Publisher: Universitas Muhammadiyah Ponorogo
|
Similar Journals
![]() |
Indonesian Journal for Health Sciences
Number of Followers: 1 ![]() ISSN (Print) 2549-2721 - ISSN (Online) 2549-2748 Published by Universitas Muhammadiyah Ponorogo ![]() |
- PHYSICAL COMORBIDITIES IN CHILDREN WITH AUTISM SPECTRUM DISORDERS
Authors: Ziske Maritska, Rahmi Isman, Bintang Arroyantri Prananjaya, Nita Parisa
Pages: 1 - 8
Abstract: Autism Spectrum Disorders (ASD) is a neurodevelopmental disorder characterized by two core symptoms; impairments in social communication and restricted or repetitive behavior. ASD is a broad group of conditions where patients have a variety of abilities and needs. Their ASD related-physical and psychological comorbidities also affect their mortality risk. This study wished to investigate physical comorbidities associated with ASD in the national reference hospital in Indonesia. This is a descriptive study with a cross-sectional approach on children with ASD who visited RSUP Dr. Mohammad Hoesin, Palembang, during 2014-2018. Data were obtained from the medical records and telephone interviews with the parents. Of all the 60 participants included in the study, most are male (n=52;86,7%). The most prevalent ASD-related physical comorbidities were gastrointestinal disorders (n=27;45%), followed by nervous system disorders (n=35;58,3%), and immune system disorders (n=11;18,3%). Despite the small sample size, the prevalence of ASD-related physical comorbidities in children with ASD is profoundly high, implying the need to do early detection from both parents and health professionals to prevent morbidity and complications that may occur. Children with autism can benefit from various therapies start in early childhood and continue throughout their lives to improve their development, and quality of life.
PubDate: 2022-09-16
DOI: 10.24269/ijhs.v6i2.4615
Issue No: Vol. 6, No. 2 (2022)
- DUKUNGAN PETUGAS KESEHATAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENGETAHUN TENTANG
IMUNISASI DASAR DI DESA BANTAR JAYA PEBAYURAN
Authors: Ida Widaningsih
Pages: 9 - 14
Abstract: Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga jika terpejan pada antigen yang serupa tidak akan terjadi penyakit. Imunisasi dalam sistem kesehatan nasional adalah salah satu bentuk intervensi kesehatan yang sangat efektif dalam upaya menurunkan angka kematian bayi, balita. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui hubungan dukungan petugas kesehatan, dukungan keluarga dengan pengetahuan imunisasi dasar di Bantar Jaya Pebayuran. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional. Penelitian dilakukan dengan jumlah sampel 164 orang responden dan diambil secara total sampling. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil uji statistik bivariat pada variabel dukungan petugas kesehatan dengan pengetahuan tentang imunisasi dasar dengan menggunakan chi square menunjukkan bahwa nilai sig=0,04 artinya terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan petugas kesehatan dengan pengetahuan tentang imunisasi dasar. Sedangkan pada variabel dukungan keluarga dengan pengetahuan tentang imunisasi dasar menggunakan chi square menunjukkan bahwa nilai sig=0,53 artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan pengetahuan tentang imunisasi dasar. Kesimpulan penelitian ini, terdapat hubungan dukungan petugas kesehatan dengan pengetahuan tentang imunisasi dasar. Tidak terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan pengetahuan tentang imunisasi dasar di Desa Bantar Jaya Pebayuran
PubDate: 2022-09-16
DOI: 10.24269/ijhs.v6i2.4663
Issue No: Vol. 6, No. 2 (2022)
- TREN MENOLAK VAKSIN
Authors: Feni Sulistyawati, Ni Putu Widarini
Pages: 15 - 23
Abstract: Vaksinasi memberikan efek pada sistem kekebalan tubuh serta melindungi tubuh dari berbagai penyakit yang dapat dihentikan dengan vaksin. Meski demikian masih terdapat masyarakat yang menolak adanya vaksinasi. Gerakan penolakan vaksin tersebut sudah lama terjadi baik di dalam maupun luar negeri. Studi literatur ini bertujuan untuk mengetahui penolakan vaksin yang terjadi di negera berkembang dan negara maju. Artikel ini ditulis dengan menggunakan studi literatur pencarian database Google Schoolar dan Pubmed dari tahun 2016-2020 dengan sintaks kata kunci database dan diperoleh 28 temuan yang sesuai dengan topik. Hasil studi pustaka menunjukkan bahwa penyebab penolakan di negara berkembang lebih mengacu pada kepercayaan agama yang melarang penggunaan vaksin sedangkan di negara maju disebabkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap instansi pemerintahan, otoritas kesehatan, dan industri farmasi yang diyakini mengambil keuntungan dengan adanya program vaksin serta mitos yang berkembang terkait efek samping vaksinasi yang menyebabkan autisme. Diperlukan adanya edukasi kesehatan dengan mempertimbangkan keyakinan, sehingga mampu mengubah keputusan masyarakat dalam melakukan vaksinasi, kerja sama pemerintah dan multisektor lainnya dalam kampanye vaksin serta adanya kebijakan yang tegas dari pemerintah dalam membantu terlaksananya pencapaian program vaksinasi.
