Authors:Rohmayanti Rohmayanti Abstract: Masa reproduksi pada wanita akan menyebabkan berbagai perubahan fungsi tubuh karena pengaruh hormonal. Seiring pertambahan usia wanita akan mengalami penurunan fungsi tubuh, beresiko mengalami gangguan organ reproduksi dan mengalami menopause. Perubahan tersebut harus diketahui oleh wanita supaya dapat diantisipasi terhadap adanya gangguan kesehatan reproduksi yang ditimbulkan. Penyuluhan kesehatan reproduksi dengan penyuluhan metode diskusi dengan media audio visual merupakan salah satu cara meningkatkan pengetahuan wanita yang dapat membantu mereka dalam menghadapi permasalahan tersebut. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan wanita usia diatas 20 tahun tentang kesehatan reproduksi wanita terutama mengenai pencegahan berbagai gangguan kesehatan reproduksi pada wanita. Metode yang dilakukan adalah menggunakan metode diskusi dan media audio visual, dengan lama waktu 90 menit dan dengan peserta sebanyak 38 wanita yang berusia antara 20-56 tahun yang telah menikah yang berasal dari Desa Sokorini, Muntilan. Hasil pretes menggunakan pertanyaan terbuka kepada 10 peserta menunjukkan pengetahuan awal yang kurang dimana seluruhnya mengatakan belum paham bagaimana menjaga organ reproduksinya, sedangkan hasil postest mengalami perubahan pengetahuan yang signifikan, dimana peserta memiliki pengetahuan baik terbukti dari kemampuan peserta mmenjawab pertanyaan yang langsung diajukan pada peserta dengan jawaban yang benar. Kesimpulan: bahwa kegiatan penyuluhan kesehatan dengan metode diskusi dan media audio visual dapat meningkatkan pengetahuan wanita tentang kesehatan reproduksinya PubDate: 2017-12-22 Issue No:Vol. 2, No. 1 (2017)
Authors:Agrissto Bintang Aji Pradana, Ari Suryawan, Tabah Subekti Abstract: Observasi awal menunjukkan bahwa banyak warga sekitar tempat wisata Gunung Tidar yang berkeinginan untuk membuka usaha namun terkendala dana dan keterampilan. Pengabdian ini berupa pelatihan keterampilan yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi dalam berwirausaha dan memberikan keterampilan kerajinan resin. Pelatihan ini dilaksanakan pada 27 November 2016 di Kelurahan Magersari. Peserta dari kegiatan ini adalah warga RW VII sekitar Gunung Tidar Kelurahan Magersari. Pengabdian ini dilaksanakan dalam dua tahap, persiapan dan pelatihan. Tahap persiapan meliputi koordinasi dengan dinas terkait dan peserta serta persiapan materi dan perlengkapan. Sedangkan tahap pelatihan dilaksanakan dengan materi berwirausaha, motivasi, dan praktik keterampilan kerajinan resin. Berdasarkan hasil pengabdian, dapat disimpulkan bahwa pelatihan ini dapat meningkatkan pemahaman dan motivasi warga sekitar Gunung Tidar untuk berwirausaha. Selain itu, mereka menjadi terampil dalam membuat kerajinan resin. Dibutuhkan tindak lanjut dari pemerintah dalam rangka mengembangkan keterampilan tersebut sebagai sebuah usaha souvenir di Kawasan Gunung Tidar PubDate: 2017-12-22 Issue No:Vol. 2, No. 1 (2017)
Authors:Tiara Mega Kusuma Abstract: Pemberdayaan ibu PKK di Kelurahan Sumberrejo dalam pemasyarakatan dan penggunaan pemanfaatan kosmetika herbal untuk kulit wajah salah satunya dapat digunakan untuk mendukung keberadaan Kelurahan Sumberrejo yang ada di wilayah tersebut. Untuk itu kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk: (1) meningkatkan pengetahuan tentang khasiat dan dosis pemanfaatan kosmetika herbal untuk kulit wajah secara ilmiah pada ibu PKK di Kelurahan Sumberrejo, (2) meningkatkan pengetahuan tentang pemanfaatan tanaman obat sebagai minuman herbal, dan (3) meningkatkan keterampilan untuk mengolah pemanfaatan kosmetika herbal untuk kulit wajah pada ibu PKK di Kelurahan Sumberrejo menjadi minuman herbal. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan metode ceramah, pembagian modul, dan demonstrasi. Metode ceramah untuk menjelaskan tentang khasiat pemanfaatan kosmetika herbal untuk kulit wajah, dosis dan bagian tanaman yang dimanfaatkan secara ilmiah. Metode demonstrasi untuk mempraktekkan pengolahan pemanfaatan kosmetika herbal untuk kulit wajah menjadi bahan minuman herbal. Kegiatan pengabdian dapat: (1) meningkatkan pengetahuan ibu PKK di Kelurahan Sumberrejo tentang aneka jenis tanaman obat dan khasiatnya sebanyak 85%, (2) meningkatkan keterampilan pengolahan tanaman obat menjadi bahan minuman herbal. Kegiatan pengabdian secara keseluruhan dapat dikatakan baik dan berhasil, dilihat dari keberhasilan target jumlah peserta pelatihan (80%), ketercapaian target materi yang telah direncanakan (90%) PubDate: 2017-12-22 Issue No:Vol. 2, No. 1 (2017)
