Authors:Sri Maulida, Ahmad Yunani Pages: 91 - 100 Abstract: This study aims to discuss the problems and solutions in terms of sharia financial aspects of the development of agricultural financing. This study used multiple linear regression analysis with ordinary least square method (OLS) combined with a descriptive explorative approach and developed by using literature review approach or literature study. The theory or conceptual approach is done by referring from several sources, such as books, scientific journals, and the internet. All existing idea descriptions are combined into a single frame of thought. The results showed that the variable of problem financing in agriculture sector had a significant negative effect on the profitability of sharia banking, therefore the application of financing concept for farmers through Sharia Finance Cooperative or Baitul Maal bi Tamwil (BMT) using Bai 'Salam". PubDate: 2017-12-23 DOI: 10.5281/zenodo.1146788 Issue No:Vol. 12, No. 2 (2017)
Authors:Hermawan Hermawan Pages: 101 - 112 Abstract: Ketinggalan umat Islam akan sains dan teknologi memunculkan keprihatinan yang mendalam dikalangan sarjana muslim kontemporer. Kesadaran dan tekad untuk kembali menguasai sains dan teknologi, sebagaimana pada masa kejayaan sarjana muslim awal pun menyeruak di mana-mana. Misi kekhilafahan yang rahmatan lil ‘alamin tidak mungkin dapat direalisasikan jika umat islam menjadi umat yang bodoh, lemah, dan bergantung pada belas kasihan pihak luar. Pada saat yang sama umat Islam dan masyarakat dunia disodori aneka krisis, mulai dari rusaknya lingkungan, menipisnya lapisan ozon di atmosfer, menumpuknya limbah industri, dan perubahan iklim global secara drastis. Menariknya, sebagian pihak menuding bahwa biang kerok semua krisis tersebut adalah sains. Sains yang telah tercabut dari nilai keagamaan. Reaksi ini tak pelak mengimbas pada kalangan sarjana dan umat Islam. Terjadilah pergumulan dinamis antara Islam dan sains, dan melahirkan tiga pola interaksi, yaitu islamisasi sains, saintifikasi sains, dan sains islam PubDate: 2017-12-23 DOI: 10.5281/zenodo.1146790 Issue No:Vol. 12, No. 2 (2017)
Authors:Arif Ramadhan, Didit Purnomo, Muhammad Muhtarom, Chuzaimah Chuzaimah Pages: 113 - 120 Abstract: The purpose of this study is to analyze the efficiency level of Shari'ah People's Financing Bank (BPRS) in Surakarta City. The data used in this study is secondary data taken from www.ojk.co.id published by each Sharia Bank Financing (BPRS). This research uses input-output variable with Data Evelopment Analysis (DEA) method. The result of the research shows that in Quarter I - Quarter IV there is only one Sharia Bank Financing (BPRS) that experienced inefficiency. Based on the calculation using Data Evelopment Analysis (DEA), in Quarter II - Quarter IV BPRS Central Syari'ah Utama experienced inefficiency, whereas in Quarter I - IV IV BPRS Dana Amanah, BPRS Dana Mulia, BPRS Harta Insan Karimah showed efficiency. The period 2016 Quarter I - fourth quarter IV of Syari'ah People Financing Bank (BPRS) that is BPRS Dana Amanah, BPRS Dana Mulia, BPRS Harta Insan Karimah already 1,000 or experienced efficiency continue to take care during that quarter PubDate: 2017-12-23 DOI: 10.5281/zenodo.1146792 Issue No:Vol. 12, No. 2 (2017)
Authors:Rofiq Nurhadi Pages: 121 - 132 Abstract: Penelitian ini difokuskan untuk menggali khazanah intelektual yang telah dihasilkan oleh para tokoh pendidikan Indonesia di masa lampau mengenai hubungan antara nasionalisme dan agama. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Historis-Sosiologis. Adapun analisis dilakukan dengan menggunakan metode interpretasi, koherensi intern dan komparasi. Penelitian ini dimulai dari asumsi bahwa diantara penekanan dari berbagai khazanah pemikiran tokoh-tokoh pendidikan Indonesia masa lampau adalah penekanan pada semangat nasionalisme-agamis. Dari hasil kajian terhadap pemikiran K.H. Ahmad Dahlan, dan K.H. Hasyim Asy’ari diketahui bahwa meskipun setting sosial munculnya pemikiran pendidikan dua tokoh pendidikan ini sama yaitu konteks penjajahan, namun mereka memiliki paradigma yang berbeda tentang bagaimana pendidikan itu seharusnya diselenggarakan. K.H. Ahmad Dahlan melihat kebijakan politik Belanda dan sistem pendidikan yang ada waktu itu tidak menguntungkan bagi upaya kebangkitan Islam dan pembebasan dari belenggu penjajahan. Dari sini muncul ide modernisasi pendidikan Islam. K.H. Hasyim As’ary melihat modernisasi pendidikan ala Barat dapat memudarkan nilai-nilai agama dan nilai-nilai luhur budaya Bangsa yang dapat mengendorkan semangat juang melawan penjajahan. Dari sini muncul semangat tradisionalisme. Pemikiran K.H. Ahmad Dahlan memiliki komitmen yang tinggi terhadap pembangunan nasionalisme melalui pengembangan pendidikan Islam yang berkemajuan dan menghilangkan dikotomi antara santri dan non santri. Sedang pemikiran K.H. Hasyim Asy’ari memiliki komitmen yang tinggi terhadap pembangunan nasionalisme melalui pembangunan moral bangsa berdasar nilai-nilai agama Islam dan budaya bangsa. PubDate: 2017-12-23 DOI: 10.5281/zenodo.1146794 Issue No:Vol. 12, No. 2 (2017)
