Authors:Sri Indaryani Pages: 1 - 6 Abstract: Merujuk pada judul penelitian lebih ditekankan pada kekerasan seksual kategori perkosaan, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988) merupakan perbuatan pelanggaran dengan kekerasan.Perbuatan ini dilakukan dengan menggunakan paksaan, ancaman, suap, tipuan bahkan tekanan (Noviana, 2015).Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap makna informatif yang terkandung dalam pikiran dan benak remaja yang mengalami kekerasan seksual.Metode yang dipakai kualitatif dengan pendekatan fenomenologi persepsi Ponty menitikberatkan pada wawancara tidak terstruktur dengan subjek penelitian adalah remaja korban kekerasan seksual. Data yang diperoleh melalui wawancara ataupun observasi akan berupa kata-kata, perilaku ataupun dokumentasi yang kesemuanya bersifat informantif dari pemahaman masing-masing individu korban kekerasan seksual sebagaimana pengalaman hidupnya dan bagaimana individu memberikan makna pada kejadian tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan pemaknaan tubuh yang berbeda pada korban dengan latar belakang keluarga (nuclear family) berbeda. Refleksi dari Ponty tentang pemaknaan tubuh antara teori dan temuan, signifikan. Sebelum peristiwa kekerasan seksual terjadi semua korban menganggap bahwa tubuh mereka sangat penting dan harus dijaga. Setelah peristiwa kekerasan seksual dengan proses berbeda maka masing-masing korban dalam memaknai tubuhnya mengalami perbedaan.
Authors:Ribka Desy Ariana Pages: 7 - 21 Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan positif yang signifikan antara efikasi diri karir dengan kematangan karir pada siswa kelas XII SMKN 2 Jepara. Hipotesis dari penelitian ini yaitu adanya hubungan yang positif signifikan antara efikasi diri karir dengan kematangan karir pada siswa kelas XII SMKN 2 Jepara. Jumlah populasi dalam penelitian ini yakni 451 siswa dengan jumlah sampel 171 siswa. Variabel efikasi diri karir diambil dengan menggunakan angket career decision making self-efficacy scale, sedangkan kematangan karir menggunakan angket career maturity inventory. Data analisis dengan menggunakan teknik analisa korelasi product moment. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang positif signifikan antara efikasi diri karir dengan kematangan karir pada siswa kelas XII SMKN 2 Jepara, dengan r = 0,381 dengan p lebih kecil dari 0,05.This study aims to determine whether there is a significant positive correlation between career self efficacy and career maturity in twelfth graders students at SMKN. 2 Jepara. The hypothesis of this study is that there is a significant positive correlation between career self efficacy and career maturity in twelfth graders students at SMKN. 2 Jepara. In total there are 451 students and 171 students were participate. Variable career self efficacy were collected using career decision making self-efficacy scale by Taylor Betz and variable career maturity were collected using career maturity inventory by Crites. Data were analyzed using correlation product moment. The result shows r = 0,381 with p smaller than 0,05 which means there is significant positive correlation between career self efficacy and career maturity in twelfth graders student at SMKN. 2 Jepara. Keywords: Career self efficacy, Career maturity, Student. PubDate: 2019-07-29 Issue No:Vol. 3, No. 1 (2019)
Authors:Fera Christin Hendriyani Day, Berta Esti Ari Prasetya Pages: 22 - 28 Abstract: Penelitian korelasional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan signifikansi antara kelekatan ibu-anak dengan kemandirian pada mahasiswa perantauan angkatan tahun pertama di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW). Penelitian dilakukan terhadap 100 siswa tahun 2017 yang berasal dari luar Pulau Jawa di UKSW, dengan menggunakan teknik kuota sampling.
Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur kemandirian adalah Kuesioner Otonomi Remaja, dan instrumen yang digunakan untuk mengukur kelekatan adalah Inventory of Parent and Peer Attachment-Revisi (IPPA-R). Teknik yang digunakan adalah teknik analisis statistik untuk menguji korelasi antara dua variabel.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa skor koefisien korelasi r = 0,231, dengan sig. = 0,021 (p lebih kecil dari 0,05). Hasil ini menunjukkan hubungan positif yang signifikan antara kelekatan ibu - anak dan kemandirian pada mahasiswa perantauan angkatan tahun pertama di UKSW. Kelekatan ibu - anak berkontribusi 5,3% terhadap munculnya perilaku kemadirian pada mahasiswa perantauan angkatan tahun pertama di UKSW, sedangkan sisanya 94,7% dapat disebabkan oleh faktor lain.
Authors:Raja Widya Novchi, Khusnul Hanafi, Shally Isaura Zulietta Pages: 29 - 36 Abstract: Keberadaan gay di Indonesia tidak dapat diterima masyarakat, alasan apapun yang diberikan oleh kaum homoseksual ditolak masyarakat karena tidak sesuai dari segi moral, agama, dan norma budaya. Permasalahan yang berkembang di masyarakat membuat kelompok gay harus menggunakan simbol-simbol yang secara tidak langsung menunjukkan identitas dirinya dengan menggunakan komunikasi non verbal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui simbol komunikasi yang digunakan oleh kaum gay di Pekanbaru dalam mencari pasangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dalam bentuk studi fenomenologi dengan melakukan observasi, dokumentasi dan wawancara mendalam terhadap subjek penelitian yang terdiri dari empat orang gay, satu orang teman gay, dan satu orang psikolog. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kaum gay menggunakan komunikasi non verbal dalam mencari pasangan adalah sebagai berikut: pertama, simbol kontak mata ditandai dengan menatap pria lain secara lirik-lirikan beberapa kali dan menatap lebih lama ke arah pria yang menjadi target, biasanya lebih dari tiga detik dan dilakukan secara berulang-ulang. Kedua, simbol gerakan tubuh lebih terlihat pada gay yang berperan sebagai wanita, cara berjalan, gerakan tangan, pembawaan diriya yang gemulai bahkan dari cara memegang benda dapat terlihat dengan sangat jelas. Ketiga, simbol penampilan, jika gaya tipe top seperti pria metroseksual sedangkan bottom berpenampilan feminim. Keempat, simbol ekspresi wajah, yaitu menampilkan ekspresi wajah bahagia, senyum-senyum yang menggoda dan mengedipkan mata.Kata Kunci: Komunikasi non verbal, Gay, LGBT, Fenomenologi PubDate: 2019-07-29 Issue No:Vol. 3, No. 1 (2019)
Authors:yusuf ratu agung Pages: 37 - 43 Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk memetakan pemahaman mahasiswa psikologi tentang konsep kohesi sosial dan harmoni. Pemahaman yang didasarkan pada pengalaman berinteraksi secara intens dengan beberapa kelompok yang lain. Pemahaman tentang kedua konstrak tersebut memungkinkan terjadinya pergeseran makna secara teoritik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, Pengumpulan data menggunakan instrument open questioner yang disebarkan pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Dalam temuan penelitian terjadi ekspansi konsep kohesi sosial dengan terdiri dari kekuatan yang berlaku pada anggota suatu kelompok untuk tinggal di dalamnya, dan dengan aktif berperan untuk kelompok dalam kelompok kompak, anggota ingin menjadi bagian dari kelompok, mereka biasanya suka satu sama lain dan hidup rukun serta bersatu dan setia di dalam mengejartujuan kelompok. PubDate: 2019-07-29 Issue No:Vol. 3, No. 1 (2019)