, and Christian students to uphold the spirit of religious moderation within the Ministry of Religious Affairs of East Barito district. This community service activity was carried out for five months with three visits, including survey visits, FGDs, and community service activities themselves. The event was attended by more than 100 participants from PAK teachers, Christian clergy, parents, and Christian youth. This activity resulted in an MOU with GKE Resort Tamiang Layang, PKM Certificate, PKM Report, and PKM Article. This activity was carried out for three consecutive days and received a good response from the community, and in the future, various actual programs for the development of moderation will be carried out within IAKN Palangka Raya and Bimas Kristen Ministry of Religion Kabupaten Barito Timur.Keywords: Religious Moderation; Barito East; Tamiang Layang; Inclusive Education, ABCD.
      PubDate: 2023-02-27
      DOI: 10.37905/jpkm.v4i1.17130
      Issue No: Vol. 4, No. 1 (2023)
       
  • PENENTUAN JALUR EVAKUASI SEMENTARA DAN AKHIR MELALUI APLIKASI ANDROID
           DALAM UPAYA PENYELAMATAN DIRI MASYARAKAT TERHADAP BENCANA

    • Authors: Moh. Rivai Nakoe, Moh Quraisy Al Idrus, Moh Fadly Umar, Nur Azmi Hunowu, Alan Abas
      Pages: 65 - 74
      Abstract: Desa Olele merupakan desa wisata bahari dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada, dengan mengandalkan keindahan terumbu karang dan berbagai jenis biota lautnya sehingga Desa olele terkenal dengan surga bawah laut yang menarik perhatian para wisatawan lokal maupun wisatawan asing. Sebagaimana halnya dengan daerah-daerah lain di Gorontalo, desa Olele mempunyai iklim tropis yang dipengaruhi oleh musim hujan yang berlangsung antara Oktober – April yang bisa saja berpotensi terjadinya bencana. Tanah longsor maupun banjir yang sering menerjang desa Olele menjadi keluhan masyarakat di desa tersebut. Kebaruan kegiatan pengabdian ini karena memudahkan masyarakat dalam upaya evakuasi dini dengan aplikasi sistem berbasis SMS menggunakan Google earth yaitu E.TES-TEA. Tujuan adanya pengabdian ini yaitu menciptakan sebuah aplikasi mitigasi bencana sebagai upaya evakuasi dini pada masyarakat desa Olele. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu survey awal saat terjadi bencana identifikasi masalah dan pembuatan aplikasi berbasis android. Berdasarkan hasil kegiatan, dengan menggunakan aplikasi E. TES-TEA ini sangat memberikan kemudahan masyarakat dalam menentukan jalur evakuasi ketika terjadinya bencana, kemudian aplikasi ini dapat memberikan informasi lebih awal sehingga masyarakat dapat meminimalisir kerugian akibat bencana. Kesimpulan bahwa aplikasi E.TES-TEA dapat memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi dini terkait bencana baik sebelum dan saat terjadinya bencana.Kata kunci: E.TES-TEA; Evakuasi; dan Bencana.  Olele Village is a marine tourism village utilizing existing natural resources, relying on the beauty of coral reefs and various types of marine biota Olele Village is famous for its underwater paradise, which attracts the attention of both local and foreign tourists. As with other areas in Gorontalo, Olele Village has a tropical climate influenced by the rainy season, which lasts from October to April and could potentially cause a disaster. Landslides and floods that often hit the village of Olele are complaints from the people there. The novelty of this community service activity is that it makes it easier for the community in early evacuation efforts with an SMS-based system application using Google Earth, namely E.TES-TEA. This service aims to create a disaster mitigation application as an early evacuation effort for the people of the village of Olele. The method used in this activity is an initial survey when a disaster occurs, identification of problems, and creation of android-based applications. Based on the action results, using the E. TES-TEA application dramatically facilitates the community in determining evacuation routes when a disaster occurs. This application can provide information earlier so that the community can minimize losses due to disasters. The conclusion is that the E.TES-TEA application can facilitate the public in obtaining early information regarding disasters both before and during a disaster.Keywords: E.TES-TEA; Evacuation; and Disaster.
      PubDate: 2023-03-13
      DOI: 10.37905/jpkm.v4i1.16386
      Issue No: Vol. 4, No. 1 (2023)
       
  • PENDAMPINGAN KELUARGA RISIKO STUNTING BERBASIS POSYANDU REMAJA DAN CALON
           PENGANTIN DI DESA MOLINTOGUPO KECAMATAN SUWAWA SELATAN