Authors:Pinaestri Cahyaningsih, Didit Purnomo, Harun Harun, Maulidyah Indira Hasmarini Pages: 133 - 140 Abstract: The purpose of this research is to find out the efficiency of Islamic Banking in 2015-2016 period. Samples both input and output from 4 Islamic Banking were used in this research included deposit, asset, personnel load, financing, and operational profit. Every changes of variable in that data can show the condition of Islamic Banking. The method uses in this research is called by Data Envelopment Analysis (DEA) with intermediation approach. The result shows that only Bukopin Islamic Banking and BNI Islamic Banking who have reached 100 percent efficiency during this research period. The highest inefficiency is experienced by Mandiri Islamic Banking. Mandiri Islamic Banking was insufficiency during this research period. Meanwhile, the BCA Islamic Banking underwent inefficiency three times in 2016 PubDate: 2017-12-23 DOI: 10.5281/zenodo.1146796 Issue No:Vol. 12, No. 2 (2017)
Authors:Wuryaningsih Dwi Lestari, Sri Murwanti, Muhammad Sholahuddin Pages: 141 - 150 Abstract: Dana talangan haji di perbankan syariah meskipun sudah tidak beroperasi lagi, namun untuk melakukan rekonstruksi dana talangan haji diperlukan analisis mendalam strategi yang dilakukan ketika program tersebut masih dijalankan. Pendekatan yang dilakukan dengan analisis Business Model Canvas digunakan untuk menganalisis program tersebut. Untuk mengisi 9 kotak MBC dilakukan dengan wawancara mendalam kepada pegawai perbankan yang pernah menangani hal tersebut. Meskipun perbankan syariah sudah tidak menjalankan program tersebut, namun masih banyak lembaga keuangan syariah yang mendanai ibadah haji seperti Bank Perkreditan Rakyat Syariah, Baitul Mal Wat Tamwil dan Pegadaian Syariah. PubDate: 2017-12-23 DOI: 10.5281/zenodo.1138467 Issue No:Vol. 12, No. 2 (2017)
Authors:Ratna Wijayanti Pages: 151 - 170 Abstract: Al Qur'an is the holy book of Islam, in which there are many rules of Allah, one of which is the rule about the ethics of Muslim women wearing Jilbab. God's command of the veil contained in the Qur'an always begins with the words of a believing woman. this phrase shows how the hijab's position is based on the faithful women. According to Abdul A'la Al-Maududi as quoted by Quraish Shihab, the basis of all forms of obedience and obedience in Islam is Faith. It is clear that it is faith alone that simply binds a person to remain obedient, obedient to the law of God in all their affairs of life. Therefore, Islam first teaches mankind to believe and strengthen the faith to be imprinted in the hearts of men. It is implanted earlier before taught related to worship, muamalah and morals including in it are morally dressed or veiled contained in al-Qur'an and Al-Hadith. From historical analysis, munasabah analysis, and language analysis of the veil it can be concluded that the veil in general is a wide, loose, and covering the entire body. Meanwhile, the commentators differ on the meaning of "Let them stretch out their veils to their whole bodies." Among their interpretations of the verse are: covering his face and head, and only showing his left eye; cover the entire body and half the face by showing both eyes; and extend the cloth to cover the head to the chest. Thus, we can know that commentators from the past until now have agreed that the hijab is a religious duty for women. They agree on the obligation to wear the hijab and differ on the meaning of extending the veil: whether it extends throughout the body except one eye, extends to the whole body except for two eyes, or extends to the whole body except the face. PubDate: 2017-12-23 DOI: 10.5281/zenodo.1146834 Issue No:Vol. 12, No. 2 (2017)
Authors:Farida Farida, Veni Soraya Dewi Pages: 171 - 186 Abstract: Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kinerja maqasid perbankan syariah dan menganalisis sejauh mana penerapan kinerja Maqasid mampu memberikan pengaruh terhadap manajemen risiko yang ada di perbankan syariah, khususnya risiko kredit yang akan ditanggung oleh setiap bank syariah. Target khusus yang ingin dicapai melalui penelitian ini: 1) Terdeskripsikannya faktor-faktor yang memengaruhi kinerja maqasid perbankan syariah. 2) terealisasikanya peran kinerja maqasid dalam memberikan pengaruh terhadap manajemen risiko kredit bank syariah. 3) Dikeluarkannya regulasi/aturan tentang kepatuhan praktik transaksi perbankan syariah yang sesuai konsep maqasid syariah oleh pemerintah. 4) Diterapkannya maqasid syariah dalam segala aktivitas bank syariah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda berdasarkan data yang diperoleh dari laporan keuangan bank syariah yang ada di Indonesia tahun 2012-2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan pengetahuan, menciptakan kesadaran masyarakat akan keberadaan bank syariah, peningkatkan keterampilan baru, kontrak yang adil, produk dan jasa yang terjangkau, penghapusan ketidakadilan, serrta distribusi pendapatan dan kekayaan tidak pengaruh terhadap risiko kredit. Sedangkan profitabilitas berpengaruh negative terhadap risiko kredit, dan investasi pada sektor riil berpengaruh positif terhadap risiko kredit. PubDate: 2017-12-23 DOI: 10.5281/zenodo.1156493 Issue No:Vol. 12, No. 2 (2017)