Journal Cover
TECHSI : Jurnal Teknik Informatika
Number of Followers: 0  

  This is an Open Access Journal Open Access journal
ISSN (Print) 2302-4836 - ISSN (Online) 614-6029
Published by Universitas Malikussaleh Homepage  [3 journals]
  • TINJAUAN PERENCANAAN DAYA TAMPUNG WADUK TERHADAP DEBIT BANJIR PERIODE
           ULANG T TAHUN DI SUNGAI KRUENG PEUDADA KABUPATEN BIREUEN

    • Authors: Emma Lianta Br.Pa
      Pages: 1 - 6
      Abstract: Batu bata merupakan bahan bangunan yang digunakan sebagai dinding
      bangunan non-struktural. Batu bata non-stuktural pada bangunan konstruksi
      tingkat tinggi/gedung berfungsi sebagai pemanfaatan untuk dinding pembatas
      dan estetika tanpa memikul beban yang ada di atasnya. Penelitian ini diharapkan
      dapat mempertahankan nilai kuat tekan batu bata merah dan meningkatkan nilai
      ekonomis. Batu bata dengan bahan pengisi batang jerami dan styrofoam dibuat
      variasi campuran 3%, 5%, 7% dan 11% dari berat tanah pembuatan batu bata.
      Benda uji yang berukuran 23 cm x 11 cm x 5cm. Jumlah benda uji sebanyak 25
      sampel, dengan masing-masing varian memiliki 5 sampel. Pelaksanaan
      pengujian di lakukan di Laboratorium Teknik Sipil Universitas Malikussaleh.
      Hasil pengujian kuat tekan dan absorbsi air dengan bahan pengisi batang jerami
      dan styrofoam menurunkan kuat tekan rata batu bata variasi 0% yaitu 85.04
      kg/cm, 3% 82.9 kg/cm, 5% 81.9 kg/cm, 7% 80.9 kg/cm dan 11% 79
      kg/cm.Semakin banyak campuran yang digunakan sebagai bahan pengisi, kuat
      tekan batu bata semakin menurun. Sedangkan persentase penyerapan air rata-rata
      batu bata semakin meningkat dari variasi 0% yaitu 15.4%, 3 % adalah 15.8 %,
      5% adalah 15.8%, 7% yaitu 16.6% dan 11% adalah 17%. Pencampuran batang
      jerami dan styrofoam pada batu bata menghasilkan batu bata yang lebih ringan
      2.4 kg/cm dari batu bata normal 1.2 kg/cm.
      PubDate: 2022-10-29
      DOI: 10.29103/techsi.v12i3.9194
      Issue No: Vol. 12, No. 3 (2022)
       
