Publisher: Universitas YARSI (Total: 3 journals)   [Sort alphabetically]

Showing 1 - 3 of 3 Journals sorted by number of followers
Majalah Sainstekes / Sainstekes Magazine     Open Access  
Jurnal Psikogenesis     Open Access  
YARSI Medical J.     Open Access  
Similar Journals
Journal Cover
Jurnal Psikogenesis
Number of Followers: 0  

  This is an Open Access Journal Open Access journal
ISSN (Print) 2303-3177 - ISSN (Online) 2597-7547
Published by Universitas YARSI Homepage  [3 journals]
  • Enhancing Self-Compassion Program (ESP) untuk Meningkatkan Self-Compassion
           pada Mahasiswa

    • Authors: Fitri Fazrika Sari, Juliani Prasetyaningrum
      Pages: 103 - 111
      Abstract: Dalam menghadapi masalah, seringkali individu terjebak pada perilaku untuk menyalahkan serta menghukum diri sendiri. Perilaku tersebut dapat mengarahkan individu untuk berpandangan sempit terhadap kehidupan yang dijalani sehingga menarik diri dari lingkungan. Perilaku membesar-besarkan masalah dan merasa dirinya paling menderita berkaitan dengan rendahnya rasa welas asih yang dimiliki seseorang. Oleh sebab itu, perlu adanya program untuk meningkatkan rasa welas asih yang dapat digunakan secara praktis. Enhancing Self-Compassion Program (ESP) merupakan salah satu metode intervensi yang efektif untuk meningkatkan rasa welas asih. Prosedur intervensi diawalai dengan meminta individu untuk mengisi skala welas asih sebagai dasar pengukuran sebelum dan sesudah intervensi dilaksanakan. Intervensi dilakukan sebanyak 6 sesi dalam satu hari pelaksanaan dengan memberikan loving-kindness meditation, compassionate letter writing, time management training, dan mindfulness practice. Hasil intervensi menunjukkan adanya peningkatan rasa welas asih yang dimiliki individu secara kuantitatif, serta perubahan perilaku secara kualitatif yang mengarah pada penyelesaian masalah yang dihadapinya saat itu. Modifikasi ESP yang telah disesuaikan dengan latar belakang sosial-budaya serta karakteristik individu merupakan suatu hal yang perlu ditelisik lebih lanjut. Adanya program intervensi yang dilakukan dalam waktu singkat dapat membantu para praktisi untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis secara lebih luas dan efektif.
      PubDate: 2023-09-18
      DOI: 10.24854/jps.v10i2.2845
      Issue No: Vol. 10, No. 2 (2023)
       
  • Peran Strength-Based Parenting terhadap Subjective Well-Being pada
           Mahasiswa Indonesia

    • Authors: Marissa Chitra Sulastra, Vida Handayani
      Pages: 112 - 124
      Abstract: Subjective well-being adalah refleksi kognitif individu terhadap kehidupannya sekaligus respons emosi individu yang bersifat positif (Diener, 1984). Mahasiswa di Indonesia masih menjadi tanggung jawab dari orangtuanya. Perlu ada pengasuhan yang tepat untuk membantu peningkatan subjective well-being mahasiswa melalui strength-based parenting. Strength-based parenting adalah gaya pengasuhan yang memiliki karakteristik berupa pengetahuan mengenai dan dorongan untuk mengembangkan strengths (Waters, 2017). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran strength-based parenting terhadap subjective well-being yang dimiliki mahasiswa Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode korelasional dengan uji regresi linier. Terdapat 326 responden dalam penelitian ini. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner strength-based parenting dari Waters (2015), Satisfaction with Life Scale dari Diener, E., Emmons, R. A., Larsen, R. J., & Griffin, S. (1985) dan Scale of Positive and Negative Affect (SPANE) dari Diener & Diener (2009). Hasil penelitian menunjukkan bahwa strength-based parenting dapat berkontribusi secara signifikan terhadap life satisfaction (R2 = 0.315, p < 0.001) dan affect balance (frekuensi emosi positif yang lebih tinggi daripada emosi negatif) (R2 = 0.190, p < 0.001) pada mahasiswa. 
      PubDate: 2023-09-18
      DOI: 10.24854/jps.v10i2.2847
      Issue No: Vol. 10, No. 2 (2023)
       