PubDate: 2022-09-16
DOI: 10.24269/ijhs.v6i2.4716
Issue No: Vol. 6, No. 2 (2022)
- SPECIAL NEEDS CHILDREN NUTRITIONAL STATUS WITH GROSS MOTOR DELAY AGE 0-6
YEARS: AN OVERVIEW
Authors: Swiny Anniza, Rini Andriani, Patricia Elfira Vinny
Pages: 24 - 35
Abstract: Malnutrition and disability are major global health problems. Malnutrition can cause to a variety of disabilities, and disability can contribute to malnutrition. This study aims to overview of special needs children nutritional status with gross motor delay age 0-6 years in the Regional Psychiatric Hospital of Sungai Bangkong. The design of this study was a cross-sectional descriptive study on 54 children with special needs in Psychiatric Hospital Sungai Bangkong Pontianak. The results showed that special needs children nutritional status in Down Syndrome is normal (63,7%), severely wasted (9,1%), wasted (27,3%). Cerebral Palsy obtained (50,0%) normal, wasted (33,3%), severely wasted (16,7%). Gross motor delay is (63,0%) normal, (14,8%) wasted, (3,7%) severely wasted, (11,1%) are possible risk of overweight, (3,7%) overweight, (3,7%) obesity. ADHD have normal nutritional status (100%). PDD NOS have wasted (33,3%), normal (33,3%), overweight (33,3%). This shows conclusion that red flag, risk factor of children before, during, after birth and maternal risk will influence nutritional status and gross motor development.
PubDate: 2022-09-16
DOI: 10.24269/ijhs.v6i2.4749
Issue No: Vol. 6, No. 2 (2022)
- PAPARAN KONFERENSI VIRTUAL SELAMA PANDEMI COVID-19 DENGAN TERJADINYA
LEARNING BURNOUT PADA MAHASISWA KEDOKTERAN TAHAP PREKLINIK
Authors: Oktarina Oktarina, Aulia Adilah
Pages: 36 - 42
Abstract: Perubahan metode belajar terjadi selama pandemi, dengan banyaknya pembelajaran konferensi virtual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran durasi dan frekuensi paparan konferensi virtual selama pembelajaran di masa pandemi serta hubungannya terhadap learning burnout (LBO) pada mahasiswa kedokteran tahap preklinik. Desain penelitian ini merupakan analitik observasional dengan pendekatan Cross Sectional. Penelitian ini dilakukan pada November 2020 dengan 155 orang mahasiswa kedokteran tahap preklinik sebagai sampel. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner Maslach Burnout Inventory-Student Survey (MBI-SS) dan kuesioner Konferensi Virtual yang disusun oleh peneliti terdiri dari Durasi paparan (jam/hari) dan Frekuensi paparan (hari/minggu). Regresi logistik digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel. Sebagian besar durasi konferensi virtual adalah 6-8 jam/hari dan frekuensi konferensi virtual 5-6 hari/minggu Terdapat 68 orang (43,9%) yang mengalami LBO kategori rendah dan 87 orang (56,1%) yang mengalami LBO dengan kategori sedang. Didapatkan hubungan yang bermakna antara Durasi konferensi virtual terhadap terjadinya LBO dengan nilai p-value = 0,03 (p<0,05). Sedangkan Frekuensi paparan konferensi virtual tidak memiliki hubungan bermakna (p-value 0,35). Hal ini disebabkan tingginya variabel frekuensi tidak berbanding lurus dengan tingginya durasi, sehingga frekuensi tidak menunjukkan tingginya distress yang menyebabkan terjadinya LBO. Diperlukan adanya penelitian lanjutan dengan sampel lebih luas dan frekuensi paparan yang lebih bervariasi.