    • Authors: Muhammad Isman Jusuf, Rachmawaty D. Hunawa, Yasir Mokodompis
      Pages: 75 - 93
      Abstract: Stunting masih menjadi masalah utama di negara berkembang seperti Indonesia khususnya di Provinsi Gorontalo karena tingginya prevalensi yang terjadi. Kebaruan kegiatan pengabdian ini karena melakukan pendampingan kepada keluarga risiko stunting berbasis posyandu remaja dan calon pengantin. Tujuan Kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman Remaja di Desa Molintogupo dalam pencegahan stunting. Metode Kegiatan yaitu melalui penyuluhan, dilakukan dengan metode ceramah. Hasil  kegiatan Sebelum dilakukan penyuluhan responden dari 26 responden yang memiliki kategori pengetahuan cukup sebanyak 9 responden (34,7%) dan responden yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak orang 17 (65,3%). Kemudian, setelah dilakukan penyuluhan maka terjadi peningkatan pengetahuan, responden yang memiliki kategori pengetahuan baik sebanyak 15 responden (57,7%) dan responden yang memiliki pengetahuan cukup sebanyak 11 orang (42.3%). Kesimpulan kegiatan pengabdian ini Terdapat peningkatan pengetahuan sesudah diberikan penyuluhan mengenai pencegahan stunting kepada Remaja di Desa MolintogupoKata Kunci: Posyandu; Remaja; Stunting.
      PubDate: 2023-03-20
      DOI: 10.37905/jpkm.v4i1.18815
      Issue No: Vol. 4, No. 1 (2023)
       
  • IMPROVING ADOLESCENT REPRODUCTIVE HEALTH LITERACY THROUGH TRAINING OF
           ADOLESCENT POSYANDU CADRES IN THE ISLAND AREA

    • Authors: Christina Rony Nayoan, Gilbert Yesaya Haninuna
      Pages: 1 - 10
      Abstract: AbstrakLiterasi kesehatan berpotensi mempengaruhi perilaku kesehatan pada remaja terkait kesehatan reproduksi remaja itu sendiri. Remaja mempunyai risiko mengalami perubahan mendasar terkait masalah perubahan sikap dan perilaku seksual remaja, hal ini terkait dengan proses pertumbuhan dan perkembangannya. Melihat masalah tersebut maka diperlukannya suatu intervensi kesehatan reproduksi remaja. Kebaruan kegiatan ini karena melakukan peningkatan literasi kesehatan reproduksi remaja melalui pelatihan kader posyandu di daerah kepulauan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan literasi kesehatan reproduksi remaja melalui pelatihan kader posyandu remaja di SMP Negeri 1 Semau, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. Output yang diharapkan melalui kegiatan PKM ini adalah pemberdayaan Generasi Z sebagai kader posyandu remaja untuk meningkatkan literasi kesehatan reproduksi remaja. Metode kegiatan yang digunakan yaitu pendekatan one group pretest posttest design. Subjek kegiatan adalah kader posyandu remaja berjumlah 10 orang, kegiatan dilakukan pada tanggal 3 september 2022 di Pulau Semau. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada pra pelaksanaanya yaitu mendapati hasil analisis situasi dan perizinan kemudian membuat media berupa lembar balik (flip chart) tentang kesehatan reproduksi. Kemudian pelaksanaannya dilakukan pengisian kuesioner pretest, lalu memberikan literasi kesehatan reproduksi remaja. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa ada peningkatan pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi. Kesimpulan pelatihan literasi kesehatan reproduksi remaja dapat memberikan keterampilan hidup sehat.Kata Kunci: Reproduksi remaja; Literasi kesehatan; Posyandu remaja.   Health literacy has the potential to influence health behaviors in adolescents related to adolescent reproductive health itself. Adolescents are at risk of experiencing fundamental changes associated with the problem of differences in adolescent sexual attitudes and behavior, which is related to the process of growth and development. Seeing this problem, a juvenile reproductive health intervention is needed. The novelty of this activity is due to improving adolescent reproductive health literacy through training posyandu cadres in the archipelago area. This activity aims to improve adolescent reproductive health literacy by training adolescent posyandu cadres at SMP Negeri 1 Semau, Kupang Regency, East Nusa Tenggara. The expected output through this PKM activity is the empowerment of Generation Z as cadres of adolescent posyandu to improve adolescent reproductive health literacy. The activity method used is the one-group pretest-posttest design approach. The subject of the activity was a cadre of 10 youth posyandu. The training was carried out on September 3, 2022, on Semau Island. Based on the results obtained in the pre-implementation, namely finding the results of the situation analysis and licensing, then making media in the form of flip charts about reproductive health. Then the implementation is carried out by filling out a pretest questionnaire, then providing adolescent reproductive health literacy. The results of the activity showed that there is an increase in the knowledge and attitudes of adolescents about reproductive health. Conclusion juvenile reproductive health literacy training can provide healthy life skills.Keywords: Adolescent reproduction; Health literacy; Youth posyandu.
      PubDate: 2022-12-21
      DOI: 10.37905/jpkm.v4i1.16512
      Issue No: Vol. 4, No. 1 (2022)
       
 
JournalTOCs
School of Mathematical and Computer Sciences
Heriot-Watt University
Edinburgh, EH14 4AS, UK
Email: journaltocs@hw.ac.uk
Tel: +00 44 (0)131 4513762
 


Your IP address: 3.233.219.103
 
Home (Search)
API
About JournalTOCs
News (blog, publications)
JournalTOCs on Twitter   JournalTOCs on Facebook

JournalTOCs © 2009-