  • HUBUNGAN NILAI KUAT PANTUL ALAT SCHMIDT HAMMER TERHADAP KUAT TEKAN BETON
           AGREGAT BOLA PLASTIK

    • Authors: Emma Lianta Br.Pa
      Pages: 7 - 15
      Abstract: Beton ringan adalah beton yang memiliki densitas lebih kecil dari beton pada umumnya. Pada
      penelitian ini, telah dihasilkan suatu beton ringan yang menggunakan bola plastik sebagai
      agregat kasar. Pengujian terhadap beton agregat bola plastik (BP) dilakukan melalui uji kuat
      pantul dan uji kuat tekan. Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknik Sipil Universitas
      Malikussaleh. Benda uji dibuat sebanyak 12 buah berbentuk silender 15 cm x 30 cm, bola
      plastik digunakan berdiameter 6 mm. Pada perencanaan campuran beton, agregat kasar
      digantikan dengan bola plastik sebesar 25%, 50%, dan 100% pada perbandingan volume. Fas
      yang digunakan 0.48, dengan bahan pengikat: semen Andalas type I. Dari hasil pengujian
      diperoleh: untuk kuat pantul beton normal (BN) didapat 32,43 Mpa, untuk kuat pantul beton
      ringan 25% (BP1) didapat 24,39 Mpa, untuk kuat pantul beton ringan 50% (BP2) didapat 22,61
      Mpa, dan untuk kuat pantul beton ringan 100% (BP3) didapat 20,56 Mpa. Sedangkan hasil
      pengujian kuat tekan untuk sampel BN didapat 24,72 Mpa, dan untuk sampel BP1, BP2, BP3,
      didapat hasil kuat tekan masing-masing 17,17 Mpa, 14,91 Mpa, 12,08 Mpa. Hasil nilai kuat
      pantul dan kuat tekan beton BP menunjukkan penurunanan yang signifikan dari pada nilai kuat
      pantul dan tekan beton normal. Sedangkan densitas kuat tekan beton BP juga menunjukkan
      penurunan yang signifikan dari pada densitas kuat tekan beton normal. Hubungan nilai kuat
      pantul dan kuat tekan beton dapat dinyatakan dengan persamaan: untuk sampel BN, y =
      1.4402x – 3.1672, ( R2= 0.9595), untuk sampel BP1, y = 4.677x – 55.926, ( R2= 0.9874), untuk
      sampel BP2, y = 0.2182x + 19.36, ( R2= 0.9839), dan untuk sampel BP3, y = 0.7412x + 11.509
      , (R2= 0.592). Selanjutnya beton dengan sampel BP1 dan BP2 tidak dapat dikategori sebagai
      beton ringan, karena densitasnya masing-masing sebesar 2380 kg/m3 dan 2144 kg/m3.
      Sedangkan beton dengan BP3 dapat di kategorikan sebagai beton ringan, BP3 mempunyai
      densitasnya 1724 kg/m3. Dengan demikian agregat bola plastik berpotensi sebagai agregat
      untuk pembuatan beton ringan dengan mutu 12 Mpa. Kelas mutu tersebut tergolong kedalam
      beton ringan non struktural.
      PubDate: 2022-10-29
      DOI: 10.29103/techsi.v12i3.9195
      Issue No: Vol. 12, No. 3 (2022)
       
  • ANALISA KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN STYROFOAM SEBAGAI TAMBAHAN PADA
           CAMPURAN BATAKO

    • Authors: Maizuar Maizuar
      Pages: 16 - 21
      Abstract: Maraknya perencanaan green building yang memanfaatkan sampah daur ulang,
      menjadikan peluang bisnis bagi industri kecil yang memanfaatkan styrofoam
      sebagai bahan campuran kedalam batako. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk
      mengetahui kuat tekan yang dihasilkan batako Styrofoam yang memenuhi standar
      mutu B2. Campuran batako yang digunakan terdiri dari semen, pasir dan air serta
      bahan tambah styrofoam dengan perbandingan volume 1:4 dan nilai FAS sebesar
      0,35. Variasi campuran styrofoam terhadap caampuran batako yaitu 0% 10%,
      30%, 50%, 70% dan 80%. Uji kuat tekan dilakukan setelah batako berumur 28
      hari. Pengujian kuat tekan dilakukan dengan dua jenis cetakan batako, pada
      cetakan I secara berturut mengalami penurunan pada setiap variasi yaitu 8,39
      Mpa, 6,42 Mpa, 3,33 Mpa, 3,06 Mpa, 4,58 Mpa dan 3,06 Mpa . Pada cetakan II
      mengalami penambahan kekuatan pada setiap penambahan variasi secara berturut
      yaitu 5,2 Mpa, 5,6 Mpa, 9,73 Mpa, 9,73 Mpa dan 10,8 Mpa.
      PubDate: 2022-10-29
      DOI: 10.29103/techsi.v12i3.9187
      Issue No: Vol. 12, No. 3 (2022)
       
  • PENGARUH VARIASI JENIS MATERIAL FILLER PADA CAMPURAN ASPAL BETON TERHADAP
           PARAMETER MARSHALL

    • Authors: Yulius Rief Alkhaly
      Pages: 22 - 30
      Abstract: Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Laboratorium Teknik Sipil yang
      bertempat di Bukit Indah, maka Kadar Aspal Optimum (KAO) yang digunakan adalah 6,5%
      untuk campuran aspal beton AC-WC dengan menggunakan abu sekam padi, serbuk kaca dan
      batu apung sebagai bahan filler modifikasi pengganti filler standar menurut spesifikasi
      Depkimpraswil (2002). Dari hasil pengujian parameter Marshall menunjukkan bahwa
      penggunaan batu apung dapat menghasilkan nilai stabilitas tertinggi yaitu 855 kg dari pada
      penggunaan abu sekam padi dengan hasil 845 dan serbuk kaca yang menghasilkan 830, untuk
      nilai flow tertinggi pada penggunaan serbuk kaca yaitu 3,65 mm. Sedangkan nilai MQ tertinggi
      dihasilkan pada penggunaan abu sekam padi yang mampu menghasilkan nilai MQ 270
      kg/mm. Penggunaan abu sekam padi, serbuk kaca dan batu apung dapat digunakan untuk
      menggantikan filler standar dalam campuran aspal beton AC-WC menurut Spesifikasi
      Departemen Permukiman Prasarana Wilayah 2002.
      PubDate: 2022-10-29
      DOI: 10.29103/techsi.v12i3.9193
      Issue No: Vol. 12, No. 3 (2022)
       