PubDate: 2022-09-16
DOI: 10.24269/ijhs.v6i2.4776
Issue No: Vol. 6, No. 2 (2022)
- APENDISITIS AKUT PADA MASA PANDEMI COVID-19: SEBUAH LAPORAN KASUS
Authors: Agung Bagus Sista Satyarsa, Krenni Sepa, I Gede Rama Pradnyana Anugrahanta, I Komang Weka
Pages: 43 - 47
Abstract: Appendisitis adalah peradangan yang terjadi pada appendix vermicularis, dan merupakan penyebab abdomen akut yang paling sering pada anak-anak maupun dewasa. Khususnya pada masa pandemi COVID-19 yang memiliki prosedur khusus dalam melaksanakan tindakan operatif. Penulis bertujuan melaporkan kasus apendisitis akut pada dewasa muda selama masa Pandemi COVID-19. Laporan kasus kami adalah laki-laki berumur 28 tahun, datang ke Instalasi Gawat Darurat RS Kasih Ibu Kedonganan dengan keluhan utama nyeri pada perut kanan bawah selama 4 hari disertai demam dan dengan kesulitan BAB. Temuan pemeriksaan fisik diperoleh tanda vital dalam batas normal, namun suhu tubuh 38,1oC, diperoleh nyeri tekan pada regio inguinal dextra serta McBurney sign (+), Rovsing sign (-), Abdurator sign (-), Psoas Sign (+). Pemeriksan penunjang darah lengkap diperleh leukositosis dan anemia ringan, serta dari pemeriksaan usg abdomen diperoleh kesan apendisitis akut. Berdasarkan pada Skor Alvarado diperoleh 7 dan skor Ripasa yaitu 9,5 yang berarti probable appendicitis acute. Tatalaksana yang awal antinyeri dan antibiotik dilanjutkan dengan tatatlaksana definitif yaitu apendektomi. Setelah tatalaksana tersebut dilakukan kontrol dengan kondisi akhir pasien baik dan tanpa keluhan
PubDate: 2022-09-16
DOI: 10.24269/ijhs.v6i2.4862
Issue No: Vol. 6, No. 2 (2022)
- DETERMINANTS OF SEXUAL BEHAVIOR AMONG ADOLESCENTS IN LOMBOK ISLAND
Authors: Musparlin Halid
Pages: 48 - 58
Abstract: This study aims to assess the risk factors for sexual behavior on adolescents in lombok Island. The research used a cross-sectional design. Samples taken by purposive sampling at Junior High School (JHS) and Senior High School (SHS) in Lombok Island amounted to 415 students. Data collection using questionnaires. The variables measured are as follows: sexual behavior, gender, age, alcohol consumption pattern (liquor), cigarette consumption pattern, parental education level, parental divorce status, peer influence, and social media influence. Descriptive data analysis and Chi-square with significant level p < 0,05 and Odds Ratio (OR) with Confidence Interval (CI) 95%. There has been a strongly significant relationship between sexual behavior by sex, age, cigarette consumption patterns, alcohol consumption patterns, peer influence, social media influence, parental education level, and divorce status of parents (p < 0,05). The deviant behavior caused by internal and contextual environments leads to an increase in sexual behavior frequency.