  • Hubungan Antara Self-Compassion dan Gaya Hidup Sehat Pada Mahasiswa

    • Authors: Sekar Rizki Nabila, Zulfa Febriani
      Pages: 125 - 138
      Abstract: Mahasiswa saat ini memiliki beberapa masalah dalam menerapkan gaya hidup sehat seperti tingkat asupan gizi yang kurang baik, aktifitas fisik yang rendah, mudah stres. Mahasiswa perlu menerapkan gaya hidup sehat agar memperoleh kesehatan tubuh dan mental yang optimal. Salah satu faktor untuk meningkatkan gaya hidup sehat adalah self-compassion  karena self-compassion mengacu pada cara sehat yang berhubungan langsung dengan  dirinya  sendiri. Penelitian ini, bertujuan untuk mengetahui signifikansi hubungan antara self-compassion dan gaya hidup sehat pada mahasiswa serta mengetahui tinjauannya dalam Islam. Partisipan adalah 170 mahasiswa berdomisili di kota-kota besar di Indonesia yang dipilih dengan teknik accidental sampling. Hasil penelitian dengan uji kolerasi spearman menunjukan bahwa self-compassion berkorelasi positif dan signifikan dengan gaya hidup sehat pada dimensi hubungan interpersonal, pertumbuhan spiritual, dan manajemen stres, dan tidak berkorelasi dengan dimensi nutrisi, tanggung jawab kesehatan dan aktivitas fisik.. Keterbatasan pada penelitian ini adalah perlu upaya promosi kesehatan dengan meningkatkan rasa self-compassion mahasiswa baik melalui praktisi maupun akademisi, serta edukasi kesehatan secara holistik.
      PubDate: 2023-09-18
      DOI: 10.24854/jps.v10i2.2860
      Issue No: Vol. 10, No. 2 (2023)
       
  • Hubungan Regulasi Emosi dan Subjective Well-Being pada Individu Dewasa
           Awal yang Mengalami Putus Cinta

    • Authors: Amanda Diva Anggraita, Laurentius Sandi Witarso
      Pages: 139 - 153
      Abstract: Dewasa awal memiliki tugas memenuhi kebutuhan akan keintiman dengan menjalin hubungan romantis. Hubungan romantis memiliki tantangan, termasuk putus cinta. Penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa terdapat dampak dari putus cinta secara emosional maupun kepuasan hidup, yang dapat mempengaruhi kesejahteraan seseorang, sehingga individu pada masa dewasa awal perlu mengelola atau mengatur emosi. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat hubungan antara dimensi regulasi emosi dan aspek subjective well-being (SWB). Penelitian kuantitatif ini menggunakan desain korelasional. Seratus dua puluh lima partisipan penelitian ini diperoleh dengan metode convenience sampling dengan karakteristik berusia 20-30 tahun, mengalami putus cinta dalam kurun 6 bulan terakhir, dan belum menikah atau bertunangan. Data penelitian diperoleh dengan Emotion Regulation Questionnaire, Scale of Positive and Negative Experiences, dan Satisfaction With Life Scale secara daring, kemudian dikorelasikan menggunakan Pearson. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara cognitive reappraisal dengan aspek afektif positif (r = 0.320, p < 0.05)  dan negatif SWB (r = -0.283, p < 0.05), serta aspek kognitif (r = 0.258, p < 0.05). Sementara itu, expressive suppression tidak berhubungan signifikan dengan aspek afektif positif (r = -0.024, p > 0.05) dan kognitif SWB (r = 0.068, p > 0.05), hanya berhubungan signifikan dengan pengaruh negatif (r = 0.178, p < 0.05). Cognitive reappraisal dianggap mampu mengurangi afek negatif dan meningkatkan afek positif. Sementara itu, expressive suppression dapat menyebabkan inauthenticity. Temuan tersebut berkaitan dengan faktor budaya kolektif Indonesia sebagai negara Asia yang memperjuangkan keharmonisan. Penelitian selanjutnya dapat memasukkan aspek kepribadian dan faktor pendukung hubungan.
      PubDate: 2023-09-18
      DOI: 10.24854/jps.v10i2.2863
      Issue No: Vol. 10, No. 2 (2023)
       