  • ANALISA BANJIR PERIODE ULANG SUNGAI KRUENG LEUBU KECAMATAN MAKMUR
           KABUPATEN BIREUN

    • Authors: Hamzani Hamzani
      Pages: 31 - 35
      Abstract: Sungai Krueng Leubu panjang 15 km2 , luas DAS 80 km2 . Pengalirannya melawati beberapa
      Desa yaitu Leubu Mee, Desa Cot Tufah, Desa Cot Puuk, Desa Blang Keude dan Desa Lhok
      Mambang. Penelitian ini nantinya akan menggambarkan keadaan banjir dari segi teknis
      maupun dalam keadaan prespektif kelestarian sungai. Dalam menganalisis curah hujan akan
      digunakan metode Log Person tipe III sedangkan dalam menganalisis debit rencana periode
      ulang digunakan metode Rasional. Dari hasil analisis bisa diketahui bahwa debit rencana
      periode ulang 5 tahun 87,561 m³/det sedangkan untuk periode ulang 100 tahun sebesar 93,526
      m³/det. Analisisi debit sungai diperoleh bahwa daya tampung sungai sebesar 142,516
      m³3/det. Hal ini memperlihatkan bahwa hingga periode ulang 100 tahun sungai Krueng
      Leubu tidak akan mengalami limpasan atau banjir.
      PubDate: 2022-10-29
      DOI: 10.29103/techsi.v12i3.9188
      Issue No: Vol. 12, No. 3 (2022)
       
  • EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN JALAN AKIBAT MUATAN BERLEBIH PADA RUAS JALAN
           LAMPEUNERUT-BILUY- SIBREH KABUPATEN ACEH BESAR

    • Authors: Said Jalalul Akbar
      Pages: 36 - 41
      Abstract: Jalan Lampeunerut - Peukan Biluy - Pekan Sibreh adalah jalan kebupaten
      yang menghubungkan kecamatan Darul Imarah, Darul Kamal, Simpang Tiga
      Dan Kecamatan Suka Makmur, merupakan jalan yang begitu banyak
      pemanfaatnya. Pemanfaatan tetap jalan ini adalah truk pengangkut material
      berupa tanah timbun, batu gunung, kerikil dan pasir karena di daerah ini
      terdapat quary galian C. Oleh karena itu untuk sekarang ini kondisi ruas jalan
      Lampeuneurut-Biluy-Sibreh terlihat rusak berat, sehingga kerusakan tersebut
      dapat kita jumpai disepanjang badan jalan dan sangat mengganggu aktifitas
      lalu lintas yang melaluinya. Salah satu faktor yang menyebabakan kerusakan
      jalan biasa disebabkan oleh truk pembawa muatan berlebih dari muatan yang
      diizinkan. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui seberapa besar
      pengaruh muatan berlebih terhadap kerusakan ruas Lampeuneurut-Biluy-
      Sibreh kabupaten Aceh Besar pada STA (07 + 800 s.d 09 + 800) dengan
      menggunakan Metode Analisa Komponen Bina marga, SKBI 1987 yang
      melibatkan beberapa jenis kendaraan berat seperti kendaraan ringan (2 ton),
      Truk 2 As Colt (8 ton), Truk 2 As Engkel (15 ton) dan truk 3 As Tronton (20
      ton). Setelah dilakukan analisa perhitungan pada jenis-jenis kendaraan
      tersebut, kendaraan yang sangat berpengaruh terhadap kerusakan jalan adalah
      Truk 3 As Tronton, akan tetapi ditinjau dari segi konfigurasi pembebanan
      kendaraan yang lebih cepat merusak perkerasan jalan adalah truk 2 As
      Engkel dengan nilai Ekivalen (E) sebesar 1,0375. Untuk lapisan perkerasan
      beban realisasi untuk surface course (5 cm), Base Course (15 cm) dan
      Subbase Course (10 cm). Sedangkan untuk lapisan beban rencana surface
      course (5 cm), Base Course (15 cm) dan Subbase Course (10 cm). Jenis –
      jenis kerusakan yang terjadi pada STA 07 + 800 s.d 09 + 800 pada ruas jalan
      Lampeuneurut-Biluy-Sibreh Kabupaten Aceh Besar rata – rata adalah retak
      kulit buaya, penggemuka, terurai dan Amblas. Dari hasil penelitian bahwa
      hubungan antara Indeks permukaan dengan lintas ekivalen selama 10 tahun
      kedepan, maka untuk ruas jalan Lampeuneuru-Biluy-Sibreh Kabupaten Aceh
      Besar ini harus dilakukan pelapisan tambahan karena telah menunjukkan
      hubungan nilai Indeks permukaan (IP) sebesar 1,5 maka jalan tersebut untuk
      tingkat pelayanan jalan masih terendah untuk dilalui kendaraan berat.
      PubDate: 2022-10-29
      DOI: 10.29103/techsi.v12i3.9190
      Issue No: Vol. 12, No. 3 (2022)
       