PubDate: 2022-09-16
DOI: 10.24269/ijhs.v6i2.4884
Issue No: Vol. 6, No. 2 (2022)
- PHORNOGRAPHIC ADDICTIVE IN ADOLESCENTS AT SMKN 1 SOUTH CIKARANG YEAR 2021
Authors: Musmundiroh Musmundiroh
Pages: 59 - 64
Abstract: Addiction to pornography leads to negative consequences for children's behavior and brain damage beyond drug-induced damage. Teenagers who are exposed to pornography addiction cause deviant behavior to have sex before married, make out, masturbate, his study aims to find out what factors that influence pornography addiction in adolescents at SMK Negeri 1 Cikarang Selatan in 2021. The research method used quantitative with cross sectional study approach. The data collection techniques in this study use the instrument by questionnaire. Univariate results show that the highest percentage are respondents with pornographic addiction behavior in adolescents as much as 74% of adolescents experiencing pornography addiction. The results of the bivariate selection above, obtained Independent variables that can proceed to the multivariate modeling stage, namely the variables: Attitude, Use of software, Peers and Gender. In the multivariate modeling stage, peer and gender variables were re-entered into the model, apparently there were no more peer and gender variables. From the multivariate analysis, it turns out that the variables that are significantly related to pornography addiction are the attitude variable and the use of software. another variable (peers and gender) whose p value is > 0.05 The most dominant software use variable is related to pornography addiction
PubDate: 2022-09-16
DOI: 10.24269/ijhs.v6i2.4319
Issue No: Vol. 6, No. 2 (2022)
- KANDIDIASIS VULVOVAGINALIS PADA PASIEN SLE
Authors: Risya mawahdah, Pangisti Dwi Ananingsih, Sri Wahdini, Robiatul Adawiyah, Alfa Putri Meutia
Pages: 65 - 71
Abstract: Pendahuluan: Kandidiasis vulvovaginalis merupakan peradangan di daerah vagina dan melibatkan vulva yang disebabkan oleh infeksi jamur Candida. Sekitar 75% wanita, setidaknya memiliki satu episode kandidiasis vulvovaginalis ketika usia reproduktif dan setengahnya memiliki dua atau lebih episode. Faktor risiko terjadinya kandidiasis vulvovaginalis, yaitu kehamilan, penggunaan kontrasepsi, terapi estrogen, diabetes mellitus, penggunaan imunosupresi, dan antibiotik sistemik. Laporan Kasus: Dilaporkan kasus seorang perempuan, usia 33 tahun dengan keluhan keputihan sejak 2 bulan yang lalu. Pasien dilakukan swab vagina dan dilakukan pemeriksaan laboratorium cairan swab vagina secara lengkap untuk mencari penyebab keputihan. Pasien merupakan penderita Sistemik Lupus Eritomatosus (SLE) sejak 4 tahun yang lalu dan mengkonsumsi obat Hydroxychloroquine 400 mg/ hari selama 1 tahun, Methylprednisolone 4 mg/hari dan antihistamin untuk atasi keluhan gatal dimukosa badan pasien. Pasien pernah mengalami keputihan tiga tahun yang lalu. Dari hasil pemeriksaan langsung swab vagina didapatkan sel ragi dan pseudohifa, dilanjutkan dengan kultur yang memberikan hasil pertumbuhan koloni ragi. Dari hasil uji resitensi terhadap obat jamur didapatkan hasil sensitif terhadap antifungal Itrakonazol, Ketokonazol, Flukonazol, dan Nystatin.
PubDate: 2022-09-16
DOI: 10.24269/ijhs.v6i2.4934
Issue No: Vol. 6, No. 2 (2022)
- EFEKTIFITAS PELATIHAN KADER KESEHATAN JIWA TERHADAP KEMAMPUAN DETEKSI DINI
MASALAH PSIKOSOSIAL AKIBAT PANDEMI COVID-19 DI KABUPATEN MADIUN
Authors: Gandes Widya Hendrawati, Agung Eko Hartanto, Yustina Purwaningsih
Pages: 72 - 77
Abstract: Masalah psikososial adalah perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang sama disertai
respon autonom, perasaan takut yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya. Kader
kesehatan dapat membantu mengurangi dampak negatif pandemi Covid 19 terhadap
kesehatan mental masyarakat. Tujuan penelitian adalah mengetahui efektifitas pelatihan
kader kesehatan jiwa terhadap pencegahan dan deteksi dini masalah psikososial akibat
pandemi Covid-19 pada masyarakat. Metode penelitian dengan penelitian kuantitatif
menggunakan true experimental one group pre & post test design. Jumlah populasi 150
orang. Besar sampel 30 responden. Teknik pengambilan sampel dengan purposive
sampling. Variabel dependen penelitian ini adalah pelatihan kader kesehatan jiwa. Variabel
independen penelitian ini adalah deteksi dini masalah psikososial. Instrumen penelitian:
kuesioner. Pelatihan kader kesehatan jiwa dapat meningkatkan kemampuan kader dalam
deteksi dini masalah psikososial akibat pandemi Covid-19. Analisis menggunakan uji
Paired T test bahwa pelatihan kader kesehatan jiwa secara bermakna dapat meningkatkan
kemampuan deteksi dini masalah psikososial (t = 0,000 < 0,05). Pelatihan deteksi dini
masalah psikososial kepada kader kesehatan jiwa bermanfaat untuk membantu kader
meningkatkan kemampuannya dalam mendeteksi secara dini adanya masalah psikososial
akibat pandemi covid-19. Dengan diketahui secara awal adanya masalah psikososial maka
PubDate: 2022-09-16
DOI: 10.24269/ijhs.v6i2.4982
Issue No: Vol. 6, No. 2 (2022)