  • Gambaran Stres dan Strategi Penyesuaian Diri Mahasiswa Fakultas Psikologi
           Universitas X Angkatan 2020 dalam Mengikuti Perkuliahan Tatap Muka

    • Authors: Anastasia Wulandari Tantoputri, Gabriella Tjahjono, Immanuel Yosua, Maria Olivia Susilo, Nathania Adius Ferdinanto, Shanika Iverna Tamara
      Pages: 154 - 168
      Abstract: Perkuliahan daring yang sudah genap dilaksanakan dalam kurun waktu dua tahun sebagai dampak dari pandemi COVID-19 berhasil mengalami penurunan kasus, hingga akhirnya pemerintah memutuskan untuk melaksanakan Perkuliahan Tatap Muka (PTM) kembali. Perubahan tersebut tentunya menimbulkan stres pada mahasiswa dan tuntutan penyesuaian diri dalam menghadapi rintangan PTM yang mereka alami, terkhusus mahasiswa Universitas X angkatan 2020 yang belum pernah melaksanakan perkuliahan offline sejak masuk kuliah. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai stres dan strategi koping yang dilakukan mahasiswa dalam mengikuti PTM untuk pertama kalinya. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Pengambilan data dilakukan dengan mewawancarai tiga mahasiswa Universitas X angkatan 2020 yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menemukan bahwa beberapa hal yang menyebabkan stres dari partisipan selama mengikuti PTM adalah (1) masalah transportasi, (2) perubahan rutinitas, (3) terdistraksi dengan kehadiran orang lain, (4) tekanan dalam situasi sosial, (5) ketidakmampuan dalam melakukan multitasking, dan (6) dibutuhkannya energi yang lebih banyak untuk mengikuti PTM. Selain itu, peneliti juga menemukan jenis-jenis strategi koping yang dilakukan mahasiswa dalam menghadapi situasi stres akibat PTM, yaitu variasi dari problem-focused coping, emotion-focused coping, social support, religious-focused coping, dan meaning making. Hasil penelitian ini mengindikasikan perlunya perguruan tinggi untuk memperhatikan hal-hal yang berpotensi menimbulkan stres bagi mahasiswa dan memberikan dukungan yang mereka butuhkan dalam proses transisi menuju perkuliahan tatap muka, agar tetap mampu menjaga kesejahteraan psikologis mahasiswa.
      PubDate: 2023-09-18
      DOI: 10.24854/jps.v10i2.2864
      Issue No: Vol. 10, No. 2 (2023)
       