  • TINJAUAN KERUSAKAN LAPIS PERMUKAAN JALAN BERDASARKAN SPESIFIKASI BAHAN
           (STUDI KASUS ASPHALT CONCRETE PADA JALAN KRUENG GEUKUEH – BEREUGHANG)

    • Authors: Said Jalalul Akbar
      Pages: 42 - 53
      Abstract: Lapis permukaan jalan yang sering digunakan di Indonesia adalah Asphal Concrete. Kenyataan
      yang masih terjadi masih banyak kerusakan pada lapis permukaan jalan lebih awal dari umur
      rencana yang ditentukan. Dalam hal ini perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui
      secara pasti sebab-sebab kerusakan yang terjadi pada ruas Jalan Krueng Geukueh – Beureughang,
      Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara. Serta bagaimana upaya perbaikannya pada ruas
      jalan yang menggunakan lapisan Asphalt Concrete yang cepat mengalami kerusakan terutama
      pada tempat pemberhentian, tikungan, serta tanjakan. Pada penelitian dengan menggunakan
      pengujian Marshall Test dan Ektrasi Test hasil yang telah dicapai dengan menggunakan tiga
      sample, maka kesimpulannya telah terjadinya penurunan pada kadar aspal, pengurangan agregat
      sehingga mengakibatkan terjadinya kerusakan pada jalan tersebut. Ditambah dengan pembebanan
      yang meningkat dalam kurun waktu 1 (satu) tahun semakin menambah kerusakan pada jalan
      tersebut, oleh karena itu diperlukan perbaikan pada ruas jalan tersebut. Maka dari itu dengan
      penelitian ini diharapkan bisa memberi masukkan untuk meningkatkan kualitas bahan dan lapisan
      perkerasan permukaan jalan tersebut.
      PubDate: 2022-10-29
      DOI: 10.29103/techsi.v12i3.9191
      Issue No: Vol. 12, No. 3 (2022)
       
  • PENGARUH PENAMBAHAN IJUK TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH DASAR PADA TANAH
           LEMPUNG (Studi Kasus di Aceh Barat Daya)