Authors:Nurodin Usman, Eko Kurniasih Pratiwi Abstract: Tujuan pengabdian ini adalah untuk menerapkan iptek bagi masyarakat dengan cara menerapkan Metode Tsaqifa dalam proses pembelajaran Alquran untuk dewasa selama 7.5 jam. Melalui penerapan metode tersebut, diharapkan dapat diketahui kekurangan dan kelebihan penerapan Metode Tsaqifa dalam proses pembelajaran Alquran untuk dewasa selama 7.5 jam tersebut. Tujuan lain dari pengabdian ini adalah untuk merumuskan model baru bagi pembelajaran Alquran untuk dewasa sebagai bentuk upaya tindak lanjut dari penyempurnaan dari kekurangan atau kelemahan Metode Tsaqifa ketika diterapkan di lapangan. Metode pelaksanaan kegiatan mengadopsi pola pelaksanaan penelitian tindakan meliputi empat tahap, yaitu: perencanaan program, pelaksanaan program, observasi dan evaluasi, dan refleksi. Hasil pelaksanaan program adalah (a) terbentuk kelompok masyarakat yang mampu mengenal huruf hijaiyah dan angka dalam bahasa Arab dengan baik, (b) terbentuk suasana pembelajaran Alquran sehingga dapat meningkatkan kesadaran dan kemampuan dalam berinteraksi dengan Alquran, dan (c) terbentuk kelompok studi dan kajian yang menjalankan kegiatan secara rutin untuk meningkatkan pengetahuan tentang Alquran PubDate: 2017-12-22 Issue No:Vol. 2, No. 1 (2017)
Authors:Widarika Santi Hapsari, Tiara Mega Kusuma Abstract: Pemberdayaan ibu PKK di Kelurahan Sumberrejo dalam pemasyarakatan dan penggunaan TOGA (Tanaman Obat Keluarga) salah satunya dapat digunakan untuk mendukung keberadaan Kelurahan Sumberrejo yang ada di wilayah tersebut. Untuk itu kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk: (1) meningkatkan pengetahuan tentang khasiat dan dosis TOGA secara ilmiah pada ibu PKK di Kelurahan Sumberrejo, (2) meningkatkan pengetahuan tentang pemanfaatan tanaman obat sebagai minuman herbal, dan (3) meningkatkan ketrampilan untuk mengolah TOGA pada ibu PKK di Kelurahan Sumberrejo menjadi minuman herbal. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan metode ceramah, pembagian modul, dan demonstrasi. Metode ceramah untuk menjelaskan tentang khasiat TOGA, dosis dan bagian tanaman yang dimanfaatkan secara ilmiah. Metode demonstrasi untuk mempraktekkan pengolahan TOGA menjadi bahan minuman herbal. Kegiatan pengabdian dapat: (1) meningkatkan pengetahuan ibu PKK di Kelurahan Sumberrejo tentang aneka jenis tanaman obat dan khasiatnya sebanyak 85%, (2) meningkatkan keterampilan pengolahan tanaman obat menjadi bahan minuman herbal. Kegiatan pengabdian secara keseluruhan dapat dikatakan baik dan berhasil, dilihat dari keberhasilan target jumlah peserta pelatihan (80%), ketercapaian target materi yang telah direncanakan (90%) PubDate: 2017-12-22 Issue No:Vol. 2, No. 1 (2017)
Authors:Retno Rusdjijati, Enty Nur Hayati Abstract: Budidaya jamur tiram sudah dilaksanakan di Dusun Sekayu Barat dan Bangsal, Desa Ketundan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Manunggal Roso dan Kartika Manunggal selama 3 tahun terakhir ini. Namun demikian, usaha produktif tersebut belum optimal yang menambah penghasilan keluarga. Hal tersebut salah satunya disebabkan oleh ketergantungan KWT terhadap 1 pihak dalam memperoleh log yang sudah ditumbuhi miselium jamur, log jamur tersebut kualitasnya belum terstandar, dan harga jual hasil panen yang rendah karena langsung ditampung pembuat log. Metode yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan pengabdian tersebut adalah model pemberdayaan masyarakat partisipatif, yaitu melibatkan mitra dalam penentuan pemecahan masalah dan penyelesaiannya. Pelaksanaan kegiatan diawali dengan sosialisasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat, achieve motivation training, pengolahan jamur tiram menjadi nugget dan keripik jamur, sosialisasi budidaya jamur tiram, pembuatan log jamur, sterilisasi log jamur, inokulasi bibit jamur pada log, pemeraman, pembuatan kumbung, penumbuhan jamur dalam kumbung, dan pemanenan. Pembuatan media jamur atau log berbeda dengan yang sudah ada di pasaran. Jika di pasaran komposisi untuk pembuatan media adalah serbuk gergaji kayu, kapur, bekatul, dan tepung jagung; maka ditambahkan tetes tebu dan biosluri untuk menambah nutrisi bagi jamur. Kemudian ukuran log dibuat lebih tinggi dan besar yaitu ukuran 20 x 35 x 0,5 cm. Untuk menghasilkan 1000 log dibutuhkan 1 kwintal serbuk gergaji, 10 kg tepung jagung, kapur 15 kg, tetes tebu 5 liter, dan 5 kg biosluri. Jamur dapat dipanen setelah berusia sekitar 3-4 minggu di dalam kumbung, dan selanjutnya dapat dipanen setiap hari. Hasil panen untuk 1000 log sekitar 5-10 kg jamur, dan oleh KWT dijual ke masyarakat sekitar, pedagang sayur keliling, dan pasar desa PubDate: 2017-12-22 Issue No:Vol. 2, No. 1 (2017)