  • Gambaran Kesepian dan Strategi Coping pada Lansia di Masa Pandemi COVID-19

    • Authors: Natasha Christy, Wieka Dyah Partasari
      Pages: 169 - 184
      Abstract: Pembatasan sosial yang berlaku selama pandemi COVID-19 membatasi ruang gerak, memicu perasaan terisolasi yang berdampak pada kondisi kesehatan mental masyarakat. Pada kelompok lansia, pembatasan sosial menyebabkan kesulitan untuk mempertahankan relasi dan menimbulkan kesepian. Beberapa penelitian menunjukkan adanya peningkatan kesepian pada lansia selama pandemi COVID-19. Untuk menghadapi permasalahan kesepian yang meningkat di kalangan lansia, diperlukan strategi coping yang sesuai. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran kesepian dan strategi coping lansia selama pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif fenomenologis, metode sampling purposive dengan teknik homogeneous. Ada empat partisipan berusia 65 tahun ke atas, berdomilisi di Jabodetabek, tinggal di rumah, dan mampu berkomunikasi dengan baik. Pengumpulan data menggunakan wawancara semi-structured terhadap partisipan utama dan significant others untuk triangulasi. Hasil penelitian menemukan lansia merasakan kesepian karena berkurangnya kepuasan terhadap relasi sosial. Keempat partisipan menggunakan jenis strategi coping: active coping, instrumental dan emotional support, positive reframing, serta religion. Penggunaan teknologi dan pengaturan tempat tinggal bersama keluarga atau tinggal dekat dengan anggota keluarga menjadi faktor yang mendukung lansia untuk dapat mempertahankan relasi selama pandemi COVID-19. Ditemukan pula faktor lain yang mempengaruhi kesejahteraan lansia, yaitu tekanan sebagai caregiver, masalah keuangan akibat penurunan pendapatan, dan terbatasnya akses lansia untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.
      PubDate: 2023-09-18
      DOI: 10.24854/jps.v10i2.2891
      Issue No: Vol. 10, No. 2 (2023)
       
  • Gambaran Psychological Well-Being pada Penyintas COVID-19

    • Authors: Yohanes Aldiyasa Setyo Bimantoro, Wieka Dyah Partasari
      Pages: 185 - 198
      Abstract: Pandemi COVID-19 telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia selama lebih dari dua tahun, berdampak pada kesehatan mental individu, terutama bagi mereka yang terpapar COVID-19. Penyintas COVID-19 harus menanggung dampak fisik & psikologis selama pemulihan, dan dapat mengalami stigma dari lingkungan. Pengalaman menghadapi dan pulih dari COVID-19 akan mempengaruhi kesehatan mental para penyintas. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran psychological well-being penyintas COVID-19 di Indonesia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Terdapat 133 orang penyintas COVID-19 berusia 18-60 tahun yang menjadi partisipan pada penelitian ini, yang dipilih dengan menggunakan teknik convenience sampling. Penelitian ini menggunakan alat ukur Psychological Well-Being Scale (PWBS) yang telah diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia dan diberikan secara daring. Uji coba alat ukur dengan metode Cronbach’s Alpha menunjukkan hasil yang reliabel dengan jumlah item akhir 76 butir. Peneliti melakukan analisis deskriptif dan uji beda dengan metode Mann-Whitney & Kruskal-Wallis. Hasil analisis deskriptif menunjukkan sebagian besar penyintas COVID-19 memiliki psychological well-being yang cenderung tinggi. Hasil analisis masing-masing dimensi positive relations with others, autonomy, environmental mastery, self-acceptance, personal growth, dan purpose in life juga menunjukkan hasil mayoritas cenderung tinggi. Ditemukan perbedaan yang signifikan berdasarkan usia dengan skor tertinggi pada kategori usia dewasa madya. Ditemukan bahwa individu penyintas menerima dukungan sosial selama menjalani masa perawatan, kebanyakan bersumber dari keluarga dan teman. Dukungan sosial tersebut membawa dampak positif kepada perasaan penyintas dalam menghadapi penyakit. Setelah sembuh mayoritas penyintas mendapatkan tanggapan yang positif dari orang di sekitarnya, tetapi terdapat partisipan yang mengalami stigmatisasi akibat statusnya sebagai penyintas COVID-19.
      PubDate: 2023-09-18
      DOI: 10.24854/jps.v10i2.2995
      Issue No: Vol. 10, No. 2 (2023)
       
 
JournalTOCs
School of Mathematical and Computer Sciences
Heriot-Watt University
Edinburgh, EH14 4AS, UK
Email: journaltocs@hw.ac.uk
Tel: +00 44 (0)131 4513762
 


Your IP address: 3.239.59.31
 
Home (Search)
API
About JournalTOCs
News (blog, publications)
JournalTOCs on Twitter   JournalTOCs on Facebook

JournalTOCs © 2009-