    • Authors: Maizuar Maizuar
      Pages: 54 - 65
      Abstract: Dari hasil penelitian dengan campuran ijuk beberapa variasi yaitu tanah asli, 0.2% ijuk, 0.3% ijuk, 0.4% ijuk dan 0.5% ijuk terlihat bahwa dengan adanya penambahan ijuk mampu meningkatkan kepadatan kering tanah dan meningkat pula kadar air optimum yang diperlukan untuk mencapai kepadatan kering maksimum. Pada pemadatan tanah asli nilai kepadatan kering maksimum (γd max) 1.532 gr/cm3 dan kadar air optimum (Wopt) 20.20%, pada pemadatan 0.2% ijuk didapat kepadatan kering (γd max) 1.570% dan kadar air optimum (Wopt) 21,20%, pada pemadatan tanah asli ditambah 0.3% ijuk nilai kepadatan kering maksimum meningkat (γd max) yaitu 1,580 gr/cm3 dan kadar air optimum (ωopt) 21,60 %. pemadatan tanah asli yang ditambah 0.4% ijuk nilai kepadatan kering maksimum (γd max) yaitu 1,585 gr/cm3 dan kadar air optimum (ωopt) 21,90 %, dan pemadatan tanah asli yang ditambah 0.5% nilai kepadatan kering maksimum (γd max) yaitu 1,590 gr/cm3 dan kadar air optimum (ωopt) 22.00 %. Dari berapa-berapa variasi campuran ijuk nilai kepadatan kering maksimum dan kadar air optimum tertinggi pada campuran ijuk 0.5% dan semakin besar nilai kepadatan kering maksimum maka tanah tersebut akan semakin rapat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemadatan yang ditambah ijuk nilai kepadatan kering maksimum dan kadar air optimum meningkat dibangdingkan dengan tanah asli tanpa ada campuran ijuk. Hal ini disebabkan karena ijuk mampu mengikat antar partikel tanah sehingga pori-pori tanah tambah rapat.
      PubDate: 2022-10-29
      DOI: 10.29103/techsi.v12i3.9189
      Issue No: Vol. 12, No. 3 (2022)
       
  • STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN BATU BATA KLINGKER SEBAGAI
           MATERIAL PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA BETON TANPA PASIR

    • Authors: Yovi Chandra
      Pages: 66 - 78
      Abstract: Pada penelitian ini dimaksudkan untuk memanfaatkan limbah batu bata yang mengalami overheat
      dalam proses pembakaran sebagai alternatif pengganti agregat kasar pada beton tanpa pasir. Batu
      bata klingker mempunyai bobot yang sederhana dalam pembuatannya dan mampu menyerap air
      sehingga mempunyai potensi sebagai agrergat beton ringan. Beton tanpa pasir adalah beton ringan
      yang didapat dengan menghilangkan agregat halus campuran beton normal. Penelitian dilakukan
      di Laboratorium Universitas Malikussaleh. Batu bata klingker berasal dari kawasan Gampong
      Reuleut Kecamatan Muara Batu Kabupaten Aceh Utara. Batu bata klingker yang diperoleh dari
      dapur batu bata tradisional, dipecahkan terlebih dahulu menggunakan martil. Batu bata klingker
      diayak dengan menggunakan saringan 19 tertahan 4,75 mm. Benda uji dipersiapkan sebanyak 36
      buah berbentuk silender 15cm x 30cm. Fas yang digunakan 0,45 dengan perbandingan volume 1: 3
      untuk 4 variasi benda uji pada umur beton yang berbeda yaitu 0%, 25%, 50% dan 100%. Dari hasil
      pengujian kuat tekan beton tanpa pasir pada variasi 0% umur 7 hari didapat : 17,94 Mpa, umur 14
      hari : 16,78 Mpa, dan umur 28 hari: 15,01 Mpa. Pada variasi 25% umur 7 hari : 19,22 Mpa, umur
      14 hari : 14,85 Mpa, dan umur 28 hari : 16,59 Mpa. Pada variasi 50% umur 7 hari didapat : 13,99
      Mpa, umur 14 hari : 11,71 Mpa, dan umur 28 hari : 10,27 Mpa. Dan pada variasi 100% umur 7
      hari didapat : 14,99 Mpa, umur 14 hari : 15,91 Mpa dan umur 28 hari : 11,81 Mpa, tetapi
      umumnya kuat tekan yang dapat dicapai 10,27 – 19,22 MPa, maka beton tanpa pasir dari agregat
      batu bata klingker dapat dimanfaatkan untuk beton non struktural seperti area parkir, trotoar
      pejalan kaki, rabat beton dan halaman terbuka.
      PubDate: 2022-10-29
      DOI: 10.29103/techsi.v12i3.9192
      Issue No: Vol. 12, No. 3 (2022)
       
 
JournalTOCs
School of Mathematical and Computer Sciences
Heriot-Watt University
Edinburgh, EH14 4AS, UK
Email: journaltocs@hw.ac.uk
Tel: +00 44 (0)131 4513762
 


Your IP address: 3.230.152.133
 
Home (Search)
API
About JournalTOCs
News (blog, publications)
JournalTOCs on Twitter   JournalTOCs on Facebook

JournalTOCs © 2009-